tumbuhnya perasaan

Bab 2

Kita berdua pulang dengan mobilku, aku yang agak mulai terlelap dan temanku Raka yang masih mengemudi. Aku masih terbayang-bayang tentang Irma dan aku mulai ada rasa tertarik dengan Irma aku mulai tersenyum-senyum sendiri.

"Hmm....hmm...Napa lu senyum-senyum sendiri....... kesurupan kuntilanak lu?" Tanyanya dengan nada malas

"Ya kagaklah! Kan gua anak baik engga mungkin ditempelin jin" jawabku

"Gua cuman mikir sesuatu...."

"Kiw kayaknya gua tau...." jawabnya dengan menggodaku

"Apasih gua cuman-"

"Apa...apa cuman apa?" Jawabnya memotong aku bicara

Kami berdebat soal perasaanku dengan Irma dan orang ini! Selalu menggodaku rasanya sebel pengen aku tempeleng palanya.

Tidak terasa kami sudah sampai markas, kami sampai sekitar jam 6 30 menit dan aku mengingat sesuatu

"Oh iyaa aku belum shalat magrib!" Jawabku dengan panik

"Lah iyaa! Gua juga belum!" Sambungnya dengan panik

Kami segera bergegas menuju masjid terdekat yaitu masjid Baitul Rahman. Setelah kami shalat ada pengumuman penting di markas kami, ternyata pemilihan jendral baru untuk menggantikan jendral yang bersekutu dengan ayahku.

Syarat untuk menjadi Jendral baru katanya adalah pangkatnya harus sudah Brigjen (brigadir jenderal) aku sudah jadi Brigjen tapi aku kurang yakin untuk mencalonkan diri tapi temanku ini malah mendorongku ke depan dan berteriak

"Pak!! Katanya Faisal mau nyalonin diri!!" Teriaknya sambil tersenyum licik

"Oh iya! Faisal mau ya nyalonin diri!" Jawab pak jendral Haris.

"Hooh...."

"Awas... Aja lu...." Ancamku dengan Raka.

Raka hanya tersenyum tipis dan sedikit tertawa kurasa dia senang menyaksikan penderitaan orang lain.

Aku berdiri didepan seluruh prajurit Tentara karena aku yang akan menjadi calon jendral baru. Tetapi ada satu prejurit yang mengajukan diri.

" Saya ingin mengajukan diri! " Teriak salah satu prajurit

" Wahh siapa itu! Maju sekarang! " Jawab jendral Haris

Itu adalah Bima, dia adalah salah satu prajurit Tentara yang hebat dan berprestasi pangkatnya sama denganku.

Bima maju dengan angkuh dan menonjolkan dadanya dengan tatapan bangga dia berdiri di hadapanku dan jendral Haris

" Saya bisa menjadi Jendral yang hebat! Bahkan lebih hebat darinya! " Jawabnya sambil mengarahkan jari telunjuknya ke arahku.

" Aisss.....songongnyaa..... " Jawab Raka dengan mulut monyongnya

" Heh!.... Raka kamu ini pangkat masih latnan bukannya ngerjain misi malah sibuk godain cewek! " Omel jendral Haris

" Iya.... Pak maaf :( "

Aku agak senang dia dimarahi karena dendamku bisa terbayar.

" Baiklah! Sebelum kita menjadikan kalian jendral, kalian harus mengikuti beberapa seleksi!"

" Yaitu tes, apakah kalian pantas menjadi Jendral "

" Yang pertama akademis. Yaitu menguji pengetahuan kalian selama disini! "

"Yang kedua tes fisik, lalu ada tes psikologi, wawancara dan kesehatan! "

" Jika kalian lulus dari tes tersebut kalian akan dilantik menjadi Jendral baru! "

Hatiku bergetar mendengar syarat tersebut dan pasti aku harus berusaha mendapatkan gelar tersebut karena itu cita-citaku dulu.

Tiba-tiba pak Haris melanjutkan

" Oh iya...ingat! jendral harus bijaksana dan adil jadi percuma jika kalian lulus tes tapi tidak memiliki jiwa kepemimpinan maka kalian tidak pantas menjadi Jendral! " jawab pak Haris dengan tegas

" Oh iya kebetulan saya punya anak perempuan yang akan datang kesini dari desa kaki naga. Tolong bimbing dia"

" Hah....desa kaki naga? " Pikirku

Lalu aku bertanya kepada pak Haris

"Mmmm....pak kapan dia bakal kesini? "

Tanyaku

" Saya tidak tau.....tapi yang pasti dia bakal datang kesini " jawab pak Haris

" Seleksi akan diadakan seminggu lagi jadi persiapkan! "

" Siap! Baik pak! " Jawab kami berdua dengan tegas

Semua pasukan pun bubar dan kembali ke asrama mereka masing-masing dan aku juga kembali ke kamarku.

Di kamar aku dan Raka sedan bersiap-siap untuk tidur.

" Oyy Raka menurut lu siapa anak pak Haris"

Tanyaku

"Kaga tau Katanya anaknya pak Haris itu pisah rumah sal makanya anaknya ga pernah keliatan " jawabnya

"Pisah rumah? "

" Iya....pak Haris mau anaknya jadi jendral wanita. Lu tau kan kisahnya laksamana Malahayati? " Jawabnya dengan menunjukan hpnya

Aku menjawabnya

" Taulah wanita hebat dari Aceh karena melawan Portugis kan? "

" Nah iya....pak Haris mau anaknya jadi kayak gitu cuman karena istrinya yang kayak anjj itu mereka jadi kepisah"

" Soalnya istrinya kagak mau anaknya jadi kayak gitu. Ibunya tuh maunya anaknya jadi gadis biasa " jawabnya dengan muka julid

" Padahal anaknya pengen banget jadi laksamana angkatan laut.... "

" Owh gitu yaa...." Jawabku agak sedih

Sebenarnya aku juga sama seperti gadis itu awalnya ibuku juga tidak mau aku menjadi seorang prajurit TNI karena alasannya

Takut matilah, takut aku latihan keraslah dan lain-lain. Tapi dengan kerja kerasku, ibuku memperolehkan aku menjadi TNI.

" Oh iya inget kita masih punya misi di desa kaki naga besok kita kesana lagi " kataku dengan berbaring

" Aihh..... oh iya-ya si Amir katanya mau balik markas tapi minta jemput kita, sama kita cuman ngobrol Ama irma...." Jawab Raka

" Ekhemm......ketemu lagi tuh Ama doi " jawabnya sambil menggodaku

" Diam! " Jawabku dengan melempar bantal ke wajahnya

" Diam....d-i-a-m. diam! makan tuh bantal " jawabku sambil berbaring

Raka hanya bisa tertawa terbahak-bahak saat aku melemparkan bantal kearah wajahnya.

Kami tidur pada pukul 10 pm dan terbangun pada pukul 3 pm, di jam itu kami bersiap untuk misi selanjutnya, kami sarapan dan latihan sebentar.

Kita kembali ke desa kaki naga untuk menjemput Amir.

" Nah nyampe juga lu pada " Amir berkata dengan membawa barang yang sangat banyak

" Busett......lu mau balik apa mau pindah? " Jawab Raka dengan melihat tasnya

" Ehh katanya bakal ada pemilihan jendral baru yaa? " Tanya Amir

" Iya bener " jawabku dengan mengangguk

" Terus siapa yang jadi calon? " Tanya Amir

" Ini nih... Temen kita bakal jadi jendral " jawab Raka sambil menepuk pundak ku

" Bjir....salam jendral " kata Amir dengan hormat

" Apalah....kalian ini " jawabku dengan menggaruk kepala

" Tapi kok cepet amat? kan syaratnya harus udah Letjen (letnan jendral) "

"Mungkin buat ganti jendral lama itu yang dipenjara " jawab Raka

" Tapi ga tau juga siii "

Tiba-tiba dari kantong bajuku terdengar suara telepon berdering, itu adalah pak haris.

Aku langsung mengangkat teleponku dan pak Haris berbicara

" Assalamualaikum Faisal "

" Waalaikumsalam pak "

" Gini....tolong kamu pergi nemuin marsekal TNI AU dia ada di hutan Deket desa kaki naga "

" Owhh....Yamato pak? "

" Iya bener tolong panggil dia yaa..."

" Siap pak! "

Aku mengakhiri teleponnya dan menaruh teleponnya kembali kekantongku.

Lalu Raka bertanya

" Hah...Yamato siapa sal? "

" CK masa ga tau? "

Lalu Amir yang menjawab pertanyaan Raka

" Ishhh masa lu lupa sih? Si Mamat "

"OHH.....SI MAMAT? Iya gua inget "

Aku dan Amir menggelengkan kepala dan menghela nafas.

Yamato adalah marsekal angkatan udara, dia seumuran denganku. Dia diangkat menjadi marsekal karena dia berhasil membunuh 2 pemberontak negara dengan 2 lawan 1.

Dia luar biasa karena diumurnya yang masih 17 tahun dulu dia berhasil menyelamatkan helikopternya dari kecelakaan.

Kami pergi ke hutan yang ditunjuk oleh pak haris.

" Bentar...." Kata Amir

" Ini kan...."

Raka langsung menyambungkan

" LAGI KONDANGAN!??!?! "

" lah kondangan siapa ini? " Tanyaku

Lalu Raka menepuk pundak ku dan menunjuk kearah seorang gadis.

" Bentar itukan Irma sama Yamato?!?!?! " Kataku dengan menatap mereka

Raka terkejut dengan apa yang aku lihat

" OMG si Mamat......bisa bisanya.... "

Aku langsung berlari menghampiri mereka berdua dan melihat Yamato membawa semacam senjata.

" Heyy!!! Yamato!!!...mau apa kamu sama gadis ini!! "

Raka dan Amir menghampiriku dan menenangkan diriku.

Yamato hanya melihat kearahku dengan memiringkan kepalanya.

Irma langsung memegang lenganku

" Tenang Faisal dia cuman nyariin kamu "

"Hah?!?! " Kami bertiga dengan serentak

Yamato yang awalnya diam saja mulai berbicara

" Hahaha....iya Faisal saya nyariin kamu mau ngasih senjata ini "

" Oh gitu hehe..."

*Astaga.... aku malu banget mana di depan Irma lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!