Mencoba Untuk Akrab

Rissa yang begitu sangat bingung sekali harus bagaimana dia melihat Elwin sangat ketakutan tetapi dia tidak boleh menyerah begitu saja.

Dia mencoba kembali mendekat kearah Elwin.

" Hey tenanglah, aku tidak akan menyakitimu sungguh, aku hanya ingin bisa akrab denganmu lagi pulang jika aku ingin keluar dari sini bagaimana caranya? Bahwa aku sekarang dikurung bersamamu" jelas Rissa

Seketika Elwin mengangkat wajahnya, lalu melepaskan tangannya dari kedua telinganya kini dia menatap kearah Rissa yang sedang hampir mendekat kearahnya namun Rissa berhenti sejenak saat melihat Elwin mulai merespon.

Rissa tersenyum kepada Elwin mencoba membuatnya percaya bahwa dia tidak akan menyakitinya.

" Apa kamu tidak berbohong?" tanya Elwin dengan nada menyakinkannya

" Tentu saja aku tidak berbohong dengan itu, dan lagi aku tidak pernah menyakiti orang" jawab Rissa dengan wajah tersenyumnya

" K-kemarilah" ucap Elwin sambil menepuk-nepuk tempat duduk disampingnya

Rissa tersenyum saat melihat Elwin meresponnya dengan baik, lalu Rissa melangkahkan kakinya mendekat kearahnya serta duduk disampingnya.

Saat Rissa duduk, tercium aroma tubuhnya Elwin begitu sangat wangi sekali padahal sebenarnya orang mengatakan jika seseorang terkena penyakit autisme mereka akan sangat kotor sekali tetapi bagi Rissa melihat kearah Elwin dia begitu sangat bersih sekali.

Bahkan kamarnya pun begitu sangat rapi dan tidak berantakkan sama sekali.

" Aku Rissa Amanda Soraya, kamu siapa?"

Rissa mencoba untuk memperkenalkan dirinya kepada Elwin, dia mengulurkan tangannya hal itu membuat Elwin menjadi takut dan kebingungan.

" E-elwin Jenaro R-redman"

Rissa tersenyum saat Elwin kembali memperkenalkan dirinya, kini dia mencoba untuk lebih akrab lagi.

" Terima kasih sudah memperkenalkan dirimu kembali" ucap Rissa kepada Elwin" Lalu apa aku boleh bertanya sesuatu kepadamu?" tanya Rissa membuat Elwin menatapnya

" B-bertanya a-apa?"

" Hmm kalau aku boleh tau, sejak kapan kamu mengidap penyakit autisme?"

Elwin terdiam, pandangannya langsung menjadi sedih saat mendengar pertanyaannya Rissa. Dia menundukkan kepalanya hal itu membuat Rissa merasa bersalah karena sudah bertanya seperti itu.

" Maafkan aku jika pertanyaanku membuatmu sedih, jika kamu tidak ingin menjawabnya itu tidak masalah bagiku"

Entah mengapa rasanya begitu berbeda sekali, kini Elwin menggelengkan kepalanya bahwa dia tidak apa-apa.

" S-sejak a-aku usia 2tahun, saat itu Mami dan Papi membawaku kerumah sakit untuk periksa namun saat setelah diperiksa hasilnya aku mengidap penyakit autisme, s-sejak dari itu aku dikurung dan diasingkan kedua orang tuaku bahkan saat ini mereka tidak menganggapku sebagai anaknya" jelas Elwin

Nada bicaranya Elwin terkadang tidak jelas namun Rissa sangat paham sekali apa yang dikataka oleh Elwin.

Rissa merasa sangat sedih sekali saat mendengar ceritanya Elwin, mengapa begitu teganya mereka berdua mengasingkan Elwin.

" Lalu umurmu sekarang berapa?" tanya Rissa kembali

" K-kata Bibi u-umurku sekarang genap 30tahun"

Mata Rissa terbelalak saat mendengar jawabannya Elwin, ternyata dia lebih tua 5tahun dari Rissa.

" Oh begitu, jadi apa aku boleh memanggilmu dengan sebutan Mas?" tanya Rissa membuat Elwin bingung

Dia memiringkan kepalanya, merasa sangat bingung sekali dengan pertanyaannya Rissa.

" U-untuk apa m-memanggilku seperti itu?" tanya Elwin

" Karena kamu lebih tua dibandingkan aku, makanya aku ingin memanggilmu dengan sebutan Mas agar lebih enak didengar"

Elwin menganggukkan kepalanya, sebenarnya dia terlihat orang normal karena mengerti apapun yang diucapkan oleh Rissa.

