Satu anak dua ibu

🌺 Hi kakak-kakak semua Thor kembali , semoga suka ya dengan cerita Faith 2 ini .

🌷

🌷

Karena waktu makan siang sudah tiba Sasa mengajak semua tamunya untuk masuk ke dalam mansion karena para pelayannya sudah selesai menyiapkan makanan untuk mereka , saat semua orang bersiap masuk Arthur masih disibukkan dengan Zeus dan Hera yang menolak masuk ke dalam kandang sehingga membuat Arthur harus menenangkan dua kucing besarnya itu .

"Kak , ayo daddy sudah memanggil kita ." Pekik Aj dari atas balkon memanggil Arthur agar ikut masuk .

"Sabar , lihatlah mereka berdua masih belum mau aku tinggal ." Sahut Arthur sambil menunjuk Zeus dan Hera yang masih berputar-putar dibawah kakinya.

"Ya sudah kalau begitu , kalau mereka sudah tenang langsung masuk ya kak ." Imbuh Aj sambil tersenyum .

"Ok ." jawab Arthur pelan sambil terus menggaruk dada Zeus dan Hera bergantian berharap dua hewan buas yang sudah jinak itu mau melepaskannya , akan tetapi dugaan Arthur ternyata salah karena dua ekor kucing besar itu tetap menolak untuk melepaskan Arthur .

Archie yang sudah tidak sabar menunggu kedatangan sang anak kesayangannya itu lalu berjalan keluar menuju ke taman di mana Arthur berada .

Kedatangan Archie rupanya membuat dua ekor puma itu langsung berlari ke arahnya dan melepaskan Arthur yang sudah kewalahan , karena Archie sudah terbiasa menangani kucing besar itu akhirnya dengan mudah ia bisa memasukkan dua kucing besar itu kedalam kandang nya lagi .

"Thanks dad ." Ucap Arthur pelan sambil berlari ke arah sang ayah .

"You are Wellcome , dasar anak nakal beraninya mengubah panggilan ayahmu ini jadi daddy ." Sahut Archie gemas sambil mencubit hidung mancung Arthur yang makin mirip dengan dirinya itu .

"Come on dad, we live in Canada it's really impossible if i call you ayah ." Jawab Arthur dengan cepat .

"Yes i know , but you know your mother doesn't like it ." Ucap Archie ketus sambil menjewer kuping Arthur dengan gemas .

"Ha ha tapi aku mempunyaimu dad , mommy tak akan mungkin berani melarangku bukan ." Sahut Arthur keras sambil tertawa dan berlari meninggalkan sang ayah dibelakang .

Archie hanya tersenyum tipis melihat tingkah anak pertamanya yang sudah berusia dua puluh tahun itu masih bersikap seperti anak kecil .

"Asal kau tahu nak , Daddy yang tak bisa berbuat apa-apa jika ibumu sudah bicara ." Ucap Archie pelan sambil melepaskan kacamatanya dan berjalan pelan menyusul sang anak masuk ke dalam rumah besarnya dimana ketiga saudara laki-laki nya sudah menunggu .

Archie sudah menganggap Rico , Gustaf dan dokter Frans sebagai saudara alhasil mereka sangat sering menghabiskan waktu bersama apalagi mereka bertiga hanya punya satu anak gadis dan Archie punya tiga anak lelaki , oleh karena itu Archie selalu berkelakar kepada ketiga saudara angkatnya itu akan menjodohkan anaknya dengan anak mereka .

Suasana hangat sangat terasa di ruang makan keluarga Durran August dimana semua orang sedang makan dengan penuh canda tawa , Shelomita yang duduk di samping Selena sang ibu nampak sering mencuri pandang ke Arthur yang sedang makan dengan berisik bersama kedua adik kembarnya tanpa di sadari oleh siapapun karena ia sangat pintar bermain mata . Setelah selesai makan Archie mengajak keluarganya berpindah ke ruang keluarga untuk bersantai bersama seperti kebiasaan mereka yang sudah-sudah , hanya Arthur yang tak nampak di ruang keluarga karena dia sedang menikmati waktunya bersama sang pengasuh yang mulai renta .

Usia bik Rani yang tak muda lagi membuatnya harus banyak berada di tempat tidur dan setiap waktu makan tiba Arthur akan datang ke kamar pengasuhnya itu dan dengan telaten menyuapi sang pengasuh layaknya ibu sendiri.

"Tidak usah begini denn , bibik bisa makan sendiri ." Ucap bik Rani pelan menolak suapan dari Arthur .

"Jangan menolak Arthur bik , bibik kan dulu yang jaga Arthur jadi sekarang biarkan Arthur yang ngerawat bibik ." Jawab Arthur pelan sambil menyuapi kembali bik Rani dengan bubur yang dibuat oleh pelayan lainnya atas perintah Arthur .

