Bab 3.Menikahi lekaki Asing

Setiap malam sebelum tidur aku selalu memikirkan tentang pernikahan kami, setiap hari semakin dekat, aku selalu gelisah memikirkan semuanya, perasaan tak tenang, aku memikirkan apa yang harus aku ucapkan setelah pernikahan, terkadang aku berpikir apa aku harus menghubungi Dewa terlebih dahulu agar setidaknya, kami sedikit dekat. Tapi lagi lagi jangankan menelepon nya, menyebut namanya saja rasanya hatiku tercekam rasa dingin dan takut.

Aku mengkhawatirkan semua hal, aku tidak tau apakah Dewa juga memikirkan hal yang sama, yang aku tau pada akhirnya aku akan menikahi orang asing yang bahkan tidak peduli aku masih hidup atau tidak.

Lalu hari itu datang. Hari dimana aku akan resmi menjadi istri dari seseorang yang tidak aku kenal, tapi apa bedanya dengan Dewa? Dia akan menikahi seorang wanita yang entah bagaimana pendidikannya, bagaimana masa kecilnya, wanita asing yang tiba tiba datang ke ruang tamu menyajikan teh dihadapannya. Pada saat itu ada empat kata lucu di benakku " Dua Orang Asing Menikah".

Aku berdiri disisi ruangan, menunggu MUA menyelesaikan riasan di wajah ku, riasan simpel dan membuat aku terlihat dewasa,mengenakan gaun putih dengan detail renda yang dikerjakan oleh tangan. Aku melihat diriku di cermin, cantik sekali. Menyedihkan.

Suara pintu terbuka, Dewa masuk dengan jas hitamnya yang pas di tubuh tinggi nya, rambut yang disisir rapi kebelakang dan wangi lembut dari parfum yang ia kenakan. Dia berjalan ke arah ku, tidak pelan namun tidak juga cepat, seperti menghampiri sesuatu yang biasa aja.

Dewa terlihat sangat sempurna, aku tidak pernah menyangkal komentar orang lain tentang sosok Dewa, dia seperti kesempurnaan, terlihat sangat lembut, tenang dan dewasa. Dia sosok pria sesungguhnya, tapi lagi lagi aku menunduk, Apalah gunanya memiliki raga sedemikian rupa tapi hatinya tak tersentuh sedikitpun oleh ku.

Setelah itu pernikahan berlangsung, ada banyak tamu, kerabat dari keluarga Dirgantara dan beberapa tamu lainnya dari keluarga ku. Selama mengucapkan janji suci, Dewa tanpa ekspresi, datar dan apa yang ia ucapkan tegas tanpa pengulangan, sehingga terasa sangat singkat dan tidak berkesan apa apa.

Aku mendengar beberapa tamu mengatakan kami pasangan yang serasi, berdiri besebelahan, Dewa yang terlihat gagah dengan jas nya sedangkan aku tersenyum sambil mengenggam bouquet bunga, tidak ada percakapan diantara kami hingga pestanya selesai.

Namun satu hal yang menarik perhatianku, saat dewa berdiri bersama teman temannya sambil memegang gelas wine, Dewa tertawa dan tersenyum penuh ekspresi, dia berbicara dengan lugas tanpa ragu, tanpa membatasi diri didepan beberapa temannya, sesekali mereka saling rangkul dan tertawa.

Bisakah aku memiliki Dewa yang seperti itu? yang ceria, penuh ekspresi bahkan teman temannya terlihat nyaman berada disana bersama Dewa. Aku iri.

......................

Setelah pernikahan hari itu juga kami pulang ke rumah Dewa yang berada di kota sebelah jaraknya cukup jauh dari tempat orang tua kami tinggal, perlu waktu setidaknya dua jam memakai mobil untuk kerumah Dewa. Didalam mobil pun kami tidak bersuara, Dewa sibuk memainkan handphone nya, bahkan supir pun merasa kurang nyaman karena suasa canggung ini.

