Mereka pun berjalan kembali ke hotel untuk beristirahat.
Sania tampak lelah setelah apa yang terjadi di malam ini, tapi tidak dengan Victor yang masih terlihat bersemangat Walaupun tubuh nya berkeringat.
Sesampainya di hotel, Sania berniat langsung istirahat, namun perhatian mereka teralihkan oleh suara dari TV yang sedang dilihat oleh Victor.
“Lo lihat apa?” tanya Sania.
“Eurovision,” jawab Victor santai.
Sania pun teringat dengan acara tersebut.
“Oh iya, aku lupa soal itu! Saking capeknya kita menari di bukit tadi sampai lupa. Btw, siapa yang menang kali ini?” ucapnya dengan semangat.
“Belum ada. Tapi kandidat terkuat masih Harzenia dan Imperial,” jawab Victor.
Sania kembali bertanya, “Lah, tumben Geomardo dan Turki Usmani kalah? Bukannya mereka juara bertahan?”
Victor dan Sania pun menonton acara itu semalaman sampai lupa waktu. Malam itu Begitu Tenang dan indah mereka habiskan berdua di atas sofa hotel, sampai akhirnya ketiduran bersama.
Keesokan harinya diPagi Hari
Sania terbangun pukul 4 pagi karena ingin buang air kecil. Ia pun bergegas ke kamar mandi. Saat membuka pintu... Jreng!
Sania terkejut karena tak sengaja melihat Victor yang sedang mandi dalam keadaan telanjang bulat.
“Hei, cok! Kalau mau masuk kamar mandi, ketok dulu!” teriak Victor.
Sania langsung memalingkan wajah dan pergi tanpa sepatah kata. Mereka berdua tampak sama-sama terkejut karena kejadian tersebut, Satu jam kemudian Sania menemui Victor untuk meminta maaf setelah kejadian tadi.
“Maaf soal yang tadi, Victor. Aku nggak sengaja, sumpah,” ucap Sania dengan wajah memerah dan tangan yang tampak bermain-main dengan rambutnya.
“Ya, aku maafkan kok,” jawab Victor.
Sania pun lanjut meminta maaf hingga Victor sendiri terkejut karena melihat sisi lembut dari Sania yang selama ini terlihat keras.
“Aku nggak lihat barangmu kok tadi, yang besar berurat dan bulu bawahmu juga berwarna merah,” gumam Sania tanpa sadar.
“Apa?!” sahut Victor kaget.
“Maksudku, nggak lihat! Beneran aku nggak lihat!” jawab Sania cepat sambil berteriak panik, lalu menampar Victor, Plak!
“Aduh, kena lagi...” keluh Victor.
“Oh ya, sebentar lagi kita harus ke stasiun,” lanjutnya sambil menahan rasa sakit.
Di lobby hotel
Tak lama, mereka bersiap-siap untuk menuju stasiun guna melanjutkan perjalanan ke Granada. Saat sedang menunggu taksi, duarrr! terdengar suara ledakan hebat dari pusat kota Selvila yang mengejutkan mereka.
Victor berniat pergi ke sana untuk membantu, namun langsung dicegat oleh Sania.
“Hei-hei! Apa yang kau inginkan?” ucap Sania.
“Bantu mereka lah, apalagi?” jawab Victor.
“Tapi kita bisa terlambat. Dan juga, agen cabang sini mungkin bisa mengurusnya,” ucap Sania sambil menggenggam tangan Victor erat.
Victor pun melepaskan genggaman Sania dan langsung berubah ke wujud superhero-nya—jubah merah dan topeng koboi.
“Aku nggak bisa melihat orang terluka lagi, Sania. Maaf, aku pergi,” ucap Victor tegas.
“Kita sedang liburan... Ayolah, Victor! Lepaskan saja kehidupan HIA dan lupakan itu...” mohon Sania.
Victor tak menjawab. Ia langsung terbang menuju lokasi kejadian, meninggalkan Sania sendirian di lobi hotel yang sepi.
Pertempuran di Tengah Kota
Langit Selvila berubah menjadi merah keemasan saat asap ledakan membumbung dari pusat kota. Teriakan warga, sirine, dan getaran tanah membuat suasana mencekam.
Dari kejauhan Victor mengamati situasi sebelum bertindak Ternya ada monster yang menyerang kota Victor sangat terkejut dengan hal itu kerna dia tak melihat Monster atau Musuh seperti mereka lagi sejak 2 tahun yang lalu.
"Jir Mereka gk bisa di biarin"
Tak lama Victor mengambil lencana dan berubah ke wujud the kid
"BERUBAH, Form Kid!!"
Victor—dengan jubah merah menyala dan topeng koboi—melesat cepat ke lokasi.
Di tengah reruntuhan dan kobaran api, ia melihat sosok berjubah hitam dengan helm metalik. Musuh tak dikenal itu tampak seperti hasil eksperimen mutan. Tangannya memancarkan energi ungu yang destruktif, menghajar pasukan keamanan lokal dengan mudah Dengan tangan² Besarnya ia mengancurkan tempat itu dan Sekelilingnya.
Victor pun menghampiri sosok itu dengan Penuh Gaya
“Apa kau pelakunya?” teriak Victor.