Bik Rani tersenyum mendengar perkataan sang anak asuh , ia merasa bangga melihat bayi yang dulu ia asuh bisa sebaik ini . Walau Arthur dikenal sebagai playboy di luar sana akan tetapi di rumah ia menjadi anak yang sangat berbakti pada sang mommy dan juga menyayangi pengasuhnya itu dulu , ia menganggap pengasuhnya itu sebagai ibu kedua . Kadang-kadang Arthur bahkan suka tidur di kamar sang pengasuh hanya jika kesulitan tidur atau baru pulang dari party dan ingin bersembunyi dari ayahnya ia pasti akan tidur di kamar bik Rani dan sang pengasuhnya itu pun menyembunyikan dirinya dengan baik dari sang ayah .

"Kalau bibik sudah tidak ada den Arthur jangan pernah berani ke nyonya ya , ingat yang selalu bibik bilang ke Aden ya ." Ucap bik Rani pelan sambil meraba wajah tampak Arthur .

"Akh bibik jangan bilang begitu , kan bibik sudah janji pada Arthur untuk akan ada di pernikahan Arthur nanti . Bibik akan panjang umur jadi jangan pernah bicara seperti ini lagi ya ." Sahut Arthur dengan cepat .

"Bibik sudah siap den kalau harus dijemput oleh sang pencipta sekarang , menjadi bagian dari keluarga tuan Archie adalah sebuah kebanggaan dan kebahagiaan bibik ." Jawab bik Rani dengan suara lirih dan mata berkaca-kaca .

"Bik jangan bicara itu lagi ya , bibik tenang saja bibik akan hidup seribu tahun lagi . Jadi jangan pernah bicara seperti itu lagi ya , sekarang bibik habiskan bubur ini dulu ya ." Ucap Arthur dengan cepat sambil berusaha menahan air matanya agar tak jatuh .

Bik Rani menggeleng pelan karena merasa sudah kenyang , ia kemudian berusaha bangun dari tidurnya dan memeluk Arthur dengan penuh cinta . Arthur kecil yang dulu ia rengkuh di pelukan sudah berubah menjadi seorang pria dewasa yang tampan dan gagah sama seperti sang ayah , setelah puas mencium dan memeluk Arthur sang bayi besarnya bik Rani kemudian membaringkan tubuhnya lagi diatas ranjang empuknya dibantu oleh Arthur .

"Bibik mau istirahat ya aden. " Ucap bik Rani dengan suara yang hampir tak terdengar .

"Iya bik , Arthur mau pergi sebentar ada urusan di luar . Bik Rani mau dibelikan apa .?" Tanya Arthur sambil meraba wajah senja sang pengasuh yang sudah banyak keriput dengan perlahan .

"Den Arthur pulang dengan selamat saja bibik dah senang , jangan lama-lama ya aden perginya ." Jawab bik Rani sambil tersenyum dengan mata berkaca-kaca .

"Iya ibuku sayang ."Sahut Arthur cepat sambil mencium kening sang pengasuh tanpa rasa jijik dan sungkan .

Dipanggil ibu oleh Arthur membuat air mata mengalir perlahan dari sepasang mata senja bik Rani , pernah kehilangan anak dan suami di usia muda membuat bik Rani membaktikan hidupnya pada keluarga Archie Durran . Sejak melihat Arthur pertama kali di dunia ia sudah jatuh cinta pada anak sang majikan itu , ia merasa anaknya yang telah tiada digantikan dengan kelahiran baby Arthur yang tampan dua puluh tahun lalu .

Bik Rani merasa diberikan kesempatan kedua oleh Tuhan untuk menjadi seorang ibu , oleh karena itu ia merasa sangat haru dan bahagia ketika dipanggil ibu oleh Arthur . Sebuah panggilan yang ia rindukan terucap dari seorang anak akan tetapi kini ia mendengarnya keluar dari mulut sang anak majikan yang sangat ia sayangi itu . Setelah melihat sang ibu asuh tidur Arthur kemudian pergi keluar dari kamar dengan hati-hati karena takut membangunkannya , ia kemudian pergi menuju ke garasi mobilnya melalui pintu belakang .

Suara mobil sport milik Arthur menyadarkan semua orang yang ada di ruang keluarga termasuk Shelomita yang sedari tadi menunggu Arthur untuk bermain Uno bersama .

"Anak nakal , ada adik-adiknya datang malah pergi ." Gerutu Archie pelan sambil menatap mobil Arthur dari kaca rumahnya .

"Biarkan saja bos , namanya juga anak muda ." Sahut Rico pelan sambil tersenyum sambil membelai rambut panjang Shelomita sang putri tunggalnya dengan penuh kasih sayang .

