Akhir Pekan. Udara Sore. Pinggir Jalan yang Ramai.
Reyna dan Nara lagi jalan berdua. Jalanan penuh anak sekolah lain yang juga nikmatin akhir pekan. Suasana sore itu cerah, tapi nggak cukup cerah buat ngeredain pikiran Nara yang makin kusut.
Nara
Seminggu, Rey… seminggu, dan gak ada kabar apa pun
Reyna
Tentang surat itu lagi? (noleh, sambil nyeruput bubble tea)
Nara
(ngangguk)
Nara
Gue yakin harusnya dia paling nggak nanya. Tapi dia diem aja. Bahkan nyapa juga nggak.
Reyna
Mungkin dia malu? Atau sibuk?
Nara
Apa mungkin dia ilfeel duluan ya?
Reyna
Ck, udahlah gak usah terlalu di pikirin! Mending temenin gue ke supermarket yuk!
Nara
Ngapain?
Reyna
Ngerampok!
Nara
Serius?!
Reyna
Ya beli jajanan lah, ngapain lagi cobaa ih. (kesel)
Setibanya di supermarket
Lorong Minimarket – Sore Menjelang Gelap
Mereka masuk ke dalam minimarket. Lagu pop remaja mengalun di speaker, lampu putih terang memantul dari lantai keramik bersih.
Nara masih diam. Reyna membawa keranjang belanja sambil milih-milih snack.
Nara
Ini snack favorit lo kan?
Reyna
Ih iyaa, ambil duaa ah! (ngambil snack)
Nara
Gue mau yang inii (ambil snack, masukan ke keranjang)
Backsound
Not support
Sampai...
BRAK.
Reyna nyaris nabrak seseorang di belokan rak minuman. Seorang cowok berdiri di depan mereka. Senyumnya cerah, rambut agak berantakan.
Dan Nara pun menatapnya..
Reyna
Eh aduh sorry gue gak-
Nara
Rocky?!
Rocky
Em ya? Apa sebelumnya kita pernah ketemuu? (senyum)
Nara
(gugup)
Reyna
(noleh, kaget, speechless)
Reyna
Wait, HAH?!
Rocky kaget sebentar, lalu langsung ngenalin Reyna.
Rocky
Eh… lo yang ngasih surat waktu itu, ya? (natap Reyna)
Reyna nge-freeze. Pandangannya pindah dari Rocky ke Nara, lalu balik ke Rocky.
Reyna
...
Reyna
i-ituu.. Rocky? (bisik, noleh ke arah Nara)
Nara
Loh? Emang iya. Kenapa lo baru ngeh? Kok lo nanya? Bukannya lo udah ngasih surat gue ke dia kan?
Lalu... ekspresi Nara berubah. Perlahan dia sadar sesuatu.
Nara
Rey... jangan bilang… jangan bilang yang lo kasih surat kemarin itu bukan ke dia?
Reyna pelan-pelan mundur setengah langkah.
Reyna
Gue kira... Rocky itu yang satunya lagi. Yang diem. Yang lo bilang "paling ganteng sebelah sana"
Nara
REYYY?!
Nara meledak ❤️🔥
Nara
GUE BILANG SEBELAH SANA, BUKAN PALING GANTENG VERSI LO!
Reyna menunduk malu dan gugup
Reyna
Lo sih gak nyebut nama Ra... gue kira itu Rocky
Nara
Lo gimana sih Rey...
Reyna
Sorry, mungkin selera gue nya yang terlalu...
Reyna
(takut natap Nara yang lagi emosi)
Reyna
Ya gitu lah, sorrryyy...
Rocky diam, lalu ngeluarin sesuatu dari saku jaketnya. Surat itu. Masih dilipat rapi. Tapi... namanya jelas tertulis di luar:
𝚄𝚗𝚝𝚞𝚔: 𝚁𝚘𝚌𝚔𝚢
Rocky
(Natap Nara sambil senyum)
Rocky
Jadi... surat ini dari lu?
Nara
Eumm, itu...
Nara gak jawab. Tapi tatapan mereka cukup jelas ngasih tahu semuanya. Mata mereka saling kunci, dan Nara cuma bisa menarik napas dalam-dalam.
Rocky
Gue gak marah, kok. Tapi… lucu juga sih... ternyata salah orang HAHA.
Ditengah-tengah kecanggungan itu, Rey memilih untuk pergi.
Reyna
AHAHAH Iyaa lucu banget kan hehe, kalo gitu kalian lanjut ngobrol aja ya, gue kesana dulu bye!
Tanpa nunggu jawaban, Reyna berbalik dan buru-buru jalan keluar lorong snack. Tapi saking paniknya, dia gak liat arah.
𝘉𝘙𝘈𝘒𝘒!
Reyna
Aw!
Reyna terjatuh setengah duduk. Sebuah botol minuman soda yang dia bawa lepas dari tangan dan legam bunyinya di lantai.
???
Lu gapapa? (mengulurkan tangan)
Suara itu... dingin tapi halus. Reyna mendongak.
Di depannya berdiri seorang cowok tinggi dengan tatapan serius. Hoodie hitam, earphone di satu telinga, ekspresi flat. Tapi yang paling bikin Reyna freeze—itu cowok yang dulu dia kasih surat.
Dia.
Bukan Rocky. Tapi Rangga.
Reyna gak bisa ngomong. Otaknya blank.
Cowok itu menarik tangan Reyna sehingga Reyna kembali berdiri tegak.
Rangga
(Ngambil minuman Rey di lantai)
Rangga
Nih, lu hobi banget nabrak ya keknya
Reyna buru-buru angguk dan ambil botolnya, masih dalam posisi panik
Reyna
Maaf gue gak liat liat
Reyna
(Natap Rangga)
Rangga
(Tatap balik)
Degg..
Keduanya terdiam saling menatap, waktu terasa berhenti sejenak.
Walau hanya diam. Tapi dalam diamnya itu, ada sesuatu yang bikin Reyna ngerasa aneh di dada.
Suara dari lorong lain—mungkin suara Nara—terdengar samar, tapi Reyna gak bisa berpaling. Entah kenapa, justru dari kekacauan ini... ada sesuatu yang bikin hati Reyna berdetak lebih cepat.
Comments
Kanee
WESEHHH NJIRR?!
2025-05-20
1