Romantis/Kriminal/Thriller
Episode 5
Dua Bayangan dalam Satu Dingin
📍Lokasi: Gudang Tua, Praha — Kamera keamanan diam diam diaktifkan oleh Crowface
Mikael "crowface"
📹 Visual masuk: Aurora berdiri di tengah gudang, mengenakan mantel putih. Lampu remang. Pintu berderit.
Ilya masuk. Langkahnya tenang. Tangan kosong. Tapi matanya… mematikan.
Silas Black
Kita rekam ini. Bisa jadi bukti, bisa jadi sejarah berdarah.
Dante Moretti(inferno)
Aku berdiri 50 meter di luar. Kalau dia sentuh Aurora, aku masuk.
Mikael "crowface"
Belum saatnya. Mereka butuh menyelesaikan ini.
Live Audio Transkrip – Pertemuan Langsung
🎙️ Ilya: “Kau tua.”
🎙️ Aurora: “Kau masih menyimpan luka lama.”
🎙️ Ilya: “Kau membunuh ayahku.”
🎙️ Aurora: “Dia ingin membunuhku lebih dulu.”
🎙️ Ilya: “Tapi kau melatihku... untuk jadi seperti dia?”
🎙️ Aurora: “Aku melatihmu... untuk jadi lebih dari siapa pun. Tapi kau memilih untuk jadi bayanganku.”
🎙️ Ilya: “Aku mencintaimu dulu. Bodohnya aku.”
🎙️ Aurora: “Dan aku membiarkanmu. Bodohnya aku juga.”
🎙️ Ilya: “Lalu malam itu... kau tembak dia. Di depan mataku.”
🎙️ Aurora: “Karena dia menyuruhmu menembakku lebih dulu.”
🎙️ Ilya: “...”
🎙️ Aurora: “Kau datang untuk apa sekarang?”
🎙️ Ilya: “Untuk melihat... apakah aku masih punya alasan untuk tidak menarik pelatuk ini.”
Suara pelatuk ditekan pelan… senyap… lalu dilepas.
🎙️ Ilya: “Ternyata... masih ada.”
Dante Moretti(inferno)
APA?! Dia tak jadi menembak?
Mikael "crowface"
Dia keluar. Jalan kaki. Tanpa menoleh.
Aurora masih berdiri. Tak bergerak.
Tangannya sedikit gemetar.
Silas Black
Dia tak datang untuk membunuh. Dia datang untuk memilih. Dan dia memilih... untuk tidak membeku sepenuhnya.
Aurora Valenkova(Queen Snow)
Kita tidak membunuh bayangan.
Kita hidup bersama mereka.
Tapi aku tahu ini belum selesai.
Dia akan kembali… entah sebagai pembunuh.
Atau penyelamat terakhirku.
📍 | Kamera dimatikan oleh sistem keamanan
Comments