I'M Your Little Slut ( Lisa Harem )
IYLS - Two
Cahaya matahari yang menembus tirai tipis membuat Limario mengerjap pelan. Kepalanya terasa berat, mungkin karena alkohol semalam. Saat dia bergerak, dia merasakan sesuatu yang aneh—kasurnya lebih empuk dari biasanya.
R. Limario D'Mano
Hoamm...
// langsung duduk, matanya menyapu ruangan luas dengan interior mewah.
Dia menghela napas. Semalam dia di pesta Sean, di... bar. Setelah itu? Kabur sama sugar Daddy nya itu. Sisanya samar.
Ponselnya bergetar di atas nakas. Sebuah pesan singkat terpampang di layar.
R. Limario D'Mano
// mendengus ; hanya membaca pesannya ; lalu melempar ponselnya ke kasur.
R. Limario D'Mano
Ugh… Damon kampret, ninggalin gue sendirian…
Orang
Permisi, pesanan sarapan untuk Tuan D'Mano.
Orang
Tuan? Jika tidak berkenan, saya bisa tinggalkan sarapannya di depan pintu.
R. Limario D'Mano
Hhrrgg… Yaaa bentar, ya ampun cerewet banget sih.. 💢
Bangkit dari tempat tidur tanpa baju, hanya pakai celana pendek longgar. Jalan malas ke arah pintu, rambut masih berantakan, dan wajah sembab bangun tidur.
R. Limario D'Mano
* membuka pintu sambil ngomel.
Orang lagi enak-enak tidur, lo—
pintu kebuka. Keduanya langsung terdiam.
Si petugas hotel—seorang pria jangkung, kulit tan, bahu bidang, rahang tegas, dengan potongan rambut rapi dan seragam hitam elegan—menatap langsung ke arah dada Limario yang telanjang. Matanya membelalak tipis. Bahkan dia sempat refleks menelan ludah sebelum cepat-cepat kembali ke mode profesional.
R. Limario D'Mano
( O...ma...gad!! )
Orang
( Sial... dia cantik & sexy banget. Dan Bekas-bekas merah itu… damn! )
Orang
* mata sempat ngelirik ke arah dada ; cepat-cepat balik ke wajah Limario.
Uh… Selamat pagi, Tuan D’Mano. Maaf kalau saya membangunkan.
Orang
Sarapannya sudah saya antar sesuai permintaan Tuan Damon.
R. Limario D'Mano
* melipat tangan di dada ; memiringkan kepala, menyeringai nakal.
Ooo... ternyata petugas room service-nya seganteng ini ya?
R. Limario D'Mano
* bersandar ke pintu ; membiarkan dada dan bahunya tetap terekspos.
Orang
* tersenyum tipis, jelas canggung tapi berusaha tetap tenang.
Kebetulan saya yang sedang bertugas mengantarkan ke kamar VIP pagi ini.
R. Limario D'Mano
Dan kebetulan gue tamunya. Gila… bisa mimpi basah gue malem ini.
R. Limario D'Mano
* tertawa kecil ;sok polos.
Nggak, nggak… gue cuma bilang lo terlalu bagus buat sekadar nganterin sarapan.
Orang
* hanya menunduk sopan, tapi ada bayangan senyum di sudut bibirnya.
R. Limario D'Mano
Boleh tahu nama lo, Mas Petugas Ganteng?
R. Limario D'Mano
Hmm… Rayven.
R. Limario D'Mano
Nama yang seksi. Cocok sama mukanya.
Rayven
Silakan menikmati sarapannya. Jika Anda butuh bantuan lain, cukup tekan nomor layanan.
R. Limario D'Mano
Sayang banget. Padahal gue butuh ditemenin sarapan.
Limario menunduk sedikit, seakan merasakan kesedihan yang samar. Dia melihat Rayven dengan mata yang sedikit melankolis, dan ada kesan kecewa yang terpatri di wajahnya.
R. Limario D'Mano
Ya udahlah… gak apa-apa sih. Gue kebiasa sendiri kok
* bergumam sedih namun masih bisa terdengar Rayven.
Rayven yang tadinya diam, terdiam sebentar mendengar suara Limario berubah, dan tanpa sadar hatinya ikut tergerak. Dia bisa merasakan ada sesuatu yang lebih dari sekadar kata-kata itu. Suasana hening, hanya terdengar suara detak jantungnya yang semakin cepat.
Rayven
Apa… apa anda benar-benar butuh di temenin sarapan, tuan?
Limario mengangkat kepala, matanya langsung menyala, terkejut tapi juga senang. Dia tersenyum, sedikit lebih lebar, seakan sinar harapan baru muncul di wajahnya.
R. Limario D'Mano
Jadi lo mau nemenin gue? Gue janji sarapannya gak bakal ngebosenin.
Rayven
Yah… kalau tuan yakin saya nggak ganggu…
Rayven
( kesempatan juga sih 😏 )
R. Limario D'Mano
* langsung meraih tangan Rayven ; menariknya masuk ke dalam.
R. Limario D'Mano
Gak ganggu, malah gue justru lebih suka ada lo di sini!
Rayven terdiam sejenak, tapi akhirnya mengikuti Limario. Limario mendudukkan Rayven dengan lembut di sofa, lalu berjalan ke meja depan lagi untuk mengambil sarapannya. Limario melakukan gerakan sedikit menggoda, berputar dengan langkah yang santai dan percaya diri, matanya tetap memperhatikan Rayven yang duduk di sofa.
