Bab 4. Dituduh

Ayanna mengucek kedua matanya untuk memastikan bahwa apa yang dia lihat adalah nyata. Sampai berulang kali, dan ternyata benar di depan matanya kini seorang bayi tengah menangis, membuat hatinya tersentuh sekaligus merasa bingung dan terperangah.

Bukannya menemukan uang 100 juta miliknya, dia malah menemukan seorang bayi yang sepertinya baru dilahirkan.

"Bagaimana bisa ada orang yang membuang bayi sembarangan seperti ini?" Ayanna merasa bimbang, sebab dia juga tidak bisa menggendongnya, namun di sisi lain dia juga kasihan.

"Astaga apa yang harus aku lakukan?"

Ayanna mondar-mandir tidak jelas, sementara suara tangis bayi itu tak kunjung berhenti. Mengingat kalau dia datang bersama supir angkot, dia langsung menghampiri pria paruh baya itu untuk meminta pertolongan.

"Pak, tolong saya sebentar!" ucapnya dengan wajah pias.

"Tolong apalagi, Mbak? Ongkos aja belum dibayar," keluh sang supir, beruntung dia cukup baik, sehingga tak berbuat macam-macam pada Ayanna.

"Saya nggak bisa jelasin sekarang." Ayanna langsung memimpin langkah untuk kembali ke tempat dimana bayi laki-laki itu tergeletak. Sontak sang supir pun terbelalak lebar, dia langsung menggelengkan kepala, karena merasa bahwa Ayanna ingin menjebaknya.

"Pak, tolong selametin anak ini, kayaknya dia dibuang sama ibunya," ucap Ayanna dengan tampang memohon. Namun, pria paruh baya itu langsung pergi begitu saja sambil berteriak.

"Nggak, Mbak! Saya nggak mau ikut campur."

"Pak, tolong!" teriak Ayanna.

Tanpa menoleh sedikitpun, pria itu langsung menjalankan mesin mobilnya dan meninggalkan Ayanna sendiri bersama bayi malang itu.

Ayanna langsung menghela nafas panjang. Entah sebuah kesialan atau bukan, yang jelas dia mulai frustasi sekarang, karena dilihat dari tempatnya berdiri tak ada satupun orang yang bisa dimintai pertolongan.

Bukankah akan sangat jahat jika dia meninggalkan bayi itu sendirian. Apalagi di tempat yang sangat jauh dari kenyamanan dan kehangatan.

"Hah, tidak bisa! Aku tidak bisa melakukannya. Lagian kenapa harus bertemu aku sih? Aku ini awam sekali tentang bayi, kalau menggendong kucing baru bisa!" keluh Ayanna, di saat rumit seperti ini dia malah mengingat kucing kesayangannya yang dia tinggal di rumah.

"Picy aku merindukanmu ...."

Ayanna kembali menatap bayi yang belum berhenti menangis itu. Rasa ibanya mendesak, membuat dia memberanikan diri untuk mengulurkan tangannya dengan hati-hati.

"Jangan lompat ya," ucapnya, takut gerakan si bayi malah membuatnya terjatuh ke tanah. Padahal mana bisa begitu.

Setelah susah payah menggendong bayi itu, rengekan dan tangisan yang semula menggema berangsur mengecil dan berhenti seketika. Ayanna langsung menatap dengan takjub, bahkan senyumnya merekah tanpa sadar.

"Wah, kamu langsung berhenti menangis. Kamu suka digendong sama aku ya?" ujar Ayanna mengajak bayi tampan itu bicara. Namun, dia hanya mendapat balasan sebuah kedipan kecil yang membuatnya tertawa heboh.

"Uluh manisnya," puji Ayanna sambil menimang-nimang.

Ayanna merasa bahwa satu masalahnya sudah terselesaikan, sekarang tinggal dia mencari dimana uangnya disimpan. Akhirnya sambil menggendong bayi, Ayanna kembali mencari kesana kemari, dia belum sadar kalau dirinya sudah dibodohi oleh Refal, karena ternyata uang itu tidak pernah disimpan di sana, melainkan di rumah pria itu sendiri.

"Ck, kalau aku telepon Refal sekarang, yang ada aku ketahuan. Aku kan belum beli ponsel baru," gumam Ayanna yang masih mengubek-ngubek semak-semak dan rerumputan di sekitar sana.

Namun, dia kembali dikejutkan oleh bayi yang ada dalam gendongannya. Dia kembali menangis, hingga membuat Ayanna langsung ketar-ketir.

Di waktu yang sama seorang pemuda sedang mendorong motornya, karena di tengah perjalanan kendaraan roda dua miliknya yang sudah butut itu mogok. Banyak bengkel yang ditemuinya, tapi mengingat uang yang dia punya tidak banyak, akhirnya dia memilih untuk berjalan kaki sampai kostannya.

Namun, entah darimana asalnya, Dallie—nama pemuda itu, mendengar suara tangisan bayi, padahal tempat yang ia lewati sangat sepi. Bahkan kendaraan yang lewat pun hanya beberapa dan mereka juga menggunakan kecepatan tinggi.