Sosok itu hanya menoleh dengan mata menyala tanpa menjawab. Mereka langsung bertarung. Dentuman keras terjadi tiap pukulan dan tendangan bertabrakan.
Victor awalnya mendominasi, tapi serangan musuh mulai menyesuaikan gaya bertarungnya.
“Ini... aneh, dia mempelajari gerakanku,” gumam Victor.
Dalam satu momen, musuh menyerang balik dengan ledakan dari tangan kirinya. Victor terpental, menghantam puing beton. Jubahnya robek, masker koboinya retak.
“Aku... kalah?” batinnya. “Kalau aku mati di sini... siapa lagi yang bantu warga ini?”
Tiba-tiba, sinar biru hijau membelah asap tebal.
Sania muncul dalam wujud Aspirant—armor biru hijau metalik, mata helmnya bersinar, dan tombak bercahaya tergantung di punggungnya. Simbol Saturnus bersinar di dadanya.
“Berani-beraninya kau nyerah sendirian, goblok!” teriak Sania.
>"tadi berlagak kek pahlawan Sekarang Knonk duluan DASAR BEBAN!!"
Musuh berbalik, tapi Sania langsung menyerang dengan lincah. Dengan tombaknya, ia menusuk tanah, memunculkan paku energi dari bawah Pocket dimension di susul dengan Peluru yang kembali muncul dari Pocket dimension, memaksa musuh mundur.
Sania berdiri di depan Victor.
“Gua udah bilang... kita ini Rekan.”
Victor tersenyum lemah. “Kukira kau mau liburan.”
“Liburan bisa diundur. Nyelametin elu? Prioritas ingat ya jan belagak kayak MC anime,Karna MC-nya gue di cerita ini”
"Cih sok iye lo,Tapi gua suka itu Gas kita Lawan mereka"
Dengan bahu-membahu, mereka bertarung kembali. Sania mengatur pola serangan, Victor mengikuti dengan kekuatannya yang tersisa. Koordinasi mereka yang sempurna berhasil menjatuhkan musuh.
Dari kejauhan, tampak sosok yang tak asing memperhatikan mereka dari kejauhan sosok itu tampak tak asing Tapi tak mungkin Dia kembali?!......
“HIA bodoh, membiarkan dua pewaris kerajaan pergi berdua tanpa pengawasan,” ucap Sosok itu
Sosok itu lalu berubah menjadi wujud hybrid setengah elang, kemudian terbang meninggalkan tempat tersebut. Ternyata serangan itu adalah ulahnya dia, pun pergi Meninggalkan Tempat kejadian Tanpa bekas dan tanpa Jejak sama sekali.
Setelah Pertempuran
Victor terdiam. “Terima kasih... Sat—Sania.”
Sania menepuk pundaknya.
“Nggak usah ngomong manis, cukup traktir gua makan enak dua kali lipat. Liburannya kacau semua dari awal karna kau.”
Mereka tertawa kecil di tengah reruntuhan. Ambulans dan tim penyelamat mulai berdatangan dan tampak sebagaian Agen lapangan HIA Cabang Andalusia berdatangan ke lokasi kejadian.
Sania menatap Victor dan berkata pelan,
“Lu nggak sendiri, Victor. Kalau masih mau jadi pahlawan... pastiin lu hidup buat ceritain akhir kisahnya ingat Lo bukan MC cerita ini.”
Victor mengangguk. Dalam hati ia sadar—selama ada Sania di sisinya, dunia yang kacau pun masih terasa seperti rumahnya sendiri.
"Entah mengapa Setiap aku melihat Sania, aku Merasa aneh namun yang Pasti dia adalah Rekan Ter-Baik ku" Ucapnya dalam Hati
Di sisi lain Victor Pun bingung dan bertanya-tanya dalam hati apa Semua ini siapa dalang Serangan ini bukankah Monster² ini harusnya sudah lenyap bersamaan dengan Hilangnya Hand of devil Jika monster-monster itu kembali apakah Teknologi Rekayasa genetika untuk mengubah manusia menjadi monster milik Hand of Devil masih ada? dan apakah Hand of Devil Telah kembali bersama Kekaisaran Abyss? 2 Tahun yang lalu Namun Victor tidak mempermasalahkan hal itu dan Pergi kembali Ke hotel.
Mereka kembali ke hotel, mengambil barang-barang mereka, lalu segera menuju stasiun.Untungnya, mereka sempat sampai tepat waktu dan akhirnya mendapatkan kereta yang mereka inginkan.
Di dalam kereta, Victor dan Sania duduk bersama. Victor ingin mengajak bicara Sania, tapi ternyata Sania sudah ketiduran karena kelelahan Victor pun tersenyum dan memeluk Sania dengan tangan kanannya walaupun Victor masih bingung dan curiga siapa sosok di balik penyerangan tadi Hand of Devil?, Kekaisaran abyss? atau sesuatu yang lebih buruk dari itu tak ada yang tahu apa itu dan apa tujuan.Kemudian kereta pun berjalan, melaju menuju Granada.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments
Grindelwald1
Gak sabar next chapter.
2025-06-01
1
Zea
bagus banget ceritanya 🥰
2025-07-12
0
Reaz
semangat
2025-06-25
1