Aria kini sudah bisa berdiri tegak kembali, sedangkan Sho sudah selesai dalam menganalisis pergerakan Absolute Being. "Kita butuh rencana untuk mengalahkan monster itu, lagipula kita tidak bisa kabur dan membiarkan monster itu mengamuk. Pemukiman warga disekitar hutan ini akan terkena imbas nya" Ucap Aria kepada Sho sembari mencoret tanah dengan batang kayu untuk menyusun rencana.
"Baiklah, aku akan mengikuti rencana mu, untuk sekarang kita pulihkan stamina terlebih dahulu" Ucap Sho sembari menumbuhkan pohon apel dan membuatnya berbuah agar bisa mendapatkan sumber makanan.
Sho mengambil beberapa buah apel dan memberikan nya kepada Aria. Setelah memakan beberapa buah apel, mereka berdua pun merancang rencana untuk mengalahkan Absolute Being yang mengamuk itu. Hari kini sudah menjadi malam, Aria membuat bola kecil yang dapat bersinar, itu adalah matahari buatan yang mungil.
"Kita mendapatkan keuntungan dari alam karena kemampuan mu dalam mengembalikan tanaman. Akan tetapi kekuatan ku tak bisa digunakan secara penuh karena kemampuan ku bergantung pada matahari." Ucap Aria sembari menyusun rencana lalu memakan apel yang diberikan Sho.
"Ini akan menjadi taruhan kita. Apakah kita yang mati atau monster itu." Balas Sho kepada Aria.
"Berbeda dengan monster, kelemahan Absolute Being tidak terletak pada dada atau jantung nya. Inti Absolute Being terletak di leher nya, dan kita harus memenggal kepadanya." ucap Aria sambil menggambar sosok Absolute Being di tanah dan menggaris bagian lehernya.
Sho dan Aria mempersiapkan banyak jebakan untuk menghambat pergerakan Absolute Being. "Sho... jangan gegabah dan berhati-hatilah. Satu serangan fatal darinya bisa membuatmu mati" suara Persephone terdengar dalam benak Sho, penuh kekhawatiran.
Sho mengumpulkan tekad, lalu berkata, “Aku berjanji, aku dan Aria akan memenangkan taruhan ini."
Kini 2 jam telah berlalu, Sho dan Aria bersiap di pos jaga mereka masing-masing, sesuai prediksi Absolute Being benar-benar muncul di hadapan Sho dan Aria.
"Aku sudah menunggu kedatangan mu!" Teriak Sho sembari mengendalikan akar akar didalam tanah untuk menjerat kaki Absolute Being ketiga kalinya.
"KAU PIKIR TRIK YANG SAMA UNTUK KETIGA KALINYA AKAN MEMPAN!?" Teriak Absolute Being tersebut dengan penuh amarah, dia menghancurkan akar yang menjerat kaki nya lalu berlari menyerbu Sho.
Namun, akar itu hanya pengecoh. Rencana Sho untuk memancing amarahnya berhasil. Saat Absolute Being menerjang ke arahnya, ia jatuh ke dalam lubang yang sangat dalam. Dengan sigap, Sho melepas kalungnya dan mengubahnya menjadi Bident. "Aku akan memanggangmu!" teriak Sho, menebas cahaya hijau dengan senjatanya.
Cahaya hijau mengenai Absolute Being, menciptakan api hijau yang membakar tubuhnya hidup-hidup. Sho lalu mengendalikan akar untuk menutup lubang itu setebal mungkin dan memanjat ke atas pohon tempat Aria berada. "Rencana pertama berhasil. Sekarang armor-nya mungkin sedikit melemah,” ucap Sho kepada Aria.
"Kerja bagus, sekarang ayo memulai rencana kedua." Aria memunculkan busur berbentuk bintang dari kekosongan, wujud busur nya berbeda dengan siang tadi, kali ini terasa sedikit lebih lemah.
Tak sampai semenit kemudian, Absolute Being keluar dari lubang jebakan. "KALIAN PIKIR TRIK KONYOL SEPERTI ITU AKAN MEMBUNUHKU!?" teriaknya. Suaranya parau, mengerikan, dan mencekam.
"Siapa juga yang mengira itu bisa membunuhmu!?" balas Aria dari atas, sambil mengumpulkan energi untuk menembakkan panah kuat.
"Kau pikir aku akan membiarkanmu menyerangku? Dasar makhluk fana!" seru Absolute Being sambil memanggil pedang hitam dari kekosongan dan menerjang ke arah Aria.
Namun langkah nya terhenti, bukan karena akar ataupun pohon. Tapi Sho sendiri lah yang menahan pergerakan nya menggunakan Bident miliknya. "Kau pikir aku akan membiarkan mu menyentuh nya!?" Teriak Sho sembari menusuk Absolute Being secara bertubi-tubi dengan Bident miliknya.
Ada yang berbeda dengan Bident milik Sho. Biasanya ukurannya setara pedang, tapi kini memanjang hingga dua meter. "Hadapi aku! Akulah lawan mu!" Teriak Sho sembari menyerang secara acak kearah Absolute Being.
