Akaya terbangun dalam ruangan remang-remang, lehernya di ikat rantai... Persis seperti anjing malang yang di jual tuannya, pacarnya berjongkok di hadapanya
Kael
Sudah bangun... Sayang
Kael tidak lagi menyembunyikan wajah rubahnya, tatapanya dingin dengan seringai tajam yang tak sampai ke matanya
Akaya
Ka-el... A-ku...
Mencoba menghampiri tapi rantai di lehernya menghalanginya bergerak lebih jauh
Akaya
Ka-el... A-ku... Ka-u...
Akaya ia mencoba mencerna kondisi dan keadaanya saat ini...
Kael
Ada apa... Sayang... Kenapa melamun?
Kael mengelus pipi Akaya sentuhanya begitu dingin membuat mata akaya membelalak
Akaya
Ka-u...
Kael
Benar... Aku menjualmu...
Akaya tersendak, dadanya sesak, dia tak percaya apa yang dia dengar barusan
Kael
Kenapa... Kau berpikir aku mencintaimu..., itu lucu... Kau bahkan tak pantas menjilati kakiku... Akaya...
Bisikan Kael di telinga Akaya membuat air mata jatuh mengalir dari sudut matanya
Kael
Tuanmu akan segera tiba... Bersikaplah baik...
Sayang sekali tubuhmu kurang bagus... Kau hanya laku 75 juta..., aku berpikir bisa menjualmu lebih mahal lagi
Kael menepuk pipi Akaya pelan, lalu ia prrgi meningalkanya
Akaya
Tungu!!! Kael... Jangan tinggalkan aku!!! Aku mohon... Aku mohon..., aku...
Hanya keheningan yang menjawab, hanya sisa isak tangis Akaya yang terdengar
Suara langkah kaki terdengar, sepatu kulit mahal yang menghantam lantai membuat Akaya merinding "jadi kau gadis baru itu?" suaranya dingin, tegas, dan penuh otoritas
Comments