Chapter 4 - Pancingan Gagal

Akibat aduan dari Arsya, Ivan dan dua temannya dihukum. Selain tidak boleh belajar mata kuliah Dosen Andri, mereka juga disuruh mengerjakan tugas kuliah khusus yang sulit.

Ivan, Keanu, dan Jefri tentu kesal sekali pada Arsya. Mereka bertiga sekarang berada di gazebo taman kampus. Menyusun rencana untuk memberi pelajaran pada Arsya.

"Kita pukuli saja dia sampai babak belur," usul Jefri.

"Itu memang adalah rencanaku. Makanya aku sedang memikirkan tempat paling aman untuk melakukannya," tanggap Ivan.

"Bagaimana kalau kita pancing saja dia pergi ke toilet terbengkalai di lantai lima?" ujar Keanu.

Ivan menyeringai. Ia seketika mendapat rencana untuk memberi Arsya pelajaran. Mereka akan melakukannya setelah perkuliahan Dosen Andri selesai nanti.

Ketika perkuliahan selesai, Arsya beranjak dari kursinya. Ia berjalan keluar kelas dengan santai. Niatnya Arsya ingin langsung pulang saja, karena harus bekerja di gym.

Arsya selalu pulang pergi ke kampus dengan menggunakan gojek atau bus. Ia benar-benar tak mau memperlihatkan statusnya terlalu kentara. Padahal Arsya punya cukup banyak uang di tabungannya. Dia bahkan juga memiliki mobil dan sepeda motor.

Saat berdiri di halte bus, seseorang tiba-tiba memanggil Arsya. Ia tidak lain adalah Dina, gadis yang juga satu kelas dengan Arsya.

"Di sini kau ternyata, aku kira kau sudah pulang," kata Dina.

Kening Arsya mengernyit. Sebab jarang sekali dia diajak bicara oleh seseorang. Apalagi oleh perempuan. Arsya sendiri tahu betul kalau dirinya tidak akan menarik dimata para gadis dengan penampilan culunnya. Sebenarnya Arsya merasa bersyukur jika ada cewek yang tertarik dengannya, apalagi saat dirinya dalam keadaan culun begini.

"Kenapa?" tanya Arsya.

"Itu! Rama! Aku melihatnya dibawa Ivan dan gengnya. Aku yakin mereka pasti akan melakukan sesuatu hal buruk sama Rama!" ungkap Dina.

Arsya mendengus kasar. Ia langsung tahu kalau Dina adalah utusan dari Ivan dan gengnya. Arsya yakin sekali, kalau Ivan sedang berusaha menjebak dirinya.

"Lalu? Kenapa kau mengatakannya padaku?" tukas Arsya.

"I-itu karena tadi kau menolong Rama. Aku pikir kau peduli padanya," sahut Dina.

"Aku memang peduli. Tapi apa tidak ada orang lain selain aku yang peduli padanya? Misalnya kau! Tolong bilang pada Ivan, kalau aku bukanlah orang yang mudah ditipu!" balas Arsya.

Bertepatan dengan itu, bus datang. Arsya segera naik ke dalam bus. Sementara Dina hanya bisa mematung di tempat dan juga kesal.

"Dasar belagu! Udah jelek, arogan lagi! Jijik banget!" geram Dina. Dia segera pergi dari halte. Dina juga tak lupa memberitahu Ivan kalau Arsya tak berhasil di pancing.

"Sialan! Makin nyebelin aja tuh anak cupu!" umpat Ivan sambil menggertakkan gigi.

"Kalau begitu, kita serang saja sasaran lain," imbuh Keanu. Ivan dan Jefri lantas menatap ke arahnya.

Di sisi lain, Arsya telah tiba di unit apartemennya. Dia langsung merubah culunnya menjadi macho dan keren. Selanjutnya, Arsya pergi ke gym dengan menggunakan motor.

Setibanya di gym, Arsya disuruh untuk membimbing seorang trainer baru. Arsya merasa bersemangat saat mengetahuinya. Apalagi trainer baru ini diketahui sebagai anak orang kaya.

Buru-buru Arsya menghampiri sang trainer yang telah menunggu. Namun langkahnya terhenti saat melihat sosok trainer yang akan dilatihnya.

"Sial!" Arsya berniat balik badan. Tetapi tak jadi karena trainer itu memanggilnya.

"Hei! Apa kau Sean? Aku menunggumu sejak tadi," ujar gadis itu.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***