Hari-hari berlalu, dan meskipun Mira nggak banyak cerita, Arka tetap rutin mengirim pesan setiap malam. Awalnya, semua pesan Arka cuma dibaca tanpa balasan. Tapi entah kenapa, Mira mulai menanti notifikasi itu. Dan suatu malam, semuanya mulai berubah.
---
[Malam Hari – Chat Instagram]
Arka
(DM) Hari ini lo kelihatan capek. Banyak tugas, ya?
Mira
Gue emang gampang capek. Tapi hari ini lebih baik, sih.
Arka
(senang lihat dibalas) Syukur deh. Gue seneng lo jawab. Kirain lo udah kesel diganggu mulu.
Mira
Gue nggak kesel, Arka. Gue cuma belum biasa aja. Ada orang yang... sebegitu pedulinya.
Arka
Kadang kita butuh waktu buat percaya, gue ngerti. Gue juga bukan orang yang gampang terbuka.
Mira
Tapi lo tetep berusaha?
Arka
Karena gue ngerasa lo layak ditemenin. Meskipun lo dingin, ada sisi lo yang... pengen dimengerti.
Mira
(lama nggak bales)
Mira
Gue takut.
Arka
Takut apa?
Mira
Takut orang-orang pergi. Kayak semua yang pernah ada di hidup gue, ujung-ujungnya ninggalin juga.
Arka
Gue nggak janji buat bertahan selamanya, Mir. Tapi selama gue di sini, gue bakal tetap ada.
---
[Besok Paginya – Di Sekolah]
Alya
(bisik ke Mira) Lo kenapa senyum-senyum? Tadi pas Arka masuk kelas lo ngeliatin dia lho.
Mira
(bingung) Gue? Masa sih?
Alya
Iya lah. Lo mulai naksir ya?
Mira
(mendadak diam) Nggak tau. Mungkin gue cuma mulai... nyaman.
Arka
(duduk di belakang Mira, sambil nyeletuk pelan) Gue denger tuh kata “nyaman.”
Mira
(balik badan) Nguping ya?
Arka
Bukan nguping. Tapi kalau itu tentang gue, ya gue harus tahu dong.
Comments