Tetapi mengapa mereka begitu jahat sekali kepadanya sehingga harus dikurung disini?

Sementara Darius.

Dia kembali setelah mengantarkan Rissa untuk bertemu dengan Elwin, rasa hatinya tidak ada merasa sedih meninggalkan putrinya kepada pria yang belum menjadi suaminya.

Entah apa pikiran Darius kali, jika Farrel dan Ferry tau maka mereka akan marah besar sekali bahwa Darius meninggalkan Rissa disana.

****

Setelah jam 12 siang.

Terdengar suara pintu terbuka, dimana Rissa bangun dari duduknya dan menatap kearah pintu tersebut.

Saat pintu terbuka, dimana pelayan masuk sambil membawakan troli makanan untuk Rissa dan Elwin namun dia mengira bahwa dirinya bisa kembali pulang.

" Permisi, apa saya sudah boleh keluar dari sini?" tanya Rissa kepada pelayan itu

" Maaf Nona, Tuan dan Nyonya sudah mengatakan kepada saya bahwa anda belum boleh keluar dari ruangan ini" jawab Pelayan itu membuat Rissa terkejut

" K-kenapa saya belum boleh keluar dari sini?" tanya Rissa kembali

" Mohon maaf Nona, saya sangat kurang tau juga tapi Tuan dan Nyonya hanya menyampaikan seperti itu"

" Lalu dimana Papa saya?"

" Sepertinya Papanya Nona sudah kembali pulang"

Dug!

Rasanya dada Rissa begitu sesak sekali bagaimana bisa Darius meninggalkannya?

" Bi, k-katakan kepada P-papi dan Mami jangan memaksa dia untuk menikah denganku" ucap Elwin membuat Rissa terkejut

" Maafkan Bibi tuan, tetapi itu semua adalah keputusan Tuan Danu dan Nyonya Agita saya tidak bisa membantahnya"

" B-benar-benar tidak mempunyai hati sekali" ucap Elwin dengan ketusnya

Entah Rissa tidak mengerti, dia seperti orang normal berbicara kepada Pelayan tersebut serta mencoba untuk membela dirinya.

" Ini makanan untuk Nona dan Tuan, kalau begitu saya pamit dulu"

Pelayan itu pergi meninggalkan mereka berdua dan kembali mengunci pintu tersebut, Rissa merasa sangat sedih sekali mengapa dia harus disini terus?

Bukannya hanya untuk pertemuan dan perkenalan saja tetapi mengapa juga ikut dikunci?

" Maaf atas perilaku kedua orang tuaku kepadamu, mereka benar-benar tidak punya hati sekali" ucap Elwin membuat Rissa terkejut

" A-apa kamu benar-benar mengidap penyakit autisme?" tanya Rissa membuat Elwin merasa heran

" Mengapa kamu bertanya seperti itu? Apa kamu menyangka aku hanya bohongan?"

" B-bukannya begitu, kadang kamu seperti orang normal berbicaranya kadang seperti orang tidak jelas sekali" jelasnya Rissa

Elwin hanya diam saja kini kembali menatap kearah jendela tersebut, sebenarnya apa yang dikatakan oleh Rissa adalah benar.

Elwin kadang terlihat seperti orang normal kadang dia seperti orang tidak jelas sekali bisa dikatakan dia terpengaruh dengan autismenya.

" Kamu makanlah, jika tidak makan maka kamu akan sakit" ucap Elwin kepada Rissa

Rissa hanya menganggukkan kepalanya rasanya dia tidak ada memiliki selera makan karena begitu sangat sedih tidak bisa keluar dari sini.

Dimana Rissa mengambil ponselnya mencoba menghubungi kedua kakaknya, siapa tau dia bisa keluar dari sini.

" Kak, Rissa tidak bisa keluar dari sini dan lagi Papa meninggalkan Rissa bersama pria ini didalam kamarnya, Rissa tidak mengerti sebenarnya apa yang sudah terjadi? Bukannya Papa hanya mengatakan untuk bertemu dengan pria ini lalu mengapa dia meninggalkan Rissa? Kak tolong, Rissa ingin pulang dan pergi dari sini, rasanya benar-benar tidak enak sekali walaupun dia baik kepada Rissa tetapi rasanya aneh karena hanya berdua saja didalam kamar ini"

Isi pesan Rissa untuk kedua kakaknya. Dia berharap semoga kedua kakaknya membaca isi pesannya tersebut.

Terpopuler

Comments

Aditya hp/ bunda Lia

Aditya hp/ bunda Lia

ini apa maksudnya si Darius gak takut apa Rissa celaka?

2025-04-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!