Sesampainya di rumah Dewa tak mempersilahkan aku masuk atau membukakan pintu untuk ku, dia melangkah sembari membuka dasi nya dan melemparnya bersama dengan jas ke atas sofa, aku berjalan mengikutinya dari belakang. Saat itu kami berjalan ke sebuah kamar besar, sangat besar untuk sebuah kamar. Aku berdiri didepan pintu, Dewa membuka bajunya,membuka lemari dan melemparkan beberapa baju ganti miliknya ke atas kasur.

"Istirahatlah di kamar ini, aku tidak akan menganggumu" ucap Dewa sambil membawa beberapa helai pakaian, melewati ku begitu saja dan berjalan ke kamar diseberang sana.

Hatiku hancur seketika.

Dewa kembali keluar dari ruangan itu menuju entah kemana, lalu tak lama seorang wanita yang berumur sekitar 45 tahun datang menghampiriku membawa box yang cukup besar.

"non, ini semua baju dan keperluan mandi sudah disiapkan oleh nyonya, kalau butuh apa apa panggil saja saya di dapur ya non" ujarnya.

Ia menuntunku masuk ke kamar dan mengeluarkan baju di dalam box, memasukkannya kedalam lemari.

"Nona panggil saja saya mbak yuni, Saya awalnya kerja di rumah Nyonya, tapi semenjak tuan muda pindah ke sini saya ditugaskan mengurus rumah disini, sesekali saya kembali ke kota, setiap hari minggu saya tidak ada di rumah ya non" ucap mbak yuni membantu ku melepas gaun.

"iya mbak terimakasih sebelumnya" aku menelan ludah ku

"Mbak, Dewa tidur di kamar itu ya?" tanyaku menahan intonasi suara agar terlihat tenang dihadapan mbak yuni. Padahal aku sangat ingin memeluknya dan menangis saat ini.

"iya, katanya tuan muda kelelahan dan ingin sendiri dulu" Perkataan mbak yuni terasa janggal di dadaku.

"sendiri mbak? kita kan sudah menikah? apa maksudnya ingin sendiri" tanyaku kali ini menatap mbak yuni berharap ia akan memberikan semua jawaban atas semua sikap dan kejanggalan yang ada di sini.

Terpopuler

Comments

Bulanbintang

Bulanbintang

Kak, maaf. Judul babnya diralat lg ya.😉

2025-05-31

1

lihat semua
Episodes
1 bab 1. Rumah Tanpa Suara
2 Bab 2. Malam Itu,Tanpa Senyum
3 Bab 3.Menikahi lekaki Asing
4 Bab 4. Dihadapan Melisa Dirgantara 1.
5 Bab 5. Dihadapan Melisa Dirgantara 2
6 Bab 6. Aku Tidak Bisa Mencintaimu, Nadira
7 Bab 7. Sendiri
8 Bab 8. Penelusuran Masalalu
9 Bab 9. Jalanan Kota
10 Bab 10. Kediaman Dirgantara
11 Bab 11. Jaga Dirimu Nadira
12 Bab 12. Gairah Panas
13 Bab 13. Sama Sepertiku,Kesepian.
14 Bab 14. Rok pendek
15 Bab 15. Kalian tidak mengerti. Dewa 1.
16 Bab 16. Menyedihkan, Nadira
17 Bab 17. Kai dan Saka. 1
18 Bab 18. Kalian Benar.
19 Bab 19. Ayo Saka!.
20 Bab 20. Ini Hanya Prihal Waktu.
21 Bab 21.Tempat Untuk Minum Teh
22 Bab 22. Kedatangan Tante Melisa v1
23 Bab 23. Kedatangan Tante Melisa V2
24 Bab 24. Sebuah Isakan.
25 Bab 25. Malam Dan Rahasianya.
26 Bab 26. Senyuman Tipis.
27 Bab 27. Bioskop.
28 Bab 28. Kedatangan Tante Melisa V3
29 Bab 29. Dewa, Aku Takut.
30 Bab 30. Tidurlah, Aku Ada Disini.
31 Bab 31. Pagi yang dingin.
32 Bab 32. Hans.
33 Bab 33. Terasa Salah.
34 Bab 34. Di Pojok Bar.
35 Bab 35. Kafe Kecil Dan Nadira.
36 Bab 36. Pertemuan.
37 Bab 37. Kejujuran
38 Bab 38. Awal Yang Baru.
39 Bab 39. Obrolan Tiga Pria.
40 Bab 40. Kehujanan.
41 Bab 41. Menjagamu
42 Bab 42. Diantara Asap dan Keputusan.
43 Bab 43. Postingan.
44 Bab 44. Kue
45 Bab 45. Kencan pertama.
46 Bab 46. Kembali Sendiri
47 Bab 47. Jejak Yang Tersimpan.
48 Bab 48. Suara Yang Dikenal.
49 Bab 49. Sebentar Saja.
50 Bab 50. Ketidaksengajaan
51 Bab 51. Rumah Yang Tak Lagi Hangat
52 Bab 52. Rumah Tanpa Kehangatan
53 Bab 53. Aku ingin pulang.
54 Bab 54. Selamat malam, Nadira
55 Bab 55. Pelukan Hangat Ibu
56 Bab 56. Kegelapan Malam.
57 Bab 57. Hampa
58 Bab 58. Hans?
59 Bab 59. Kedatangan Melisa v1
60 Bab 60. Kedatangan Melisa v2
Episodes

