Sedangkan Lian Yue sendiri menyelesaikan makannya dengan tenang. memang di belakang rumah utama dekat gudang tempat Lian Yue tinggal memang masih luas tanahnya. tempat itu sering Lian Yue lewati akhir-akhir ini saat Dia pergi menuju tanah lapang di belakang sana. dan mungkin tempat itu yang di maksud Bibi Jum tadi. Lian Yue memang melihat kalau tanah tersebut terlihat mulai di cangkul. mungkin tempat itu yang di maksud Bibi Jum tempat Paman Nan menanam sayuran . Dan Lian Yue memang sering melihat kalau paman Nan bersama seorang pelayan laki-laki sering berada di sana sedang mengolah tanah tersebut . Tugas Paman Nan sebenarnya seorang supir keluarga. Dia sering mengantar tuan Han pergi ke kantor. Atau Nyonya kalau mau keluar memakai super. Namun sering juga tuan dan Nyonya Han membawa mobilnya sendiri, hingga akhirnya paman Nan ada di rumah. mungkin karena tidak nyaman berdiam diri, melihat tanah tak di manfaatkan, akhirnya dia memilih untuk di tanami. Dan juga ada ijin dari tuan Han sendiri. Dan Lian Yue yakin kalau teman paman Nan bercocok tanam adalah tukang kebun keluarga ini. Setelah selesai makan Lian Yue ingin membersihkan bekas makannya , Namun terlihat Bibi Jum masuk kedalam ruangan untuk mengambil kembali tempat makan Luan Yue, dia kembali menatap Lian Yue yang sedang membersihkan tempat itu.
"Non...apakah lukanya masih sakit...bibi Lihat lukanya agak parah Lo..apalagi yang ada di kaki Dan Lengan Non Yueyue ..." ucap Bibi Jum dengan wajah Prihatin.
"Tidak terlalu sakit Bi ...ini hanya luka kecil, Bukankah Yueyue sering terluka juga karena ulah mereka , terutama karena ulah Putri kesayangan mereka .. ." Ucap Lian Yue dengan nada datar. Mendengar ucapan Yueyue, tanpa terasa air mata Bibi Jum mengalir. Dia merasakan sakit hati atas perlakuan mereka pada Lian Yue . Mereka yang membawa Nona Lian Yue datang ke rumah mereka , tapi mereka juga yang menyakitinya.
"Yang Kuat ya Non... " Ucap Bibi Jum dengan nada lembut.
"Jangan khawatir Bi.. Aku sudah terbiasa mendapat perlakuan jahat dari mereka. Tapi Bi... jika Yueyue sudah punya uang untuk mengontrak sebuah rumah, Yueyue akan pergi dari rumah ini Bi. " Ucap Lian Yue yang membuat Bibi Jum kaget. .
"Non Yueyue akan keluar dari rumah ini...?" Tanya Bibi Jum dengan wajah kaget.
"Kesabaran seseorang ada batasnya juga Bi.. Termasuk aku..." jawab Lian Yue.
"Kenapa Nona tidak kembali saja ke Desa, bukankah masih ada Ayah Dan Ibu angkat Nona...?" Tanya Bibi Jum.
"Sekolahku bagaimana Bi...lagi pula aku tidak ingin mereka sakit hati saat melihat kebenaran yang terjadi padaku..." ucap Lian Yue pelan.
Mendengar ucapan Lian Yue, Bibi Jum terdiam. Dan tak lama Dia berkata.
"Benar juga apa yang di katakan Non Yueyue... kalau begitu Bibi mendukung rencana Nona.. semoga kelak Non Yueyue bahagia..." Ucapnya Bibi Jum dengan tulus
"Trimakasih Bi..." jawab Lian Yue.
Setelah makan Yueyue langsung pergi ke kebun belakang untuk membantu Paman Nan menanam Sayuran. Sedangkan Bibi membawa sisa makanan dan tempat makan kembali ke dapur. Ketika sampai di kebun belakang, Lian Yue melihat Paman Nan dan Tukang kebun tersebut sedang sibuk menanam sayuran. Dan saat mereka melihat kedatangan Lian Yue, mereka kaget.
"Non Yueyue... ada apa kemari..? " Tanya Paman Nan menghentikan pekerjaannya.
"Membantu Paman... " jawab Lian Yue.
"Tidak usah Non...nanti tangan Non Yueyue kotor.." ucap Paman Nan mencegah Yueyue membantu.
"" Tidak apa-apa Paman... bukankah ini sudah biasa buat Yueyue..." jawab Lian Yue yang mulai membantu.
"Tunggu Non... kenapa dengan wajah, dan tangan Non Yueyue...? " Tanya Paman Nan dengan wajah cemas.
"Yueyue tadi terjatuh di sekolah Paman... tidak apa-apa kok... hanya luka sedikit... " jawab Lian Yue sambil tersenyum. melihat perhatian kedua suami istri tersebut, membuat rasa hangat di hati Lian Yue. Pria itu melihat luka yang sudah di balut oleh Lian Yue.
"Ini tidak parah kan Non...?" Tanya Paman Nan menanyakan luka di lengan Lian Yue dengan nada cemas.
"Tidak Paman..." jawab Lian Yue lagi.
"Non Yueyue jatuhnya bagaimana Sih.. kenapa sampai kening Non Yueyue terluka juga ..? " Tanya Paman Nan sambil menatap luka di kening Lian Yue.
"Jatuh dan kepala Terkena Batu, Paman... " jawab Lian Yue sambil tersenyum menghibur Pria paruh baya itu . Lian Yue segera mengambil bibit tanaman yang akan di tanam agar Paman Nan tidak bertanya lagi. semula Paman Nan Mencegah Dia membantu, tapi Lian Yue kekeh ingin membantu mereka. dan akhirnya Paman Nan Pasrah membiarkan Dia membantu.
Sedangkan di rumah utama terlihat tuan dan Nyonya Han baru saja datang, sedangkan Sulyn dan Putra ke tiga mereka terlihat baru keluar dari kamar mereka. Melihat kedatangan kedua orang tuanya, dengan nada manja Sulyn langsung berlari ke arah sang Mama.
"Mama... Kalian baru datang.. ?"Ucapnya sambil memeluk lengan Nyonya Han.
"Apa kalian baru datang Juga..? " Tanya Nyonya Han sambil mengucap kepala Sulyn dengan penuh kasih sayang.
" Benar Ma...Kami juga baru pulang Kok... " Ucap Sulyn dengan wajah dan suara manja. Sedangkan Sexan sendiri terlihat Diam saja melihat sikap sang adik . di dalam otaknya masih terbayang apa yang terjadi tadi di depan gerbang sekolahnya . Bagaimana Hua Lian Yue tadi menolong orang dengan gerakan yang sangat cepat. Dia merasa gerakan Lian Yue sangat mustahil di lakukan oleh gadis itu. . Dan yang lebih membuat Dia merasa kagum adalah, saat gadis itu pergi secara Diam-diam seolah Dia tidak ingin mendapat pujian dari orang . Sexan tahu niat gadis itu, Dia ingin mengatakan pada orang lain kalau Niatnya tulus hanya untuk menolong Nenek tadi.
"Baru datang juga...? ada apa...?kenapa kalian telat pulang sekolah..? " Tanya sang Mama.
"Maaf Ma...Ada pelajaran tambahan di sekolah. Iya kan kak.. " Ucap Sulyn dengan mengedipkan matanya pada Sexan. Tentu saja jawaban Sulyn membuat Sexan kaget. Kenapa sang adik berbohong.
"Kenapa dia berbohong..." Ucap Sexan dalam hati. Dia tak percaya kalau Sulyn yang terlihat lugu itu berani berkata bohong. Sexan tak percaya menatap sang adik yang sedang bergelayur manja pada sang Mama. Dia menatap Sulyn dengan tatapan rumit. Tapi Sulyn tak menyadarinya.
" Ya sudah tunggu di meja makan, sebentar lagi kita akan makan bersama.. " ucap Nyonya Han dengan wajah lembut.
" Oke Ma. " Jawab Sulyn dengan wajah gembira. Sedang kan tuan Han hanya mengusap kepala Sulyn sebentar. Lalu mengikuti sang Istri masuk kedalam kamar mereka . Sedangkan Sulyn dan Sexan langsung berjalan ke meja makan. Sebelum mereka duduk, terlihat Sulyn menatap sang Kakak. Dan saat melihat wajah tenang Sexan yang mulai duduk , terlihat dia menghela nafas lega.
"Aku yakin Kak Sexan tidak akan bercerita masalah kejadian di sekolah tadi. Dia Pria yang tidak perduli akan masalah orang lain. Dan Dia sangat membenci wanita sialan itu. Ha.. Dasar wanita Desa. Kenapa dia harus hadir di rumah ini sich. Kenapa tidak tinggal di desa sana aja. Menyebalkan.. " Ucap Sulyn dalam hati . Namun perkiraan Sulyn terhapuskan saat terdengar ucapan Sexan.
"Kenapa kau berbohong Dek...?" ucapnya datar. seketika wajah Sulyn kaget saat mendengar ucapan Sexan.
"I..itu..itu karena aku takut Mama ketakutan Kak.. ma..maaf aku telah berbohong..." ucap Sulyn dengan wajah resah.
"Apa hubungannya dengan Mama...kejadian itu kecelakaan biasa...apakah kau sering berbohong ...?" tanya Sexan tanpa menatap Sulyn.
"Ti..tidak Kak..." jawab Sulyn . Terlihat wajahnya memucat. dan itu semua tak lepas dari lirikan mata Sexan. untunglah kedua orang tua mereka segera datang. Keduanya berjalan kearah meja makan . Kedatangan mereka membuat Sulyn merasa lega. Dia terselamatkan dari pertanyaan Sexan. Tak berapa lama terlihat mereka makan bersama. Sedangkan kedua Putra keluarga Han yang lain, kebetulan mereka tidak pulang. Putra kedua sedang ada tugas di kampusnya. Dan Putra pertama mereka masih sibuk di kantor. Mereka berdua tidak bisa pulang untuk makan siang . Untung saja sang ayah bisa pulang sambil mengantarkan sang Istri yang baru kembali dari pertemuan Sosialita nya.
Setelah selesai makan siang, mereka kembali ke kamar masing-masing. Namun tidak bagi Sexan, Dia berjalan kearah kamar Hua Lian Yue yang berada di deretan kamar pelayan. Saat dia sampai di depan kamar Lian Yue, Dia bertemu dengan Bibi Jum yang baru keluar dari kamar itu. Bibi Jum mengambil barang pesanan Lian Yue.
"Tuan Muda.. " Ucap Bibi Jum dengan wajah kaget .
"Bi... Apakah Yueyue ada di dalam kamar. ? " Tanya Pria muda itu sambil berusaha melihat isi kamar.
"Tidak Tuan Muda....Nona Yueyue ada di halaman belakang...." Ucap Bibi Jum menjawab pertanyaan sang majikan .
"Di halaman belakang... Ngapain dia di sana. ? " Tanya Sexan dengan wajah heran.
"Dia membantu suami Bibi menanam sayuran.. " Ucap Bibi Jum jujur.
"Menanam sayuran...?" Ucap Sedan heran.
"Iya Tuan..dan maaf jika tidak ada lagi pertanyaan, Bibi pergi dulu Tuan muda..." ucap Bibi Jum yang langsung pergi dari kamar Lian Yue tanpa menunggu jawaban dari Sexan. Namun Sexan melihat Bibi Jum membawa kardus dari kamar Lian Yue .
"Tunggu Bi.. Apa yang Bibi Jum bawa ..? " Tanya Sexan heran. Dan setelah dia melihat isi kerdus itu, ternyata berisi buku. Ternyata Bibi Jum membawa tumpukan buku dari kamar Lian Yue . Mendengar pertanyaan dari tuan Mudanya, Bibi Jum menghentikan langkahnya.
"Ini buku milik Nona Yueyue tuan Muda... " Ucap sang Bibi.
" Milik Yueyue..? Lalu mau Bibi Jum bawa kemana..? " Tanya Sedan dengan wajah heran.
"Ke gudang Tuan Muda...? " Ucap Bibi Jum lagi.
" Ke gudang..?Untuk apa..?Memangnya buku itu sudah tidak di gunakan lagi oleh Yueyue ...? " Tanya Sexan semakin heran.
" Maaf Tuan Muda.. Sekarang ini Non Yueyue tinggal di gudang. Katanya lebih baik tinggal di gudang sana dari pada bolak balik. Dia sudah lelah melakukannya... " Ucap Bibi Jum yang membuat Sidan kaget bukan main.
"Yueyue Tinggal di gudang...? sejak kapan..? " Tanya Sexan dengan wajah terlihat kaget .
