Bab 5 Pulang

      Setelah makan di rumah makan sederhana tadi, mobil Lahat kembali berjalan membelah jalanan menuju kota Bandung. Sesekali Lahat menoleh pada gadis di sampingnya yang sejak menaiki mobilnya, belum bicara lagi padanya selain menyampaikan alamatnya di kota Bandung jalan Toscha.

     "Apa sebetulnya masalah gadis ini? Sepertinya dia hamil, dan cowoknya tidak mau tanggung jawab, lalu dia nekad bunuh diri. Kalau sudah seperti ini, gimana?" Lahat berbicara di dalam hatinya sejak tadi. Dia merasa iba dengan gadis di sampingnya yang tengah patah hati.

     Lahat juga punya adik perempuan dua, tapi mereka sudah menikah, semua melangkahinya. Saat kedua adiknya belum menikah, dia orang yang paling merasa khawatir. Takut kedua adiknya dihamili atau disakiti. Dan perasaan dia pasti merasa tidak senang apabila saudara perempuannya mengalami masalah.

     "Nama kamu siapa?" tanya Lahat setelah tadi asik merenung. Aika tidak langsung menjawab, perlahan ia menoleh ke sampingnya dengan tatap ragu.

     "Aika," jawabnya pendek.

     "Ohh, Aika, ya?"

     "Masalah kamu apa sebenarnya kalau boleh tahu? Abang bukan sekedar ingin tahu, tapi ingin ikut membantu kamu kalau kamu butuh bantuan," celoteh Lahat lagi.

     Aika lagi-lagi tidak menjawab, ia merasa malu untuk menceritakan masalahnya. Hanya diputuskan lalu sampai mau bunuh diri, betapa malunya ia. Pasti pria di sampingnya ini akan menertawakannya.

     "Kamu dihamili lalu cowokmu pergi dan tidak bertanggung jawab?" terka Lahat lagi yakin. Aika langsung menoleh ke arah Lahat lalu menatapnya kesel.

     "Saya tidak hamil, Pak. Jangan sembarangan menuduh saya hamil," jawab Aika menyalak. Lahat sampai terkejut, galak juga gadis di sampingnya ini. Kalau memang tidak hamil, lantas apa sebabnya sampai ia putus asa dan mau bunuh diri?

     "Lalu, kalau tidak dihamili, apa dong?" tanya Lahat lagi ingin tahu. Aika tidak menjawab, dia sakit kepala jika bicara lagi.

     Melihat Aika tidak menjawab, Lahat tersenyum simpul. Ia meyakini ada hal lain yang membuat ia nekad bunuh diri.

     "Tidak hamil, tapi pasti gadis ini sudah dinodai, tapi pacarnya tidak mau tanggung jawab. Ya ampun, pergaulan anak zaman sekarang, ngeri. Kalau tidak dihamili, pastinya dinodai." Lahat membatin membayangkan mirisnya pergaulan zaman kini yang semakin kebablasan.

     "Ini ke mana lagi setelah ini, jalan Toscha yang arah ini atau ...."

     "Masih di depan, Pak," potong Aika sembari menunjukkan telunjuknya ke depan.

     "Bisa tidak kamu jangan panggil saya pak, saya ini belum tua-tua amat, lho? Saya ini masih 32 tahun dan belum menikah." Lahat protes karena tidak senang mendengar Aika menyebutnya bapak sementara ia masih bujangan.

     "Oh, ma~maaf. Lalu saya harus pang ...."

     "Abang saja, itu lebih pas dan enak buat saya," potong Lahat penuh tekanan. Seperti biasa gaya bicaranya terkesan ngegas persis gas tabung tiga kilo yang berada di jok paling belakang.

     Akhirnya Aika meminta berhenti dan menunjukkan alamat rumahnya yang mana. Rumah Aika berada di lingkungan komplek Toscha yang adem dan aman. Jalannya meskipun tidak terlalu sepi dengan pengendara, tapi aman dari ibu-ibu penghuni komplek yang biasanya ngumpul di pinggir jalan untuk sekedar ngobrol tentang gosip selebritis.

     Lahat menuruni mobil, lalu memutar dengan maksud mau membukakan pintu untuk Aika. Namun Aika sudah membuka pintu itu sendiri.

     "Terimakasih, ya, Bang, sudah mengantar saya sampai rumah. Dan terimakasih juga motornya sudah tiba dengan selamat," ucap Aika seraya menoleh ke arah motornya yang sudah ada di bawah kanopi.

     "Ok. Aku antar sampai rumah sambil aku bilang sama orang tua kamu."

     "Tidak usah, Bang," tolak Aika merasa tidak enak lalu menahan tubuh Lahat agar tidak melangkah. Namun, suara seseorang di depan rumah, menghentikan Aika dan Lahat, keduanya menoleh bersamaan.

