Mendengar suara Bastion yang berbisik tepat di telinganya, Angelina sontak terlonjak kaget dan menatap tajam pria di hadapannya tersebut.
Angelina Markel
Ka-kau!...
Bastion Albaston
[ Menyunggingkan senyuman tipis. ]
Bastion Albaston
Bastion Albaston
Ada apa? Mengapa tiba-tiba terdiam?
Angelina Markel
Cih! [ Membuang muka. ]
Angelina Markel
( Sial! kenapa pria gila ini begitu menyebalkan. )
Angelina Markel
( Aku sepertinya memang harus segera memikirkan cara untuk kembali kabur dari sini. )
[ Berpikir keras. ]
Melihat Angelina yang hanya diam mengabaikan dirinya, sontak membuat raut wajah Bastion kembali berubah menjadi dingin dan terasa lebih intens.
Bastion Albaston
Bastion Albaston
( Sayangku Angelina.. )
Bastion Albaston
( Apapun yang kau rencanakan, itu tidak akan ku biarkan pernah berhasil, seperti sebelumnya... )
[ Mengepalkan tangan kuat. ]
Seru Bastion dingin, seolah-olah sudah tahu apa yang sedang di pikiran Angelina selama ini, seperti saat ini.
Sementar Angelina sendiri, malah terlihat sedang bergulat dengan pikirannya, hingga sama sekali tidak menyadari bahwa Bastion yang menjadi lawannya kali ini telah membaca gerak-geriknya.
Bastion Albaston
( Karana kau hanyalah milikku- )
Bastion Albaston
( -Miliku seorang. )
[ Suara rendah. ]
□ □ □
Tiga hari telah berlalu, terlihatlah Bastion yang tengah duduk dengan santai di sebuah sofa, kaki panjangnya terlipat dengan gaya angkuh, sambil menatap dingin pada seorang pria yang kini berdiri di depannya.
Bastion Albaston
Asap rokok yang membubung dari bibirnya seolah menambah kesan ke angkuhannya di balik tatapannya.
Anonim
Tuan, semua berjalan sesuai rencana Anda. Selanjutnya apa yang akan Anda lakukan?
Bastion Albaston
[ Mengangguk pelan. ] Bagus.
Bastion Albaston
Untuk sekarang sepertinya tidak ada. Kau pergilah lakukan tugas mu.
[ Suara dingin. ]
Anonim
Baik tuan! Kalo begitu saya permisi.
[ Membugguk sopan. ]
*Tak tak tak tak.
Anonim
[ Berjalan pergi. ]
Setelah pria berbaju hitam tersebut pergi, kini perhatian mata Bastion tertuju pada sebuah lukisan wanita yang berada di dinding, dan untuk sesaat, wajah di lukisan tersebut seolah-olah hidup, hingga Bastion merasa bahwa dirinya telah terhipnotis oleh sosok keindahan itu.
Bastion Albaston
[ Menghembuskan asap rokok. ]
Bastion Albaston
Bastion Albaston
Harusnya aku melakukan ini sejak awal pertemuan kita saat itu...
Comments
p4tr1ck_st4r
rillll no pek pekk 😭😭
2025-06-27
3
𝓓𝓲𝓷𝓪𝓻
menghilang tiba tiba ide itu, jdi enggak mau buat karya
2025-07-12
1
🌺༒Kimmy 𝒞𝓇𝒶𝓏𝓎 ༒🦚
kok bisa Pindak posisi PU nya ?
2025-07-08
1