Part 2 Bahagia nya Asila

Pagi hari Sekar terbangun saat mendengar kan tangisan Kenzio

" Anak bunda sudah bangun ya" ucap Sekar tersenyum lalu ingin mengangkat kenzio tapi

" Maafkan bunda sayang ternyata Zio bangun karena tidak nyaman" ucap Sekar melihat ternyata kenzio sedang buang air

Sekar membersihkan dan memandikan kenzio setelah rapi dan wangi sekar membawa kekuar Zio

Semua Anak panti terkejut melihat Sekar sedang menggendong seorang bayi

" Bunda" panggil Sila

" iyah sayang" Jawab Sekar

" apa dia adik baru Sila dan teman'?" tanya Sila membuat semuanya mendekat

Sekar tersenyum lalu duduk menghadap mereka

" Iyah dia adik kecil kalian namanya Kenzio" ucap Sekar

" sejak kapan dia di sini Bunda?" tanya seorang anak laki-laki bernama Vero

" semalam bunda menemukan Kenzio" ujar sekar

" Jadi yang semalam Sila dengar itu tangisan Zio ya bunda?" tanya Asila

" iyah sayang benar dan maaf bunda sempat tidak mempercayai Asila " ucap Sekar

" iyah bunda Hore Sila punya adik kecil " ucap Sila senang

" Yey sekarang kita mempunyai saudara baru " ucap seorang anak benama Vania

" Aku akan mengajak Zio bermain bola saat sudah dewasa" ucap Fajar

" Kami Sayang Zio " ucap semuanya

Sekar tersenyum melihat Antusias Anak' Walaupun panti ini kecil dan baru sedikit Anak di panti ini tapi Sekar senang Mengasuh mereka

" Sekar " panggil Irma saat memasuki panti itu

" Irma kemari " ucap Sekar

Irma menghampiri mereka dan menatap bayi di gendongan Sekar

" wah tampan sekali kamu nak" ucap Irma tersenyum

" sejak kapan bayi ini di sini?" tanya Irma

Sekar pun menceritakan semuanya pada Irma

" kasian sekali kamu nak" ucap Irma menatap bayi Kenzio

" Namanya siapa Sekar?" tanya irma

" Kenzio" ucap Sekar

" Nama yang cocok untuk bayi tampan ini " ucap Irma mencolek pipi Kenzio

" Irma bisakah kamu tinggal bersama kami di sini?" tanya Sekar

" Hm baiklah aku akan tinggal di sini dan membantu mengurus Anak-anak" ujar Irma senang

" Terimakasih Irma " ucap Sekar tersenyum

Sebuah Rumah mewah milik keluarga Alexander terasa semakin sepi

" Di mana Maura?" tanya Alexander dengan tatapan dinginnya

"Maura sedang di kamarnya Pah"Jawab Ratih

" Bi Ani " panggil Alexander

" Ya Tuan" jawab bi Ani dengan perasaan takut

" panggilkan Maura di kamarnya dan suruh dia kemari " ucap Alexander tegas

" Baik Tuan " ucap Bi Ani lalu berjalan tergesa menuju kamar Maura

Tok Tok Tok

" Non Maura ini bibi tolong buka pintunya" ucap Bi Ani

Ceklek

Maura membuka pintunya

" Non di panggil Tuan di meja makan" ucap Bi Ani menatap sedih Maura

" iyah bi " ucap Maura berusaha tersenyum

Maura dan Bi Ani berjalan bersama lalu bi Ami menuju dapur sedangkan Maura menuju meja makan

" Duduk dan makan" ucap Tuan Alexander

Ratih menatap sedih putrinya lalu Maura duduk dan memakan makanan nya yang terasa hambar bagi Maura

" Setelah ini bereskan barangmu Maura" ujar tuan Alexander

Maura menghentikan makannya dan menatap Papah nya

" Apa maksud papa?" Tanya Maura

" Kamu akan kembali ke London memulai lagi Kuliah mu" ucap Tuan Alexander

 " Papa tidak bisa seenaknya mengatur Maura apa papa belum puas membuat Maura harus jauh dari Anak maura?" tanya Maura meninggi kan Suaranya dan matanya memanas

Plakk

Tuan Alexander bangun dari tempat duduk nya dan menampar pipi Maura

" Siapa yang menyuruhmu meninggikan suara saat bicara dengan Papa" ucap Tuan Alexander marah

