Valeria mengemudi mobilnya meninggalkan gedung apartemen tersebut. dia mengemudi dengan kecepatan sedang, air matanya mengalir tanpa henti. Dadanya terasa sesak dan perih. Ini sungguh menyakitkan.
mengapa? pertanyaan itu terus bergema di kepalanya. segala pengorbanan, semua waktu dan tenaga yang telah di korbankan terasa begitu sia sia.
di khianati oleh orang yang kita percayai dan kita cintai ternyata sesakit ini ya? kata kecewa bahkan tidak mampu mengabarkan bertapa hancurnya Valeria saat ini.
" ARGHHHHH! LO ANJING!! LO BRENGSEK, ARLO! LO JAHAT!!" teriak Valeria sambil menangis. Tangisan yang sejak tadi di tahan dan kini meledak begitu saja tanpa bisa di hentikan.
Mobil Valeria berhenti di basemen sebuah rumah mewah. Valeria keluar dari mobilnya dan memasuki rumah nya dengan langkah lebar.
dia melewati art yang sedang berkerja begitu saja. Padahal biasanya dia selalu pulang dengan wajah ceria dan menyapa para art. tapi kali ini tidak! Dia tidak melakukannya, membuat para art bertanya tanya. apa yang terjadi pada nona mereka?
Valeria masuk ke kamarnya. dia menatap dinding kamarnya yang di penuhi oleh foto foto dirinya bersama Arlo.
Dengan tangan bergetar Valeria mengambil semua foto foto yang ada di atas nakas dan juga di dinding. setiap foto yang dia pegang adalah kenangan indah dirinya dan Arlo yang kini Terasa pahit dan menyakitkan.
kakinya melangkah cepat menuju tempat sampah yang ada di sudut kamar lalu membuat semua foto tersebut dengan gerakan kasar menandakan jika dia benar benar kecewa. Valeria menatap foto foto yang kini berada di dalam keranjang sampah. semua benda itu dia buang bersama dengan harapan yang kini telah sirna.
" sayang" panggil seorang wanita dewasa yang masih terlihat cantik meskipun usianya sudah berkepala 4.
Valeria menoleh ke belakang, menatap wanita itu dengan tatapan yang menggambarkan apa yang saat ini dia rasakan.
" bunda" ujar Valeria dengan suara bergetar nan lirih.
dia berlari menghampiri ibunya lalu memeluk erat tubuh wanita itu " bunda, Arlo jahat"
Vani membalas pelukan putri nya, dia mengusap rambut punggung Valeria memberikan ketengan dan kehangatan " apa yang terjadi? Ceritakan pada bunda" ujar Vani dengan lembut.
" dia selingkuh Bun, dia ninggalin aku dan lebih memilih selingkuhan nya" ujar Valeria bercerita sambil menangis" apa yang kurang dari aku Bun? apa aku kurang cantik? Kurang menarik? "
" sttt... Putri bunda tidak kurang apa apa. pria itu hanya kurang bersyukur saja, kamu sempurna sayang. Banyak laki laki yang mau dengan mu" ujar Vani memberikan semangat untuk putrinya sekaligus membuat putrinya kembali percaya diri.
" tapi kenapa Arlo lebih milih cewek itu? apa karena cewek itu lebih muda dari aku?"
" itu karena Arlo tidak baik untuk kamu. cowok itu nggak cocok buat kamu" ujar Vani.
Vani menangkup wajah putrinya yang kini berusia 25 tahun namun tingkahnya masih seperti anak kecil. dia mengusap lembut pipi Valeria menghapus jejak air mata yang tersisa di wajah cantik gadis itu.
" cantiknya anak bunda, Arlo pasti menyesal telah meninggal mu. Bunda yakin itu" ujar Vani.
Valeria tersenyum, dia kembali memeluk erat bundanya. Valeria sangat bersyukur karena memiliki ibu sebaik Vani.
" terimakasih Bun" ujar Valeria yang sudah merasa lebih baik.
••••••••
jam menunjukan angka 10, yang arti nya saat ini sudah jam 10 malam.
