#2

Selang setelah beberapa menit membersihkan diri saat sudah pulang sekolah, Aletta melanjutkan memasak didapur untuk makan siang. Sebenarnya ada bibi Tina tapi ia lebih memilih memasak sendiri.

"Bibi lanjutkan pekerjaan yang lain aja, aku mau masak sendiri" ucapnya dan bibi Tina menurut saja kembali ke pekerjaan sebelumnya.

"kalau nona Aletta butuh yang lain bisa beritahu saya" balas bibi Tina dan diangguki saja sebagai tanda jawaban.

Tidak lama sekitar pukul 1 siang, ada yang menekan bel rumah menandakan ada tamu dan entah siapa itu Aletta tidak tau.

"Oh kalian ngapain kesini?" tanya Aletta saat melihat teman temannya didepan.

"Minimal disuruh masuk dulu kek, kan kita mau main nih" ucap Matthew.

"Yaudah buruan masuk" setelah mereka masuk Aletta menutup kembali pintunya.

Untung saja ia sudah makan sebelum keempat temannya datang, seperti itu lah mereka ketika ingin bermain kadang memberi kabar atau tidak sama sekali.

"Kalian tunggu sini dulu, aku ambilin cemilan di kulkas" ucap Aletta setelah semua orang meresponnya.

Ada beberapa buah buahan dan beberapa cemilan untuk mereka semua, Aletta dibantu bibi Tina membawa semuanya ke ruang tamu dimana ada teman temannya disana.

"Emang kalian ga ada kerjaan?" ucap Aletta di sela sela mereka bermain uno.

"Ada sih tugas Matematika tapi bisa nanti sore aja ngerjainnya" balas Ethan.

Aletta mengagguk paham, sembari tangan mereka lanjut bermain UNO.

"Giliran lo Noah" ujar Luna setelah meletakkan beberapa kartunya.

yang kalah lebih dari tiga kali akan mendapatkan hukuman memakai masker. Sejauh ini hanya Ethan dan Luna yang baru kalah, Kalau Ethan kalah dua kali dan Luna kalah satu kali.

Jika permainan kali ini Ethan kalah maka Ethan harus mendapatkan hukuman itu. Sesekali mereka mengambil cemilan yang ada didekat mereka.

Mereka terus bermain dan melakukan hal lain sampai sore hari, mereka memutuskan pulang lebih dulu dan Aletta? Tentu saja dia membersihkan ruang tamu dari kegiatan mereka sebelumnya.

Bisa saja meminta bibi Tina yang melakukannya tapi bagi Aletta sekalian saja daripada harus menunggu bibi Tina yang bertindak.

Makan malam pun tiba dengan tenang Aletta dan kedua orang tuanya saja tanpa banyak pembicaraan. Biasanya setelah makan malam mereka akan melanjutkan pergi keruang tamu sekedar menonton tv atau berbicara seadanya.

"Sayang kamu kan sudah kelas 2 SMA, apa nanti kamu ada pikiran untuk kuliah atau mau melanjutkan bisnis ayah" tanya Mama Helena pada Aletta saat asik menonton tv.

"Ga tau ma, maunya tata kuliah tapi kalau ayah sama mama maunya melanjutkan bisnis ayah juga gapapa kok" jawabnya tenang.

"Ayah ga akan maksa juga kalau kamu belum siap, nanti kalau mau sepulang sekolah bisa ke kantor ayah dan bisa belajar bisnis ayah pelan pelan" tutur ayah sembari mengelus kepala Aletta penuh kasih sayang.

"Iya yah, kalau nanti Aletta bisa pasti bakal bilang ke ayah kalau mau kekantor"

Percakapan mereka terus berlanjut sampai jam sudah malam dan membuat mereka harus mengakhirinya lalu kembali tidur.

Pagi ini libur sekolah jadi Aletta hanya dirumah saja, tapi tetap makan pagi bersama orang tuanya.

"Ma, yah nanti aku mau pergi keluar ya sebentar aja. Cuma mau beli beberapa camilan, buat stok kalau teman Aletta main ke rumah" izinnya entah pagi, siang atau sore tidak tau.

"Sendiri?" Tanya Ayah Dirga dan Aletta mengagguk.