     "Aika, kamu pulang juga akhirnya. Itu siapa, bawalah masuk dulu. Apakah orang yang menolongmu tadi? Kata si pengantar motor, kamu sedang diantar seseorang." Bu Andini menatap ke arah Aika dan menyuruh Aika mengajak Lahat masuk.

     Terpaksa Aika mengajak Lahat masuk. Sementara hati Aika dilanda takut, takut kalau Lahat berbicara tentang kejadian percobaan bunuh dirinya tadi.

     Lahat berjalan menuju wanita paruh baya sekitar 50 tahun itu, lalu merunduk sopan dan menyalami tangan wanita itu.

     "Duduk dulu, silahkan." Wanita itu mempersilahkan Lahat duduk. Lahat duduk, karena ia pun perlu bicara dengan wanita yang diduga ibunya Aika.

     "Aika, tolong bikinkan minum buat Mas ini, ya. Sekalian untuk bapak," titah Bu Andini. Aika tidak membantah, ia segera masuk ke dalam rumah. Bu Andini menatap kepergian anak bungsunya itu dengan sedikit heran.

     Setelah Aika pergi ke dalam, tidak lama dari itu Pak Andi ayahnya Aika muncul. Bu Andini dan Pak Andi berbicara dengan Lahat. Mereka bertiga terlibat sebuah obrolan yang serius, sebelum Aika muncul.

     Lahat mau tidak mau menceritakan kejadian yang sebenarnya. Kedua orang tua Aika terkejut seketika, setelah mendengar cerita Lahat.

     "Saya menyampaikan ini, ikut prihatin. Kalau bisa, jika Ibu dan Bapak tahu di mana kediaman cowok itu, maka saya siap mencarinya dan memberi pelajaran agar dia bertanggung jawab," pungkas Lahat berempati, sebelum Aika muncul dengan membawa tiga gelas air minum untuk mereka bertiga.

     Aika meletakan ketiga cangkir itu di atas meja, lalu ia duduk di samping ibunya dengan wajah menunduk.

     "Terimakasih banyak, Nak Lahat atas pertolongannya. Mohon maaf anak kami sudah membuat Nak Lahat susah dan kerepotan. Dan mengenai biaya klinik, kalau boleh tahu berapa, biar kami ganti?" ujar Pak Andi berterimakasih dengan perasaan yang tidak enak.

     Aika mengangkat wajahnya lalu menatap Lahat sekilas, dengan maksud ingin mengatakan terimakasih.

     "Tidak usah, Pak. Saya ikhlas menolong, kok. Baiklah kalau begitu, saya permisi dulu. Saya masih ada urusan." Lahat berpamitan dan berdiri.

    "Oh iya, Pak. Kalau ada yang perlu saya bantu seperti yang saya bilang tadi, jangan segan hubungi saya," ujar Lahat sebelum kakinya melangkah.

     "Baik, Nak Lahat. Sebelumnya kami haturkan terimakasih." Bu Andini dan Pak Andi menatap kepergian Lahat dengan rasa haru. Setelah Lahat pergi mereka berdua masuk ke dalam menggiring Aika.

     "Ai, kenapa kamu tidak berterimakasih pada pria tadi? Kamu sudah ditolong sama dia." Bu Andini mengomeli Aika yang sudah diajaknya duduk di kursi tamu.

     "Aika sudah berterimakasih tadi, Bu, di depan." Aika langsung berdiri, raut mukanya muram dari sejak datang, lalu hendak pergi, sehingga mengundang kecurigaan kedua orang tuanya.

     "Aika, tunggu sebentar. Katakan apa sebenarnya masalahmu. Apakah ada kaitannya dengan kekasihmu itu? Lalu, bagaimana rencana dia yang sudah mengajakmu bertunangan itu, apakah jadi?" cecar Bu Andini ingin tahu apa sebenarnya masalah yang dihadapi putri bungsu mereka sehingga nekad akan bunuh diri.

Terpopuler

Comments

Elin Lina

Elin Lina

Msh kurang bacanya kak othoooorrr..., double up kak.. 😘😘

2025-07-07

4

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

bapak, ibu lupakan yang berjanji melamar, nantikan yang pasti akan datang menikah aika

