Bab5: Gadis Tomboi

Ryan memberi ruang untuk si gadis, ketika gadis itu melewatinya aroma harum langsung tercium masuk ke lubang hidung Ryan, membuatnya sedikit linglung.

"Apa yang kamu lihat" Ketika sisi sedang mengambil Es Krim rasa coklat, sisi merasakan tatapan dari samping nya.

Ryan hanya menatap sisi dengan wajah datar,

Berkata dalam hati kenapa gadis ini begitu galak. Setelah gadis itu memilih es krim nya dia berkeliling seperti sedang mencari sesuatu.

Setelah melihat gadis itu pergi dan berkeliling, Ryan melihat jajaran minuman dan mengambil minuman dingin bersoda.

Notif~~~

Saku Celana Ryan bergetar Ternyata itu ponsel nya, Ryan mengambil dan melihat ibu mengirim chat

Ibu: iyan, jemput ibu di toko teh dekat salon rambut tadi.

Ryan memasukan ponsel ke dalam saku celana dan bergegas untuk menjemput ibu nya, Kebetulan gadis itu juga keluar lebih dulu dari supermarket

"Yah~ Es krim memang mantap dimakan di cuaca seperti ini" Sisi menjilat es krim dengan ekspresi kenikmatan di wajah nya. Ketika dia asyik dengan es krim nya sisi merasakan seseorang mengikuti nya dia berbalik dan melihat pria tadi mengikuti nya sisi sedikit mengerut kan alis nya.

"Kenapa pria ini mengikuti ku" Sisi berkata dalam hati sambil berbalik dan melanjut kan jalan nya. Sisi tidak takut karna kawasan ini adalah pusat per belanjaan dan relatif banya orang

Ryan juga heran, gadis ini juga satu jalur dengan nya

tak lama kemudian sisi sampai di toko teh dan masuk ke dalam

"Apakah ada kebetulan seperti ini" Ryan juga mengikuti dari belakang dengan wajah keheranan

Toko teh

" Bu "

" Bu "

Ketika Sisi dan Ryan masuk ke toko teh Mereka memanggil ibu masing-masing secara bersamaan

Ryan dan sisi saling menatap dengan bingung

Sia melihat mereka berdua dengan senyum aneh di wajah nya lalu berkata

" Apakah Kalian saling kenal? "

"Tidak. Aku bertemu dengan nya di supermarket, dan ketika aku menuju kesini dia mengikuti ku aku pikir dia seorang penculik. Apakah Bibi mengenal nya?"

" Hahaha " Sia tertawa ketika mendengar putra nya di sangka sebagai penculik.

" Sisi Ini putra bibi loh. ian kemari dan sapa, ini teman ibu. Bibi Desi"

Ryan juga berwajah gelap ketika dirinya di sangka seperti itu

"Halo bibi nama ku Ryan" Ryan menyapa dan berjabat tangan.

"Ya halo, kamu terlihat baik dan tampan" kata Desi

"Terima kasih!" Ryan menjawab dengan sikap dewasa.

" Ian sapa juga Sisi " kata Sia

" Halo" Mereka juga berjabat tangan dengan canggung.

Setelah sesi menyapa. empat orang itu mengobrol di meja, Sia dan Desi mengobrol begitu asyik sementara 2 lainya hanya mendengarkan, Sisi tidak tahan dengan suasan canggung dan ber inisiatif memulai percakapan

"Hei apakah kamu suka bermain game"

Ketika Ryan mendengar Sisi bertanya padanya dia bingung, apakah ini sesuatu yang biasanya dikatakan seorang gadis, kebanyakan gadis tidak bermain game.

"Yah Itu juga salah satu hobi, Apakah kamu juga suka bermain game?" tanya Ryan

"Hei!! Tentu saja, apakah kamu tau julukan yang orang-orang berikan padaku"

" Apa? "

" Si kuda jantan😎"

"Ffffff~"

" Kenapa kamu tertawa, bukankah nama ini terdengar keren" sisi berkata cemberut dengan tidak puas

" Yah itu memang nama yang keren " Ryan berkata sambil menahan rasa geli, baru kali ini dia melihat seorang gadis yang konyol seperti ini.

