Kecantol Mas Duda Tak Bisa Kontrol Diri

Tak Bisa Kontrol Diri

Apartemen mewah milik Damar

Armila Carrabella

Panas... Panas...

Damara Basudewa

Vad, panggilkan dokter

Asisten Vadi

Tapi mas, dokter Edo sedang liburan ke Eropa

Damara Basudewa

Astaga.... Ambilkan es batu di dalam kulkas. Masukkan ke bathub di kamar mandi

Asisten Vadi

Baik, mas

Grep

Ketika asisten Vadi pergi ke kamar mandi di lantai dua. Tiba-tiba saja Mila bangkit dan langsung menarik Damar dalam pelukannya.

Cup

Damar terkejut karena mendapatkan serangan ciuman dari Mila. Damar mencoba melepaskan tubuh Mila. Akan tetapi wanita itu justru semakin nekat saja.

Armila Carrabella

Sentuh aku, aku sudah tak tahan lagi

Damara Basudewa

Mila, kamu sedang bermain api saat ini

Armila Carrabella

Aku nggak peduli

Mila kembali mencium bibir tipis Damar dengan cukup ganas. Dia bahkan tidak memberikan jeda kepada Damar sedikitpun

Damara Basudewa

Mila... Kamu memancing macan tidur, tahu? (dengan napas tersengal-sengal karena nafsu yang sudah diujung tubuhnya)

Armila Carrabella

Aku mau kamu... (tatapnya dengan wajah sayu)

Damara Basudewa

Mila, kamu tahu siapa aku, hmm?

Mila mencoba melihat dengan baik, siapa lelaki yang sedang berada di bawahnya saat ini

Armila Carrabella

Ka-kamu, Da-damar....

Damara Basudewa

(tersenyum tipis) Ya, aku Damar, kamu benar-benar mau aku? (sambil mengelus tubuh indah Mila yang sedang duduk di atas tubuhnya)

Cup

Mila tidak menjawab pertanyaannya. Akan tetapi dia langsung memberikan sebuah ciuman yang lebih panas dari sebelumnya.

Hal itu tentu saja disambut dengan suka cita oleh Damar. Dia sudah sekian lamanya tidak menyentuh seorang wanita. Kini ada seorang wanita yang menyerahkan diri kepadanya. Entah mengapa Damar kali ini tidak bisa menahan dirinya lagi.

Asisten Vadi

Mas ... (ucapannya menggantung di udara)

Asisten Vadi perlahan turun sambil menutup matanya. Dia bersembunyi di dapur begitu melihat apa yang sedang terjadi di ruang tamu

Asisten Vadi

Astaga, sebaiknya aku keluar dengan diam-diam saja (ucapnya sambil memegangi dadanya, karena pertunjukan barusan cukup panas dan liar yang sempat dia saksikan)