2025-07-07

2

Aniza

Aniza

lahat2 yg dia tahu hamil aja si aika
lnjut thoor

2025-07-08

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Siapa Dokter Itu?
2 Bab 2 Rasa Kecewa, Gelap Mata, Sampai Mau Bunuh Diri
3 Bab 3 Terselamatkan
4 Bab 4 Siapa Yang Menghamilimu
5 Bab 5 Pulang
6 Bab 6 Kecurigaan Orang Tua Aika
7 Bab 7 Menghadiri Aqeqahan Ardala
8 Bab 8 Penemuan Lahat Di Klinik
9 Bab 9 Dianggap Berbohong
10 Bab 10 Tugas Berat Aika
11 Bab 11 Pertemuan Yoda Dan Aika
12 Bab 12 Tidak Jelek Juga
13 Bab 13 Pesan Lahat Untuk Orang Tua Aika
14 Bab 14 Menolak Tes Urin
15 Bab 15 Negatif
16 Bab 16 Sangkur Pora
17 Bab 17 Sah
18 Bab 18 Sosok Di Upacara Sangkur Pora
19 Bab 19 Ciuman Di Acara Sangkur Pora
20 Bab 20 Perdebatan Dalam Kamar
21 Bab 21 Sreweeekkk Gojojos
22 Bab 22 Teguran Lahat
23 Bab 23 Yoda Mantan Kekasih Aika
24 Bab 24 Obrolan Dengan Yoda
25 Bab 25 Pertengkaran
26 Bab 26 Sikap Dingin Lahat
27 Bab 27 Asinan Mengingatkan Pada Aika
28 Bab 28 Keinginan Lahat
29 Bab 29 Bertemu Yoda
30 Bab 30 Cobaan Pertama Ketika Akan Memulai
31 Bab 31 Rasa Kesal Yang Sama
32 Bab 31 Bila Kau Tak Di Sampingku, Aku Berhenti Berharap
33 Bab 33 Kejadian Yang Sangat Mengerikan
34 Bab 34 Kehangatan Tertunda
35 Bab 35 Amarah Malam Hangat Yang Membara
36 Bab 36 Joging
37 Bab 37
38 Bab 38 Pesan Dan Telpon Yoda Pemicu Ketegangan
39 Bab 39 Lahat Mengganti Nomer Hp Aika
40 Bab 40 Yoda Patah Hati
41 Bab 41 Lahat Sengaja Membuntuti Aika
42 Bab 42 Sebab Harga Diri Abang Lebih Penting
43 Bab 43 Bunga Cinta Untuk Lahat
44 Bab 44 Atraksi Memukau Para Prajurit
45 Bab 45 Memukau Tapi Memuakkan
46 Bab 46 Kehangatan Aika dan Lahat
47 Bab 47 Membuat Hati Yoda Panas
48 Bab 48 Aku Sedang Menata Hati Menyimpan Sebuah Nama
49 Bab 49 Sampai Tidak Berani Mengangkat Wajah
50 Bab 50 Full Batre
51 Bab 51 Melepas Kepergian Lahat Tugas
52 Bab 52 Kepergian Lahat Dalam Tugas
53 Bab 53 Penyelamatan Korban Bencana
54 Bab 54 Kembali Dipertemukan
55 Bab 55 Pembicaraan Aika Dan Yoda Di Gudang Senjata
56 Bab 56 Amarah Dan Kecewa
57 Bab 57 Kembali Berdebat
58 Bab 58 Manjakan Dengan Cinta
59 Bab 59 Aku Hanya Cemburu
60 Bab 60 Saling Meredam
61 Bab 61 Kerinduan Membara
62 Bab 62 Hanya Akan Jadi Mantan
63 Bab 63 Lahat Dan Gadis SMA
64 Bab 64 Benarkah Ini Cemburu?
65 Bab 65 Aika Sedang Cemburu
66 Bab 66 Job Desk
67 Bab 67 Aika Sakit
68 Bab 68 Aika Tidak Mau Dibawa Ke Dokter
69 Bab 69 Manja
70 Bab 70 Tidak Ingin Lahat Ke Kantor
71 Bab 71 Bubur Legen
72 Bab 72 Ingin Dibelikan Bubur Lemu
73 Bab 73 Ingin Dibuatkan Bubur Lemu Oleh Lahat
74 Bab 74 Bubur Lemu Buatan Lahat
75 Bab 75 Boleh Rindu?
76 Bab 76 Garis Dua
77 Bab 77 Tentu Saja Akan Lebih Sayang
78 Bab 78 Ada Yang Kecewa
79 Bab 79 Tespek Yang Hilang
80 Bab 80 Sesal Yoda
81 Bab 81 Bertemu Dokter Serelia
82 Bab 82 Kehangatan Sebelum Tugas
83 Bab 83 Tidak Bisa Pulang
84 Bab 84 Bertemu Yoda
85 Bab 85 Kejutan Lahat
86 Bab 86 Ngidam Mangga Muda
87 Bab 87 Melahirkan
88 Bab 88 Kebahagiaan Bersama Keluarga dan Teman-teman (End)
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Bab 1 Siapa Dokter Itu?
2
Bab 2 Rasa Kecewa, Gelap Mata, Sampai Mau Bunuh Diri
3
Bab 3 Terselamatkan
4
Bab 4 Siapa Yang Menghamilimu
5
Bab 5 Pulang
6
Bab 6 Kecurigaan Orang Tua Aika
7
Bab 7 Menghadiri Aqeqahan Ardala
8
Bab 8 Penemuan Lahat Di Klinik
9
Bab 9 Dianggap Berbohong
10
Bab 10 Tugas Berat Aika
11
Bab 11 Pertemuan Yoda Dan Aika
12
Bab 12 Tidak Jelek Juga
13
Bab 13 Pesan Lahat Untuk Orang Tua Aika
14
Bab 14 Menolak Tes Urin
15
Bab 15 Negatif
16
Bab 16 Sangkur Pora
17
Bab 17 Sah
18
Bab 18 Sosok Di Upacara Sangkur Pora
19
Bab 19 Ciuman Di Acara Sangkur Pora
20
Bab 20 Perdebatan Dalam Kamar
21
Bab 21 Sreweeekkk Gojojos
22
Bab 22 Teguran Lahat
23
Bab 23 Yoda Mantan Kekasih Aika
24
Bab 24 Obrolan Dengan Yoda
25
Bab 25 Pertengkaran
26
Bab 26 Sikap Dingin Lahat
27
Bab 27 Asinan Mengingatkan Pada Aika
28
Bab 28 Keinginan Lahat
29
Bab 29 Bertemu Yoda
30
Bab 30 Cobaan Pertama Ketika Akan Memulai
31
Bab 31 Rasa Kesal Yang Sama
32
Bab 31 Bila Kau Tak Di Sampingku, Aku Berhenti Berharap
33
Bab 33 Kejadian Yang Sangat Mengerikan
34
Bab 34 Kehangatan Tertunda
35
Bab 35 Amarah Malam Hangat Yang Membara
36
Bab 36 Joging
37
Bab 37
38
Bab 38 Pesan Dan Telpon Yoda Pemicu Ketegangan
39
Bab 39 Lahat Mengganti Nomer Hp Aika
40
Bab 40 Yoda Patah Hati
41
Bab 41 Lahat Sengaja Membuntuti Aika
42
Bab 42 Sebab Harga Diri Abang Lebih Penting
43
Bab 43 Bunga Cinta Untuk Lahat
44
Bab 44 Atraksi Memukau Para Prajurit
45
Bab 45 Memukau Tapi Memuakkan
46
Bab 46 Kehangatan Aika dan Lahat
47
Bab 47 Membuat Hati Yoda Panas
48
Bab 48 Aku Sedang Menata Hati Menyimpan Sebuah Nama
49
Bab 49 Sampai Tidak Berani Mengangkat Wajah
50
Bab 50 Full Batre
51
Bab 51 Melepas Kepergian Lahat Tugas
52
Bab 52 Kepergian Lahat Dalam Tugas
53
Bab 53 Penyelamatan Korban Bencana
54
Bab 54 Kembali Dipertemukan
55
Bab 55 Pembicaraan Aika Dan Yoda Di Gudang Senjata
56
Bab 56 Amarah Dan Kecewa
57
Bab 57 Kembali Berdebat
58
Bab 58 Manjakan Dengan Cinta
59
Bab 59 Aku Hanya Cemburu
60
Bab 60 Saling Meredam
61
Bab 61 Kerinduan Membara
62
Bab 62 Hanya Akan Jadi Mantan
63
Bab 63 Lahat Dan Gadis SMA
64
Bab 64 Benarkah Ini Cemburu?
65
Bab 65 Aika Sedang Cemburu
66
Bab 66 Job Desk
67
Bab 67 Aika Sakit
68
Bab 68 Aika Tidak Mau Dibawa Ke Dokter
69
Bab 69 Manja
70
Bab 70 Tidak Ingin Lahat Ke Kantor
71
Bab 71 Bubur Legen
72
Bab 72 Ingin Dibelikan Bubur Lemu
73
Bab 73 Ingin Dibuatkan Bubur Lemu Oleh Lahat
74
Bab 74 Bubur Lemu Buatan Lahat
75
Bab 75 Boleh Rindu?
76
Bab 76 Garis Dua
77
Bab 77 Tentu Saja Akan Lebih Sayang
78
Bab 78 Ada Yang Kecewa
79
Bab 79 Tespek Yang Hilang
80
Bab 80 Sesal Yoda
81
Bab 81 Bertemu Dokter Serelia
82
Bab 82 Kehangatan Sebelum Tugas
83
Bab 83 Tidak Bisa Pulang
84
Bab 84 Bertemu Yoda
85
Bab 85 Kejutan Lahat
86
Bab 86 Ngidam Mangga Muda
87
Bab 87 Melahirkan
88
Bab 88 Kebahagiaan Bersama Keluarga dan Teman-teman (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!