Mereka mulai ngobrol berbicara tentang hobi masing-masing secara kebetulan hobi mereka hampir sama.

Sia melihat Sisi berbicara dengan antusias bersama putra nya. Dia menghela nafas

putra nya selalu dingin kepada para gadis yang mendekati nya, khawatir bahwa jika putra nya selalu kedinginan seperti itu dia tidak akan pernah menemukan pacar apalagi seorang istri, jadi ketika sia melihat bahwa ian tidak dingin terhadap sisi seperti pada gadis lain dia sangat bersyukur.

" Kenapa kamu mamasang senyum aneh ketika melihat mereka" ketika Desi melihat ekspresi senyum sia, dia seperti melihat senyum ibu Suami nya waktu dulu mereka sedang pacaran. Apakah dia tidak berencana menjodohkan mereka kan?.

"Lihat aku berpikir mereka sangan cocok" kata sia

"menurutku juga begitu"

Mereka ber empat ngobrol selama satu jam dan sudah waktu nya untuk pulang karna sudah sore, jadi Sisi dan ibu nya berpamitan pada Sia dan Ryan.

Dalam perjalanan pulang, Di dalam mobil Desi bertanya pada putri nya.

"Bagaimana pendapat mu tentang ryan"

"hmm~dia orang yang baik, kami juga punya banyak kesamaan dalam hobi"

Sudah berakhir! Putriku sudah mulai jatuh cinta>_<

"yah berteman baik lah denganya, ibu mengetahui dari bibi Sia bahwa Ryan ternyata satu SMA dengan mu"

" Apakah begitu"

Mobil hitam itu melaju ke kawasan vila dengan mulus dan sampai di rumah

"Ah ini sangat melelahkan, bu aku langsung tidur aja"

"Baiklah jangan lupa mandi dulu"

"Yaaa~~~"

Sisi menaiki tangga dan masuk dalam kamar dan menyimpan belanjaan nya di sisi lemari. Mengambil handuk dan langsung mandi. Sisi berendam air hangat di bak mandi dengan wajah kenikmatan. Dia melihat kulit putih kaki panjang dan bulat seketika di punya pikiran aneh dan ingin melakukan sesuatu " Tidak Tidak.. Ini tubuhku sendiri" Sisi bergumam dengan nada mencela diri sendiri

Setelah lima belas menit Sisi keluar dengan handuk di tubuh nya dan rambut basah tergerai dengan tinggi badan di atas rata-rata, wajah kecil kulit berkilau dan kaki panjang dia terlihat seperti Peri dalam cerita fantasy

Duduk di depan meja rias mengambil pengering rambut agar nyaman saat tidur dia harus mengatasi rambut nya dulu yang basah setelah kering sisi mencari piyama di lemari dan menemukan piyama kuning bermotif anak bebek. Sisi mulai memakai piyama dengan wajah memerah dia masih canggung dengan keadaan pisikologisnya

Setelah selesai, Sisi melompat ke tempat tidur tarik selimut pasang posisi bantal paling nyaman dan berbaring dengan malas, tentu saja tidak lupa berbaring harus di temani ponsel, sisi berbaring sambil bermain game di ponsel nya sesekali di mengutuk rekan satu tim nya karna membiarkan nya di keroyok oleh musuh tanpa dibantu

Terdengar suara sedikit brisik dari lantai dua, ketika desi mendengar suara ini berasal dari kamar sisi dia takut sisi kesurupan jadi dia begegas keluar denga buru-buru dari kamar nya dan langsung berlari menaiki tangga desi mengetuk pintu kamar sisi sambil bertanya dengan cemas

"Sisi kenapa berisik, apakah kamu baik-baik saja"

Tidak lama kemudian terdengar suara di dalam kamar "Ah bu maaf aku sedang bermain game"

"Ibu pikir kamu kesurupan, jangan berisik tidak baik berteriak-teriak ketika sudah malam dan jangan begadang itu tidak baik untuk kulit mu"

"Yaaa~

Setelah itu desi kembali ke kamar nya, dan sisi juga siap-siap untuk tidur.

Terpopuler

Comments

Koichi Zenigata

Koichi Zenigata

Ngakak terus-terusan!

2025-06-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!