BAB 3 : Kabar Buruk

Valeri langsung menoleh pada Jeriko dan mengerutkan keningnya, “Maaf tuan?”

Jeriko mengedikkan bahunya, “Kekasihmu. Kau sedang memikirkannya kan?! Jika kamu memang mempercayainya, maka jangan pernah goyah. Tapi jika ragu itu ada, maka selidiki sampai keraguan itu hilang sepenuhnya”

Valeri menghembuskan nafasnya, tak berniat menjawab ucapan Jeriko. Dia memang seseorang yang cukup tertutup. Valeri jarang mau berbagi tentang masalah pribadinya pada orang lain. Bahkan pada manajernya atau asistennya pun Valeri jarang melakukannya. Baginya masalah pribadinya hanya untuk konsumsi diri sendiri saja.

Tiba-tiba Frank mendatangi Valeri dengan tergopoh dan berbisik di samping penyanyi cantik itu, “Val, janji jangan panik ya! Apartemen milikmu di bobol orang dan diobrak abrik dalamnya!”

Valeri langsung membelalakkan matanya, “APA!!”

Frank langsung menempatkan telunjuk di bibir Valeri, “Ssttt jangan keras-keras! Nanti menarik perhatian orang! Kamu nggak mau muncul gossip tentangmu besok kan!”

Valeri mengatupkan bibirnya erat, lalu dia mengajak manajernya pergi. Sebelumnya dia menganggukkan kepalanya dan berpamitan pada Jeriko yang masih diam berdiri di sampingnya.

“Maaf tuan Jeriko, saya harus pergi. Terima kasih atas masukan yang anda berikan!” ucapnya lembut. Setelah mendapat anggukan dari Jeriko, dia menyeret manajernya untuk pergi dari sana.

Jeriko mengikuti kepergian Valeri hingga Valeri menghilang diantara kerumunan tamu. Jeriko mengangkat jarinya dan seorang pria yang sedari tadi mengikutinya mendekat ke arahnya.

“Ikuti dan cari tau apa yang terjadi pada Valeri” bisik Jeriko

Lelaki tadi mengangguk pelan dan langsung menghilang di tengah kerumunan.

***

Di luar ruangan itu Valeri menarik manajernya ke samping kolam renang. Dia menengok ke kanan dan kiri untuk memastikan tak ada yang mengikuti dan mendengar mereka, baru dia kembali menatap intens manajernya.

“Frank, katakan apa yang terjadi?! Apa maksudmu dengan apartemenku di bobol orang!” tanya Valeri panik

Frank menghembuskan nafasnya, “Aku baru saja dapat laporan dari petugas keamanan apartemenmu, dan dia bilang seseorang melaporkan bahwa pintu apartemenmu terbuka dan saat dia mengintip kondisi di dalamnya berantakan. Dia melapor karena takut kamu berada di dalam dan ada yang sengaja berniat melukaimu. Lalu setelah diperiksa unitmu kosong dengan semua barang berserakan tak beraturan. Dia sedang meminta ijinmu untuk mengakses CCTV di dalam unitmu”

Valeri menelan ludahnya susah payah. Ada ketakutan yang kini merayapi hatinya. Apakah ini semacam terror untuknya?! Tapi siapa yang melakukannya? Dia tak pernah memusuhi siapapun. Bahkan sesama teman artis. Karena dia selalu berusaha ramah dan menjaga untuk tidak menyinggung siapapun terutama dalam hal menerima pekerjaan. Tapi kenapa?

“Apa yang harus kulakukan Frank? Siapa yang melakukannya?!” tanyanya panik

Frank memegang kedua lengan Valeri mencoba mengembalikan fokus wanita cantik di hadapannya dan memaksanya tenang. “Val, liat aku dulu. Kamu harus tenang. Kita nggak akan bisa bertindak kalau kamu enggak tenang. Oke?”

Valeri menarik nafasnya panjang lalu menghembuskannya pelan. Dia melakukannya berulang hingga dadanya terasa lebih tenang. Dia mencoba memfokuskan pikirannya untuk memaksa pikirannya bekerja. Dia harus membuat keputusan.

“Oke, lakukan koordinasi antara pihak keamanan apartement dengan kepolisian. Berikan akses untuk CCTV dalam rumah. Dan pesankan aku kamar hotel. Malam ini aku akan tidur di hotel saja” putusnya.

Frank mengangguk setuju, tapi kemudian dia berbalik lagi mengurungkan niatnya untuk pergi dan melakukan koordinasi dengan kepolisian dan keamanan apartemen.

“Val, kenapa nggak mau tinggal di rumah Arthur aja? Aku akan ikut denganmu supaya dia tidak melakukan apapun padamu. Lagipula itu juga apartemen milikmu kan!” saran Frank

Valeri menatap Frank dan menggelengkan kepalanya, “Arthur pergi ke luar negeri Frank. Unitnya kosong”

“Bagus dong. Kamu bisa tinggal disana, kita semua akan mengikuti dan menjagamu” ujar Frank

Valeri terdiam. Dia kembali terngiang ucapan Jeriko di dalam tadi. Apakah dia mengiyakan saran Frank sekaligus menyelidiki kehidupan kekasihnya itu? Bukankah ini kesempatan yang bagus? Ketika kekasihnya tidak ada di unit dan dia bisa tinggal disana tanpa harus bertemu dengan Arthur karena Arthur sedang ke luar negeri. Tapi bagaimana jika akhirnya dia menemukan sesuatu yang menyakitkan hatinya? Apakah dia siap?

Valeri menggeleng, “Malam ini kita tidur di hotel saja. Aku sudah terlalu lelah Frank”

Frank mengangguk pelan, “Baiklah. Aku akan melakukan koordinasi dengan pikah apartemen dan kepolisian, lalu aku akan meminta Frisca mengantarmu kembali ke kamar. Aku akan memperpanjang masa menginap kita di hotel ini saja”

Valeri mengangguk, “Oke”

Frank lalu berbalik dan berjalan menjauh untuk melakukan beberapa panggilan. Sementara di salah satu sudut gelap tak jauh dari sana seseorang sedang bersembunyi dan menyaksikan serta mendengarkan semua percakapan antara Valeri dan Frank. Setelah Frank pergi, lelaki itu juga berbalik dan menghilang.

Terpopuler

Comments

Lia_Vicuña

Lia_Vicuña

Ceritanya bikin saya ketagihan, gak sabar mau baca kelanjutannya😍

2025-06-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!