R. Limario D'Mano
* duduk santai dengan dada telanjang ; senyum nakalnya muncul sambil mengambil sesendok makanan.
Rayven
* berusaha menjaga ekspresi ; tapi matanya tak bisa lepas dari tubuh Limario.
Rayven
Saya… hanya tidak menyangka Tuan D’mano akan menyambut saya dalam… keadaan seperti ini.
R. Limario D'Mano
Tuan D’mano? Buset, lo kayak manggil arwah ayah gue. Panggil aja Limario.
R. Limario D'Mano
Gue lebih suka dipanggil Limario. Kedengeran lebih seksi, kan?
Limario mengambil potongan ayam dengan tangan kosong, mencelupkannya ke saus, lalu menyuapkannya pelan ke mulut—sengaja tak sepenuhnya bersih, saus merah menempel di bibir bawahnya dan menetes pelan ke dadanya yang terbuka.
R. Limario D'Mano
Mmm... enak juga, ya. Tapi agak berantakan sih.
Rayven matanya mengikuti gerakan saus itu menetes turun, bergulir di kulit dada Limario yang licin, dan berhenti di dekat npple-nya. Nafas Rayven tertahan sejenak.
Rayven
* menelan ludahnya susah payah.
R. Limario D'Mano
* menyeringai kecil ; pura-pura tak sadar ; tapi tatapannya jelas menggoda saat ia menoleh pada Rayven.
Rayven
* tangannya refleks terangkat pelan ke dada Limario yang belepotan saus ; nyaris menyentuh.
Saya hanya… hanya ingin bantu bersihin—
R. Limario D'Mano
* langsung meraih tangannya, menariknya lebih dekat.
Kalau lo pengen, tinggal bilang aja. Gak usah nahan-nahan, Ray.
Rayven
* menunduk ; wajahnya panas.
( Kenapa napas gue jadi sesingkat ini… Kenapa dia keliatan segitu menggoda padahal cuma makan? )
Rayven
Limario… ini gak pantes.
R. Limario D'Mano
* menjilat bibirnya perlahan ; sisa saus masih menempel.
Tapi lo gak mundur juga, kan? Lo penasaran, ya... mau tau rasanya, kayak apa rasanya gue.
Rayven mendongak cepat. Limario membusungkan dadanya, memperlihatkan dengan sengaja bagaimana saus dari makanannya masih belepotan menetes pelan dari dagunya, meluncur ke dada.
R. Limario D'Mano
* mengecap sisa saus di ujung bibir sambil mendesah kecil.
Ahh... belepotan lagi. Males bersihin sendiri, padahal ada yang bisa bantu, ya nggak?
Rayven
( S!al… dia bener-bener mainin gue. Gue bisa gila kalau dia terus begini. )
Rayven
( Gue harus… tapi gue nggak bisa berhenti... )
Rayven
* tanpa sadar mencium bekas saus di sudut bibir Limario.
Rayven
Gue… sorry. Gue gak tau kenapa gue—
R. Limario D'Mano
* menahan pergelangan tangan Rayven ; tatapannya dalam tenang tapi mengikat.
Gak usah minta maaf, Rayven. Lo cuma ngelakuin apa yang lo pengen, kan?
R. Limario D'Mano
Gue baru bahaya kalau lo mulai beneran tertarik.
Rayven
Dan kalau gue udah tertarik… lo siap?
R. Limario D'Mano
Gue selalu siap, Daddy 😉
Rayven sempat terpaku. Napasnya tertahan. Nada suara Limario, tatapan genitnya, dan tubuh setengah terbukanya—semuanya seperti undangan yang tak terucap.
Rayven
Lo ini... terlalu tahu caranya ngerusak fokus gue.
R. Limario D'Mano
Ya emang itu tujuan gue, Rayven.
Tangan Rayven bergerak, tapi tertahan di tengah jalan. Ia menatap dada Limario yang masih ada bekas saus. Limario menyadari itu, sengaja membusungkan dada lebih jelas sambil menahan tawa kecil.
R. Limario D'Mano
* berbisik.
Mau bersihin? Gue izinin kokk~
R. Limario D'Mano
* membalas ciumannya ; tersenyum disela ciuman mereka.
Rayven
* mengusap pinggang Limario sensual ; usapan naik ke n!₱₱[€ nya ; mencubitnya gemas.
R. Limario D'Mano
Mmhh... Janganh – main-main di situhh.
Rayven
* melepas ciumannya.
R. Limario D'Mano
Hah?! Kenapa lo—
Rayven
* mendorong tubuh Limario hingga terbaring di sofa.
Shutt... Diem dluu, sayang.
R. Limario D'Mano
Hhnnh...a-ahh... Rayhh~
Rayven
* menjilati saus yang terciprat di dada Limario ; jilatan terus berpindah ke n!₱₱[€ nya.
R. Limario D'Mano
Aaahh... ituhh~
R. Limario D'Mano
* mencengkeram bantal sofa dengan satu tangan ; yang lain menarik rambut Rayven pelan.
Aaaahh... sialan... ngghh... itu enak banget~
Comments
zeze
THORRR, ADUHH KOK BARU 2 EPISODES /Sob/
2025-04-14
1
Littlebear(second account)
ini gak dilanjut kah?
2025-05-10
0
Littlebear(second account)
crazyy upp yok kak
2025-04-11
1