"Baiklah jangan lama lama dan hati hati kalau diluar" ucap Ayah Dirga sambil mengeluarkan ponselnya dan ternyata men-transfer uang ke rekening Aletta.

"Sudah Ayah transfer, nanti kalau kurang bilang ayah" imbuh Ayah lagi.

"Makasih yah, ini udah cukup kok" jawab Aletta melanjutkan makan paginya.

Semalam Aletta berniat ingin mengajak Luna tapi niat itu ia urungkan karena pastinya tidak ingin mengganggu kegiatannya. Ya siapa tau semua teman temannya memiliki kesibukannya sendiri pastinya.

Setelah Ayah dan Mamanya pergi bekerja, Aletta kembali ke kamar untuk bersiap siap dan segera pergi meninggalkan rumahnya menuju tempat yang akan dituju.

"Kayaknya harus membeli camilan dulu, baru lanjut buah buahan" gumamnya saat sudah berada didalam sebuah supermarket.

Butuh beberapa menit untuk berbelanja dan akhirnya memutuskan untuk kekasir sesudah merasa belanjaan cukup. Itu semua seperti belanja bulanan, tapi tidak masalah sekalian saja bagi Aletta supaya tidak terlalu sering belanja ke supermarket.

Selanjutnya ia pergi ke mall biasanya, ingin sekali makan sushi dan ramen. Dia memesan makanannya dan menunggunya dengan bermain ponselnya. Jauh dari tempatnya duduk ada seseorang yang melihatnya dan ingin menghampirinya untuk memastikan.

"Aletta?" tanya perempuan itu.

Aletta mendongak untuk melihat siapa perempuan itu dan ya dia adalah Hana dan Hilda.

"Kenapa ya?" tanya nya malas.

"Tumben sendiri, kasian banget ga ada temen" ejek Hana dan Hilda hanya tersenyum kecil.

"Ya gapapa sih, lagian sendiri bukan berarti ga punya teman. Kalo bisa langsung aja ke intinya mau apa?" tidak ingin Aletta berlama lama untuk berurusan dengan mereka.

"Oke, intinya gue harap lo ga deketin Ethan dan temennya. Karena gue suka sama Ethan dan ga suka liat lo sama Luna yang centil ke mereka" ucapnya dengan nada tidak senang.

Aletta mengerutkan keningnya, entah harus beraksi seperti apa. Dia bingung tapi mereka temannya.

"Mereka temen gue jadi urusan lo suka sama Ethan itu bukan urusan gue. Lagian terserah gue mau temenan sama siapa aja, asal lo tau ya kalau mereka juga ga keberatan buat temenan sama gue dan Luna. Yang ada lo yang centil ke mereka, udah tau mereka ga suka tapi kayaknya lo yang ga paham maksud mereka" ujar Aletta panjang lebar.

Saking kesalnya Aletta meminta pelayan mengusir mereka karena sudah mengganggu kenyamanannya, hal itu membuat orang orang menatapnya aneh dan tidak suka.

Membuat wajah Hana dan Hilda merah padam menahan malu, kemudian memilih pergi dari tempat itu karena kesal.

Kedatangan mereka membuat moodnya jelek, tidak lama makanannya datang. Untung saja makanan kesukaannya bisa mengembalikan moodnya sedikit.

Selesai makan dirinya ingin berkeliling dulu sebelum pulang. Saat sedang asik berjalan dirinya ditabrak oleh seorang anak kecil laki laki, perkiraan mungkin masih umur 2 tahun dengan pakaian hitam cokelat muda membuat dirinya semakin terlihat lucu.

"Hei ganteng kamu kenapa sendirian? Dimana orang tuamu?" Aletta melihat kesana kemari tidak melihat orang dewasa yang seperti kehilangan anak kecilnya.

Anak kecil itu tampak kebingungan jadi Aletta mencoba mengajaknya bermain dan sempat memberikan gantungan beruangnya agar dia tidak terlalu sedih dan takut.

Tidak heran jika anak itu terlihat tenang, karena Aletta sendiri suka dengan anak kecil. Aletta memutuskan tidak pergi kemana mana dan hanya tetap di tempat yang sama tapi sedikit menepi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!