Dallie langsung merinding. Tapi dia memberanikan diri untuk melirik kesana kemari, sampai dia melihat sebuah bayangan.

"Apa itu?" gumamnya sambil meneguk ludah dengan kasar. Untuk pertama kalinya, dia merasa diganggu oleh makhluk halus.

Jantungnya mendadak berdebar kencang saat mendengar suara desisan orang dewasa, sementara suara tangis bayi tak kunjung mereda.

"Sial, sepertinya tempat ini memang ada penghuninya, aku harus cepat-cepat pulang!" Dallie mengusap tengkuknya. Bulu kuduknya terasa berdiri semua. Dia berniat melanjutkan langkah, tapi dia malah mendengar suara gesekan kaki dan rerumputan.

Saat dia menoleh ke arah kiri, dia terperangah melihat seorang wanita yang tengah merunduk, seperti ingin meletakkan bayi yang ada dalam gendongannya.

"Heh, sedang apa kamu?!" seru Dallie, kalimat itu lolos begitu saja sampai membuat Ayanna berjingkrak.

Gadis itu langsung menoleh dan menatap Dallie dengan tajam karena sudah mengejutkannya. Ditambah bayi yang baru ditemukannya semakin menangis kencang.

"Bisa tidak bicaranya pelan-pelan, kamu tidak tahu aku sedang menggendong bayi?!" sentak Ayanna langsung sewot.

"Untuk apa aku melakukan itu, yang ada kamu akan berhasil membuang bayi itu di sini! Dasar gadis sinting," balas Dallie dengan suara tak kalah tinggi.

Tentu saja hal tersebut membuat Ayanna emosi. Dia yang menemukan bayi itu, sekarang malah dia yang dituduh.

"Enak saja, aku nggak buang bayi ini ya. Justru aku yang menemukannya!"

Gadis itu makin nyolot, dan membuat Daliie tertawa sinis.

"Menemukan? Terus tadi kamu lagi ngapain? Pasti kamu lagi cari tempat kan? Lagian mana ada sih maling mau ngaku!" ujar Dallie makin menyudutkan Ayanna.

"Aku itu—" Ayanna menghentikan ucapannya, kalau dia bilang sedang mencari uang 100 juta miliknya yang ada pemuda di depannya ini akan menertawakannya.

"Hah, nggak bisa ngeles kan kamu!" tukas Dallie dengan tatapan mengintimidasi. "Bawa pulang lagi sana, mau bikinnya doang, tapi nggak mau ngurus. Enak banget ...."

Ayanna melotot tajam, karena emosi dituduh seperti itu sontak dia pun melangkah cepat ke arah Dallie dan menyerahkan bayi yang masih menangis itu. Karena didesak dengan terpaksa Dallie pun menerimanya, bahkan motornya pun sampai dilepas dan jatuh ke jalan.

"Eh eh, apa-apaan ini?!"

"Daripada kamu nuduh-nuduh aku terus, mending kamu bantu aku buat ngurus bayi itu supaya berenti nangis," ujar Ayanna dengan bibir yang mencebik.

Sama seperti supir angkot, Dallie pun tak ingin ikut campur. Karena dia juga masih memiliki segudang masalah, jadi mana mungkin dia menambah masalah lagi ke hidupnya.

"Enggak, enak aja! Aku nggak ikut bikin malah suruh bantuin," ceplos Dallie, ingin mengembalikan bayi itu kepada Ayanna. Tapi mereka malah dibuat heran, karena bayi itu berhenti menangis dalam gendongan Dallie, bahkan dalam sekejap sudah tidur lagi.

Sontak Ayanna dan Dallie saling pandang.

Terpopuler

Comments

Niͷg_Nσͷg

Niͷg_Nσͷg

wkwkwk emang bukan kalian yang buat? tapi nyatanya baby langsung diam saat berada di dekat kalian...itu tandanya baby nyaman berada di dekat kalian 😂 sudah kalian nikah saja gih 🤭 biasanya jodoh itu datangnya secara tak terduga wkwkwk .

sebenarnya siapa dallie? 🤔 kok tiba2 nunggul tanpa di undang 😂 mungkin dallie jodohnya ayana. jadi ingat kisah cinta fierce sama yuna kan? fierce menikahi yuna karena yuna hamill karena pemerkaosan..apa mungkin nanti ayana menikah dengan dallie, karena keluarga ayana salah faham? mereka fikir ayana kabur karena dia hamill 🤔🤭

2025-05-04

6

Dien Elvina

Dien Elvina

emang bukan mereka berdua yg buat nya tapi yg bertanggung jawab dgn bayi itu .. seketika Aya dan Dallie jadi Mak bpk tuh orok ..dan si Dallie harus bersyukur msk keluarga uler 😅

2025-05-04

3

jumirah slavina

jumirah slavina

"Aku Ibu peri kamu" Aay mengucapkan dengan antusias kepada bayi yg membalas'y dengan mata berbinar


🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣😍😍😍🥰

2025-05-04

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!