Updated 60 Episodes

1
bab 1. Rumah Tanpa Suara
2
Bab 2. Malam Itu,Tanpa Senyum
3
Bab 3.Menikahi lekaki Asing
4
Bab 4. Dihadapan Melisa Dirgantara 1.
5
Bab 5. Dihadapan Melisa Dirgantara 2
6
Bab 6. Aku Tidak Bisa Mencintaimu, Nadira
7
Bab 7. Sendiri
8
Bab 8. Penelusuran Masalalu
9
Bab 9. Jalanan Kota
10
Bab 10. Kediaman Dirgantara
11
Bab 11. Jaga Dirimu Nadira
12
Bab 12. Gairah Panas
13
Bab 13. Sama Sepertiku,Kesepian.
14
Bab 14. Rok pendek
15
Bab 15. Kalian tidak mengerti. Dewa 1.
16
Bab 16. Menyedihkan, Nadira
17
Bab 17. Kai dan Saka. 1
18
Bab 18. Kalian Benar.
19
Bab 19. Ayo Saka!.
20
Bab 20. Ini Hanya Prihal Waktu.
21
Bab 21.Tempat Untuk Minum Teh
22
Bab 22. Kedatangan Tante Melisa v1
23
Bab 23. Kedatangan Tante Melisa V2
24
Bab 24. Sebuah Isakan.
25
Bab 25. Malam Dan Rahasianya.
26
Bab 26. Senyuman Tipis.
27
Bab 27. Bioskop.
28
Bab 28. Kedatangan Tante Melisa V3
29
Bab 29. Dewa, Aku Takut.
30
Bab 30. Tidurlah, Aku Ada Disini.
31
Bab 31. Pagi yang dingin.
32
Bab 32. Hans.
33
Bab 33. Terasa Salah.
34
Bab 34. Di Pojok Bar.
35
Bab 35. Kafe Kecil Dan Nadira.
36
Bab 36. Pertemuan.
37
Bab 37. Kejujuran
38
Bab 38. Awal Yang Baru.
39
Bab 39. Obrolan Tiga Pria.
40
Bab 40. Kehujanan.
41
Bab 41. Menjagamu
42
Bab 42. Diantara Asap dan Keputusan.
43
Bab 43. Postingan.
44
Bab 44. Kue
45
Bab 45. Kencan pertama.
46
Bab 46. Kembali Sendiri
47
Bab 47. Jejak Yang Tersimpan.
48
Bab 48. Suara Yang Dikenal.
49
Bab 49. Sebentar Saja.
50
Bab 50. Ketidaksengajaan
51
Bab 51. Rumah Yang Tak Lagi Hangat
52
Bab 52. Rumah Tanpa Kehangatan
53
Bab 53. Aku ingin pulang.
54
Bab 54. Selamat malam, Nadira
55
Bab 55. Pelukan Hangat Ibu
56
Bab 56. Kegelapan Malam.
57
Bab 57. Hampa
58
Bab 58. Hans?
59
Bab 59. Kedatangan Melisa v1
60
Bab 60. Kedatangan Melisa v2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!