Memberi Luka Baru

" kak... "

" apa kakak sudah bangun ?" tanya Wulan yang baru saja menyelesaikan pesanan kuenya.

" ya bunda " jawab Ayunda yang baru saja terbangun mendengar suara ibunya.

" cuci muka dulu sana baru setelah itu tolong antarkan pesanan kue ke rumah yang di ujung jalan " ucap Wulan menjelaskan dimana rumah yang akan Ayunda tuju.

" bukankah rumah itu kosong bunda ?" tanya Ayunda.

" baru dua hari ini di isi dan kue yang mereka pesan untuk syukuran rumah yang baru mereka tempati " jelas Wulan panjang lebar.

" tunggu, jika mereka baru mengisi rumah itu dari mana mereka tau jika bunda menerima pesanan kue ?" tanya Ayunda yang berpikir begitu kritis.

" mereka mendapat referensi dari Bu RT " jawab Wulan apa adanya.

" ya sudah, Ayunda cuci muka dulu " ucap Ayunda yang tak pernah membantah ataupun menolak perintah ibunya.

Sedangkan di sebuah rumah yang cukup besar dari rumah rumah di sekitarnya riuh orang orang yang sedang mempersiapkan

Tasyakuran rumah yang akan di tempati oleh keluarga yang cukup kaya raya.

" kenapa kue pesanan kita belum antar " ucap seorang wanita yang jika di lihat usianya tak jauh berbeda dengan Wulan.

" sabar, bukan kah Bu RT bilang akan di antar sebentar lagi " ucap laki laki yang ternyata suami dari wanita yang baru saja mengeluh tadi.

" Anna harap kue yang di promosikan Bu RT itu memang enak, awas saja jika tak enak kita tak akan lagi memesan kue darinya lagi " ucap wanita itu yang ternyata bernama Anna Rachmawati.

" permisi " ucap seorang gadis yang kini sudah berdiri di ambang pintu rumah besar itu.

" panjang umur " ucap suami dari wanita itu sambil berjalan ke arah pintu untuk mengambil pesanan yang akan menjadi hidangan tasyakuran rumah mereka.

" ya tunggu " ucap laki laki itu sambil terus berjalan sedangkan Ayunda hanya bisa ternganga melihat siapa yang sedang berjalan ke arahnya.

Mulut Ayunda seolah terkunci tapi matanya tiba tiba saja memancarkan kemarahan yang begitu besar saat laki laki itu sudah berdiri tepat di hadapan Ayunda saat ini.

" berapa ?" tanya laki laki tadi sambil mengeluarkan dompet dari saku belakang celananya.

" dua ratus empat puluh lima ribu " ucap Ayunda dengan suara yang tertahan di ujung tenggorokannya.

Laki laki itu pun mengeluarkan tiga lembar uang merah tepat di depan Ayunda yang langsung Ayunda terima setelah meletakkan satu kardus besar kue pesanan laki laki itu.

" ambil saja kembaliannya " ucap laki laki tadi sambil mengangkat dua yang berisi kue yang baru saja iya bayar.

" maaf saya tidak di ajarkan menerima uang lebih dari orang asing " ucap Ayunda sambil mengeluarkan kembalian yang memang selalu Wulan siapkan untuk jaga jaga.

" itu yang lebih karena kamu sudah mengantarkannya ke rumah ini " ucap laki laki tadi yang tetap menolak uang yang sedang di sodorkan Ayunda padanya.

" itu free delivery kami untuk pelanggan kue bunda, jadi tidak usah repot repot memberi uang lebih karena kami bukan pengemis yang mengharap belas kasih orang lain " ucap Ayunda yang terdengar sangat dingin dan hal itu membuat laki laki tadi merasa bersalah dengan sikapnya pada Ayunda.

" ada apa Nathan ?" tanya seorang wanita paruh baya yang kini sudah berjalan menghampiri Ayunda dan Nathan yang masih berdiri berhadapan di ambang pintu.

" tidak apa apa Bu, maaf saya permisi " ucap Ayunda yang tak bisa lebih lama lagi berada di rumah yang menurutnya sudah menggoreskan luka di atas luka yang selama ini coba Ayunda kubur.

Ayunda berjalan tergesa gesa meninggalkan rumah itu dan Ayunda tak akan pernah mau lagi datang ke rumah ini apapun alasannya dan jika bisa Ayunda akan melarang ibunya untuk kembali menerima pesanan dari rumah ini berapapun keuntungan yang bisa mereka dapat nantinya.

" kenapa dengan anak itu ?" tanya wanita paruh baya itu yang tak lain adalah ibu dari Nathan yang bernama Niken.

" Nathan ngga tau Bu tapi Nathan cukup salut dengan apa yang menjadi prinsip anak itu dan juga orang tuanya " ucap Nathan yang terlihat tak marah dengan apa yang Ayunda katakan padanya tadi.

" memang apa yang anak itu katakan ?" tanya Anna yang baru saja bergabung dengan Nathan dan juga Bu Niken.

" dia tak ingin di kasihani dan tak ingin di beri uang lebih apapun alasannya " ucap Nathan apa adanya.

" arogan sekali ucapan anak itu !" ucap Anna yang malah salah menafsirkan prinsip Ayunda.

" bukan arogan tapi berprinsip " bela Nathan.

" terserah lah tapi apa yang anak itu katakan seperti seorang anak yang tak di ajari sopan santun oleh orang tuanya " ucap Anna yang entah kenapa tak menyukai Ayunda meski tak melihatnya secara langsung.

" sudah lah, sebaiknya kalian fokus pada tasyakuran rumah ini dan semoga dengan pindahnya kalian ke rumah ini kalian bisa segera di karuniai seorang anak " ucap Bu Niken.

" Anna pasti bisa hamil sejak dulu jika saja Nathan mau menyentuh Anna " gumam Anna dalam hati.

" usia kami sudah tak muda lagi Bu, lagi pula kita sudah memiliki Naura yang sudah sah menjadi anak kita secara hukum " jelas Nathan yang tak suka jika ibunya kembali membahas soal anak terutama dari Anna.

" tapi bagaimana pun Naura itu bukan anak kandung kalian, jadi tetap saja berbeda jika kalian memiliki anak kandung sendiri " ucap Bu Niken yang selalu mengulang ulan ucapannya jika Nathan sudah menggunakan alasan itu.

Jika di rumah besar itu perdebatan terjadi antara Nathan dan Bu Niken lain halnya dengan Ayunda yang baru saja sampai di rumah nya tapi tak seperti biasanya Ayunda langsung mengunci kamarnya dari dalam dan hal itu tentu saja membuat Wulan khawatir.

" kak, kamu kenapa ?" tanya Wulan sambil mengetuk ngetuk pintu kamar putrinya.

" Ayunda cuma ingin sendiri Bu " ucap Ayunda dengan suara yang sedikit bergetar dan Wulan semakin yakin jika Ayunda putrinya sedang tidak baik baik saja.

" kakak kenapa Bun ?" tanya Ayumi yang baru saja selesai membersihkan diri.

" bunda juga tidak tau, kita akan tanya sama kakak jika kakak sudah jauh lebih tenang " ucap Wulan sambil mengajak putri bungsunya menjauh dari kamar seolah Wulan ingin memberikan ruang pada Ayunda untuk menenangkan diri dari masalah yang mungkin sedang di hadapi Ayunda saat ini.

" tapi Ayumi baru melihat kakak seperti ini Bun " ucap Ayumi jujur karena sepanjang yang Ayumi tau jika kakaknya tak pernah bersedih atau pun menangis seperti ini jika bukan hal yang benar benar menyakitkan bagi Ayunda.

" bunda juga ngga tau sayang, tapi apapun itu bunda yakin kakak akan bisa menghadapinya dan kakak pasti akan cerita jika memang kakak ingin cerita " ucap Wulan yang sejujurnya ucapan itu juga iya tanamkan untuk dirinya.

" siapa sebenarnya pemilik rumah baru itu ?"

" apa mungkin apa yang terjadi pada Ayunda ada hubungannya dengan pemilik rumah baru itu ?"

" kenapa aku bisa lupa menanyakan nama pemilik rumah itu ?"

✍️✍️✍️ bagaimana reaksi Wulan saat tau siapa yang sudah Ayunda temui di rumah yang baru Ayunda datangi ? Dan apakah Nathan juga akan tau siapa gadis yang baru saja dia temui ?

Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya

Love you moreee 😘 😘 😘

Episodes
1 Ayumi dan Ayunda
2 Memberi Luka Baru
3 Wajah Yang Tak Asing
4 Luka Yang Sebenarnya
5 Seperti Orang Asing
6 Menebar Racun Keraguan
7 Hanya Lima Menit
8 Siapa ?
9 Dua Mata Pisau
10 Tak Ingin Bertemu
11 Pelindung Dadakan
12 Ungkapan Hati
13 Lamaran Kiasan
14 Kisah Masa Lalu 1
15 Kisah Masa Lalu 2
16 Kebenaran 1
17 Kebenaran 2
18 Istri atau Pemuas
19 Membalas Pengkhianatan
20 Hanya Bisa Menyalahkan
21 Memohon
22 Semakin Mengganggu
23 Lepas Kendali
24 Lamaran Dadakan
25 Segala Cara
26 Mulai Lelah
27 Mulai Merayu
28 Panik
29 Sepertinya Lupa
30 Semakin Dekat
31 Masih Sama
32 Membongkar Kebohongan
33 Dari Hati Ke Hati
34 Jalan Yang Berbeda
35 Membalas Demi Tak Terinjak
36 Gagal
37 Langsung Di Balas
38 Dukungan Calon Suami
39 Titik Lelah Wulan
40 Luapan Kekecewaan Wulan
41 Tetap Saja Tak Sadar
42 Di Ujung Tanduk
43 Awal dan Akhir
44 Terpuruk
45 Kejutan Besar
46 Di Puja
47 Harapan Yang Pupus
48 Semakin Menjadi
49 Perlawanan Wulan
50 Tersisih Dan Terancam
51 Luluh
52 Tabir kebencian
53 Terapi Jebakan
54 Calon Ulat
55 Niat Buruk Dari Hati Yang Busuk
56 Pengganggu
57 Balasan Dari Pertolongan Semalam
58 Kenyamanan Sejati
59 Sadar
60 Jejak Trauma
61 Berbanding Terbalik
62 Harapan Seorang Anak
63 Luka Yang Tergores
64 Meninggalkan Jejak
65 Cinta Lama Yang Kembali
66 Semakin Curiga
67 Tujuan Pernikahan
68 Pembuat Masalah
69 Gelap Mata
70 Melempar Bom Waktu
71 Dugaan
72 Karma Lunas
73 Baru Merasakan
74 Pengaruh Buruk
75 Merasa Paling Benar
76 Memupus harapan
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Ayumi dan Ayunda
2
Memberi Luka Baru
3
Wajah Yang Tak Asing
4
Luka Yang Sebenarnya
5
Seperti Orang Asing
6
Menebar Racun Keraguan
7
Hanya Lima Menit
8
Siapa ?
9
Dua Mata Pisau
10
Tak Ingin Bertemu
11
Pelindung Dadakan
12
Ungkapan Hati
13
Lamaran Kiasan
14
Kisah Masa Lalu 1
15
Kisah Masa Lalu 2
16
Kebenaran 1
17
Kebenaran 2
18
Istri atau Pemuas
19
Membalas Pengkhianatan
20
Hanya Bisa Menyalahkan
21
Memohon
22
Semakin Mengganggu
23
Lepas Kendali
24
Lamaran Dadakan
25
Segala Cara
26
Mulai Lelah
27
Mulai Merayu
28
Panik
29
Sepertinya Lupa
30
Semakin Dekat
31
Masih Sama
32
Membongkar Kebohongan
33
Dari Hati Ke Hati
34
Jalan Yang Berbeda
35
Membalas Demi Tak Terinjak
36
Gagal
37
Langsung Di Balas
38
Dukungan Calon Suami
39
Titik Lelah Wulan
40
Luapan Kekecewaan Wulan
41
Tetap Saja Tak Sadar
42
Di Ujung Tanduk
43
Awal dan Akhir
44
Terpuruk
45
Kejutan Besar
46
Di Puja
47
Harapan Yang Pupus
48
Semakin Menjadi
49
Perlawanan Wulan
50
Tersisih Dan Terancam
51
Luluh
52
Tabir kebencian
53
Terapi Jebakan
54
Calon Ulat
55
Niat Buruk Dari Hati Yang Busuk
56
Pengganggu
57
Balasan Dari Pertolongan Semalam
58
Kenyamanan Sejati
59
Sadar
60
Jejak Trauma
61
Berbanding Terbalik
62
Harapan Seorang Anak
63
Luka Yang Tergores
64
Meninggalkan Jejak
65
Cinta Lama Yang Kembali
66
Semakin Curiga
67
Tujuan Pernikahan
68
Pembuat Masalah
69
Gelap Mata
70
Melempar Bom Waktu
71
Dugaan
72
Karma Lunas
73
Baru Merasakan
74
Pengaruh Buruk
75
Merasa Paling Benar
76
Memupus harapan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!