(Beberapa menit sebelumnya...)
Persephone sempat berbicara pada Sho,
"Sho... sebenarnya Bident milikmu memiliki potensi lebih besar. Wujud sejatinya memiliki panjang dua meter. Kau bisa bertarung sambil menjaga jarak jika kau menggunakan wujud sejati nya." ucapnya dalam kepala Sho.
(Kembali ke masa kini...)
Sho kini menggunakan potensi penuh dari Bident-nya. Meski kurang berpengalaman, serangannya membuat Absolute Being kewalahan. "Ini yang kau sebut bertarung!? Seranganmu sungguh bodoh dan tak berguna!" Absolute Being mengamuk, menebaskan pedangnya ke arah Sho hingga membuatnya terpental ke pohon.
Tanpa sepengetahuan Absolute Being, serangan Sho hanya pengalih perhatian. Begitu Sho terpental, akar-akar langsung menjerat tubuh sang Absolute Being. Di sisi lain, Aria telah lama mengumpulkan energi matahari dari pantulan bulan. Kini, kekuatan itu sudah terkumpul. "Hancurlah!!" teriak Aria, menembakkan panah cahaya besar yang begitu terang hingga menerangi malam.
Serangan itu tepat mengenai leher Absolute Being, menghancurkan armor-nya yang sebelumnya retak. "Kau pikir serangan selemah itu bisa membunuhku!? Makhluk lemah seperti kalian membuatku muak!!!" Absolute Being mengamuk, menghancurkan akar-akar yang menjeratnya.
Sho mundur ke atas pohon dan kini berada di samping Aria. "Baiklah, taruhan dimulai. Saatnya bertarung serius" ucap Sho dengan nada serius
"Aku tidak akan memaafkanmu jika kau mati duluan" balas Aria.
"Tidak akan!" sahut Sho, melompat turun dari pohon, disusul oleh Aria.
"Persephone! Berkahi aku!" teriak Sho lantang. Hutan bergemuruh, kekuatan alam melapisi tubuhnya.
"Apollo! Berikan aku kekuatanmu!" seru Aria. Cahaya kuning keemasan menyelimuti tubuhnya, rambut biru tuanya berubah menjadi kuning terang.
"Majulah! Aku akan membunuh dan mengirim kalian ke neraka!" teriak Absolute Being, mengangkat pedangnya tinggi-tinggi dan menghantamkan ke tanah.
Efek dari hantaman itu membuat tanah menjadi longsor, sulit untuk bertarung karena tidak ada pijakan yang memadai, sayangnya itu tidak berguna, karena Sho bisa saja mengendalikan akar akar yang berada didalam tanah untuk menjadi pijakan.
Aria dan Sho menyerang secara bersamaan, Sho menusuk tanpa henti menggunakan Bident miliknya, sementara Aria terus memanah titik persendian Absolute Being untuk membatasi pergerakan nya.
Pertarungan memanas, Sho berhasil memojokkan Absolute Being dengan Bident miliknya "Seperti nya kau mulai melemah ya!?" Sho memprovokasi sang Absolute Being.
Sang Absolute Being menebas pedang nya kearah Sho, namun berhasil tertahan oleh Sho. "Kau pikir aku akan marah karena trik murahan mu!" balas sang Absolute Being atas ejekan murahan Sho.
Mereka berdua bertarung sengit, panah Aria selalu mengenai titik lemah dari Armor Absolute Being. Sang Absolute Being tidak bisa menghindar karena Sho selalu menahan pergerakan nya. "ROAAAAAR!" Sang Absolute Being mengaum sangat keras auman nya membuat Sho hampir mundur
Tekanan udara dari auman tersebut sangatlah kuat, tetapi Sho itu pintar, dia mengikat kedua kaki nya menggunakan akar pada saat itu agar dia tidak terbawa oleh tekanan udara. "Kau pikir aku bodoh!" Ucap Sho kepada Absolute Being.
Akar yang tadinya melilit kaki Sho kini berpindah kearah Absolute Being, membuat nya terjebak lagi. Aria mengambil kesempatan ini untuk menembakkan ratusan panah menuju satu titik, yaitu armor bagian leher Absolute Being yang terekspos.
"Kalian benar benar membuat ku marah!" Teriak Absolute Being sembari menebas akar yang mengganggu pergerakan nya.
Sho mendapatkan celah dan secepatnya dia menusuk kearah leher Absolute Being, serangan Sho mungkin tidak sekuat panah Aria, namun tusukan dari Bident Sho benar benar presisi dan berhasil menusuk leher Absolute Being secara bertubi-tubi dalam satu titik yang sama.
Absolute Being marah lalu ia melemparkan pedangnya ke arah Aria, hampir mengenainya. Sho terkejut dan memalingkan wajah. "Aria! Kau baik-baik saja!?" teriaknya.
"Berani sekali kau memalingkan wajah dari musuhmu!?" Absolute Being memukul Sho hingga terpental lagi.
Aria melihat Sho terpental, lalu memanah membabi buta. "Dasar monster sialan!"
