Tiamat terus menerus berlatih tanpa henti menahan aura serta kekuatannya yang sangat besar itu hingga pada tahap dimana kekuatannya hanya sekitar 1% saja yang bisa ia gunakan.
Tiamat
segini harusnya sudah cukuplah.
Tiamat
selanjutnya, aku lebih baik meninggalkan dungeon ini untuk sementara waktu.
Tiamat
Demi mencari siapapun yang bisa mengalahkan ku, tapi...*melihat sekitar.*
Tiamat
Apa gak masalah?
Tiamat
Hmm....ah!
Tiamat
mungkin itu ada baiknya juga.
Tiamat membuat sebuah golem yang dalam wujud naga es dan golem itu hanya memiliki 50% total kekuatan Tiamat.
Tiamat
Baiklah. *menatap golem.*
Tiamat
Kau jaga tempat ini, lalu. *menunjuk pintu masuk ruangan.* lawanlah siapapun yang melewati pintu itu dan jangan serang siapapun yang tidak melewati pintu itu.
Tiamat
Selanjutnya, jangan pernah tinggalkan ruangan ini. Lalu...hubungi aku melalui telepati jika ada sesuatu yang gawat.
Golem naga itu mengangguk
Tiamat
Nama? Kau gak perlu nama. Sebut saja dirimu itu apapun nanti. Itupun kalau kau sudah belajar bagaimana caranya berbicara.
Tiamat
itu saja perintah ku. Selanjutnya tempat ini milikmu jadi atur lah semaumu sendiri hingga aku kembali suatu saat nanti.
Tiamat
..oh! Kalau kau mau memberontak, gak masalah kok. Lawan saja aku, tapi kalau kau kalah.
Tiamat
Aku gak menerima protes dan langsung mendaur ulang dirimu ke golem lain kembali.
Tiamat
nah, itu saja. Sampai jumpa lagi dan jaga baik baik tempat ini.
Tiamat memulai perjalanannya demi mencari makhluk yang sangat kuat yang sanggup mengalahkannya sepenuhnya, serta kini ia telah berhasil menahan seluruh kekuatannya dengan memasang 100 segel pada dirinya sendiri.
Comments