Masa kini

Sampai di rumah, Farid disambut oleh adik-adiknya.

"Farid ummi sudah masak buat kamu. Jangan lupa makan."

"Iya mi."

"Bang, kamu masih ingat sama aku kan bang? " Ujar Furqon, menggoda Farid.

"Kamu kira aku amnesia?"

Furqon terkekeh.

Meski begitu, adik-adik Farid sangat menyayangi abangnya. Bahkan mereka rela bergantian memijat kaki abangnya.

......................

10 tahun berlalu

Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat. Luka di masa lalu benar-benar membuat Farid trauma dan enggan untuk jatuh cinta kepada seorang wanita. Ia takut salah menaruh hati. Selama 10 tahun ini ia menghabiskan waktunya dengan kesibukannya dalam mengembangkan bisnisnya dan bisnis keluarganya. Ia tidak pernah memikirkan tentang asmara. Yang ada di benaknya adalah bisnis dan keluarga. Bukan hanya bisnis di bidang kuliner, namun Farid juga menjalankan bisnis perhotelan yang diberikan oleh Opanya. Secara finansial Farid sudah sangat cukup mampu untuk membina rumah tangga. Apa lagi usianya saat ini sudah 32 tahun. Secara fisik ia tampan dan berwibawa serta. Perempuan mana yang tidak tertarik kepadanya. Hanya saja ia tidak pernah melirik mereka. Bahkan adik-adiknya sudah mendahuluinya dalam berumah tangga dan sudah memiliki anak. Hanya tinggal satu orang yang paling bontot yang masih belum berkelurga. Namanya Faiza. Dia baru saja lulus SMA. Farid sangat menyayangi adik bontotnya ini. Faiza sendiri memang tidak sekolah di pesantren seperti saudaranya yang lain. Namun Abi dan Umminya tetap menyekolahkannya di SMA Islam.

Hari ini Farid bersama kedua orang tuanya dan adik-adiknya akan datang ke rumah saudara mereka. Lebih tepatnya rumah sepupu Farid. Karena di sana ada acara aqiqah sekaligus ulang tahun anak sepupunya. Farid harus siap-siap menerima pertanyaan yang sama dari Opa atau pun keluarganya yang lain di sana nanti.

Satu jam kemudian, mereka telah sampai di rumah Rifka. Rifka adalah anak dari Tante Fatin, adiknya Abi Fatan. Nampak di sana sudah banyak tamu yang berdatangan, terutama anak- anak.

Baru saja masik, Farid sudah bertemu dengan sepupunya yang rese

"Farid, bagaimana kabarmu? Apa hilal jodohmu belum terlihat?" Sapa Rayyan.

"Hem, selalu itu yang dipertanyakan. Bosan bang. "

"Ck... kamu ini. Umurmu sudah 32. Tapi kamu masih betah sendiri."

"Coba kamu carikan, Yan." Sahut Abi Fatan.

"Abi.... Farid bisa mencarinya sendiri."

"Selalu begitu ngomongnya. Mana buktinya?" Sahut Ummi Nisa.

Farid tak ingin membahasnya lebih panjang. Ia hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Tuh kan, benar. Pasti ini yng mereka pertanyakan. Jadi males." Batinnya.

Belum lagi Opa Oma, Om dan tantenya juga mempertanyakan hal tersebut. Memang jodoh dan rezeki ada bagiannya masing-masing. Namun wajar jika orang tua merasa khawatir. Mereka ingin melihat keturunannya hidup bahagia dengan pasangan hidupnya.

Pulang dari acara tersebut, Farid langsung pergi ke hotel untuk memeriksa keuangan. Ia pamit kepada kedua orang tuanya.

"Mi, bi, Farid langsung ke hotel."

"Iya, hati-hati."

Farid mencium punggung tangan kedua orang tuanya.

Satu tahun setelah kejadian kecelakaan itu, kedua orang tua Farid mengetahui fakta yang sebenarnya. Namun mereka tidak tahu detail kejadiannya. Saat ini mereka mengira jika putranya belum bisa move on dari masa lalu.

"Bi, coba kenalkan Farid dengan anak kenalan Abi. Siapa tahu cocok."

"Ummi kan sudah tahu bagaimana putra kita. Sudah beberapa kali Abi lakukan tapi selalu gagal."

"Huh.. . apa jangan-jangan putra kita ada kelainan bi?"

"Hus... na'udzubillah. Jangan berpikiran yang tidak-tidak, mi. Putra kita normal. Hanya saja mungkin dia masih belum menemukan orang yang hampir sama dengan masa lalunya."

"Hem... Romi saja sudah menikah."

"Ummi tetap do'a kan saja. Tidak ada kata terlambat untuk seorang laki-laki."

