Omega yang Berani Lari

Malam itu. Sunoo berdiri di balkon lantai tiga markas Virelli. Angin dingin menerpa kulitnya yang masih penuh bekas cengkeraman alpha. Tapi hatinya... panas, campur aduk antara takut, rindu, dan marah.
Ia tak pernah bermaksud bertahan di sini. Tak peduli seberapa panas pelukan Sunghoon. Tak peduli seberapa dalam tanda gigitan di lehernya.
sunoo kade
sunoo kade
(Ini bukan rumah. Ini penjara emas.)
Tangannya menggenggam tas kecil. Ponsel bekas, uang, dan—senjata kecil curian dari ruang bawah.
Satu langkah lagi. Lompatan ke atap seberang. Lalu kabur.
Tapi langkahnya dihentikan suara…
Sunghoon Virelli
Sunghoon Virelli
Kau pikir bisa kabur dariku begitu saja? ❄️
Sunoo membeku. Nafasnya tercekat. Sunghoon berdiri di belakangnya—tanpa suara, seperti bayangan maut. Mata alpha itu merah padam. Pheromone keluar seperti badai gelap.
Sunghoon Virelli
Sunghoon Virelli
Setelah kau kubuat klimaks tiga kali semalam, kau malah balas dengan pengkhianatan? ❄️
Sunoo membalik, menantang.
sunoo kade
sunoo kade
Aku bukan milikmu.
Sunghoon mendekat perlahan
Sunghoon Virelli
Sunghoon Virelli
Tapi tubuhmu mengakuiku. Tanda itu di lehermu bukan pajangan.❄️
Sunghoon Virelli
Sunghoon Virelli
Kalau kau mau kabur, coba saja. ❄️
Dia melempar kunci pintu utama ke lantai.
Sunghoon Virelli
Sunghoon Virelli
Tapi pastikan kau siap dengan apa yang akan kulakukan... kalau kau kembali dalam keadaan hamil. ❄️
Sunoo tersentak. Matanya melebar.
sunoo kade
sunoo kade
*kaget
sunoo kade
sunoo kade
…Kau nggak—
Sunghoon Virelli
Sunghoon Virelli
Kau pikir aku tahan cuma menandai? *menyeringai
Kamar Bawah Tanah
Heeseung berjalan ke ruang penyimpanan senjata. Tapi saat ia masuk, lampu mati total. Pintu dikunci otomatis. Lalu suara langkah terdengar dari dalam kegelapan…
Sunghoon Virelli
Sunghoon Virelli
Kau berani sentuh omegaku? ❄️
Dan jeritan Heeseung menggema. Suara pukulan. Teriakan. Tulang patah. Tak ada yang melihat… tapi semua anak buah tahu
Bos marah besar. Dan tidak akan ada ampun.
Sunoo berlari masuk ke kamar, tubuhnya masih goyah, otak kacau, hati lebih kacau. Tapi begitu ia membuka pintu, Sunghoon sudah di sana.
Tanpa bicara, ia menarik Sunoo ke pelukannya.
Sunghoon Virelli
Sunghoon Virelli
Kau boleh marah. Boleh membenci. Tapi satu hal tak akan berubah—aku akan tetap menjadi alpha-mu.
sunoo kade
sunoo kade
Hiks..
Dan untuk pertama kalinya, Sunoo tidak melawan pelukan itu. Ia hanya menangis dalam diam... karena entah kenapa, rasa aman itu nyata.
lanjut nanti~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!