"Ya sudah ayo teruskan lagi , pertempuran kita belum selesai bos ." Celetuk dokter Frans pelan sambil mengangkat ponselnya , mengajak Archie untuk kembali bermain game online .

Archie tersenyum kemudian kembali bergabung bersama ketiga anak buahnya untuk bermain game online kembali , Sasa hanya tersenyum melihat tingkah sang suami . Ia kemudian kembali sibuk bersama lumenta bersaudara untuk membahas beberapa hal penting yang berhubungan dengan yayasan yang sudah mereka dirikan selama beberapa tahun terakhir ini , sementara semua anak mereka sedang sibuk sendiri-sendiri dengan ponselnya masing-masing di lantai yang sudah dialasi permadani .

Mobil sport Arthur berhenti di sebuah restoran mewah , ia kemudian masuk ke dalam restoran Italia dengan membawa sebuket bunga mawar yang sudah ia beli sebelumnya di perjalanan .

"Hello sweety , I'm sorry I'm late." Ucap Arthur pelan sambil menyerahkan sebuket bunga ke arah seorang gadis cantik yang duduk di sebuah kursi di dekat jendela .

"Akh menyebalkan aku menunggumu hampir tiga puluh menit disini ." Sengit sang gadis cantik sambil membuang wajahnya ke arah lain .

"My lovely Cindy , bukankah kau tahu sebelum pergi aku harus mengurus ibuku dulu. " Sahut Arthur pelan sambil meraba rambut blonde kekasihnya yang bernama Cindy itu dengan perlahan .

"Tapi kan ini hari minggu , hari kencan kita ." Isak Cindy dengan terbata-bata .

"No no no jangan menangis aku bisa gila melihatmu menangis my love." Pekik Arthur dengan cepat sambil menyeka air mata yang membasahi wajah Cindy .

"Aku rindu padamu ...

"Sebentar my love. " Ucap Arthur memotong perkataan Cindy sambil meraih ponselnya yang berdering .

Cindy hanya bisa melipat mulutnya ketika melihat Arthur menerima panggilan di ponselnya .

"Apa !!!!!....jangan bercanda All , tadi sebelum pergi ibu sudah berjanji padaku akan menungguku pulang ." Teriak Arthur dengan suara meninggi .

"Aku tak bohong kak , tadi Aj yang menemukan pertama kali bik Rani sudah meninggal dalam tidurnya ." Jawab Allard

dengan suara parau .

"Aku pulang ...jangan sentuh ibuku dulu !!!"

Pekik Arthur dengan suara bergetar .

Cindy yang menguping pembicaraan Arthur hanya bisa diam , ia tahu kalau Arthur sedang dalam mood yang tak bagus .

"Are you ok honey .?" Tanya Cindy pelan .

"Ibu...ibuku meninggal cin ....

🌺To be continued 🌺

Jangan lupa vote dan ratting untuk mendukung Thor , love U kakak-kakak semua .

Baca juga : Bodyguard Cantik

Terima kasih .

Bagian dalam rumah Archie

Mobil kesayangan Arthur

Terpopuler

Comments

Teruterubuzu

Teruterubuzu

kehilangan orang yg menyayangi & mencintaidgn tulus kepada kita pastilah menyakitkan sekali.😭😭😭

2021-12-08

0

Teruterubuzu

Teruterubuzu

kasih sayang & cinta bibi Rani sama halnya yg diberikan sasa ke arthur... cinta seorang ibu. bentuk tanda bakti Arthur ke bibi Rani yg tlh mengasuhnya sedari kecil.

2021-12-08

0

Teruterubuzu

Teruterubuzu

mungkin blibet bagi arthur kl ucap ayah & ibu secara sehari"nya berbahasa Inggris... csnada

2021-12-08

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Visual pemain
3 Permulaan
4 Satu anak dua ibu
5 Kehilangan
6 Cinta seorang ibu
7 Cahaya keluarga
8 Gairah yang tak padam
9 Nyonya Durran in action 1
10 Nyonya Durran in action : Kebaya
11 "Anakmu x Anakku"
12 jealous
13 I'm sorry
14 Arthur's little wish
15 Permintaan pertama
16 Belum siap berpisah
17 Keinginan terbesar
18 Restu ibu
19 Masih berharap
20 See you when I see You
21 Victoria
22 Getaran
23 Mengesankan
24 Perjuangan hidup Zarina
25 Pencuri hati
26 Menuruni sifat sang ibu
27 Meet again
28 Setuju
29 contract letter
30 Bantuan kecil Arthur
31 secret admirer
32 Makanan sumber kebahagiaan
33 Girl who jumped
34 Sisi kelam Hyuga
35 "Ini Keinginanku"
36 Temani aku
37 Tangisan Shelomita
38 Claim Shelomita
39 You will be mine
40 Size
41 Shy girl
42 First punishment
43 Milik Arthur
44 Arthur's game
45 Perjanjian
46 Cyberworld
47 Join
48 Hari pertama kuliah
49 Pengakuan mengejutkan
50 Berhasil
51 Milik Arthur seorang
52 My mother
53 Sumpah setia
54 Berkunjung
55 Pertahanan Arthur
56 Mencari rekan
57 Saudara yang tak sedarah
58 Maxwell sang kunci
59 Kartika Wulandari
60 Sumpah Kaoru
61 Peristiwa berdarah
62 Kaoru's Army
63 Trauma Zarina
64 Akhir keluarga Hyuga
65 Senioritas dikampus
66 Bakti seorang anak
67 little rabbit
68 Aku bukan Yakuza
69 Over protektif
70 Detektif swasta
71 Tuntutan 50 Tahun
72 Fans garis keras
73 Insting
74 "datang"
75 Zarina rejection
76 Jatuh bersama
77 Merintis bisnis sendiri
78 Wanita misterius
79 Terpatahkan
80 Titisan
81 Janji seorang pria
82 New family
83 Curhat
84 Penyesalan terdalam
85 Tuduhan lain
86 Penolakan Arthur
87 " She is my mom "
88 First meet
89 Jealous
90 Lampu hijau
91 Feeling seorang ibu
92 Kecelakaan
93 Panik
94 Kartu kredit sakti
95 Marahnya Archie Durran
96 Permintaan Arthur
97 Doa si kembar
98 Mother's protection
99 Banteng dan pawangnya
100 Marahnya sang Macan
101 Sambutan hangat Archie
102 Satu Indonesia
103 Balas Budi ala Archie
104 Archie's revenge : 1
105 Archie's revenge : 2
106 Archie's revenge : 3
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Prolog
2
Visual pemain
3
Permulaan
4
Satu anak dua ibu
5
Kehilangan
6
Cinta seorang ibu
7
Cahaya keluarga
8
Gairah yang tak padam
9
Nyonya Durran in action 1
10
Nyonya Durran in action : Kebaya
11
"Anakmu x Anakku"
12
jealous
13
I'm sorry
14
Arthur's little wish
15
Permintaan pertama
16
Belum siap berpisah
17
Keinginan terbesar
18
Restu ibu
19
Masih berharap
20
See you when I see You
21
Victoria
22
Getaran
23
Mengesankan
24
Perjuangan hidup Zarina
25
Pencuri hati
26
Menuruni sifat sang ibu
27
Meet again
28
Setuju
29
contract letter
30
Bantuan kecil Arthur
31
secret admirer
32
Makanan sumber kebahagiaan
33
Girl who jumped
34
Sisi kelam Hyuga
35
"Ini Keinginanku"
36
Temani aku
37
Tangisan Shelomita
38
Claim Shelomita
39
You will be mine
40
Size
41
Shy girl
42
First punishment
43
Milik Arthur
44
Arthur's game
45
Perjanjian
46
Cyberworld
47
Join
48
Hari pertama kuliah
49
Pengakuan mengejutkan
50
Berhasil
51
Milik Arthur seorang
52
My mother
53
Sumpah setia
54
Berkunjung
55
Pertahanan Arthur
56
Mencari rekan
57
Saudara yang tak sedarah
58
Maxwell sang kunci
59
Kartika Wulandari
60
Sumpah Kaoru
61
Peristiwa berdarah
62
Kaoru's Army
63
Trauma Zarina
64
Akhir keluarga Hyuga
65
Senioritas dikampus
66
Bakti seorang anak
67
little rabbit
68
Aku bukan Yakuza
69
Over protektif
70
Detektif swasta
71
Tuntutan 50 Tahun
72
Fans garis keras
73
Insting
74
"datang"
75
Zarina rejection
76
Jatuh bersama
77
Merintis bisnis sendiri
78
Wanita misterius
79
Terpatahkan
80
Titisan
81
Janji seorang pria
82
New family
83
Curhat
84
Penyesalan terdalam
85
Tuduhan lain
86
Penolakan Arthur
87
" She is my mom "
88
First meet
89
Jealous
90
Lampu hijau
91
Feeling seorang ibu
92
Kecelakaan
93
Panik
94
Kartu kredit sakti
95
Marahnya Archie Durran
96
Permintaan Arthur
97
Doa si kembar
98
Mother's protection
99
Banteng dan pawangnya
100
Marahnya sang Macan
101
Sambutan hangat Archie
102
Satu Indonesia
103
Balas Budi ala Archie
104
Archie's revenge : 1
105
Archie's revenge : 2
106
Archie's revenge : 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!