Bab~02

"Sofie?"

Jiro langsung tersenyum menatap wanita yang hampir satu tahun menjadi kekasihnya tersebut.

"Apa kamu sibuk sayang?" ucap wanita itu saat melihat pria itu nampak bersiap-siap untuk pergi.

"Hari ini aku ada meeting penting yang tak bisa di wakilkan jadi aku minta maaf jika tak bisa menemanimu lebih lama." sahut Jiro seraya mengusap puncak kepala wanita itu.

"Baiklah tak masalah, tapi nanti malam kita jadi pergi mencari cincin pertunangan kan?" wanita itu sedikit kecewa, kekasihnya memang sangat gila kerja dan di usianya yang sudah hampir 28 tahun itu tak memikirkan sebuah pernikahan jika ia yang tak memaksanya.

"Hm, akan ku usahakan." sahut Jiro lantas berlalu meninggalkan ruangannya tersebut.

Sang kekasih yang di tinggalkan begitu saja nampak melangkah menuju kursi kerja pria itu lantas menghempaskan bobot tubuhnya di sana.

Rasanya bisa sampai sini bukanlah hal yang mudah baginya, butuh waktu 5 tahun ia bisa mengambil hati pria itu dan ia akan menjaga hubungan mereka agar langgeng sampai kapan pun.

Sementara itu Jiro yang sedang meeting nampak membanting dokumen ke atas meja hingga membuat seorang wanita yang berdiri tak jauh darinya itu nampak ketakutan.

"Bukankah kamu pernah kuliah? Kenapa mengerjakan hal mudah seperti ini saja tidak becus?" umpatnya dengan penuh amarah menatap sekretarisnya tersebut, pria itu memang tidak akan pernah mengampuni sebuah kesalahan sekecil apa pun itu.

"Tolong maafkan saya tuan, saya janji akan mengerjakannya ulang," mohon wanita itu dengan penuh harap dan memelas agar tidak di pecatnya namun Jiro hanya menatapnya kesal.

"Segera bereskan barang-barangmu dan ambil sisa gajimu bulan ini!" perintahnya tanpa ampun lantas segera berlalu dari ruang meeting tersebut.

"Tuan ku mohon jangan pecat saya," wanita itu pun langsung mengejarnya namun....

Brakkk

Pintu langsung di tutup oleh bosnya itu dari luar tepat di hadapannya hingga membuat wanita itu langsung luruh ke lantai dengan isak tangisnya dan peserta meeting lainnya pun hanya bisa menatap iba padanya karena bisa saja hari berikutnya mereka yang akan mendapat masalah yang sama.

Bosnya itu memang sangat mensejahterakan para karyawannya namun pria itu juga tidak mau menerima sedikit pun kesalahan dan untuk itu hanya orang-orang pilihan yang bisa bekerja di sana bahkan sekretarisnya tersebut baru dua bulan bekerja dengannya.

"Dasar bodoh,"

Jiro sangat membenci wajah polos dan naif seorang wanita untuk menutupi kesalahannya karena itu hanya akan mengingatkannya pada masa lalunya. Masa lalu menyakitkan hingga meninggalkan trauma yang begitu membekas dan sulit untuk ia hilangkan.

"Hayes, segera buka lowongan sekretaris dan aku ingin kamu benar-benar mencari kriteria yang ku mau !!" perintah pria itu sesampainya di ruang kerjanya sore itu, tak ada kekasihnya lagi di sana dan mungkin sudah pulang karena terlalu lama menunggunya selesai meeting.

"Baik tuan dan saya juga ingin mengingatkan jika nanti malam anda ada janji dengan nona Sofie untuk mencari cincin pertunangan." tukas Hayes kembali mengingatkan agar tak membuat kekasih tuannya itu kecewa.

"Hm, siapkan saja mobilnya !!" perintahnya Jiro kemudian.

Malam harinya setelah menyelesaikan pekerjaannya pria itu pun segera meninggalkan ruangannya, kantor sudah terlihat sepi namun pria berusia 27 tahun itu nampak enggan pulang jika saja tak ada janji dengan kekasihnya.

Sejak peristiwa 6 tahun yang lalu pria yang sebelumnya di kenal sangat baik hati itu kini berubah menjadi pria dingin, kejam dan juga penggila kerja hingga tak pernah memikirkan masa depannya jika saja sang ibu tak memaksanya untuk segera menikah.

"Kami sudah semakin tua, apa harus menunggu kami mati dulu baru memberikan kami cucu?" ucap sang ibu kala itu.

"Pernikahan bukan mainan ma, aku takkan melakukannya jika belum siap." tegas pria itu, ia tidak ingin seperti ayahnya yang pernah gagal dalam pernikahan.

"Tapi kamu sudah 27 tahun sayang dan ku rasa Sofie wanita yang baik untuk kamu jadikan istri, dia yang membantumu bangkit dari masa lalumu dan sepertinya kalian memang di takdirkan untuk bersama." sang ibu mencoba membujuk putranya itu karena usianya yang semakin menua membuatnya merasa kesepian dan mulai menginginkan seorang cucu.

Beberapa kali ia mengenalkannya kepada anak gadis dari teman-temannya namun di tolak mentah-mentah oleh putranya sampai pada akhirnya pria itu mengabarkan jika telah menjalin kasih dengan seorang wanita yang tak lain adalah temannya saat kuliah dulu di mana wanita itu dengan sabar membantunya bangkit setelah di khianati oleh kekasihnya.

Anak perempuannya pun juga baru 19 tahun dan memilih kuliah di luar negeri jadi tak mungkin jika ia meminta gadis itu untuk segera menikah.

