Bab 4: Undangan ke Sarang Singa

Beberapa hari kemudian, Make memberanikan diri menghubungi Kiara. Gadis itu menyambut panggilannya dengan antusias dan tanpa ragu mengundangnya untuk datang ke salah satu restoran bintang lima cabang dari jaringan milik keluarganya. Sebuah kesempatan emas!

Ketika Make tiba di restoran mewah itu, ia sedikit terkejut dengan suasananya yang begitu elegan dan formal. Para staf berpakaian seragam rapi menyambut setiap tamu dengan hormat. Make yang datang dengan pakaian kasualnya merasa sedikit berbeda, namun ia tetap mempertahankan ketenangannya.

Tanpa diduga, Kiara memberitahunya bahwa ayahnya juga sedang berada di sana. Ayah Kiara ternyata seorang mantan koki internasional legendaris yang telah meraih berbagai penghargaan bergengsi dan diakui sebagai salah satu koki bintang lima terbaik di dunia. Informasi ini membuat beberapa staf dan tamu yang melihat Make datang dengan pakaian biasa sedikit meremehkannya. Mereka berbisik-bisik di belakang punggungnya, mempertanyakan selera Kiara.

Ayah Kiara, seorang pria berwibawa dengan aura seorang maestro kuliner, melihat kedatangan Make dengan tatapan yang sulit dibaca. Awalnya, ia merasa sedikit tidak enak melihat penampilan Make yang jauh dari kesan seorang tamu penting di restorannya. Namun, demi menghargai undangan yang telah dibuat putrinya, ia memutuskan untuk menahan diri dan melihat apa yang akan terjadi. Ia duduk di sebuah meja VIP, mengamati interaksi antara Make dan Kiara dengan mata yang tajam dan penuh penilaian. Angka '7' di atas kepala Kiara yang terlihat oleh Make di panelnya terasa seperti tantangan yang harus ia taklukkan di hadapan seorang legenda kuliner.

****

Kiara menyambut Make dengan senyum hangat, tidak terpengaruh oleh tatapan meremehkan beberapa orang di sekitarnya. "Ayah, kenalkan, ini Make. Dia punya ketertarikan yang sama dengan dunia kuliner dan katanya punya beberapa resep menarik."

Ayah Kiara mengulurkan tangannya dengan sopan, meskipun tatapannya masih menyelidik. "Selamat datang, Make. Senang bertemu denganmu. Kiara bercerita sedikit tentangmu." Nada suaranya tenang namun mengandung otoritas.

Make menjabat tangan ayah Kiara dengan sopan namun penuh percaya diri. "Suatu kehormatan bisa bertemu dengan Anda, Tuan. Saya sangat mengagumi karya-karya Anda." Dalam hatinya, Make merasa sedikit gugup berhadapan dengan seorang legenda, namun ia berusaha untuk tidak menunjukkannya. Ia tahu, kesan pertama sangat penting, terutama di hadapan ayah Kiara. Angka '7' di atas kepala Kiara di panelnya menjadi pengingat bahwa ia harus segera bertindak untuk meningkatkan afeksinya.

"Jadi, resep menarik apa yang kamu bawa?" tanya ayah Kiara, langsung ke inti pembicaraan. Tatapannya masih mengamati Make dengan seksama, mencari tahu keseriusan pemuda di hadapannya.

Make tersenyum. "Sebenarnya, Tuan, saya lebih suka menunjukkannya langsung daripada hanya bercerita. Jika dapur Anda mengizinkan, mungkin saya bisa menyiapkan sesuatu?" Ia menawarkan diri untuk memasak, memanfaatkan 'keahlian' instan yang ia miliki. Ini adalah cara terbaik untuk membuktikan kemampuannya dan mungkin memukau Kiara dan ayahnya sekaligus. Angka '7' di panelnya seolah berdenyut, menunggu respons dari tindakannya.

Ayah Kiara tampak sedikit terkejut dengan tawaran Make yang tiba-tiba. Beberapa koki di dapur yang bisa mendengar percakapan itu juga saling pandang dengan alis terangkat. Seorang tamu berpakaian mewah bahkan terkekeh kecil.

"Memasak di dapur saya?" tanya ayah Kiara dengan nada sedikit meremehkan namun masih sopan. "Dapur ini memiliki standar yang cukup tinggi. Apa kamu yakin?"

