Chapter 5

Pria bernama Ben Hartono itu langsung turun, dan langsung berjalan tergesa menemui adiknya. Pria berusia 48 tahun itu merasa pusing, lelah, tidak tahu apa lagi yang harus dia lakukan, agar sang adik segera sadar, bahwa apa yang dia lakukan selama bertahun-tahun itu tidak ada hasilnya yang jelas.

"Tumben, sudah pulang?" tegur Ben, seraya berjalan masuk kedalam.

"Kerjaan tidak terlalu banyak, jadi aku pulang lebih awal," jawab Aruna setelah dia menjatuhkan kembali tubuhnya diatas sofa.

"Mika?" tanya Ben kembali.

"Belum pulang, katanya ada pelajaran ekstra tambahan," jawab Aruna dengan nada santai.

Ben menyandarkan punggungnya kebelakang. Dia selalu menyempatkan untuk mengunjungi sang adik, ataupun sekedar memberi uang jajan untuk Mika.

"Tidak ada perubahan, bukan? Apa kamu tidak kasian dengan masa depan putrimu, Aruna?" tanya Ben, setelah dia menegakan kembali badanya. Kini sorot matanya mengunci tatapan sang adik, merasa jengah melihat bedohan Aruna selama ini.

Sebelum menjawan, Aruna tampak menghela nafas dalam. Dia terlihat kesusahan menjawab, karena merasa terpojokan dengan pertanyaan sang kakak saat ini.

"Sudah lebih dari 100 kali, kamu mengulang kalimat yang sama, Mas!" kesal Aruna, memutar bola matanya.

"Itu karena aku peduli padamu, Aruna! Aku kakakmu, sudah sepantasnya aku mengarahkan kamu pada kebenaran. Bukan seperti ini! Mau sampai kapan kamu melanjutkan pernikahan tidak jelas begini? Mau sampai kapan, ha? Kamu nggak mikirin masa depan Mika?"

"Tapi Mika punya Ayah, Mas! Mas Rangga juga pasti memikirkan masa depan putrinya. Nyatanya, sampai sekarang hidupku dan Mika tetap dia yang ngurus!" bantah Aruna tak kalah emosi.

Ben mendesah kasar, merasa pusing menasehati adiknya. Tidak hanya sekali dia menyadarkan sang adik, tetapi Aruna masih tetap bersikukuh mempertahankan penikahannya dengan Rangga, yang hanya berstatus siri itu.

"Sepandai-pandainya kamu menyimpan bangkai, entah itu kapannya pasti akan tercium juga, Runa! Apa kamu sudah siap, jika istri Rangga tahu tentang posisi kalian berdua? Dia enak ... Jikapun memilih pisah, maka hartanya Rangga sepenuhnya diwariskan kepada putranya, dengan status sah dalam pernikahan. Lah kamu ... Apa kamu nggak mikir, jika Rangga akan bosan sama kamu, maka tidak ada yang dapat kamu gugat, Aruna! Status Mika anak diluar nikah, yang artinya tidak memiliki hak waris dari keluarga besar Rangga!" tekan Ben, sambil menggelengkan kepala lemah.

Aruna merasa tercekat oleh penuturan sang kakak barusan. Dia terdiam, mencoba meresapi setiap kalimat. Namun Rangga tetaplah Rangga. Ia tidak akan mau, walaupun Aruna meminta berjakali-kali untuk menikahinya. Sementara Aruna sendiri sudah lelah, jika hanya untuk meyakinkan suaminya itu untuk segera menikahinya.

"Jika saja dulu kamu mengikuti ucapan Mas, dan mau menikah dengan Arsyad ... Pasti rumah tangga kalian sudah bahagia hingga kini! Kamu saja yang bodoh, Aruna! Sudah tahu Rangga memiliki istri, mau saja kamu diperbudak nafsu olehnya!" geram Ben, seraya bangkit dari duduknya.

Namun sebelum dia keluar, Ben meninggalkan beberapa lembar uang dengan pecahan seratus ribu sebanyak 10 lembar, yang ia letakan diatas meja.

"Berikan pada Mika, buat uang jajannya!" Setelah mengatakan itu, Ben benar-benar pergi melenggang dari sana.

Aruna bergeming, begitu sang kakak benar-benar hilang dari pandangannya. Dadanya terasa sesak, bergemuruh, bingung seperti apa cara mengekspresikannya. Hidupnya bagaikan teroris, yang harus selalu bersembunyi kemanapun berada.

Kedua matanya terasa panas, hingga pandanganya terasa buram saat ini. Aruna sedikit mendongakan wajah, menarik nafas dalam, agar dapat menahan air matanya.

*****

Setelah makan siang tadi, Brina kini tertinggal di Cafe itu, karena dia akan bertemu dengan adiknya~Revan.

Sementara Rangga, pria matang itu langsung kembali menuju kantornya. Walaupun tadi makan siang berlangsung terasa hambar. Namun Brina masih memposisikan dirinya sebagai istri, karena masih banyak hal yang ingin ia ungkap.

Revan datang bersama istrinya~Ambar.

Sabrina bangkit, menyambut kedua adiknya, sambil melepas rindu dengan memeluk tubuh Revan serta Ambar sekilas.

"Mau makan dulu?" tanya Brina dengan lembut.

