Chapter 04

Celestia pun menajamkan pendengarannya. Orang-orang yang Dia incar itu sudah mulai mengeluarkan informasi dari mulut mereka.

“Kau benar. Raja saat ini bukannya sibuk mengurus monster-monster yang semakin bertambah banyak di berbagai wilayah, tapi malah sibuk menikmati tubuh dari wania penghibur yang di kirim ke Istana.”

“Hei, pelan kan suara Mu. Jika terdengar, nyawa Mu bisa hilang.”

“Kalau hilang ya di biarkan saja. Toh Kita di wilayah Marquis Bloom yang jauh dari jangkauan Ibu Kota. Memang nya rakyat mana yang saat ini masih mencintai Raja nya ? Kita sedang butuh bantuan, Dia malah sedang menikmati waktu panas dengan berbagai gaya. Cuih.”

“Untungnya, Putra Mahkota sudah menciptakan Organisasi pembasmi Monster. Bayarannya tinggi, perekrutan di lakukan setiap saat karena harus di bentuk kelompok-kelompok sesuai dengan masalah-masalah yang dilaporkan pada Nya tentang Hutan yang ada di setiap Wilayah. Jika tidak, saat ini sudah banyak nyawa yang melayang.”

“Lalu bukannya membantu Putra Mahkota, Fraksi dari Pihak Raja merasa kharisma Putra Mahkota semakin kuat, sehingga mengancam posisi Sang Raja. Itulah mengapa saat ini Putra Mahkota di wajibkan untuk turun tangan dalam pembasmian Monster. Mereka ingin Putra Mahkota Mati. Arrgg, Aku benar-benar di buat jengkel oleh kenyataan itu. Bukankah Putra Mahkota sudah di nobatkan menjadi Putra Mahkota ? Kenapa Dia merasa terancam akan posisi nya ? Dasar tua bangka Gila!”

“Ini karena wanita kesayangan Raja saat ini tengah mengandung anak nya. Besar kemungkinan bahwa Raja ingin menjadikan anak itu sebagai Putra Mahkota.”

“Kau gila ? Anak yang belum lahir bisa membatu Kita yang Rakyat biasa ? Palingan saat Dia sudah besar, bukanya membantu, yang ada Dia hanya akan berpesta pora seperti Ayah nya, Sang Raja.”

“Tambah lagi minumannya. Aku ingin bersenang-senang sebelum terjun dalam pembasmian Monster.”

“Hahaha, Kau benar-benar Gila.”

Celestia terus menikmati makanan. Tentu nya, informasi yang dibicarakan oleh orang-orang itu sangat menguntungkan untuk masa mendatang sehingga tidak ada salah nya untuk terus di dengar.

...***...

Beberapa saat kemudian, Celestia memilih untuk istirahat di penginapan kedai itu karena pemiliknya yang sangat ramah.

“Hahh...” Celestia menghela nafas panjang sambil berbaring usai membersihkan diri dan memastikan Rara di jaga dengan baik oleh pekerja di tempat ini.

“Singkatnya, Kerajaan Eames yang di pimpin oleh Raja saat ini sedang berada dalam kondisi darurat. Karena Fraksi yang terpecah bela antara yang mendukung pihak Raja dan Putra Mahkota. Permasalahan kedua tentang Monster. Itu adalah penyebab utama dari kemiskinan dan penderitaan Rakyat. Patokan pajak yang semakin tinggi tanpa adanya perlindungan yang memadai menciptakan protes dan juga Pajak yang tidak di bayar...”

“...Tidak hanya itu, Raja saat ini, Wilfred Orson Eames sudah merusak hubungan baik dengan Kerajaan Fern yang memiliki Kekuatan Suci terbesar dan terbanyak beberapa tahun silam dengan meminta anak dari Pemimpin tertinggi Kuil Suci, agar dinikahkan dengannya. Pada saat itu, perbedaan usia Raja dan wanita yang Dia minta adalah 30 tahun. Tentu saja terdapat penolakan besar entah dari pihak Kuil Suci maupun Kerajaan Fern. Alhasil, hubungan Diplomatik terputus, dan tidak ada harapan dalam meminta pertolongan tentang kekuatan Suci dan Penyucian hutan yang di huni oleh Monster-monster di Kerajaan Eames ini.”