Make mempertahankan senyumnya. "Sangat yakin, Tuan. Saya percaya diri dengan kemampuan saya." Ia menatap mata ayah Kiara dengan keyakinan yang dibuat-buat, menyalurkan aura seorang koki profesional yang baru ia 'dapatkan'. Angka '7' di atas kepala Kiara di panelnya tampak tidak berubah, namun Make merasa ini adalah momen krusial. Kesannya di hadapan ayah Kiara akan sangat mempengaruhi pandangan Kiara padanya.

Kiara sendiri tampak sedikit terkejut namun juga penasaran dengan keberanian Make. Ia menatap ayahnya dengan tatapan memohon. "Ayah, mungkin tidak ada salahnya kita coba. Aku juga jadi ingin tahu resep rahasia keluarga Make seperti apa."

Ayah Kiara menghela napas pelan. Ia melihat kesungguhan di mata Make dan rasa ingin tahu di mata putrinya. "Baiklah," katanya akhirnya. "Tapi ingat, Nak, standar di sini sangat tinggi. Jangan sampai mengecewakan." Ia memberikan isyarat kepada salah satu kepala koki untuk mengawasi Make di dapur.

Make mengangguk dengan penuh terima kasih. "Saya mengerti, Tuan. Saya akan melakukan yang terbaik." Ia mengikuti kepala koki menuju dapur restoran yang tampak berkilauan dan dipenuhi dengan peralatan canggih. Ini adalah panggungnya. Saatnya 'keahlian' instan dari Sistem beraksi. Ia melirik panelnya sekilas. Angka '7' di atas kepala Kiara masih sama, tapi Make yakin, setelah ia menunjukkan kemampuannya di dapur, angka itu pasti akan meroket.

Semua mata tertuju pada Make saat ia mulai bergerak di dapur. Dengan gerakan cepat dan terampil, seolah telah bertahun-tahun berkecimpung di dunia kuliner, Make mengambil berbagai bahan dan peralatan. Aroma harum mulai memenuhi seisi dapur, membuat para koki yang mengawasinya saling berbisik kagum. Ayah Kiara yang mengamati dari kejauhan tampak semakin tertarik, alisnya sedikit terangkat melihat kecepatan dan ketelitian Make.

Setelah beberapa saat yang terasa singkat, Make menyelesaikan hidangan barunya. Tampilannya sederhana namun menggugah selera. Ia membagikan beberapa porsi kecil kepada para staf dan beberapa tamu VIP yang tertarik dengan keramaian di dapur.

Saat suapan pertama masuk ke mulut mereka, ekspresi kebingungan bercampur kekaguman langsung terlihat. Mata mereka terpejam sejenak, seolah merasakan sesuatu yang lebih dari sekadar rasa. Beberapa koki yang meremehkan Make kini tampak bengong, mencoba memahami cita rasa kompleks yang baru pertama kali mereka rasakan. Seorang tamu yang tadinya terkekeh kini terdiam, terhipnotis oleh sensasi rasa yang luar biasa. Bahkan ayah Kiara terlihat sedikit linglung, mencoba mencerna setiap nuansa dalam hidangan tersebut.

"Ini..." gumam seorang koki senior dengan mata berkaca-kaca, "...seolah mengingatkanku pada masa jayaku dulu."

"Energi... aku merasa seperti mendapatkan kembali semangat yang hilang," timpal seorang tamu dengan nada takjub.

Ayah Kiara, setelah mencicipi hidangan itu dengan saksama, menghampiri Make dengan langkah cepat. "Nak, resep ini... sungguh luar biasa. Saya ingin membelinya. Sebutkan harganya." Nada suaranya kini penuh antusiasme, jauh berbeda dari sebelumnya.

Make tersenyum tulus menatap Kiara. "Tuan, resep ini bukan untuk dijual. Ini hadiah untuk Kiara." Ia memberikan tatapan lembut pada Kiara, dan di panel Sistemnya, ia melihat angka di ikon 'Love' di atas kepala Kiara melonjak drastis menjadi '65'. Tampaknya, bukan hanya keahlian memasaknya yang memukau, tapi juga tindakannya memberikan resep itu secara cuma-cuma kepada Kiara.

Setelah memberikan resep berharganya kepada Kiara, suasana di restoran itu berubah drastis. Ayah Kiara, yang kini terkesan dengan Make, mengajak pemuda itu untuk duduk bersamanya dan berbincang lebih lanjut. Mereka membahas berbagai hal tentang dunia kuliner, dan Make dengan 'keahlian' instannya mampu mengimbangi percakapan seorang maestro. Kiara sendiri tidak bisa menyembunyikan kekagumannya pada Make. Angka 'Love' di atas kepalanya terus berfluktuasi di sekitar angka 65, sesekali naik sedikit setiap kali Make melontarkan pujian atau menunjukkan perhatian padanya.

Ayah Kiara bahkan menawarkan Make kesempatan untuk bekerja sama dalam mengembangkan menu baru untuk restorannya. Ini adalah tawaran yang sangat menguntungkan, bukan hanya dari segi finansial, tapi juga untuk meningkatkan citra Make di mata Kiara. Make dengan senang hati menerima tawaran tersebut, melihatnya sebagai langkah strategis untuk semakin dekat dengan targetnya.

Beberapa minggu berlalu. Make aktif terlibat dalam pengembangan menu baru bersama tim koki restoran Kiara. Ia terus menunjukkan keahlian memasaknya yang luar biasa, membuat semua orang di dapur terkesan. Ia juga tidak melupakan Anya. Sesuai dengan misi harian dari Sistem, ia memberikan hadiah-hadiah mewah kepada gadis itu, yang semakin meningkatkan tingkat afeksinya. Angka 'Love' di atas kepala Anya kini telah mencapai angka 80-an. Make merasa seperti sedang memainkan dua permainan sekaligus, dan ia unggul di keduanya.

Saldonya terus bertambah dengan pesat berkat hadiah dari Sistem setiap kali ia mengeluarkan uang untuk Anya dan berinteraksi dengan Kiara. Ia bahkan sudah mulai melirik beberapa vila mewah di pinggir kota, membayangkan dirinya kembali ke kehidupan kemewahan, bahkan lebih baik.

Suatu malam, setelah selesai berdiskusi tentang menu baru dengan Kiara, ayah gadis itu menepuk bahu Make dengan senyum hangat. "Nak, saya jarang sekali terkesan dengan seseorang secepat ini. Kamu memiliki bakat yang luar biasa dan... yah, Kiara sepertinya sangat menyukaimu."

Kiara yang berdiri di samping ayahnya tersipu malu, namun tidak menyangkal perkataan ayahnya. Angka 'Love' di atas kepalanya terlihat jelas oleh Make, kini mencapai angka 85.

Make tersenyum penuh kemenangan. Ia semakin dekat dengan tujuannya. Kekayaan instan dari Anya dan potensi jaringan bisnis tak terbatas dari Kiara semakin nyata. Sistem ini benar-benar memberikan kekuatan yang luar biasa, dan Make merasa dirinya berada di jalur yang benar untuk mewujudkan semua fantasinya. Ia hanya perlu sedikit lagi kesabaran dan terus memainkan perannya dengan sempurna. 'Sumber Daya Uang Tak Terbatas' pasti akan menjadi miliknya dalam waktu dekat.

Episodes
1 Bab 1: Prolog
2 Bab 2: Bisikan Sistem yang Menggoda
3 Bab 3: Tawaran Menggiurkan Lain
4 Bab 4: Undangan ke Sarang Singa
5 Bab 5: Pilihan untuk Saat Ini
6 Bab 6: Pengeluaran Fantastis
7 Bab 7: Tonggak Triliunan dan Evolusi
8 Bab 8: Menjelajahi Batas Kemampuan Baru
9 Bab 9: Malam yang Panas
10 Bab 10: Keahlian Instan
11 Bab 11: Pertemuan yang Tidak Terduga
12 Bab 12: Kecurigaan Sang Ayah
13 Bab 13: Menjadi Kuat
14 Bab 14: Rasa Berani
15 Bab 15: Keajaiban dan Hutang Budi
16 Bab 16: Kembali Muda
17 Bab 17: Mencari Penghasil Uang
18 Bab 18: Pembantaian Kelompok
19 Bab 19: Hadiah Semakin Menarik
20 Bab 20: Ide yang Gagal
21 Bab 21: Melampiaskan Kekesalan
22 Bab 22: Mencoba Menarik Perhatian
23 Bab 23: Investasi Kemanusiaan
24 Bab 24: Ruangan Privat
25 Bab 25: Jejak Masa Lalu
26 Bab 26: Keluarga
27 Bab 27: Informasi yang Mendadak
28 Bab 28: Misi Baru
29 Bab 29: Karena Hobi
30 Bab 30: Sebuah Perasaan
31 Bab 31: Kehidupan Sebelumnya
32 Bab 32: Kembali Kekeluarga
33 Bab 33: Upgrade Sistem
34 Bab 34: Renovasi
35 Bab 35: Sebuah Hubungan
36 Bab 36: Memulai Kembali
37 Bab 37: Langkah Awal di Kota
38 Bab 38: Mendekati Kesetiaan Penuh
39 Bab 39: Suara yang Kembali Panas
40 Bab 40: Memulai Pembangunan
41 Bab 41: Lebih dari Sekadar Bisnis
42 Bab 42: Kekuatan di Balik Layar
43 Bab 43: Pembangunan Bersama Dokter
44 Bab 44: Pertemuan Tidak Terduga
45 Bab 45: Kepekaan yang Intens
46 Bab 46: Bisikan Sistem yang Menjengkelkan
47 Bab 47: Rasa Bersalah dan Misi Baru
48 Bab 48: Kedatangan Rentenir
49 Bab 49: Kemegahan Villa
50 Bab 50: Persaingan Daftar Pengikut Setia
51 Bab 51: Target dan Rencana
52 Bab 52: Hal yang Memalukan
53 Bab 53: Kejutan di Ranjang Hangat
54 Bab 54: Hadiah Utama Tiba Tepat Waktu
55 Bab 55: Membeli Pelayan Lain
56 Bab 56: Dunia Baru (Season 2)
57 Bab 57: Sistem Versi Dua
58 Bab 58: Misi Bertahan Hidup
59 Bab 59: Tempat Tersembunyi
60 Bab 60: Menghilangkan Musuh
61 Bab 61: Linglung Bukan Karena Racun
62 Bab 62: Peningkatan Kekuatan
63 Bab 63: Meningkatkan Kekuasaan
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Bab 1: Prolog
2
Bab 2: Bisikan Sistem yang Menggoda
3
Bab 3: Tawaran Menggiurkan Lain
4
Bab 4: Undangan ke Sarang Singa
5
Bab 5: Pilihan untuk Saat Ini
6
Bab 6: Pengeluaran Fantastis
7
Bab 7: Tonggak Triliunan dan Evolusi
8
Bab 8: Menjelajahi Batas Kemampuan Baru
9
Bab 9: Malam yang Panas
10
Bab 10: Keahlian Instan
11
Bab 11: Pertemuan yang Tidak Terduga
12
Bab 12: Kecurigaan Sang Ayah
13
Bab 13: Menjadi Kuat
14
Bab 14: Rasa Berani
15
Bab 15: Keajaiban dan Hutang Budi
16
Bab 16: Kembali Muda
17
Bab 17: Mencari Penghasil Uang
18
Bab 18: Pembantaian Kelompok
19
Bab 19: Hadiah Semakin Menarik
20
Bab 20: Ide yang Gagal
21
Bab 21: Melampiaskan Kekesalan
22
Bab 22: Mencoba Menarik Perhatian
23
Bab 23: Investasi Kemanusiaan
24
Bab 24: Ruangan Privat
25
Bab 25: Jejak Masa Lalu
26
Bab 26: Keluarga
27
Bab 27: Informasi yang Mendadak
28
Bab 28: Misi Baru
29
Bab 29: Karena Hobi
30
Bab 30: Sebuah Perasaan
31
Bab 31: Kehidupan Sebelumnya
32
Bab 32: Kembali Kekeluarga
33
Bab 33: Upgrade Sistem
34
Bab 34: Renovasi
35
Bab 35: Sebuah Hubungan
36
Bab 36: Memulai Kembali
37
Bab 37: Langkah Awal di Kota
38
Bab 38: Mendekati Kesetiaan Penuh
39
Bab 39: Suara yang Kembali Panas
40
Bab 40: Memulai Pembangunan
41
Bab 41: Lebih dari Sekadar Bisnis
42
Bab 42: Kekuatan di Balik Layar
43
Bab 43: Pembangunan Bersama Dokter
44
Bab 44: Pertemuan Tidak Terduga
45
Bab 45: Kepekaan yang Intens
46
Bab 46: Bisikan Sistem yang Menjengkelkan
47
Bab 47: Rasa Bersalah dan Misi Baru
48
Bab 48: Kedatangan Rentenir
49
Bab 49: Kemegahan Villa
50
Bab 50: Persaingan Daftar Pengikut Setia
51
Bab 51: Target dan Rencana
52
Bab 52: Hal yang Memalukan
53
Bab 53: Kejutan di Ranjang Hangat
54
Bab 54: Hadiah Utama Tiba Tepat Waktu
55
Bab 55: Membeli Pelayan Lain
56
Bab 56: Dunia Baru (Season 2)
57
Bab 57: Sistem Versi Dua
58
Bab 58: Misi Bertahan Hidup
59
Bab 59: Tempat Tersembunyi
60
Bab 60: Menghilangkan Musuh
61
Bab 61: Linglung Bukan Karena Racun
62
Bab 62: Peningkatan Kekuatan
63
Bab 63: Meningkatkan Kekuasaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!