"Setelah menerima hukuman dari Tuan.. setelah itu Non Yueyue memilih tidur di sana... " ucap Bibi Jum. Seketika Sexan terdiam. tak lama terdengar suaranya.
"Bi...Apakah kami sejahat itu padanya... ? " ucapnya Perlahan.
"Bibi tidak bisa menjawab pertanyaan Tuan Muda. hanya saja apakah semua yang terjadi adalah kesalahan Nona Yueyue... maaf Tuan... bukannya Bibi lancang. .. " ucap Bibi Jum.
"Maksud Bibi...? " Tanya Sexan Lagi.
"Maaf... sekali lagi maaf Tuan Muda... bukannya Bibi ingin ikut campur masalah keluarga ini, tapi Di saat pertengkaran Nona Yueyue dan Nona Sulyn, pasti yang mendapatkan hukuman Nona Yueyue. Dan pada Saat terakhir kali Nona Yueyue Di hajar dan di hukum, apakah kalian Menyelidiki kebenarannya.. apakah benar Non Yueyue yang mendorong Nona Sulyn ke kolam..?bukankah Tuan ataupun Tuan Muda bisa melihat CCTV tentang kebenarannya..maaf.. sekali lagi maafkan Bibi , Tuan Muda... " ucap Bibi Jum perlahan. lalu Wanita Tua itu mohon diri dan pergi dari hadapan Sexan yang masih berdiri tertegun di depan kamar Lian Yue. Tanpa sadar Dia menatap kedalam bekas kamar Lian Yue yang pintunya terbuka. Dia bisa melihat kalau kamar itu sangat sederhana. sepertinya kamar pelayan saja lebih baik dari kamar itu. Seketika Sexan merasakan perasaan tertekan di dalam hatinya. Perlahan Dia pergi meninggalkan Kamar Lian Yue.
Sedangkan Lian Yue yang ada di kebun belakang rumah besar itu, terlihat sedang membantu Paman Nan Menanam bibit sayuran.
" Paman apakah langsung di siram...? " Ucap gadis itu dengan semangat .
" Biarkan semua kita tanam dulu Non... Nanti kita siram bersamaan... " Ucap Paman Nan dengan tersenyum lembut pada gadis yang masih terlihat berjongkok menanam bibit sayuran.
Sebenarnya paman Nan tidak pernah di suruh oleh Tuan Han untuk bercocok tanam di lahan kosong miliknya . Tapi melihat tanah lebar tak berguna, akhirnya paman Nan memutuskan untuk menanam sayuran dan pohon buah di tanah kosong itu. bukankah lebih bermanfaat daripada di biarkan begitu saja.
Setelah hari menjadi sore, akhirnya mereka bertiga mengakhiri pekerjaan mereka setelah menyiram tanaman. Mereka bertiga segera meninggalkan tempat itu. Paman Nan dan tukang kebun pergi kearah mes karyawan yang ada di belakang Dapur utama . sedangkan Yueyue berjalan kearah Gudang yang letaknya agak jauh dari rumah utama maupun Mes karyawan. Namun Yueyue lebih baik tinggal di sana. Tempatnya sunyi dan tenang. Sesampainya di gudang, Lian Yue segera masuk setelah mencuci kaki dan tangannya. Dan saat Lian Yue masuk kedalam Gudang, Lian Yue melihat Makanan dan Tumpukan buku berada di atas meja usang yang ada di pojok ruangan .
"Ternyata Bibi telah membawa buku dan makanan. Trimakasih Bi... Tanpa Bibi , entah apa yang terjadi padaku. Namun akhirnya kematian juga aku alami Bi. Tapi tidak setelah ini. Aku akan hidup untuk diriku sendiri. Untuk Ayah dan ibu angkat ku.. Dan jika Bibi dan Paman mau ikut aku. Aku akan membawa mereka pergi dari sini... " Ucap Yueyue perlahan. Dia menatap makanan di atas meja dengan wajah sendu. tak lama dia berjalan ke almari bekas yang kini dia pakai untuk tempat baju usang miliknya yang tidak seberapa banyak itu . Setelah mengambil baju ganti, Yueyue masuk kedalam kamar mandi. Lima belas menit kemudian, terlihat gadis itu sudah keluar dari dalam kamar mandi . setelah menyisir rambutnya yang panjang, dan mengikatnya menjadi ekor kuda, Dia mulai menyantap makanan di atas meja . Setelah makan dan mencuci mangkok tempat makan yang dia pakai, Yueyue tiduran di atas kasur busa usang yang memang sudah ada di sana . Kasur busa ini memang bekas, tapi lebih empuk dari pada kasur yang dia pakai di kamarnya yang dulu . Selain masih empuk, kasur busa ini juga lebar. Sambil tiduran Lian Yue berfikir.