“.. Hahh, Lagi-lagi masalah nya tentang Laki-laki yang memilih untuk menikmati lubang-lubang wanita penghibur tanpa memikirkan korban dari perilaku mereka. Untuk apa bangga dengan kekuasaan yang di miliki tanpa adanya tanggung jawab yang sebanding ? Tcih!”

Usai berpikir, Celestia memilih untuk tidur. Dia harus memulihkan kondisi tubuh yang capek hari ini. Hanya dalam hitungan detik, empuknya tempat tidur itu membuat Dia terjun bebas ke dalam dunia mimpi.

...*...

...*...

...*...

...*...

“Celestia~”

“Ibu ?”

Celestia langsung tersadar bahwa ini adalah dunia mimpi. Tak ada niatan untuk bangun sedikitpun. Sehingga dengan cekatan Dia langsung memeluk sosok yang sudah meninggalkannya sejak dua hari yang lalu.

“Ibu, Aku merindukan Mu. Aku sangat merindukan Mu.” Ungkapnya sambil mengeratkan pelukan.

“Ibu juga merindukan Mu Sayang. Ibu selalu melihatmu dari sini.”

“Itu tidak adil, Ibu. Celestia juga ingin melihat Ibu setiap saat.”

“Itu tidak mungkin sayang.”

Seraphina, Sang Ibu terus mengusap kepala putri nya dengan sangat lembut dan juga penuh Cinta.

“Celestia, apakah Kau bisa membantu Ibu ?” Ungkap Seraphina sambil melepaskan pelukannya.

“Hem..?”

“Kemanapun Kaki Mu melangkah, Saat tiba di wilayah baru, tinggalkan jejak Mu. Tinggalkan Sedikit kekuatan Suci Mu. Anggap saja Kamu memberi tanda bahwa Kamu pernah mengunjungi Wilayah itu.”

“Tapi, Ibu. Bukankah Ibu tak ingin Aku menggunakan Kekuatan ini ?”

“Sekarang tidak lagi, Sayang....” Ucap Serhapina sambil mengelus puncak kepala Putrinya. Mata nya penuh akan tatapan sedih lantaran rambut Putri nya yang sudah berwarna lain. “...Celestia, Kamu harapan terakhir dari Bencana yang akan datang.” Tuntasnya.

“Bencana ? Apa maksudmu, Ibu ? Aku tidak mengerti. Meninggalkan jejak ? Harapan terakhir dari bencana ? Aku tidak bisa melakukannya, Ibu.”

“Kamu bisa sayang.. Pasti.”

Seraphina pun mengecup kening Putri nya, kemudian bersuara lagi.

“Kamu akan mendapat kembali ingatan yang Kamu perlukan saat ini.”

“Ingatan ? Ingatan apa—“

Tok tok tok..

“Celestia~”

“...Ya ?”

“Apa Bibi mengganggu mimpi indah Mu ? Maaf sayang, Tapi ini sudah jam tujuh pagi. Tadi malam Kamu meminta tolong untuk membangunkan Mu pada jam ini kan ?”

“Ah.. Iya. Terimakasih, Bibi.”

“Kapanpun Kamu siap, turun dan sarapan lah.”

“Baik, Bibi.”

“Hahhh...” Helaan nafas panjang terdengar. Celestia pun memilih untuk meletakkan tangannya di meja dekat tempat tidur sebagai tumpuan untuk berdiri.

“Apa-apaan.. Ibu muncul dalam mimpi dan mengatakan hal aneh. Sudahlah, lebih baik mandi dul— Ahhkh!”

BRAK

Tangan yang Diinginkan sebagai tumpuan malah tidak mendarat dengan sempurna di atas meja, sehingga membuat keseimbangan Celestia terganggu dan dia pun terjatuh. Tidak hanya tubuhnya, mainan di meja yang berdekatan dengan tempat tidur jatuh ke bawah. Membuat Celestia harus mengambil nya.