"Iya bi. Tapi abi tahu sendiri. sepupunya Farid yang seusia dia anaknya sudah ABG lho bi. Ibu mana yang tidak khawatir."

"Tetap minta sama, Allah mi. Sebagai orang tua hanya itu yang bisa kita usahakan."

Ummi hanya mengangguk.

Di Hotel

Farid baru saja sampai. Ia langsung menuju ruangannya. Beberapa waktu lalu Farid lebih memperketat aturan hotel. Ia tidak ingin hotelnya dijadikan tempat mesum atau tempat berzinah karena itu akan mempengaruhi reputasi dan rezekinya. Setiap tamu yang datang dengan pasangannya wajib membawa buku nikah. Tidak ada kompensasi bagi yang lupa membawanya. Ia tidak ingin mengambil resiko karena banyaknya manipulasi saat ini. Bahkan Farid mewajibkan pegawai perempuan yang muslim untuk memakai jilbab. Aturan Farid ini tentu mendapat dukungan dari Opanya sebagai pendiri hotel dan juga orang tuanya. Tidak hanya itu, Farid bahkan memberikan bonus bagi karyawan yang sudah bekerja lama dengan memberangkatkan mereka umroh bagi yang beragama muslim. Dan bagi yang non muslim, Farid memberi mereka tiket jalan-jalan ke luar negeri. Sebagai pemimpin, Farid banyak diidolakan oleh karyawan perempuan di hotelnya. Bukan hanya satu hotel yang ia kelola, tapi ada tiga hotel.

Tok tok tok

"Masuk!"

"Selamat sore Pak. Ini laporan yang Anda minta." Ujar Hadi asisten Farid.

"Baik, terima kasih. Oh iya, Hadi. Dua hati lagi ulang tahun hotel. Kamu sudah memberitahu kepada semua karyawan?"

"Sudah Pak. Berikut dengan aturan dan pakaian yang harus dipakai."

"Alhamdulillah, ya sudah silahkan lanjutkan."

"Iya Pak, saya permisi."

"Hem."

Farid pun memeriksa buku keuangan hotel. Setelah diteliti rupanya pencapaian bulan ini lebih meningkat meski ia memperketat aturan.

Adzan maghrib berkumandang. Farid menghentikan pekerjaannya. Ia pergi ke kamar mandi untuk wudhu' kemudian shalat Maghrib di Musholla hotel.

Dalam do'anya ia meminta agar dibukakan pintu hatinya kepada orang yang tepat. Dan dipertemukan dengan orang yang tepat. Karena sesungguhnya Farid sudah siap berumah tangga, hanya saja ia belum menemukan perempuan yang cocok menurut hatinya.

Setelah selesai shalat, Farid kembali ke ruangannya. Namun saat melewati koridor yang menuju ruangannya itu, ia tidak sengaja menabrak tubuh seseorang. Karena orang tersebut mundur dan tidak melihat orang di belakangnya. Sedangkan Farid tidak melihat ke depan karena ia berjalan sambil membalas pesan di handphonenya.

"Aduh!"

Farid terkejut.

Orang tersebut berbalik badan.

"Maaf Pak, bisa tidak jalannya lihat-lihat!"

Farid mengerutkan keningnya. Ia melihat sosok perempuan yang menegurnya. Perempuan tersebut baru saja keluar dari salah satu kamar dan membawa troli. Sepertinya ua baru saja mengganti seprei di kamar itu.

Farid mengantongi handphonenya, lalu memperhatikan wanita tersebut.

"Imut, mungil, cantik." Batinnya.

"Diajak ngomong malah bengong." Lirih perempuan tersebut.

Sepertinya dia karyawan baru dan tidak mengenal bosnya itu. Apa lagi Farid saat ini memang berpakaian santai. Farid sempat membaca tanda pengenalnya.

"Siena"

Bersambung....

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Chusnul Zazah

Chusnul Zazah

Alhamdulillah berkat doa Abi Fatan , umi Nisa dan seluruh keluarga hilal jodoh Abang Farid mulai kelihatan 🤭🤩🤩
Sirna gadis cantik , imut dan pemberani, karyawan hotenyal bang CEO Farid😍😍🤔😇😇

2025-05-19

6

betriz mom

betriz mom

jodoh Farid sepertinya di siapkan kak author karyawan nya sendiri ya.
waah menariknya nih seperti ceritanya Faris sedikit berbeda dari sepupu² nya sebelum nya🤗😘😍😍😍😍👍🏻

2025-05-19

3

secret

secret

thorr anak abi fatan sm umi nisa brp yaa, ga ingett😂atau nanti bkl di spill disini yaa? asiiikk sepertinya ini hilal jodoh bang Farid yg ditunggu tunggu😁

2025-05-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!