1. Hari Pertama yang Menyebalkan

Cleona masih saja kesal dan enggan bicara pada sang papi, karena laki-laki tua yang sayangnya masih terlihat tampan itu malah mendaftarkannya di SMA Negeri Kebaperan, yang mana sekolah itu tempatnya dulu menuntut ilmu. Bukan hanya papinya saja, tapi mami, bunda, ayah dan om serta tantenya pun dulu bersekolah di sana.

Cleona mungkin tidak akan keberatan, jika laki-laki menyebalkan yang sangat amat tidak ingin dirinya lihat, bahkan bisa di bilang Cleona benci pada pria bernama Rapa yang tak lain adalah tetangganya sendiri.

Dan sekarang, dengan keterpaksaan yang amat sangat, Cleona harus masuk ke dalam sekolah barunya, menjadi siswi baru yang akan melakukan MOS hari ini sampai empat hari ke depan. Tadinya, Cleona merengek juga pada kedua orang tuanya untuk tidak berangkat dan mengikuti MOS, tapi mereka selalu saja punya cara membujuk rayunya agar ia menurut.

Langkah malas Cleona memasuki gerbang sekolahnya yang di jaga oleh dua orang anggota OSIS. Menatap sekeliling, Cleona mengakui bahwa lingkungan sekolah yang di pilihkan papinya memang berhak mendapat acungan jempol, tapi balik lagi, mengingat adanya mahkluk menyebalkan itu kembali membuat Cleona sebal dan malas untuk masuk.

“Hey, Dek, kenapa masih berdiri di situ? Upacara pembukaan sebentar lagi akan di mulai, cepat masuk!” tegur salah satu OSIS yang berdiri di depan gerbang.

Mendengus malas, Cleona masuk tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Melewati kedua orang OSIS itu begitu saja, bahkan mungkin terkesan sombong, tapi masa bodo dengan itu, karena yang Cleona pikirkan adalah nasib hidupnya mulai dari hari ini.

Sepanjang kakinya melangkah, Cleona mengamati bangunan sekolah yang akan menjadi tempatnya menuntut ilmu tiga tahun ke depan. Tidak buruk memang, bahkan terkesan mewah, modern dan yang pasti bagus. Pepohonan hijau yang sejuk, lapangan luas dan yang paling penting adalah kebersihannya yang begitu terjaga.

“Hey, kamu! Kenapa masih berdiri di sana? Cepat ikut barisan!”

Teguran kedua yang terdengar tegas itu menyadarkan Cleona dari sesi mengamati sekeliling. Tanpa menjawab, ia turun dan berjalan santai, kemudian ikut berbaris dengan orang-orang lainnya. Tentu, dirinya sadar bahwa banyak orang yang memperhatikan dan berbisik-bisik. Tapi, lagi-lagi Cleona lebih memilih bersikap masa bodo. Toh, dirinya tidak mengenal mereka dan begitu pun sebaliknya.

Upacara pembukaan sudah di mulai, dan Cleona memutuskan untuk memperhatikan ke depan, karena mau mengobrol pun jelas, bahwa tidak ada teman yang ia kenal bahkan dirinya sendiri tidak tahu berada di barisan sekolah mana saking malasnya mencari orang-orang dari SMP yang sama dengannya.

Di depan berjejer beberapa orang pengurus OSIS, guru kesiswaan dan kepala sekolah, memberikan pidato secara bergiliran. Cleona tidak terlalu memeperhatikan apa yang tengah di sampaikan, karena fokusnya tertuju pada seseorang yang berdiri diantara oang-orang itu, rahang Cleona mengeras, wajahnya memerah marah dan tangannya pun mengepal. Ia tidak pernah tahu sebelumnya bahwa laki-laki yang sangat ia hindari itu ternyata menjabat sebagai OSIS.

Selesai dengan upacara pembukaan, satu per satu nama murid mulai di sebutkan untuk di bagi kelompok selama MOS, Cleona tentu saja mendengarkan dengan seksama karena tidak ingin terlewat ke bagian kelompok mana dirinya masuk.

Kelompok demi kelompok mulai terbentuk, tapi nama Cleona belum juga di sebutkan. Jujur saja ia sudah begitu gerah, dan ingin sekali segera masuk ke dalam kelas, duduk dan mungkin menelungkupkan kepalanya di atas meja. Cleona benci dengan panas-panasan dan ini sudah hampir dua jam dirinya di jemur dilapangan bersama entah berapa ratus orang lainnya.

“Amanda Cyndi, Bilda Melisya, … Cleona Queenisa … Nirmala Adianti ... bla bla bla.”