" Kenapa kejadian hari ini bisa terjadi. Bukankah Kejadian itu masih akan terjadi besok sian...?" Ucap Luan Yue perlahan sambil menatap langit- langit gudang.
'Tunggu apakah ini efek kupu-kupu karena kelahiranku kembali ..? Lalu apakah kejadian selanjutnya akan sama.. " Ucap Lian Yue lagi .
Hua Lian Yue kembali mengingat apa yang akan terjadi selanjutnya. Kalau aku ingat setelah kejadian kecelakaan ini seingat ku nama Sulyn akan menjadi tenar setelah kejadian tadi, Dan Dia mendapat banyak undangan dari beberapa setasiun TV. Tapi jika kecelakaan ini telah aku gagalkan, apa yang akan terjadi padanya ya... " Ucap Lian Yue kembali.
"Aah.. Sudahlah, apapun itu bukan urusanku. dan apapun yang terjadi padaku setelah ini, akan aku hadapi dengan berani . Tapi yang pasti setelah ini Dia akan kembali menjebak ku agar aku mendapatkan rasa marah dan kebencian dari keluarga ini . Yaa... Mungkin kali ini Dia akan kecewa. Sebab aku akan berusaha Membalikkan semuanya. Dan yang penting, aku akan segera mencari uang yang banyak . Oo.. Apakah aku membuat Pil ramuan saja ya... Pil itu akan aku jual. Bukankah Pil Ramuan sangat mahal harganya... " Ucap Lian Yue dengan wajah gembira.
"Baiklah besok aku akan mencari solusi untuk mendapatkan bahan obat-obatan...." ucapnya dengan keyakinan kuat.
Setelah memikirkan rencana yang akan dia lakukan, Lian Yue segera duduk di atas pembaringan untuk bermeditasi. Dan benar saja dalam dua jam dia bermeditasi, tiba-tiba Dia merasakan lonjakan energi dari dalam tubuhnya mungkin jika dia sekarang hidup di jaman kuno seperti kehidupan keduanya, Hua Lian Yue akan muda mengalami kenaikan Kekuatannya. Karena di jaman Kuno energi spiritual , Energi Qi dan mana sangatlah banyak dan Kuat. Sedangkan di jaman sekarang ini, kekuatan Energi Qi dan Mana sangatlah tipis. Dan butuh beberapa hari Hua Lian Yue bisa mendapatkan Puncak kekuatannya, hingga Dia bisa mengalami kenaikan Level.
Tak lama terasa energi panas menyebar di dalam tubuhnya. Dan menyatu di dalam Dentian nya. Membuka dan mengumpulkan kekuatan di dalam tubuhnya yang sepertinya mulai terisi penuh. Kini Lian Yue mulai merasakan kekuatan mengalir deras di seluruh tubuhnya dan berpusat di Dentian miliknya. Setelah merasakan kekuatannya mulai terbuka . Lian Yue merasakan Lonjakan kekuatan seakan mau meledak. Dan
"Buuum..."
Terlihat Lian Yue di selimuti cahaya Putih di sekujur tubuhnya. dan tak lama cahaya tersebut seolah meresap di dalam tubuh Lian Yue. Setelah cahaya hilang, perlahan Lian Yue membuka matanya. Dia merasakan kehangatan di dalam dada dan tubuhnya.
"Aah...apakah Aku mengalami kenaikan Level. ataukah kekuatanku mulai bangkit.. kalau ini benar-benar terjadi, aku akan muda membuat pil ramuan lagi . Dengan kekuatan yang aku miliki... aku akan muda melakukan apapun itu tanpa takut lagi..." Ucap Lian Yue dengan perasaan gembira. Namun kegembiraan Lian Yue terganggu. saat Dia mendengar Suara di dalam pikirannya.
"Tuan- tuan... " Terdengar panggilan yang terdengar lemah. Tentu saja Lian Yue kaget bukan main . Sebab suara itu sangat familiar sekali di pikirannya. Dan Dia tahu siapa itu.
