05 ( Akankah ini awal kebahagiaanku )

"Gimana Dok kondisi nenek ini?"

"Alhamdulillah kondisi nenek baik-baik saja dia hanya kekurangan darah akibat tusukan tadi, beruntung disini golongan darah ( A ) ada persediaan. Nenek ini juga beruntung dilarikan kerumah sakit dengan tepat waktu, saya tidak bisa menjamin telat sedikit apa yang akan terjadi dengannya."

"Saya beruntung dihari pertama saya mendatangi kota jakarta saya sudah bisa membantu sesama manusia dan berhasil menyelematkan nyawanya ini sungguh momen yang tidak akan pernah saya lupakan."

"Saya bisa memahaminya nona, baiklah saya tingal dulu."

"Baik Dok."

"Biarpun uang yang nantinya aku ingin gunakan sebagai pegangan tingal sedikit, aku bersyukur aku bisa berbuat kebaikan yang nantinya akan menolongku di kehidupan-kehidupan yang akan datang."

******

DIDALAM RUANGAN RAWAT.

"Gimana kondisi nenek?"

"Alhamdulillah nenek baik-baik saja Nak, nenek dengar kamu yang menolong Nenek, kamu juga yang telah membayar biaya perawatan Nenek apa itu benar?"

"Iya benar Nek, nenek tidak boleh memikirkannya aku ikhlas aku juga tidak akan meminta imbalan, nenek baik-baik saja dan kondisi sudah kembali pulih saja itu sudah Alhamdulillah."

"Nenek bersyukur di jaman moderen seperti ini masih ada orang baik yang mau menolong seseorang yang tidak ia kenal sama sekali, kamu gadis berhati malaikat sayang Nenek sangat beruntung."

"Terus tempat tinggal kamu dimana bisakah nenek meminta alamatnya?"

"Aku tidak bisa memberikannya kepada nenek."

"Tapi kenapa? Kamu tidak percaya kalau nenek orang baik-baik? Nenek bukanlah orang jahat."

"Bukan seperti itu Nek, Tyara percaya kalau nenek orang baik-baik, tapi aku tidak bisa memberikannya karena aku tidak memiliki tempat tingal."

"Maksudnya?"

"Tyara baru menetap di kota ( J ) baru pagi tadi, disini Tyara hanya bermodal nekat dan sesungguhnya Tyara tidak memiliki saudara atau kerabat dekat disini, nenek tidak perlu membalas kebaikanku akibat menolong nenek, Tyara sangat ikhlas, ya sudah karena nenek sudah berada disini dan sudah ada keluarga yang akan datang, Tyara pamit pergi ya."

"Tidak sayang kamu janganlah pergi ikutlah dengan nenek dan tinggal lah bersama nenek."

"Tidak Nek, itu malah akan merepotkan Nenek, belum lagi kondisiku yang memiliki bayi itu tambah akan merepotkan Nenek dan yang lainya tidak perlu sekali lagi terima kasih atas tawarannya."

"Baiklah kalau kamu menolak bisakah nenek yang ikut tinggal denganmu? Kamu orang yang telah menyelematkan nyawa nenek, tidak bisa dikatakan telat sedikit saja mungkin nenek sudah tidak ada, kamu orang yang telah menolongku jika sesuatu terjadi sama kamu entah sama bayi kamu Nenek tidak akan memaafkan diri nenek, kamu bersedia kan membawa nenek tingal bersama?"

"Nek, nenek jangan berfikiran sempit, Tyara ikhlas menolong nenek dan Tyara juga tidak meminta imbalan apa-apa, Tyara tidak mengijinkan nenek ikut denganku, Tyara juga tidak akan ikut dengan nenek, Tyara harap nenek akan mengerti."

"Baiklah jika kamu menolak tawaran nenek apa bisa nenek memberikan kamu pekerjaan?"

"Nek?"

"Nak tolong jangan tolak tawaran nenek,"

"Baiklah Tyara menerima tawaran nenek, Tyara bersedia menerima pekerjaan itu dan Tyara tidak masalah jika hanya sekedar menjadi asisten rumah tangga."

"Baiklah nenek tidak akan memaksa kamu nenek tau kamu anak yang baik dan pastinya akan sungkan jika menerima pekerjaan yang bisa saja nenek memberikan, kondisi nenek sudah lumayan membaik dan alangkah baiknya nenek dirawat di Rumah bersediakah kamu langsung ikut dengan nenek?"

*****

"Jadi ini kediaman nenek?"

"Iya ini kediaman nenek, sekarang kamu ikut tinggal disini, jadi janganlah sungkan dan anggap saja seperti rumah kamu sendiri ya."

"Iya Nek, tapi sebelumnya apa disini nenek tingal seorang diri?"

"Tidak, disini bukan bukan hanya sendiri tapi ada Putra kandung Nenek berserta istrinya selain itu ada juga cucu laki-laki Nenek yang juga menetap disini."

"Syukurlah setidaknya jika aku tidak ikut tinggal bersama nenek masih ada keluarga yang menyayangi nenek, tapi mereka menyayangi nenek kan?"

Tapi balasan Nenek malah terdiam dan melamun.

"Kenapa nenek hanya diam? Apa disini nenek tidak diperlakukan dengan baik?"tanya Tyara lagi.

"Bukan seperti itu Nak, mereka menyayangi nenek kok hanya saja ...

"Hanya saja kenapa nek?"

"Sudahlah jangan dibahas, Bik kamu antarkan non Tyara ya."

"Iya Nek."

*****

"Semoga betah disini ya Non, mereka keluarga baik-baik dan tidak memandang rendah antar status pembantu maupun majikan, hanya saja untuk sikap Nyonya Alexa kamu harus menahan."

"Nyonya Alexa?" Tyara nampak terkejut dan teringat akan sahabat baiknya, tapi itu dulu kini ia tak mengharapkannya lagi.

"Kenapa? Sesuatu telah terjadi?"tanya Bibik.

"Tidak apa-apa kok Bik, sekali lagi terima kasih."

"Iya sama-sama Non, ya sudah saya permisi dulu,"

"Baiklah."

Pov Tyara.

Aku sadar ini mungkin jalan takdirku. Aku tidak mengira setelah kepergian ku aku malah berganti disayangi oleh nenek yang bahkan dia bukanlah keluarga kandungku.

Bersambung.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!