"Sayang....,Maaf ya jika beberapa hari kedepan kita nggak bisa ketemu,soalnya ada keluargaku dari kampung yang akan berkunjung kesini",bohong Fahri saat makan malam bersama dengan Citra sepulang bekerja.
Citra dengan wajah sedihnya menatap pacar yang selama 2 tahun ini selalu membuatnya bahagia,namun Ia kemudian terbesit untuk menanyakan sesuatu yang selama ini Ia coba pendam.
"Mas...,Kapan kita menikah?Maaf jika Mas tidak nyaman saat Aku menanyakan ini,Karena Aku hanya ingin tau hubungan kita arahnya akan kemana,Jika Mas meminta aku untuk menunggu,Aku akan menunggu asal jelas kapannya,kenapa nggak sekalian aja Aku kenalan dengan orang tua Mas saat mereka disini",tanya Citra dengan wajah sendunya.
Fahri menggenggam tangan Citra dengan lembut dan menatapnya penuh kasih sayang.
"Citra sayang...,Mas bukan tidak ingin menikah,tapi Mas ingin punya rumah dulu sebelum kita menikah,saat ini Mas masih membantu orang tua Mas menyekolahkan adik-adik Mas dikampung,kamu tolong ngertiin ya sayang...,Mas janji jika keuangan Mas sudah stabil dan ada rumah untuk masa depan kita,Mas akan langsung melamarmu dan menikah sesuai impianmu".bohong Fahri untuk kesekian kalinya.
Citra tersenyum dengan sumringah,setidaknya Ia mendengar bahwa Fahri memikirkan masa depannya,Namun Citra kembali sedih saat Fahri menolak memperkenalkan Citra kepada orang tuanya.
Makan malam terpaksa selesai saat Citra kembali kesal dan ingin segera pulang,Fahri tidak bisa berbuat banyak saat didalam mobilnya Citra terus terdiam dan membuang muka,namun saat Citra tiba ditempat kostnya,Ia kembali tersenyum saat Fahri mengirimkan uang sebagai kompensasi saat Fahri tidak bisa menemuinya untuk 1 minggu kedepan.
Tidak ada keanehan yang Citra rasakan saat menjalin hubungan dengan Fahri selama 2 tahun ini,Fahri merupakan sosok yang sempurna untuk Citra,karena selain tampan Fahri juga sangat perhatian dan baik.
Fahri benar-benar sosok laki-laki yang Citra impikan selama ini,walaupun tak dapat dipungkiri Fahri sangat tertutup tentang keluarganya,padahal Citra beberapa kali memberikan kesempatan Fahri untuk mengenal keluarganya yang berada diYogyakarta.
Malam yang semakin larut membuat Citra langsung beristirahat setelah mandi agar tidur dengan nyaman.
Tapi Fahri ditempat tinggalnya yang disediakan oleh Perusahaan,Ia tidak bisa langsung istirahat begitu saja,Ia membereskan seluruh ruangannya untuk menyambut istri dan anak semata wayangnya.
Walaupun bagi Fahri, saat ini Ia lebih mencintai Citra dibanding istrinya yang hubungannya sudah tidak berjalan baik beberapa bulan kebelakang.
Fahri seakan lupa bagaimana saat jatuh cinta dengan Manda dulu,karena kehadiran Citra sangat mengalihkan seluruh perhatian Fahri begitupula dengan cinta yang Ia rasakan.
Fahri mengemas barang-barang yang sekiranya akan menimbulkan kecurigaan untuk istrinya,karena walaupun rasa cintanya sudah luntur karena kehadiran Citra,tapi Ia masih enggan menceraikan Manda,karena pekerjaannya akan cukup berpengaruh saat Ia memutuskan untuk bercerai,selain karena nama baiknya jadi tercoreng,Fahri takut jika dia justru akan turun jabatan bahkan bisa dimutasi ketempat yang jauh dari keramaian.
**
Keesokan harinya,Jam 1 siang Fahri telah berada dibandara untuk menjemput istri dan anaknya,Ia cukup gelisah saat tau bahwa Ia akan kembali dalam 1 rumah dengan istri dan anak yang selama ini Ia abaikan.
Fahri berdiri dipintu kedatangan untuk mencari sosok yang Ia tunggu,tak lama kemudian orang yang Ia tunggu keluar dengan lambaian tangan dari teriakan anaknya.
"Ayah......",Sapa Kayla saat tau Ayahnya telah menjemputnya.
Kayla berlari memeluk anaknya,Fahri menerima pelukan hangat dari anaknya yang Ia sadari bahwa anaknya sudah cukup besar,bahkan Fahri lupa kapan Ia peduli dan perhatian kepada anaknya namun saat merasakan pelukannya Ia merasa bersalah dan juga merasakan kehangatan yang belum pernah Ia rasakan sebelumnya.
Ada rasa bahagia yang tak bisa diucapkan saat melihat anaknya terus berceloteh dengan bahagia,Fahri sampai mengabaikan sapaan dari istri yang Ia acuhkan selama ini.
Manda mengajak suaminya untuk bersalaman,walaupun canggung,Fahri menerima sapaan salam dari tangan istrinya,tidak ada lagi getaran yang Ia rasakan bahkan Fahri enggan untuk menatap istrinya lebih lama lagi.
Selain karena cintanya yang sudah luntur,Fahri melihat perubahan besar pada tubuh dan penampilan istrinya,Kini istrinya mantap berhijab dan memiliki berat badan berlebih.
Manda menatap sedih suaminya,Suaminya benar-benar berubah dan Manda semakin ingin mencari tau.
Setelah 2 jam perjalanan,mereka tiba ditempat tinggal yang selama ini menjadi tempat berteduh untuk Fahri,Kayla yang kelelahan langsung tertidur dikamar yang Fahri siapkan khusus.
Kini hanya ada Manda dan suaminya yang sedang ada dimeja makan setelah Manda mengeluarkan oleh-oleh yang dibawanya.
"Mas...,aku ingin tanya sama Mas,Aku mohon Mas bisa menjawabnya dengan jujur",ucap Manda dengan tegas.
"Mas kenapa?Kenapa selama ini mengabaikan aku dan anak kita,jika ada ucapanku yang salah aku minta maaf,tapi kenapa Mas harus diam dan cuek selama ini,Aku istri dan Ibu dari anakmu Mas...,nggak bisakah kamu menghargaiku karena itu,selama 2 tahun lebih Mas berubah,aku bisa saja menganggap Mas sibuk kerja dan kelelahan,tapi ini terlalu aneh untuk aku terima Mas...,Kamu sudah keterlaluan mengabaikan aku dan anak kita".
Fahri menatap istrinya dengan datar,Ia ingin jujur tapi ada ketakutan untuk masa depan pekerjaannya yang sudah Ia bangun dengan susah payah.
"Manda...,Aku minta maaf atas segala sikapku kekamu selama ini,Aku jujur juga lelah saat disini semuanya aku mengurusnya sendiri,aku hanya nggak ingin kamu kawatir disana,makanya aku cuek",ucap Fahri dengan kebohongannya.
Manda tidak percaya begitu saja,Ia bertekad akan menggunakan waktu 1 minggunya untuk menemukan jawaban atas berubahnya sifat suaminya.
Selanjutnya tidak ada obrolan lagi diantara mereka,selain Manda yang ikut beristirahat dengan anaknya,Manda juga ingin menyiapkan mentalnya jika Ia mendapatkan hasil yang menyakitkan hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments