Bab 5. Ajaran Sesat Papa Tiri Lora

0o0__0o0

Setelah menenangkan Lora, di sinilah Rico berada di dalam kamar yang biasa dia tempati dengan istrinya. Rico hanya berdiri di samping ranjang menatap wajah lelap Maya yang sudah tertidur pulas.

Rico berjalan mendekat ke arah Maya mencoba untuk membangunkan istrinya, "Sayang, bangun dong. Mas butuh bantuan kamu" Bisiknya serak di telinga Maya.

Maya yang sudah tertidur pulas tidak mendengar bisikan dari suaminya itu, Dia hanya menggeliat pelan dan ber-guman tidak jelas.

Rico berdiri menegakkan tubuhnya kembali, dia menatap lekat wajah Maya dengan Tatapan yang sulit diartikan.

"Tidurlah dan bangun lah besok pagi, Karena kamu sudah membangunkan Singa kecil Ku dan kamu tidak bisa ber-tanggung jawab"

"Maka aku akan menuntut per-tanggung jawaban dari putrimu sebagai gantinya" Gumanya dengan seringai licik.

0o0__0o0

Jam 02.00 Pagi di kamar Lora, Dia hanya berguling-guling di atas ranjang tidak bisa tidur akibat kegiatan beberapa menit yang dia lakukan bersama Papa Tirinya.

"Kenapa aku selalu mengingat ciuman itu ? kenapa bayangan itu tidak bisa pergi dari otakku ?" Racau-nya sambil mengelus bibirnya pakai jari imutnya.

Bekas ciuman itu rasanya masih terasa jelas padahal sudah lewat berjam-jam, Entah kenapa dia masih bisa merasakan-nya.

Rasanya seperti ada kupu-kupu yang berterbangan mengelilingi kepalanya.

Lora menggelengkan kepalanya ribut "Apa aku sudah gila ? Pergilah dari otak ku" Pekiknya frustasi sendiri.

Lora mengambil hp-nya lalu menghubungi temannya yang bernama Dina.

Dreet..!

dering pertama tidak diangkat, "Mungkin dia masih tidur'' Ucapan'nya pelan, Lalu Lora mencoba menghubungi kedua kalinya.

Dreet..!

Panggil ke dua kalinya langsung di angkat dengan suara nyaring.

"Hallo...! Siapa ? Lo tidak tau ini jam berapa Ha ? Ganggu orang tidur aja" Semprotnya Galak.

"Dina, ini aku Lora" Cicitnya dengan suara ragu-ragu.

"OMG baby Lora, Lu ngapain jam segini telfonin Gue ha ?. kalau sampai besok pagi Gue telat ke sekolah itu semua salah Lo" Dumel-nya geram.

"Maaf Dina, Aku tidak bisa tidur jadi Aku telepon Kamu" Sautnya lemas. Lora membuang nafasnya dengan kasar.

"Oke what's wrong baby, tidak biasanya kamu seperti ini. Sekarang kasih tahu aku apa yang terjadi sama diri kamu itu" Tanya'nya meng-gebu dengan penasaran.

"Dina Aku tidak bisa tidur gara-gara tadi habis ciuman" Akunya dengan Polos.

Suara pekikan keras terdengar nyaring dari seberang telepon "Tunggu-Tunggu tadi Lo bilang apa ? Bisa diulangi Lagi. Gue merasa telingaku sepertinya sedikit terganggu, Mungkin karena habis baru bangun tidur" Cerocos-nya panjang lebar tanpa rem.

Lora men-cebikkan bibirnya sebal "kok kamu mendadak jadi budeg sih ? Aku serius Dina. Ini aku lagi pusing banget tahu" Balasnya dengan sebal.

"loh loh loh..! kok jadi Lo yang marah-marah ? harusnya kan gue yang marah. Lo telponin gue di jam orang yang enak-enaknya lagi bermimpi indah dengan masalah Lo yang tidak jelas itu". Omelnya Balik dengan sebal.

Lora memanyunkan bibirnya mendengar omelan dari temannya itu "Dengerin baik-baik ya, Dina. Tadi itu Aku habis C______''

Tok..! Tok..! Tok..!

Suara ketukan pintu terdengar dari luar ketukan itu pelan namun terasa tergesa. "Lora, ini Papa Sayang", Ucapnya dari luar.

Deg..!

Mendengar suara Papa Tirinya Memanggil, Entah kenapa jantung Lora langsung berdebar kencang. Wajahnya seketika memanas dan pikiran-pikiran buruk semakin berkeliaran di otak polosnya.

Lora duduk gelisah di atas ranjang sambil menggigit kukunya, dia bingung harus apa sekarang.

Suara pekikan keras dari seberang telepon, "LORA", Lo masih di sana kan ? jangan main-main ya Lo..! Gue gibeng Entar Lo.

Suara keras dari Dina menyadarkan ke terpakuan Lora, ditambah ketukan pintu dari luar kamarnya yang semakin intens. Seketika Lora jadi bingung.

"Aku harus apa ?" Guman'nya Lirih. Tanpa pikir panjang Lora langsung mematikan sambungan teleponnya, Dan dia loncat dari ranjang. Membawa langkah kakinya cepat menuju ke arah pintu.

Ceklek..!

Lora membuka pintunya dengan ragu-ragu, Bola matanya bergerak liar. Dia bingung harus apa.

"Papa, Kenapa Papa ke sini ?" Tanyanya pada akhirnya.

Rico menatap Lora dari atas sampai bawah dengan tatapan liarnya "Kita lanjutkan belajarnya yang tertunda tadi, sayang" Ucapnya dengan suara rendah.

"Yang tadi ?" Ulang Lora dengan nada ragu-ragu. Lora menatap wajah Papa Tirinya dengan Tatapan yang sulit dijelaskan.

"Papa boleh masuk-kan, Sayang ? tanyanya dengan suara lembut.

Laura mengangguk ragu namun tubuhnya tetap menyingkir, Memberikan jalan supaya Rico bisa tetap masuk ke dalam kamarnya.

Rico menyeringai puas membawa langkahnya masuk ke dalam kamar Lora "Tutup pintunya Sayang" bisiknya dengan suara rendah di samping telinga Lora.

Mendengar bisikan itu seketika tubuh Laura jadi meremang, Dia bisa merasakan nafas hangat Papa Tirinya menerpa kulitnya.

Lora masih berdiri kaku di samping pintu sampai akhirnya dia bisa merasakan usapan lembut tangan Papa tirinya.

Rico Sekilas menyentuh tangan Lora, Sentuhan itu cukup membuat Lora tersadar. Lora langsung menutup pintunya dan memutar tubuhnya melangkah di belakang Papa'nya.

Rico tanpa ragu duduk di pinggir ranjang Lora, dia tersenyum tipis seakan tahu bahwa Lora akan bereaksi seperti itu.

Rico menepuk sisi kosong ranjang yang ada di sebelah'nya dengan tangan lebarnya "Duduk Sini Sayang" Ucap'nya lembut namun terdengar seperti perintah mutlak yang tidak mau dibantah.

Lora menatap wajah Papa tirinya itu, Dari sorot pancaran matanya, Seakan berkata semua akan baik-baik saja.

Lora mem-bawah langkahnya mendekat lalu duduk di samping Papanya. Ia duduk dengan gusar, Jari tangan'nya salin memilin.

"Kenapa belum tidur ?" tanyanya lembut.

"Belum ngantuk, Pa" Sautnya singkat.

Rico membawa tangan Lora lalu dia letakkan di atas pahanya disertai usapan lembut. "Papa Seneng Loh Sayang" Ucapnya tiba-tiba.

Lora mengerutkan keningnya "Senang kenapa ?" Tanyanya bingung.

Riko mengangkat tangan Lora ke atas hingga hampir bersentuhan dengan bibirnya "Senang karena Lora membiarkan Papa di sini".

Cup..!

Rico mengecup sekilas punggung tangan'nya dengan tatapan lekat mengarah kepada Lora.

"Gleg..!"

Lora menelan Ludah'nya Kasar. Tubuh Lora meremang dengan bulu kuduk terbangun. Tubuhnya tiba-tiba meremang dengan jantung berdetak cepat.

"Mau lanjut belajar sekarang ?'' Tanya'nya Lembut sambil mengecupi punggung tangan Lora. Seakan dia sengaja ingin menggoda Anak Tirinya yang Polos itu.

Jantung Lora berdetak lebih kencang tetapi dia berusaha terlihat biasa saja, Namun di mata Rico jelas terlihat "I_iya..!" Sautnya gugup.