"Tidak, Mbak! Aku dan mas Revan baru saja makan siang," jawab Ambar, sambil mengusap lengan Brina. Dia menatap suaminya sekilas, seolah meminta ijin untuk mengungkapkan semuanya.

Revan mengangguk. Membiarkan istrinya saja yang membuka suara.

"Apa, Mbak Brina akhir-akhir ini tidak merasakan kejanggalan dalam diri mas Rangga? Aku tidak ingin membuat mbak Brina lebih kepikiran. Tapi, mungkin dengan video ini, mbak Brina dapat menilai sendiri." Ambar terlihat mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya.

Wajah Sabrina tampak masih tenang. Dia mengambil ponsel Ambar, begitu iparnya berhasil memutar video pendek yang sempat dirinya rekam beberapa hari lalu.

Mata Brina spontan memanas, kala melihat sepenggal video pendek, yang dimana memperlihatkan sebuah keluarga kecil, yang tengah merayakan ulang tahun putri mereka.

Di video itu, ada seorang anak yang tengah berbahagia, tersenyum, kala kedua orang tuanya tampak antusias menyambut hari kelahirannya itu. Sementara si Ibu, wanita dewasa itu tak kalah bahagia, merasa rumah tangganya paling harmonis. Dan pria itu ... Brina tidak dapat lagi meneruskan melihat video tadi.

Dia membekap mulutnya, dengan air mata yang sudah mengalir deras pria itu adalah suaminya~Rangga. Wajah Rangga terlihat bahagia sekali.

"Selamat ulang tahun anak cantik, Papah." Rangga memberikan kecupan singkat pada kepala putrinya, setelah Aruna juga melakukan hal yang sama.

Sejauh ini, selama ini, bagaiman bisa dia hidup dalam ambigu. Tersiksa dengan senyum palsu suaminya. Berdiri disamping Rangga, namun hanya Raganya yang dia dapat. Hati Rangga terbagi, bercabang mengakar kemana-mana.

Wajah Brina terlihat shock berat. Dia sejujurnya sudah tahu. Namun, yang ditunjukan adiknya saat ini adalah kebenaran adanya. Nyata, walaupun dibalik layar saja.

Ambar langsung memeluk tubuh Sabrina, yang saat ini tengah bergetar menahan tangisnya. Tega sekali suaminya. Pria yang paling ia percaya dan banggakan, nyatanya ia lah yang menusuk tubuh Sabrina dari belakang. Hantaman demi hantaman Rangga lontarkan, bahkan ia tidak berpikir, sesakit apa yang dirasakan Brina saat ini.

Revan bergerak cepat, untuk menggambilkan kakaknya air minum. Walaupun ditolak, namun Revan tetap mengarahkan pipet bewarna hitam itu kedalam mulut Brina.

"Minum sedikit, Mbak! Biar lebih tenang," Ambar terlihat mengusap air matanya, yang saat ini juga ikut menetes karena ikut merasakan sesak.

Tatapan Brina kembali kosong, membiarkan air matanya bebas berjatuhan. Dadanya bagai tersayat-sayat, melihat bahagianya kehidupan suami dengan selingkuhannya.

"Aku sudah tahu, disaat aku menemukan hasil USG milik wanita itu! Dan sialnya, tadi siang dia datang ke perusahaan Mas Rangga," gumam Brina, hingga nyaris tak terdengar akibat isakan tangisnya. Dia masih menatap lurus kedepan. "Kirimkan video tadi kedalam ponselku, Ambar!" lanjut Sabrina.

Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 29
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chaoter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chaptet 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Promosi buku baru ~Tertawan Diantara 2 Takdir~
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chapter 60~Season 2
62 Chapter 61~season 2
63 Chapter 62~season 2
64 Chapter 63~season 2
65 Chapter 64~season 2
66 Chapter 65~season 2
67 Chapter 66~season 2
68 Chapter 67~season 2
69 Chapter 68~season 2
70 Cahpter 69~season 2
71 Chapter 70~season 2
72 Chapter 71~season 2
73 Chapter 72~season 2
74 Chapter 73~seosan 2
75 Cahpter 74~season 2
76 Chapter 75~season 2
77 Cahpter 76~season 2
78 Chapter 77~season 2
79 Chapter 78~season 2
80 Chapter 79~season 2
81 Chapter 80~promosi buku baru (Jati Pengantin Keramat)
82 Promosi buku baru~Aku, Ibu Pengganti Yang Terabaikan.
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 29
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chaoter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chaptet 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Promosi buku baru ~Tertawan Diantara 2 Takdir~
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chapter 60~Season 2
62
Chapter 61~season 2
63
Chapter 62~season 2
64
Chapter 63~season 2
65
Chapter 64~season 2
66
Chapter 65~season 2
67
Chapter 66~season 2
68
Chapter 67~season 2
69
Chapter 68~season 2
70
Cahpter 69~season 2
71
Chapter 70~season 2
72
Chapter 71~season 2
73
Chapter 72~season 2
74
Chapter 73~seosan 2
75
Cahpter 74~season 2
76
Chapter 75~season 2
77
Cahpter 76~season 2
78
Chapter 77~season 2
79
Chapter 78~season 2
80
Chapter 79~season 2
81
Chapter 80~promosi buku baru (Jati Pengantin Keramat)
82
Promosi buku baru~Aku, Ibu Pengganti Yang Terabaikan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!