Cleona dapat bernapas lega saat ini, karena namanya terpanggil juga setelah beberapa waktu menunggu dengan bosan. Kakak pembina yang sudah di tugaskan membawa masing-masing kelompoknya menuju kelas. Senyum lebar, Cleona sunggingkan begitu bokongnya mendarat di kursi kayu itu, helaan napas lega pun turut dirinya keluarkan saat rasa dingin dari AC menyapu wajahnya.

“Boleh gue duduk di sini?”

Cleona menoleh dan mendapati perempuan cantik seusianya tersenyum ramah. Sebuah anggukan Cleona berikan dan mengulurkan tangan untuk berkenalan. “Cleona.”

“Nirmala,” balas perempuan itu tak kalah ramahnya.

“Lo bukannya yang tadi di tegur kakak OSIS waktu upacara belum di mulai?” perempuan imut bernama Nirmala tersebut bertanya.

Cleona mengangguk. “Kenapa emangnya?”

“Gak apa-apa sih cuma mastiin aja, hehe.” Jawabnya cengengesan. Cleona tidak merespon dan malah menghadap depan, jarinya mengetuk-ngetuk meja merasa bosan.

“Lesu banget muka lo?”

“Gue malas.” Jawaban singkat itu membuat Nirmala menaikan sebalah alisnya heran, tapi sebelum berhasil ia kembali melayangkan pertanyaanpada gadis yang baru di kenalnya itu, intrupsi kakak pembina yang meminta perhatian semua murid X IPS C mengurungkan niatnya.

Mirna dan Luis yang menjadi Pembina di kelompok IPS C, sejauh ini membuat Cleona merasa cukup nyaman dan mood yang sejak pagi berada di bawah pun berangsur naik.

Seperti MOS pada umumnya, hari pertama di isi dengan perkenalan dimana satu per satu murid X IPS C yang berjumlah 40 ini maju ke depan untuk memperkenalkan diri.

Dari acara ini lah setidaknya Cleona tahu nama-nama teman sekelasnya. Tapi sayangnya di kelas ini tidak ada satu pun yang berasal dari sekolah yang sama dengannya, membuat Cleona mendesah kecewa.

Nirmala baru saja selesai memperkenalkan diri, yang diakhiri dengan senyuman manis, membuat kelas menjadi riuh oleh suara suitan anak laki-laki. Giliran Cleona yang saat ini maju untuk memperkenalkan diri. Berdiri di sisi Kak Luis, Cleona menyebutkan nama juga asal sekolahnya dengan singkat, dan di akhiri dengan ucapan terima kasih.

Hendak kembali ke kursinya, langkah Cleona terpaksa tertahan, akibat melihat kedatangan seseorang yang begitu dirinya kenal tengah berjalan dengan tampannya, dan senyum manis yang terus di layangkan, membuat suara jerit tertahan dari para siswi meriuhkan keadaan. Dengusan kecil, Cleona keluarkan saat sosok itu memberikan kedipan genit ke arahnya.

“Hallo adik-adik mku, maaf, gue telat, tadi ada problem dulu,” ucap laki-laki itu dengan menebar senyum manisnya, dan lagi-lagi membuat Cleona mengeluarkan dengusannya, bahkan dalam hati perempuan itu sudah mendumel tak jelas. Berbeda dengan perempuan lain yang menatap terpesona pada sosok menyebalkan itu.

Cleona berjalan menuju bangkunya. Namun harus urung, karena sebuah tangan mencengkram pergelangan tangannya. Semua yang ada di ruang kelas itu menatap penasaran, ada juga yang nenatap tak suka dan tatapan lainnya, sedangkan Cleona berusaha keras untuk melepasan cengkraman itu dari tangannya, yang sayangnya begitu sulit.

“Lepas Rapa!” sentak Cleona yang cukup membuat semua orang di sana terkejut, termasuk Mirna dan Luis yang berada di samping mereka.

Rapa nyatanya tidak menghiraukan dan malah memberikan senyum manis pada gadis cantik di sampinya itu, sebelum kembali menoleh pada adik-adik kelasnya.

“Udah pada kenal gue belum, nih?”

“Udah,"

"Belum."

Jawab serempak semua siswa baru di kelompok X IPS C.

“Oke, karena ternyata masih ada yang belum kenal gue, jadi biar gue perkenalkan diri. Nama gue Rapa Pratama Dhikra, dari kelas XI IPS A. Dan mohon doa-nya semoga gue kepilih jadi ketua OSIS selanjutnya,” satu kedipan Rapa berikan di tengah perkenalannya membuat perempuan di kelas itu kembali menjerit alay.