Entah kenapa Lora meng-iyakan ajakan Papanya itu, padahal dirinya sangat ketakutan. Namun rasa penasaran itu jauh lebih mendominasi daripada rasa takutnya.

Rico tersenyum lembut, dia menatap lekat wajah Lora lalu membawa turun tangan Lora dan diletakkan di tengah selangkangan-nya.

"Kita mulai belajar dari sini" Ucapnya Lembut. Dengan wajah tenangnya dia mulai meng-gerakkan tangan Lora di atas gundukan-nya yang sudah mengeras berjam-jam lalu.

Lora melotot syok, tatapan-nya mengarah ke arah tangan'nya dengan tubuh yang sedikit gemetar "Papa, Itu apa ? Kenapa rasanya sangat keras ?" Tanyanya dengan polos.

Rico tersenyum lembut mendengar pertanyaan polos dari Putri tirinya itu "Ini namanya harimau kecil, Dia bisa menggigit tapi tidak akan membuatmu kesakitan malah akan membuatmu merasakan kenikmatan" Jelasnya dengan lembut.

Mendengar itu Lora langsung menarik cepat tangannya dari atas selangkangan Papa'nya.

"Papa Lora takut digigit" Pekik'nya sedikit keras. Raut wajah Gelisah terlihat jelas di wajahnya.

"Kamu terlihat gelisah sayang" Bisiknya dengan suara rendah dan dalam nyaris seperti bisikan yang menelusup ke dalam jiwa.

"Jangan gelisah, Papa hanya ingin membuatmu nyaman dan membuatmu merasakan kenikmatan yang belum pernah kamu dapatkan" Sambung'nya ambigu.

Rico menggeser tubuhnya lagi kini lengannya melingkari bahu Laura menariknya lebih dekat padanya "Bersandar-lah Sayang" Bisiknya lembut.

Bisikan itu terdengar sangat lembut, Namun memiliki kesan yang begitu mendalam dan itu membuat tubuh Lora seketika jadi meremang.

Lora melirik sekilas ke arah sang papa yang mengangguk-kan kepala'nya mantap, Seolah meyakinkan-nya semua akan baik-baik saja.

Lora membawa kepalanya bersandar pada bahu lebar'nya, dengan jantung yang berdegup cepat.

Kehangatan mulai menjalar ke tubuhnya bahkan kini dia mulai merasa lebih rileks. Rico mengelus Lembut puncak kepalanya memberikan ketenangan dan kehangatan yang mendalam.

Rico mulai mendekatkan bibirnya ke telinga Lora dia berbisik "Kamu tahu..Lora ? Papa selalu memikirkan ciuman panas yang beberapa jam lalu kita lakukan Hingga membuat Papa tidak bisa tidur nyenyak".

"Sentuhan lembut bibimu, Rasa manis dan kenyalnya bibirmu masih terasa membekas di bibir Papa" Sambung'nya dengan suara sensual.

Rico membisikkan kata-kata yang membuat Lora tenggelam ke dalamnya, Dia tahu bagaimana cara memanipulasi perasaan anak tirinya yang polos itu.

Bagaimana Rico menarik Lora lebih dalam ke dalam jaringnya Dan Membuat-nya terperangkap.

Dan Lora Berhasil Terjebak..''

"Aku Juga Merasakan hal yang sama seperti Papa, hingga membuat Lora tidak bisa tidur nyenyak dan terus-menerus memikirkan ciuman itu" Bisiknya nyaris tidak terdengar.

Entah itu sebuah pengakuan atau justru awal dari penyerahan..!

Riko menyeringai, Senyum kepuasan terukir jelas di sudut bibirnya. Tanpa sepatah kata dia menarik kembali tangan Lora lalu diletakkan di atas gundukannya.

"Usap dan rasakan benda itu dengan penuh perasaan, resapi lebih dalam dan mainkan dengan lembut maka kamu akan mendapatkan kesenangan tersendiri" Bisiknya sensual.

0o0__0o0

Note : "Rayuan Papa Tiri Mu adalah penipuan dan kejahatan sesaat, yang akan menghancurkan hidupmu selamanya".

Terpopuler

Comments

Gesel Pecest

Gesel Pecest

bener, sih Rico tidak ingat umur woy

2025-07-11

0

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

papa tiri diam2 menghanyutkan...