"Sebenarnya aku juga sudah lama ingin menikah tante tapi aku menunggu Jiro siap dulu," terang Sofie ketika Andrea ibu dari Jiro mengundangnya ke rumah kala itu.

"Baiklah nanti akan tante bujuk anak tante untuk segera melamarmu sayang, tante juga ingin mengucapkan terima kasih banyak karena sudah membantu putra tante untuk kembali bangkit melewati semuanya." Andrea merasa bersyukur karena wanita itu putranya kembali terlihat bahagia setelah bertahun-tahun menutup dirinya.

"Terima kasih banyak tante," Sofie pun langsung memeluk calon ibu mertuanya tersebut. Sosok wanita baik hati yang langsung menerimanya ketika Jiro mengenalkannya padanya beberapa tahun yang lalu.

Kala itu setelah di khianati oleh kekasihnya Jiro benar-benar terpuruk, pria itu menghancurkan hidupnya dengan minuman keras dan juga balapan liar namun perlahan ia bisa membawanya untuk kembali bangkit dan meninggalkan hal buruknya tersebut.

...----------------...

Setelah menjemput sang kekasih di rumahnya kini Jiro dan Sofie nampak pergi ke sebuah mall untuk mencari cincin pertunangan mereka.

"Terima kasih untuk semuanya," ucap wanita yang sedang duduk di samping kemudi itu menatap kekasihnya.

Jiro yang sebelumnya fokus dengan kemudinya langsung tersenyum menatapnya lantas kembali fokus dengan jalanan di hadapannya.

Beberapa saat kemudian mereka pun telah sampai. "Kata mama dan tante Andrea toko di mall ini yang paling bagus," ucap Sofie saat mereka berjalan beriringan masuk ke dalam sebuah mall ternama di kotanya.

"Benarkah? Kalau begitu pilihlah sesukamu!" perintah Jiro menanggapi.

Sofie yang melingkarkan tangannya di lengan kekar pria itu pun nampak menatapnya bahagia, ia tidak percaya jika sebentar lagi mereka akan bertunangan dan setelah itu takkan ada lagi kekhawatirannya karena mereka telah terikat dan ia harap setelah itu mereka juga segera melangsungkan pernikahan.

Jujur wanita itu selalu khawatir jika kekasihnya akan tertarik kepada salah satu wanita di luar sana yang selalu menggodanya meskipun selama ini pria itu tak pernah menghiraukan mereka.

"Sepertinya itu tokonya!" Sofie menunjuk sebuah toko perhiasan tak jauh dari mereka dan ketika keduanya masuk tiba-tiba....

Deg!

"Hanna?"

Terpopuler

Comments

Niͷg_Nσͷg

Niͷg_Nσͷg

Jiro pernah berkata kalau senyuman hanna semanis senja, yang mampu menenggelamkannya kedalam samudra cinta. Dan ada sebuah quotes kalau "Senja itu seperti mantan, datang sebentar lalu pergi. Bedanya, senja datang tiap hari." Dan apakah kali ini pertemuan hanna dan jiro akan meruntuhkan hati jiro lagi ? 🤔
cinta dan benci, mau sekuat apapun kata benci mencengkram hati..jika rasa cinta lebih besar dari benci? sekuat apapun ingin berlari dan menghindari..cinta akan terus membersamai. karena sejatinya yang ada dalam hati jiro bukan sepenuhnya benci..tapi jiro kecewa karena di saat hatinya di ketuk cinta, kecewa dan luka meruntuhkan kepercayaannya...dan aku yakin apa yang jiro lihat waktu itu bukan kebenaran...pasti hanna melakukan itu karena sebuah ancaman dan tekanan, hidup orang kismin selalu dalam ancaman orang yang punya harta..apalagi sofie selalu menggunakan kekuasan orang tuanya, untuk mengeluarkan mahasiswanya. sedangkan hanna hanyalah seorang mahasiswa yang ingin sukses dalam kariernya...meski dia harus kehilangan cinta pertamanya.

pasti dari awal drama dalam kamar kos sudah di atur sama sofie, buat jiro membenci hanna. emang picikk dan licikk sofie...pura2 jadi pahlawan, padahal dialah penjahatt yang sebenarnya...kasihan kamu jiro? terjebak dalam permainan wanita ularrr.

2025-05-18

14

tse

tse

ah ga seru...baru mulai ulet keketnya udah nonggol aja...pasti karna ulet keket udah nonggol si Jiro pasti akna berubah sikapnya....bisa jadi membatalkan atau memgundur rencana pernikahannya....kalo sampai itu terjadi berarti dia ga punya prinsip sebagai laki2....kalo aku yang jadi kekasihnya tau Jiro berubah mah langsung aku tinggalin pergi jauh buat ngetes dia udah bisa move on dari mantan apa belum....kalo belum mending pergi selama2nya walupun patah hati.....dari pada sakit hati....lanjut ...

2025-05-18

5

Nurlaela

Nurlaela

kenapa ogep dan bodohnya turun ke JiRO ya Gerald kan bapaknya🤭🤪😅...jangan sampe menyesal nanti,,,tak selamanya indah lho sang peri dihadapan kita mungkin saja dia adalah kotoran yang telah menipumu dengan 1001 liciknya ingat apa yang dilihat mata kita sampe melototpun kalau tidak diselidiki dan akhirnya menjadi bumerang untuk kita sendiri,,,,ingat ya JiRO klopun mau balas dendam sama mantan istri oke tapi nanti resikonya...Sofie dia itu rubah berkepala dua,,,ingat Hanna teman SMA si Sofie nah itu mesti dicari jawabannya heee,,,mau sebaik apapun Sofie akuh mngank suka suka ahhhh,,,mom Andrea jangan kaya Oma Merry yah....

2025-05-18

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!