Cleona tidak sedikit pun menyimak, karena yang dirinya lakukan sejak beberapa menit lalu adalah sama, yaitu berusaha membebaskan tangannya yang di cengkram Rapa.

“Berenti Queen, nanti tangan lo malah sakit,” tegur Rapa lembut. Cleona jelas tidak perduli dengan teguran itu, dan masih berusaha keras melepaskan tangannya.

Cleona tidak peduli meskipun semua yang ada di sana masih menatap penasaran dan bertanya-tanya tentang hubungan dirinya dan Rapa, karena yang ia inginkan sekarang adalah membebaskan diri dari laki-laki bernama Rapa.

“Ya, makanya lepas dong, Rap, gue mau duduk.”

“Jadi calon istri yang nurut kenapa sih, Queen, ish!”

Mendengarnya dari mulut laki-laki tampan itu jelas membuat semua yang ada di ruangan terkejut, terlebih lagi Mirna yang bahkan mulutnya menganga lebar. Cleona sendiri terkejut dengan ucapan yang Rapa keluarkan.

“Calon istri apa sih, ah! Siapa juga yang mau nikah sama lo?” dengus Cleona yang saat ini sudah benar-benar malu, karena harus menjadi perhatian orang-orang di hari pertamanya. Padahal, ia ingin sekolah dengan nyaman, tapi laki-laki menyebalkan ini sudah merusaknya. Sekarang Cleona hanya tinggal menunggu bagaimana hidupnya setelah ini.

***

Happy reading guys, jangab lupa vote, love dan dan menekan tombol sukanya ya.

Terima kasih untuk dukungannya 😊😘😘

Terpopuler

Comments

Riska Wulandari

Riska Wulandari

juteknya kamu Queennnnn..
eh tapi kok Queen jadi benci ke Rapa ya thor??

2021-11-08

0

Neng Punya'e Jhomblo

Neng Punya'e Jhomblo

q msh stay bc ny y kak..

2021-05-25

1

Emi Yuliana

Emi Yuliana

knpa aku Bru tau hri ini yaa pdhal ngikutin kisah bapak SamA emaknya

2021-05-19

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Tokoh
2 1. Hari Pertama yang Menyebalkan
3 2. Hari Pertama yang Masih Berlanjut
4 3. Posesif
5 4. Perempuan Keras Kepala
6 5. Ada Apa Dengan Cleona?
7 6. Wanita PMS yang Menyebalkan
8 7. OSIS Menyebalkan
9 8. Awal Masalah
10 9. Awal Ketenangan yang Terancam
11 10. Ke KUA
12 11. Kantuk Menyerang
13 12. Sweet Moment
14 13. Alasan Cleona
15 14. Jangan Mengalah
16 15. Menegaskan
17 16. Kencan
18 17. Pelindung
19 18. Gombal Lagi, Gombal Lagi
20 19. Sama Adik Sendiri kok Cemburu
21 20. Kata yang Terdengar Manis
22 21. Rubah Sialan
23 22. Pulang Tanpa Rapa
24 23. Berakhir Dengan Perdebatan
25 24. Alvin
26 25. Teman Baru
27 26. Efek Jatuh Cinta
28 27. Jangan Tinggalkan Abang, Queen
29 28. Nikah Muda (?)
30 29. Resiko Cowok Ganteng
31 30. Arumanis Cinta
32 31. Pasar Malam dan Kembang Api
33 32. Abaikan Netizen
34 33. Kesialan yang Menimpa
35 34. Terbongkar
36 35. Apa Boleh Aku Cemburu?
37 36. Seberharga itu kah?
38 37. Pertengkaran
39 38. Kemarahan Rapa
40 39. Kesedihan yang Bertambah
41 40. Terlambat
42 41. Demi Kamu Aku Rala Memendam Sakit
43 42. Berakhir
44 43. Kepergian
45 44. Kesedihan yang tak juga mengering
46 45. Kepulangan
47 46. Baikan
48 47. Kabar Mengejutkan
49 48. Bad Mood
50 49. Harusnya Aku
51 50. Kutunggu Jandamu
52 51. Jangan Menyerah
53 52. Panik
54 53. Happy Birthday
55 54. Jangan Pisahkan Kami Lagi
56 55. Rasa Malu yang Sesungguhnya
57 56. Merindukan
58 57. Mau balikan apa enggak?
59 58. Balikan
60 59. Bulan Depan
61 60. Kebobolan
62 61. Gaun Pengantin
63 62. Sabar
64 63. Selalu ada Perdebatan
65 64. Pemakaman
66 65. Restu
67 66. Ijab Kobul
68 67. Resepsi
69 68. Sahabat Lucknut
70 69. Proyek Perdana
71 70. Senjata Makan Tuan
72 71. Keluarga Aneh
73 72. Kelebihan
74 73. Ancaman
75 74. Untuk Pertama Kali
76 75. Percayalah
77 76. Wedding Clara-Birma #1
78 77. Wedding Clara-Birma #2
79 78. Antara Menantu dan Mertua
80 79. Maafkan
81 80. Kekonyolan Hakiki
82 81. Jangan Ada Gangguan, Please!
83 82. Night Moment
84 83. Leo yang Malang
85 84. Kata Cinta
86 85. Antara Lak-laki atau Perempuan
87 86. Pengganggu
88 87. Pamit
89 88. Mulai Berlebihan
90 89. Kabar Bahagia
91 90. Mulai Mengidam
92 91. Rapa Memang Berbeda
93 92. Terkabul
94 93. Beban Pikiran
95 94 Permintaan Maaf Dari Masa Lalu
96 95 Tolong Sudahi
97 96. Seumur Hidup Bersamamu
98 97. Berbagi Kesedihan
99 98. Tom & Jerry
100 99. Gara-gara Tamu tak di Undang
101 100. Selalu Dijadikan Alasan
102 101. Kembalinya Si Rubah
103 102. Sensitif
104 103. Tak Paham
105 104. Penonton Tanpa Bayaran
106 105. Quality Time With Friend
107 106. Sama-sama Belajar
108 107. Menyambut Kepulangan
109 108. Butuh Kesabaran Ektra
110 109. Menjelang Persalinan
111 110. Keluarga Menyebalkan
112 111. Welcome to the world
113 Special Episode Lyra-Pandu
114 112. Ayah Siaga
115 113. Berencana
116 114. Selalu Kena Bully
117 115. Terkontraminasi
118 116. Kemarahan Leo
119 117. Kedatangan Si Peganggu
120 118. Kabar dari Levin
121 119. Drama Keluarga
122 120. Cemburu itu Wajar
123 121. Quality Time With Friend #2
124 122. Flashback
125 123. Idaman
126 124. Bukan Sekedar Gombalan
127 125. Flashback #2
128 126. Surprised Birthday
129 127. Cemas
130 128. Kritis
131 129. Memancing Emosi
132 130. Izinkan Aku Menjadi Kakimu untuk Melangkah
133 131. Rasa Strawberry
134 132. Tiada yang Lebih Sempurna
135 133. Mimpimu Terlalu Indah
136 134. Kekalahan Si Wanita Rubah
137 135. Untuk Segalanya
138 136. Kesibukan Pagi Hari
139 137. Permintaan Laura
140 138. Bukan Sekedar Ancaman
141 139. Tak Ingin Berpisah
142 140. Tanpa Rapa
143 141. Rapa yang Malang
144 142. Berusaha Untuk Sembuh
145 143. Tunggu Aku Sayang
146 144. Kerinduan
147 145. Kenapa Harus Malu?
148 146. Kejutan Cleona
149 147. Thanks and I Love You (END)
150 Bonus Chapter 1.
151 Bonus Chapter 2
152 Bonus Chapter 3