2025-08-05

0

Sisiliya Mimin

Sisiliya Mimin

papa tiri sesat/Sob//Sob//Sob/

2025-07-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pernikahan Mama
2 Bab 2. Tatapan Papa Tiri
3 Bab 3. Gagal Nina-Ninu
4 Bab 4. Lora yang polos
5 Bab 5. Ajaran Sesat Papa Tiri Lora
6 Bab 6. Ajaran berlanjut
7 Bab 7. Secuil tentang Lora
8 Bab 8. Tegasnya seorang ibu
9 Bab 9. Sosok Rico yang berbeda
10 Bab 10. Kamar Utama
11 Bab 11. Mike Fernando Surya
12 Bab 12. Suara hati Lora
13 Bab 13. Berantakan
14 Bab 14. Apartemen
15 Bab. 15. berakhir di ranjang
16 16. Hukuman Maya dari Rico
17 17. Mike mulai mencari tau
18 Bab. 18 hampir bobol
19 Bab 19. Lora Laluna
20 Bab 20. Mike mulai gusar
21 Bab 21 Bertemu Papa Tiri
22 Bab 22 terpancing dan gangguan
23 Bab 23. Berakhir kacau
24 Bab 24. Berulah
25 Bab 25. Hukuman nikmat
26 Bab. 26 kerja kelompok
27 27. Main di balik permainan
28 Bab 28. Soreh hari bersama Mike
29 Bab 29. kucing dan tikus
30 Bab 30. Gagal untuk kesekian kalinya
31 Bab 31. terus terobos
32 Bab 32. bobol paksa
33 Bab 33. memaduh kasih di samping istri
34 Bab 34. Senam jari
35 Bab 35. Ronde ke dua di lanjutkan Mike
36 Bab 36. Like father Like Son
37 Bab 37. drama pagi Lora Sakit
38 Bab 38. Drama berlanjut
39 Bab 39. Di ratukan burung hantu
40 Bab 40. Lora membuat Mike frustasi
41 Bab 41. Lepas kendali
42 Bab 42. Filling seorang ibu
43 Bab. 43. Liburan keluarga
44 Bab 44. Singa terhempas, muncul lah anak harimau
45 Bab 45. Kamar mandi panas
46 Bab 46. Barbeque
47 Bab 47. Di culik
48 Bab 48. Chaos
49 Bab 49. Siapa sosok itu
50 Bab 50. katakutan
51 Bab 51. semakin menegang
52 Bab 52. Titik temu
53 Bab 53. Sekilas tentang keluarga Fedrik
54 Bab 54. Kedatangan Derion Fedrik
55 Fakta baru
56 Terungkap dan rencana
57 57. Permainan dan siksaan
58 58. Permainan di mulai
59 59. Permainan part 2
60 60. Permainan part 3
61 61 Semakin Menegangkan
62 62. Pertarungan
63 63. Chaos
64 64. Genting
65 65. Kritis
66 66. Jebakan untuk Miera
67 67. Di Gilir Ke-tiga Anak Tiri
68 68. Pembalasan Darion untuk Meira
69 69. Flashback masa lalu Rico & Meira
70 70. Dua kabar dalam satu waktu
71 71. Taktik
72 72. perpisahan dan kembali
73 73. Siaran langsung
74 74. Kacaunya Darson
75 75. Rencana
76 76. Pertemuan dan serangan
77 77. Murkah dan serangan
78 78. Menguak bukti tersembunyi Fedrik
79 79. serangan Fedrik
80 80. Pertarungan Segit
81 81. Kondisi & Ambisi
82 82. Rehat sejenak
83 83. Semakin Panas
84 84. Darion mengirim bukti
85 85. Pertemuan rahasia darion
86 86. Penyerangan operasi konvoi Fedrik
87 87. Tikus di tengah Singa
88 88. Api dalam asap
89 89. Ujian Di mulai
90 90. Membalik keadaan
91 91. Saling Tuduh
92 92. Semakin retak
93 93. Serangan Rico
94 94. Bala bantuan dari Davion
95 95. Akhir dari segalanya
96 EXTRA Chapter Part 1 Fakta
97 Extra chapster Part 2. Rahasia kelam
98 EXTRA Chapter Part 3. Masa Lalu
99 Extra chapster Part 4. Kebenaran yang membuat luka
100 EXTRA Chapter (Luar negeri) di balik kaca yang membisu