"Suzaku.. ? Kau kah itu...? " Serunya gembira.
"Benar Tuan.. Kau telah membangunkan aku dari tidur panjang ku..." Ucap suara itu lemah , tapi mengandung kebahagiaan.
"Kau kok bisa ikut bereinkarnasi bersamaku...tapi kenapa suaramu terdengar lemah...? " Tanya Lian Yue dengan suara heran .
" Aku tidak apa-apa Tuan.... Mungkinkah ini efek dari bangun tidur Tuan. Dan kekuatanku belum sepenuhnya kembali...Setelah aku memulihkan kekuatanku,, aku akan segar kembali... " Ucap Suzaku dengan nada masih lemah.
Suzaku merupakan seekor burung Phoenix Roh Kuno yang menjalin Kontrak Hidup dan Mati Saat Hua Lian Yue hidup di Dunia Kuno. Saat itu Dia yang sudah menjadi seorang Jendral Muda di bawa pimpinan sang Ayah sedang melaksanakan tugas Mengejar penjahat yang masuk kedalam Hutan. Dan saat pulang dari Tugas, Dia bertemu dengan Suzaku yang terluka parah di dalam hutan. Dan setelah menyembuhkan Burung tersebut, Dia Dan Suzaku melakukan Kontrak hewan dan Tuan. Dengan perjanjian Kontrak Hidup dan mati. Dan Sejak saat dia melakukan Kontrak dengan Suzaku . Dia juga memiliki Ruang Dimensi. Dan anehnya Sampai Di kehidupan Ketiga nya, Lian Yue tetap miliki Mahluk Tersebut dan Juga Ruang Dimensinya . Dan kini pada kehidupan kembali ke tubuh awalnya , ternyata Suzaku ikut juga bereinkarnasi bersamanya. Tapi apakah Ruang Dimensinya juga ikut...?
" Suzaku... sebelum kau memulihkan tenagaku, apakah aku boleh bertanya...?" " Ucap Lian Yue di dalam Pikirannya.
"Tentu saja Tuan.. " jawab Suzaku yang kini suaranya agak jernih.
"Apakah Ruang Dimensiku juga ikut bersamaku..?" Tanya Lian Yue penuh harap.
" Tentu saja Tuan...coba lihat pergelangan tangan Tuan... Tapi mungkin masih terlihat samar .. " ucap Suzaku dari dalam ruang Dimensi. Segera Lian Yue melihat pergelangan tangan kanannya. Dan Dia melihat lukisan seperti Tato burung Phoenix yang melingkari pergelangan tangannya.
"Benar perkataanmu Ku...tato ini masih terlihat Samar.." jawab Lian Yue.
"Dan itu bertanda Tuan masih belum bisa masuk ke dalam ruang Dimensi . Tapi untuk mengambil barang yang ringan mungkin bisa Tuan...contoh pil ramuan..tapi Untuk barangan emas atau perhiasan, anda sepertinya belum bisa Tuan " Ucap Xiao Bai menjelaskan.
" He he he.. itu tidak masalah buatku Ku... Aku bisa mendengar kau hidup lagi bersamaku, aku sudah sangat bahagia. apalagi bisa mengambil pil ramuan dari dalam sana , sudah cukup bagiku untuk bahagia Ku... Trimakasih Ku... Trimakasih kau kembali menemaniku..." Ucap Lian Yue dengan gembira. Karena dengan adanya Ruang Dimensi ini, dia tidak takut lagi soal uang. sebab Di dalam sana , banyak tersimpan perhiasan, batangan emas juga obat - obatan. Sebab selama di dalam kedua kehidupannya, Lian Yue telah mengumpulkan bermacam bahan tanaman obat, maupun Pil ramuan dari tingkat rendah sampai pil tingkat tinggi. Peralatan medis jaman Modern juga ada di sana. Di masa dua kehidupannya , Hua Lian Yue telah melengkapi Ruang Dimensinya Dengan alat-alat modern.
" Sama-sama Tuan.." Jawab Suzaku yang juga ikut bahagia mendengar suara bahagia sang tuan.
"Ya sudah kau bisa memulai bermeditasi untuk memulihkan kekuatanmu. Akupun akan istirahat. Sebab besok aku harus pergi sekolah.." Ucap Hua Lian Yue dengan gembira .