"Mengecewakan. Kupikir aura matahari memperkuat dirimu, tapi ternyata sama saja!" Absolute Being mulai mendekati Aria.
Sho yang batuk darah mencoba untuk berdiri kembali dan berlari kearah Absolute Being untuk menyerang namun sayangnya dia sudah berada dihadapan Aria. Belum sempat Sho menyerang sang Absolute Being menusuk perut Aria hingga berlubang menggunakan tangan nya. "Ah... benar benar lemah, kupikir kalian memiliki potensi tapi seperti nya aku terlalu berekspektasi." Ucap sang Absolute Being sembari melempar tubuh Aria.
Namun aneh nya tak ada darah yang melapisi tangan Absolute Being. "Apa!? bagaimana mungkin dia tidak mengeluarkan darah padahal perut nya sudah ku lubangi." Ucap Sang Absolute Being kepada dirinya sendiri.
Tubuh Aria yang dilempar berubah jadi cahaya dan lenyap. Aria asli melompat dari atas pohon, mengunci gerak Absolute Being. "Menjauh dariku dasar manusia hina!" Ucap sang Absolute Being sembari membanting Aria ketanah
Aria bergerak dengan lincah "Tidak semudah itu!" Ucap Aria sembari mengunci pergerakan sang Absolute Being menggunakan teknik bela diri yang dipelajari oleh nya.
"Sho sekarang!" Perintah Aria kepada Sho, Aria terlihat benar-benar kesulitan untuk mengunci pergerakan monster kuat itu.
Sho, yang sudah membentuk momentum, melesat dengan Bident. "Dasar makhluk menyedihkan! lepaskan aku!!" Teriak Absolute Being sembari mencoba melepas dirinya dari Aria, namun tidak sempat.
KRAK!!
Bident Sho menusuk tepat kearah leher Absolute Being, tusukan Sho begitu presisi sehingga tusukan nya mengenai leher Absolute Being yang armor nya sudah pecah. "Aku takkan mati semudah itu!!" Sang Absolute Being berteriak dan aura hitam menyelimuti tubuh nya.
Tapi Sho tak menyerah. Ia terus menusuk lebih dalam, dibantu Aria yang melapisi Bident dengan cahaya kuning..
"PERGI DAN TEMUI AJAL MU!" Teriak Sho dan Aria secara bersama, sang Absolute Being berteriak sangat keras, suara nya benar benar memekikkan telinga, aura hitam nya menjalar hingga mengenai tubuh Aria.
Pada akhirnya, kepala Absolute Being terlepas. Aura hitam yang tadinya melapisi tubuhnya kini pudar, dan tubuh nya yang tadinya berdiri tegak lurus perlahan menghilang jadi abu, bersamaan armor-nya. "Kita berhasil..." Ucap Sho dengan nada lemah.
"Kita berhasil..." ucap Sho dengan nada lemah.
"Yah, kau benar. Kita berhasil," Aria tersenyum. Mereka tos, lalu ambruk ke tanah.
"Ahahaha... aku tidak menyangka akan bertempur dengan orang yang baru kukenal” tawa Aria.
"Itu benar-benar melelahkan... ini pengalaman pertamaku bertarung." Ucap Sho kepada Aria dengan nada yang santai
Tawa Aria mendadak berhenti. "Apa yang kau bilang barusan?" Aria bertanya untuk memastikan.
"Aku bilang ini pertarungan pertamaku." Jawab Sho terhadap pertanyaan Aria.
"Astaga... jadi aku bertarung bersama pemula?" Aria tertawa kecil.
"Omong-omong berapa umur mu?" Tanya Aria tiba-tiba.
"Enam belas. Memangnya kenapa? Kita seumuran, kan?" jawab Sho dengan nada penuh kecurigaan.
Aria tertawa terbahak-bahak. "Ahahahaha! Ternyata kau lebih muda dariku! Aku tujuh belas tahun! Jadi aku lebih dewasa!"
Sho tercengang. "Bohong!" balasnya tak percaya. Mereka pun terus berdebat dan bercanda dengan hal-hal konyol.
"Hei, disaat perut mu berlubang pada saat itu, jantung ku serasa berhenti ketika melihat mu mati." Ucap Sho kepada Aria, nada nya terdengar khawatir
"Yah itu memang diluar prediksi kita, tapi aku berhasil melakukan improvisasi pada rencana dan membuat klon yang terbuat dari cahaya." Ucap Aria sembari meregangkan badan nya.
"Kita tim yang hebat kan?" Tanya Sho kepada Aria.
"Untuk standar dari tim yang baru dibentuk, kita hebat." Jawab Aria dengan bangga.
Matahari pun terbit, tapi kali ini tak hanya matahari yang terbit, namun hubungan Sho dengan Aria juga. Pasca-pertempuran mempertaruhkan nyawa, kini Sho dan Aria semakin akrab, meskipun mereka berbincang-bincang tentang hal yang konyol dan terkesan absurd. Namun itulah yang membangun hubungan mereka berdua secara perlahan-lahan namun pasti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
J. Elymorz
SERU IH, CEPET UPDATE GA?!
2025-04-20
1
Ryu
Menarik
2025-04-21
0