" Pah sudah jagan memarahi Maura lagi "ucap Ratih

" Diam kamu ini semua salah mu juga yang terlalu memanjakan Anakmu " ucap Tuan Alexander

" Pah Maura juga Anak Papa dan apa yang papa lakukan sudah melewati batas " ucap Ratih membantah Suaminya

" Kamu " ucap tuan Alexander ingin menampar wajah Ratih tapi

" Sudah pah baiklah Maura ikuti kemauan Papa tapi jangan sakiti Mama" ucap Maura berdiri di hadapannya Papanya

" Aku berubah pikiran bukan hanya Maura tapi kita semua akan pindah ke London dan menetap selamanya di sana" ucap Tuan Alexander tak ingin di Bantah lalu meninggalkan Maura dan istrinya

" hiks hiks hiks Mah" ucap Maura menangis dalam pelukan Mamanya

" Maafkan mama yang tidak bisa melindungi kamu dan ken nak" ucap Ratih

Tanpa Mereka sadari Tuan Alexander melihat dari Jauh

" Maafkan papa Maura" ucap Tuan Alexander pelan

Panti Asuhan Kasih Bunda

" pintar sekali Anak Bunda" ucap Sekar setelah memberi Zio susu bayi itu begitu tenang

" Dia seperti mengerti bahasa kita heheh" ucap Irma merasa gemas pada Zio

" Di lihat dari wajah Zio seperti nya Ayah dan ibunya Tampan dan Cantik " ucap irma

" aku setuju dengan mu " ujar Sekar

" Aku masih berpikir apa alasan ibunya meninggal kan Zio " ujar Irma

"Aku juga bingung Irma ibu Zio menitipkan satu kartu beserta pin nya dan kamu tau kartu itu tak terbatas " ucap Sekar

Irma terkejut lalu menatap bayi Zio

" sepertinya dia berasal dari keluarga kaya" ucap Irma

" Ya aku juga berpikir seperti itu " ucap Sekar

" Apa Zio tidak di berikan nama belakang atau Marga nya?" tanya Irma

" Tidak ada irma " ucap Sekar

" Bagaimana jika besar nanti Zio bertanya" ucap Irma

Sekar menghela nafasnya lalu menatap wajah Zio

"Aku akan berkata jujur" jawab Sekar

" Bunda" panggil Sila yang datang bersama Vania

" Iyah sayang ada apa?" tanya Sekar

" Sila dan Vania ingin melihat adek Zio" ucap Sila

" kemarilah " pinta Sekar

Vania dan Sila menatap gemas bayi Zio

" Hehehe adek lucu sekali" ucap Vania

" Kamu benar Vania " ucap Sila

Semenjak kehadiran Kenzio di Panti Asuhan Kasih Bunda suasana semakin ramai dengan kelucuan Zio

Seorang Wanita cantik dengan wajah khas Asia berjalan santai sambil memikirkan sesuatu

Bruk

Gadis itu tak sengaja menabrak seseorang saat melihat wajah seorang yang di tabrak nya

" Aku merasa seperti perna bertemu dengan nya tapi di mana?" batin Maura

Ya Gadis itu adalah Maura Alexander yang sedang melanjutkan kembali kuliah nya di London

" Apa kamu sengaja ingin menabrakkan diri?" tanya Pria bermata hazel itu dengan tatapan dingin

" Maaf Tuan saya tidak sengaja dan tidak seperti yang Tuan pikirkan" ucap Maura menatap tajam pria itu

" Jika begitu jangan menghalangi jalanku " ucap Pria itu tegas

" Dasar sombong " batin Maura kesal menatap tajam

"Jangan menatapku seperti itu Lady " ucapnya dingin

" Edwar " Panggil Seorang pria bermata biru yang tampan walaupun masih di bawah Edwar

" oh jadi namanya Edwar" batin Maura

Edwar Kingston Seorang pria dengan kekayan dan berbagai bisnis yang ia punya baik legal maupun Ilegal

" Ada Apa?" tanya Edwar pada Asistennya bernama James Arthur

" Anggota kita di serang oleh kelompok Black Moon " ucap James panik

" Kita kesana sekarang " ucap Edwar mengepalkan tangannya

" Baik Ed" ucap James

Saat Edwar akan melewati Maura tatapan mereka bertemu dan Jantung Maura berdetak kencang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!