"Sekolah... Anda akan sekolah lagi tuan..? "" Tanya Suzaku dengan nada heran. Sebab di jaman modern Hua Lian Yue sudah menjadi Profesor Jenius termuda.
" Tentu saja.. Sebab umurku sekarang masih 16 tahun dan aku masih duduk di bangku SMA kelas XI .. " Ucap Lian Yue dengan tenang.
"Ya Dewa... Tuanku sudah menjadi Profesor, tapi Tuan masih ingin sekolah lagi. ? " Tanya Suzaku dengan suara semakin heran.
"Suzaku. Kalau aku tidak sekolah, lalu dari mana aku mendapatkan surat keterangan kalau aku sudah lulus Dari SMA.. yang nantinya akan di gunakan untuk masuk Universitas . kalau aku tidak memiliki surat keterangan itu, lalu bagaimana bisa aku masuk kuliah ...? " Ucap Lian Yue dengan tenang.
"Kalau Tuan sekolah lagi , lalu apa yang akan terjadi dengan mereka yang seumuran anda..Mana bisa mereka mengalahkan anda..?." Ucap Suzaku lagi.
"Itu salah mereka, mengapa tidak memiliki otak pintar..." ucap Lian Yue dengan tenang.
Mana bisa mereka mengalahkan tuannya yang jenius itu...ucap Suzaku dalam hati. Akhirnya Lian Yue segera merebahkan tubuhnya .
Keesokan paginya, Lian Yue sudah bangun jam dua pagi. Setelah menganti baju dan membasuh mukanya, Dia segera berlari ke arah tanah lapang di halaman belakang. Sesampainya di tanah lapang tersebut, Lian Yue duduk Lotus untuk melakukan meditasi sebentar. Satu jam kemudian Dia mengakhiri meditasinya. Lalu mulai berlari mengelilingi lapangan kecil itu. Tak berapa lama terlihat Dia mulai berlatih ilmu bela dirinya kembali . Dua jam kemudian saat hari mulai agak terang, Lian Yue berlari kembali ke gudang . Setelah membersihkan tempat tinggal nya, Dia segera mandi dan bersiap pergi sekolah. Jam lima lebih , Dia sudah berada di dapur Rumah utama . terlihat Bibi Jum telah menyiapkan sarapan buatnya. Yaitu sepotong roti berlapis telor dan segelas susu. Dengan segera Lian Yue memakan roti tersebut dan meminum susunya. Melihat Lian Yue yang makan dengan cepat, membuat Bibi Jum meneteskan air mata. Dia tahu kalau Lian Yue takut Ketahuan sang Tuan Rumah.
"Bibi aku berangkat dulu ya..Oh ya Bi.. Aku nanti pulang terlambat. Aku akan mencari pekerjaan tambahan untuk mendapatkan uang .. " Ucap Lian Yue sambil mengambil bekal makanannya yang di sodorkan oleh Bibi Jum padanya .
"Baik Non.. Tapi pulangnya jangan malam-malam ya.. Takut Nyonya menanyakan anda ..apakah uang naik Bus masih ada..?" Tanya Bibi Jum.
"Masih Bi.. Yueyue perginya cuma sebentar saja kok Bi.. Sire hari Yueyue sudah kembali ...Ya sudah Yueyue pergi Bi." Ucap Lian Yue berpamitan.
"Hati-hati di jalan Non..." Ucap Bibi Jum dengan perasaan sedih.
Menatap kepergian gadis itu, Bibi Jum heran dengan Tuan dan Nyonya nya... Kalau memang hidup gadis itu di telantarkan seperti Ini, kenapa Nona Lian Yue di ambil dari orang tua angkatnya. Dan yang Dia dengar, orang tua angkat Nona Lian Yue sangat menyayangi gadis itu . Dan Bibi Jum yakin kalau mereka tidak mengetahui kalau Nona Lian Yue menderita di rumah ini.
Maaf udahan dulu ya.. 🙏
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Lala Kusumah
semoga ruang dimensi nya cepat bisa terbuka dan bisa masuk ke dalam nya ya Yueyue 🙏🙏😍😍🥰🥰💪💪❤️❤️
2025-06-11
1
Erna Fkpg
moga2 ruang dimensinya cepat dpt dibuka sehingga bisa cepat pergi dr rumah neraka itu
2025-06-10
0
Narti Narti
suzaku Yue Yue hadir di sini semua ya thor kaya lagi reonian kota
2025-06-09
0