"Ugghh..." Celestia berusaha meraih mainan kecil itu. "Dapat.!" Setelah mainan itu berhasil di ambil, Celestia langsung berdiri dan melupakan sesuatu.

BRAKH!!

Kepalanya menghantam meja dengan sangat keras.

“Ahh.. Arrghh... Kesialan apa di pagi in- Eh ? Ada apa dengan kepala Ku? Ada.. Ugh, ada sesuatu yang muncul—”

...•...

...•...

...“Hahaha, Ibu. Bunga nya sangat cantik.”...

...“Celestia, Kemari lah. Ada yang ingin Ibu tunjukkan."...

..."Baik.."...

...Sriinggg.....

..."Beginilah cara meninggalkan jejak menggunakan kekuatan Suci.” Ucap Seraphina sambil memusatkan kekuatan suci pada telapak tangan hingga menjadi sebuah padatan berbentuk bulat, mirip seperti buah anggur namun berwarna keemasan....

...“Woaaahh.. Ibu, apakah Celestia boleh mencoba nya ?”...

...“Tentu, Kita sedang berada di luar Wilayah Viscount Avena. Toh Ibu tinggal memakai tanaman obat saat rambutmu menjadi putih lagi.”...

...“Umm..” Celestia kecil mengangguk penuh semangat....

...Srringg.......

...“Woaah hahaha... Berhasil Ibu. Berhasil dalam sekali percobaan..”...

...“Putri Ibu memang keren.. Maka layak mendapat ribuan kecupan.”...

...“Kyaa hahahaha.... Geli Ibu..”...

...“Itu karena Kamu yang sangat menggemaskan, Sayang.”...

...•...

...•...

“HAH ?” Iris mata Celestia terpaku

Tanpa sadar, netra nya sudah mengeluarkan Liquid bening. Semacam ada kerinduan setelah ingatan itu terlintas di benak nya.

“Ada kejadian seperti ini di masa lalu ? Tapi kenapa baru teringat sekarang ?”

...“Kamu akan mendapati ingatan yang Kamu perlukan saat ini.”...

Perkataan Sang Ibu terulang lagi di benak Celestia. Membuatnya langsung mengerti dengan situasi saat ini.

“Ibu, Kamu melakukan sesuatu juga pada ingatan Ku ?” Gumamnya sambil mengusap lembut pipi yang di basah.

Celestia Sudah berdiri. Dia mengusap lembut rambutnya yang terurai indah yang di terpa sinar mentari, kemudian bersuara...

“Apapun itu, Aku akan tetap percaya padamu, Ibu. Selagi itu permintaan darimu.... Tapi, Celestia harap permintaan ini tidak ada hubungan dengan Dendam yang akan Aku lakukan, Ibu.”

...***...

...Hai Guys👋, Sekedar informasi, hari ini Aku up 4 Novel di aplikasi Noveltoon, masing-masing 5 Chapter. Silahkan dibaca kalau tertarik ya♥️ Judul novel nya itu Neo list di bawah👇...

...1. Sang Putri Asli: sandiwara Calista...

...2. Chased by Love: My Hot Ex's Uncle...

...3. Balas dendam Celestia. Cahaya di Kegelapan...

...4. Agen Black VS Pelaku Bullying di tubuh anak SMA...

...Semuanya hasil haluan Neo, jadi jangan coba-coba menuduh yang tidak-tidak ya~ Okay, kalau suka silahkan lanjut ke chapter selanjutnya Guys♥️. Jangan lupa like dan komen juga ya♥️ Thank You♥️...

..."Ih Kak Neo semangat nulisnya😌"...

..."Ceritanya bagus. Suka banget. Thank you Kak Neo udah ciptain Novel bagus😚🫶"...

...Aku maunya Kalian komentar kaya gini Guys. Biar hubungan kita akrab gituloh😚 Biar Aku juga nambah semangat atuhh, jadi jangan lupa like dan komen yaa. Go to Nex chapter gih 😗 Love you Guys ♥️...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!