153 Bukan Update!!
154 INFO !!!
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Perkenalan Tokoh
2
1. Hari Pertama yang Menyebalkan
3
2. Hari Pertama yang Masih Berlanjut
4
3. Posesif
5
4. Perempuan Keras Kepala
6
5. Ada Apa Dengan Cleona?
7
6. Wanita PMS yang Menyebalkan
8
7. OSIS Menyebalkan
9
8. Awal Masalah
10
9. Awal Ketenangan yang Terancam
11
10. Ke KUA
12
11. Kantuk Menyerang
13
12. Sweet Moment
14
13. Alasan Cleona
15
14. Jangan Mengalah
16
15. Menegaskan
17
16. Kencan
18
17. Pelindung
19
18. Gombal Lagi, Gombal Lagi
20
19. Sama Adik Sendiri kok Cemburu
21
20. Kata yang Terdengar Manis
22
21. Rubah Sialan
23
22. Pulang Tanpa Rapa
24
23. Berakhir Dengan Perdebatan
25
24. Alvin
26
25. Teman Baru
27
26. Efek Jatuh Cinta
28
27. Jangan Tinggalkan Abang, Queen
29
28. Nikah Muda (?)
30
29. Resiko Cowok Ganteng
31
30. Arumanis Cinta
32
31. Pasar Malam dan Kembang Api
33
32. Abaikan Netizen
34
33. Kesialan yang Menimpa
35
34. Terbongkar
36
35. Apa Boleh Aku Cemburu?
37
36. Seberharga itu kah?
38
37. Pertengkaran
39
38. Kemarahan Rapa
40
39. Kesedihan yang Bertambah
41
40. Terlambat
42
41. Demi Kamu Aku Rala Memendam Sakit
43
42. Berakhir
44
43. Kepergian
45
44. Kesedihan yang tak juga mengering
46
45. Kepulangan
47
46. Baikan
48
47. Kabar Mengejutkan
49
48. Bad Mood
50
49. Harusnya Aku
51
50. Kutunggu Jandamu
52
51. Jangan Menyerah
53
52. Panik
54
53. Happy Birthday
55
54. Jangan Pisahkan Kami Lagi
56
55. Rasa Malu yang Sesungguhnya
57
56. Merindukan
58
57. Mau balikan apa enggak?
59
58. Balikan
60
59. Bulan Depan
61
60. Kebobolan
62
61. Gaun Pengantin
63
62. Sabar
64
63. Selalu ada Perdebatan
65
64. Pemakaman
66
65. Restu
67
66. Ijab Kobul
68
67. Resepsi
69
68. Sahabat Lucknut
70
69. Proyek Perdana
71
70. Senjata Makan Tuan
72
71. Keluarga Aneh
73
72. Kelebihan
74
73. Ancaman
75
74. Untuk Pertama Kali
76
75. Percayalah
77
76. Wedding Clara-Birma #1
78
77. Wedding Clara-Birma #2
79
78. Antara Menantu dan Mertua
80
79. Maafkan
81
80. Kekonyolan Hakiki
82
81. Jangan Ada Gangguan, Please!
83
82. Night Moment
84
83. Leo yang Malang
85
84. Kata Cinta
86
85. Antara Lak-laki atau Perempuan
87
86. Pengganggu
88
87. Pamit
89
88. Mulai Berlebihan
90
89. Kabar Bahagia
91
90. Mulai Mengidam
92
91. Rapa Memang Berbeda
93
92. Terkabul
94
93. Beban Pikiran
95
94 Permintaan Maaf Dari Masa Lalu
96
95 Tolong Sudahi
97
96. Seumur Hidup Bersamamu
98
97. Berbagi Kesedihan
99
98. Tom & Jerry
100
99. Gara-gara Tamu tak di Undang
101
100. Selalu Dijadikan Alasan
102
101. Kembalinya Si Rubah
103
102. Sensitif
104
103. Tak Paham
105
104. Penonton Tanpa Bayaran
106
105. Quality Time With Friend
107
106. Sama-sama Belajar
108
107. Menyambut Kepulangan
109
108. Butuh Kesabaran Ektra
110
109. Menjelang Persalinan
111
110. Keluarga Menyebalkan
112
111. Welcome to the world
113
Special Episode Lyra-Pandu
114
112. Ayah Siaga
115
113. Berencana
116
114. Selalu Kena Bully
117
115. Terkontraminasi
118
116. Kemarahan Leo
119
117. Kedatangan Si Peganggu
120
118. Kabar dari Levin
121
119. Drama Keluarga
122
120. Cemburu itu Wajar
123
121. Quality Time With Friend #2
124
122. Flashback
125
123. Idaman
126
124. Bukan Sekedar Gombalan
127
125. Flashback #2
128
126. Surprised Birthday
129
127. Cemas
130
128. Kritis
131
129. Memancing Emosi
132
130. Izinkan Aku Menjadi Kakimu untuk Melangkah
133
131. Rasa Strawberry
134
132. Tiada yang Lebih Sempurna
135
133. Mimpimu Terlalu Indah
136
134. Kekalahan Si Wanita Rubah
137
135. Untuk Segalanya
138
136. Kesibukan Pagi Hari
139
137. Permintaan Laura
140
138. Bukan Sekedar Ancaman
141
139. Tak Ingin Berpisah
142
140. Tanpa Rapa
143
141. Rapa yang Malang
144
142. Berusaha Untuk Sembuh
145
143. Tunggu Aku Sayang
146
144. Kerinduan
147
145. Kenapa Harus Malu?
148
146. Kejutan Cleona
149
147. Thanks and I Love You (END)
150
Bonus Chapter 1.
151
Bonus Chapter 2
152
Bonus Chapter 3
153
Bukan Update!!
154
INFO !!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!