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1. Pernikahan Mama
2
Bab 2. Tatapan Papa Tiri
3
Bab 3. Gagal Nina-Ninu
4
Bab 4. Lora yang polos
5
Bab 5. Ajaran Sesat Papa Tiri Lora
6
Bab 6. Ajaran berlanjut
7
Bab 7. Secuil tentang Lora
8
Bab 8. Tegasnya seorang ibu
9
Bab 9. Sosok Rico yang berbeda
10
Bab 10. Kamar Utama
11
Bab 11. Mike Fernando Surya
12
Bab 12. Suara hati Lora
13
Bab 13. Berantakan
14
Bab 14. Apartemen
15
Bab. 15. berakhir di ranjang
16
16. Hukuman Maya dari Rico
17
17. Mike mulai mencari tau
18
Bab. 18 hampir bobol
19
Bab 19. Lora Laluna
20
Bab 20. Mike mulai gusar
21
Bab 21 Bertemu Papa Tiri
22
Bab 22 terpancing dan gangguan
23
Bab 23. Berakhir kacau
24
Bab 24. Berulah
25
Bab 25. Hukuman nikmat
26
Bab. 26 kerja kelompok
27
27. Main di balik permainan
28
Bab 28. Soreh hari bersama Mike
29
Bab 29. kucing dan tikus
30
Bab 30. Gagal untuk kesekian kalinya
31
Bab 31. terus terobos
32
Bab 32. bobol paksa
33
Bab 33. memaduh kasih di samping istri
34
Bab 34. Senam jari
35
Bab 35. Ronde ke dua di lanjutkan Mike
36
Bab 36. Like father Like Son
37
Bab 37. drama pagi Lora Sakit
38
Bab 38. Drama berlanjut
39
Bab 39. Di ratukan burung hantu
40
Bab 40. Lora membuat Mike frustasi
41
Bab 41. Lepas kendali
42
Bab 42. Filling seorang ibu
43
Bab. 43. Liburan keluarga
44
Bab 44. Singa terhempas, muncul lah anak harimau
45
Bab 45. Kamar mandi panas
46
Bab 46. Barbeque
47
Bab 47. Di culik
48
Bab 48. Chaos
49
Bab 49. Siapa sosok itu
50
Bab 50. katakutan
51
Bab 51. semakin menegang
52
Bab 52. Titik temu
53
Bab 53. Sekilas tentang keluarga Fedrik
54
Bab 54. Kedatangan Derion Fedrik
55
Fakta baru
56
Terungkap dan rencana
57
57. Permainan dan siksaan
58
58. Permainan di mulai
59
59. Permainan part 2
60
60. Permainan part 3
61
61 Semakin Menegangkan
62
62. Pertarungan
63
63. Chaos
64
64. Genting
65
65. Kritis
66
66. Jebakan untuk Miera
67
67. Di Gilir Ke-tiga Anak Tiri
68
68. Pembalasan Darion untuk Meira
69
69. Flashback masa lalu Rico & Meira
70
70. Dua kabar dalam satu waktu
71
71. Taktik
72
72. perpisahan dan kembali
73
73. Siaran langsung
74
74. Kacaunya Darson
75
75. Rencana
76
76. Pertemuan dan serangan
77
77. Murkah dan serangan
78
78. Menguak bukti tersembunyi Fedrik
79
79. serangan Fedrik
80
80. Pertarungan Segit
81
81. Kondisi & Ambisi
82
82. Rehat sejenak
83
83. Semakin Panas
84
84. Darion mengirim bukti
85
85. Pertemuan rahasia darion
86
86. Penyerangan operasi konvoi Fedrik
87
87. Tikus di tengah Singa
88
88. Api dalam asap
89
89. Ujian Di mulai
90
90. Membalik keadaan
91
91. Saling Tuduh
92
92. Semakin retak
93
93. Serangan Rico
94
94. Bala bantuan dari Davion
95
95. Akhir dari segalanya
96
EXTRA Chapter Part 1 Fakta
97
Extra chapster Part 2. Rahasia kelam
98
EXTRA Chapter Part 3. Masa Lalu
99
Extra chapster Part 4. Kebenaran yang membuat luka
100
EXTRA Chapter (Luar negeri) di balik kaca yang membisu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!