Valeria duduk di depan meja riasnya menatap pantulan dirinya melalui cermin. Saat ini Valeria sudah siap dengan makeup tipis andalan nya dan juga rambut yang di tata rapi, serta gaun selutut yang indah berwarna hitam.
" perfect Valeria isabella, kamu sangat cantik" ujar Valeria menuju diri nya sendiri.
Dia bangun dari duduknya lalu mengambil tas miliknya. Setelah itu dia segera keluar dari kamarnya dan berjalan ke lantai bawah menghampiri kedua orang tuanya yang sedang menonton televisi sambil bermesraan seperti anak remaja yang sedang pacaran.
" papa, bunda" panggil Valeria " ria pamit dulu ya, mau party bareng teman teman ria" pamit nya.
" ke bar?" tanya dani menatap putrinya yang saat ini tampil cantik dengan gaun selutut yang memamerkan bahunya yang mulus.
" iyaa, tapi Valeria tidak akan mabuk ko. ria janji"
" oke, anak buah papa akan mengawasi mu. Awas saja jika ingkar janji, akan papa tarik semua fasilitas yang papa kasih " ancam Dani.
" iyaa pak bos, siap laksanakan " ujar ria memberikan hormat pada papanya" ria pergi dulu " pamitnya sekali lagi lalu mencium tangan kedua orang tuanya.
" jangan pulang terlalu larut" ujar Vani memperingatkan.
" oke bunda " jawab Valeria lalu segera pergi.
•••••••••
" serius Lo udah putus?" tanya hana terkejut.
Valeria mengangguk, dia sudah memutuskan untuk tidak galau lagi. Biarkan Arlo pergi dengan wanita murahan itu, Valeria akan membuat arlo menyesal. lihat saja nanti.
" bagus! Gw udah bilang kan. ria dan Arlo itu nggak cocok" ujar fazzal
Hana dan fazzal, 2 orang berbeda gender tersebut adalah Sabahat nya Valeria dari SMA. 2 orang yang menjadi saksi bagaimana kisah cinta Valeria dari SMA sampai sekarang.
" bukan sama Arlo doang Lo bilang gw nggak cocok, sama Dimas dulu Lo juga bilang gitu" ujar Valeria.
dulu dia sempat pacaran sama cowok yang bernama Dimas saat dia SMA. Tidak lama mereka pacaran, cuma 2 tahun saja. Itu pun putus karena Dima mau kuliah di luar negeri dan mereka tidak mau LDR.
" buktinya memang nggak cocok kan? Kedua cowok itu sama sama ninggalin Lo kan? Feeling gw tu emang benar" ujar fazzal
" terus yang cocok apa? Lo dana Hana gitu?" tanya Valeria.
" oh jelas " jawab fazzal" ini lihat gw sama Hana, contoh hubungan yang baik. Meskipun banyak masalah hubungan kita tetap bertahan "
Yaa, fazzal dan hana mereka adalah sepasang kekasih. Keduanya sudah berpacaran sedari SMP dan langgeng sampai sekarang. jangan tanyakan mengapa bisa mereka langgeng sampai sebegitu lamanya, Valeria saja heran dengan kedua manusia ini.
" percuma langgeng kalo nggak nikah nikah" ujar Valeria menyindir.
" kita nikah nya nanti kalo Lo udah nikah " ujar Hana.
" siapa yang bakal ngalah?" tanya Valeria menatap kedua sahabatnya dengan serius.
" lihat saja nanti" ujar Hana.
Keduanya memiliki kepercayaan yang berbeda. dimana fazzal beragama Islam dan Hana beragama katolik. itu lah yang membuat keduanya betah di zona pacaran. Karena orang tua fazzal tidak merestui hubungan keduanya.
Bukan karena Hana tidak baik, tapi karena mereka tidak mau fazzal pindah agama. tidak tahu kedepannya bahak gimana. apa mereka berjodoh? atau tidak?
" eh bentar! " ujar Valeria saat tanpa sengaja menangkap keberadaan seseorang yang sedang berada di meja yang tidak terlalu jauh dengan mereka.
" kenapa?" tanya fazzal penasaran saat melihat ekspresi wajah Valeria.
" itu, itu keknya bosnya Arlo deh" ujar Valeria.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments