Setelah melewati percintaan panas mereka, Devan tidak bisa melanjutkan tidurnya. Ada perasaan bersalah setelah mengambil keperawanan calon istri adiknya.
Kebiasaan yang sering dilakukan Devan jika tengah galau adalah merokok, menatap gumpalan asap yang keluar dari mulutnya dengan pikiran menerawang jauh.
Jasmine ikutan terbangun, perlahan dia bangkit berjalan kearah Devan. Berusaha bersikap normal seraya berusaha menahan perih di selangkangan nya dan rasa pusing akibat minum anggur merah barusan.
"Pak Devan."
"Kenapa tidak lanjut tidur?" tanya Devan tanpa menoleh sedikitpun pada Jasmine yang duduk disebelahnya.
"Tidak bisa tidur."
"Kenapa? Apa kamu menyesal dan merasa bersalah dengan semua yang sudah terjadi diantara kita?" Devan kembali beritanya, kali ini dia menatap bola mata Jasmine yang terlihat sendu.
"Tidak sana sekali, lagian aku sudah lama menyukai dan penasaran dengan permainanmu pak Devan."
"Jasmine, aku tidak menyangka jika nyali mu begitu besar mendekati bahkan berhubungan denganku."
"Pak Devan tidak perlu khawatir, aku janji tidak bakal menuntut apapun darimu. Ini terjadi atas dasar suka sama suka, ya kan pak?"
"Aku sudah tahu apa alasanmu melakukan semua ini Jasmine?"
"Apa selama ini pak Devan sudah mengetahui perselingkuhan tunanganku Dirga dan sepupuku Bella, kenapa pak Devan malah tidak memberitahuku?"
"Itu bukan urusanku Jasmine, akan lebih baik jika kamu mengetahuinya sendiri." Devan kembali menyesap rokok dan terlihat begitu menikmatinya.
"Pak, apa aku boleh mencoba rokokmu."
"Silahkan, tapi apa kamu tidak takut ketagihan. Seperti punyaku berusuan." Devan tersenyum sinis, merasa berhasil membuktikan kejantanan pada Jasmine.
"Tidak!"
"Perlu kamu ingat Jasmine, Dirga adalah adikku dan tiga bulan lagi kalian akan menikah. Aku tidak ingin menjadi ajang balas dendammu atas perbuatan Dirga dan Bella." Devan menatap tajam kearah Jasmine yang justru tersenyum nakal.
Ditempat lain, setelah percintaan panasnya bersama Bella. Dirga baru tersadar jika meminta Jasmine untuk mengantarkan jas nya.
"Astaga gawat!"
"Ada apa sayang?" tanya Bella bangkit berjalan mendekati Dirga yang terlihat panik.
"Semoga saja tadi Jasmine tidak datang ke sini."
"Apa maksud mu?"
"Tadi sore aku meminta Jasmine untuk mengantarkan jas, namun aku lupa karena kamu datang terlebih dahulu dan langsung mengajakku masuk kamar."
"Habis gimana lagi, ini kesempatan langka berhubung kedua orang tuamu tengah berada diluar negeri. Kapan lagi kita bebas bercinta seperti ini." jawab Bella tersenyum merasa menang mendapatkan Dirga.
"Nomor ponsel Jasmine tidak bisa dihubungi lagi." Dirga beberapa kali mencoba untuk menghubungi Jasmine namun kembali suara operator yang menjawab.
"Kenapa jadi panik gini sih sayang, kamu kan bisa menghubungi kakakmu Devan. Aku yakin saat ini mereka pasti tengah bersama, perusahaan kakakmu kan seringkali melemburkan karyawannya hingga larut malam begini."
"Kamu benar juga Bell, baiklah aku akan hubungi mas Devan."
Devan yang masih terlibat perdebatan kecil dengan Jasmine, langsung mengangkat panggilan masuk dari Dirga. Namun terlebih dahulu dia memberikan kode dengan jari telunjuknya kearah Jasmine agar tidak bersuara.
"Hallo, ada apa kamu menghubungiku Dirga?"
"Maaf mas menganggu, aku cuma beritanya apa mas Devan sedang bersama tunangan ku Jasmine?"
"Ya, dia aku suruh lembur karena pekerjaan dikantor sedang menumpuk. Apa kamu merasa keberatan jika tunanganmu keseringan lembur!"
"Tidak...tidak sama sekali mas, Jasmine adalah asisten mas dikantor, Jadi mas bebas meminta Jasmine untuk bekerja kapanpun. tolong sampaikan salam sayangku pada Jasmine ya mas. Dan selamat bekerja."
"Okey."
Setelah panggilan mereka terputus, Devan melempar asal ponselnya ke atas meja.
"Ternyata calon kakak ipar ku pintar berbohong juga ya." gisa Jasmine tersenyum senang.
"Jangan panggil aku kakak ipar, mulai sekarang jangan jadikan aku sebagai ajang balas dendam mu lagi." ucap Devan kesal dan berlalu pergi meninggalkan Jasmine yang tersenyum puas, meski tersimpan luka dibalik semuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments