Kamu ini ngeyel di bilangin, Bunda bilangin Ayah nih!
Renja Dirmana
*menatap Narnia dengan ekspresi memelas, alisnya sedikit turun dan matanya membulat
Narnia
*menghela nafas, Narnia tidak bisa menolak jika wajah Renja semenggemaskan itu
Renja Dirmana
Jangan, Bun. Ayah nyeremin kalo marah.
Suara panggilan telepon terdengar dari tas Narnia.
Narnia
*mengambil ponselnya dari tas
Nama 'Dokter Artia' tertera di ponselnya, Artia adalah dokter yang menangani Renja.
Narnia menerima panggilan telepon, ternyata Artia meminta Narnia untuk pergi ke ruangannya karena ingin membicarakan perihal penyakit yang dialami Renja.
Setelah selesai berteleponan, Narnia menyimpan ponselnya di tasnya.
Narnia
Ke ruang inap sekarang, ya?
Renja Dirmana
Bunda sana ketemu aja sama Dokter, aku sebentar lagi ke ruang inap, kok.
Narnia
Janji, ya? Bunda pergi dulu.
Renja Dirmana
*mengangguk
Narnia
*tersenyum
Narnia
*mengusap kepala Renja dan beranjak pergi
Setelah Narnia pergi, Renja menatap langit. Melihat ratusan bintang yang bertaburan dan bersinar di luar angkasa.
Renja terus melamun, hingga beberapa menit. Namun suara dan sentuhan di pundaknya membuyarkan lamunannya.
Jean Algi Gelio
Malam.
Renja Dirmana
*menoleh
Renja Dirmana
*tersenyum kecil, sedikit canggung
Jean Algi Gelio
Gue boleh duduk di samping lo?
Renja Dirmana
*mengangguk
Jean Algi Gelio
Boleh temenan?
Renja Dirmana
Boleh.
Jean Algi Gelio
Nama gue Jean.
Renja Dirmana
Aku Renja.
Jean Algi Gelio
Lo suka langit, ya?
Jean Algi Gelio
Gue liatin lo dari tadi.
Renja Dirmana
Suka, ga cuma langit, tapi juga planet, komet, galaksi, satelit dan semua yang berhubungan sama luar angkasa.
Renja Dirmana
*menjelaskan dengan semangat
Jean Algi Gelio
Keren, kalau gue cuma suka pantai atau laut.
Renja Dirmana
Kenapa?
Jean Algi Gelio
Simpel, gue suka angin semilir, air dan suara ombak.
Jean Algi Gelio
Itu semua bikin hati gue tenang.
Renja Dirmana
Hm, kayanya seru.
Renja Dirmana
Aku belum pernah ke pantai sih.
Jean Algi Gelio
Serius? Ngapain aja selama lo hidup?
Jean Algi Gelio
Rugi tau, gue aja seminggu bisa sampe tiga kali pergi ke pantai.
Renja Dirmana
Kayanya kalau aku sembuh nanti bakal pergi.
Jean Algi Gelio
Emangnya lo sakit apa?
Renja Dirmana
Gagal ginjal, kamu?
Jean Algi Gelio
Gue skizofrenia, akhir-akhir ini sering kambuh, makanya gue di sini.
Renja Dirmana
Oh, pantes.
Jean Algi Gelio
Kenapa?
Renja Dirmana
Aku heran aja. Kamu keliatan bugar bahkan kaya sehat-sehat aja, tapi kamu ada di rumah sakit.
Renja Dirmana
Ternyata mental kamu yang terluka.
Jean Algi Gelio
Lo ga ilfeel sama gue?
Renja Dirmana
Ilfeel kenapa?
Jean Algi Gelio
Biasanya kalau ada yang tau gue punya penyakit mental orang-orang pada mandang sebelah mata.
Renja Dirmana
Aku ga bakal gitu, aku aja punya penyakit gagal ginjal.
Jean Algi Gelio
Btw, gue boleh minta nomor handphone lo?
Jean Algi Gelio
Lo asik.
Jean Algi Gelio
*menyodorkan ponsel
Renja Dirmana
*Renja mengangguk, menerima ponsel Jean dan mengetik nomornya di sana. Renja merasa senang, karena Jean adalah teman pertamanya setelah Jean home schooling sejak SMA.
--
--
Renja kembali ke ruang inapnya, menidurkan dirinya di kasur yang tersedia.
Tak lama, Narnia masuk dengan wajah yang sedih dan kecewa.
Narnia
*duduk di kursi yang ada di samping kasur
Renja Dirmana
Kenapa, Bun?
Narnia
Ja, ada kabar baik dan buruk dari dokter Artia.
Seketika tumbuh Renja menegang, kabar buruk apa lagi yang akan disampaikan?
Narnia
Kabar baiknya kamu boleh pulang besok.
Narnia
Kabar buruknya, gagal ginjal yang kamu alami sudah mencapai stadium tiga.
Narnia
Ga papa, ya Ja? Kita hadapi ini sama-sama. Bunda tau Renja kuat.
Narnia
*memeluk Renja
Narnia tau saat ini hati Renja sangat hancur, Renja sangat berharap kondisinya membaik, namun semesta sedang tak berpihak padanya.
Comments