Tibalah fika di depan pintu apartmen wildan.
Fika mendengar wildan sedang berdebat dengan seseorang. dari suaranya Fika sudah bisa menebak dengan siapa wildan berbincang.
Eky, kakak wildan.
Fika langsung menekan pasword apartmen wildan dan membuka pintu. Terlihat Eky dan Wildan sedang bertengkar hingga keduanya tidak menyadari kedatangan Fika.
"Dek kamu apa apa'an sih..!! bagaimana bisa kamu berfikir seperti itu ??!! " Eky terlihat sangat marah pada adiknya itu.
"Aku gak mau menikah dengan perempuan murahan seperti dia mas..!!" jawab wildan dengan suara lantang.
Deg
Fika sangat terkejut dengan apa yang di katakan Wildan.
"Apa yang di katakan Mas Wildan? kenapa mas Wildan berkata begitu tentang aku" batin Fika bertanya tanya.
Hatinya bergetar, di penuhi rasa takut dalam hatinya. Dia merasa akan ada hal yang tidak dia bayangkan akan terjadi.
"Mas..?"
Suara fika membuat Eky dan Wildan memutar kepalanya melihat ke arah Fika yang berdiri di pintu menuju ruang tengah tempat Eky dan Wildan berada.
"Fika..? " ucap Wildan dan Eky bersamaan.
Wildan melihat Fika. keduanya saling pandang. Tatapan Wildan begitu berbeda, tatapan yang sulit di artikan. Ada kebencian di matanya.
Mata Fika mulai berkaca kaca.
Dia menghampiri Wildan dengan langkah gontai.
" Mas Wildan kenapa berkata seperti itu tentang Fika? " Fika bertanya dengan perasaan marah dan kecewa.
Wildan membisu. mengalihkan pandanganya ke arah lain menghindari tatapan kekasihnya yang sedang menunggu jawaban dari Wildan.
Eky berdiri, beranjak dari sofa.
"Dek .. bicarakan baik baik dengan Fika.
Selesaikan masalah ini dengan pikiran tenang." Eky berujar pada Wildan.
Eky pun melangkan dan berdiri di depan Fika.
"Fika ... mas Eky pulang dulu, kalian harus bicara dengan kepala dingin." Eky menguatkan Fika yang sudah meneteskan air mata.
Eky melangkah keluar dari apartmen Wildan.
Hening..
sejenak hanya keheningan di antara mereka.
"Mas.. jawab pertanyaan Fika..!" dengan suara marah Fika menyadarkan Wildan dari tatapan kosongnya.
"Apa yang harus aku jawab?" jawab Wildan dengan ketus.
"Mas ada apa dengan mas?" Fika memelankan suaranya. Dia mencoba meredam perasaannya. dia ingin mendengar penjelasan Wildan kenapa dia menyebut dirinya wanita murahan.
Fika duduk di sofa tepat di samping Wildan. Fika meraih tangan Wildan. namun dengan kasar wildan menepis tangan Fika.
Fika terkejut dengan perubahan sikap Wildan dalam sekejap, Bagaimana bisa Wildan yang sangat mencintainya, sangat memanjakannya bisa seperti ini.
"Mas ? apa Fika punya salah?, Jelasin apa salah Fika? Apa yang sudah Fika lakuin sampai mas begini? " Fika menangis.
Wildan hanya diam tidak menatap Fika.
"Mas...??" Fika sangat menunggu jawaban Wildan.
"Kita batalkan pernikahan kita Fi " ucap Wildan. Matanya menatap arah lain, mengalihkan pandangan dari Fika.
Hati Fika hancur seketika.
Kata kata Wildan bagaikan petir yang menyambar dirinya. Ia tidak mengerti apa yang terjadi.
Fika berusaha tenang dan memahami kata kata Wildan. Air matanya tidak bisa berhenti.
"Mas.. ? Apa maksud mas? kita sudah menantikan pernikahan ini sejak lama? "
Wildan hanya diam.
Saat ini Wildan menjadi sosok paling pengecut di mata Fika.
"Mas Wildan ..!!!" tegur Fika.
Fika mulai tak bisa menahan dirinya untuk tenang lagi.
"Aku nggak yakin bisa menerimamu menjadi istriku" jawab Wildan menatap mata Fika dengan kejam.
"Setelah 8 tahun kenapa baru sekarang kamu tidak yakin mas? apa salahku? kenapa baru sekarang kamu berniat meninggalkan aku? pernikahan kita 3 hari lagi mas..?!!" Fika.
"Aku hanya tidak bisa menerima keadaanmu fi. Aku tidak mau menikah dengan perempuan murahan seperti dirimu" kata kata Wildan begitu kejam.
Fika benar benar tidak menyangka Wildan menyebut dirinya wanita murahan.
"Kenapa aku menjadi wanita murahan di matamu mas? kenapa? siapa yang sudah mempengaruhimu? " Fika.
Wildan hanya diam mematung.
dia tetap tidak memandang Fika yang berada di sampingnya.
"Mas.. ayo kita bicarain baik baik.. mas tau aku sangat mencintaimu mas. " Fika merendahkan suaranya memelas memohon agar Wildan mau berkata apa yang terjadi sebenarnya.
Fika sangat tau Wildan begitu mencintainya sama seperti Fika yang sangat mencintai Wildan.
"Pergi dari sini fi.. Aku ingin sendiri" Wildan beranjak pergi ke kamarnya meninggalkan Fika di ruang tamu yang sedang menangis.
"Mas Wildan tunggu... setidaknya katakan apa salahku padamu mas? " Fika berdiri dan Wildan menghentikan langkah kaki nya.
"Kau tidak salah, hanya aku yang tidak bisa" jawab Wildan singkat dan segera berlalu kekamarnya menutup pintu kamarnya.
Fika masih berdiri di ruang tamu. Dia menangis sejadi jadi nya.
15 menit berlalu
Fika mulai tenang dan berhenti menangis. dia meyakinkan dirinya bahwa Wildan hanya sedang salah paham tentang suatu hal. dan dia juga mungkin sedang gugup karna pernikah sebentar lagi.
Fika berjalan menuju kamar Wildan. berdiri tepat di depan pintu.
"Mas.. Aku percaya mas Wildan mencintaiku seperti aku yang juga sangat mencintai mas Wildan. Aku anggap kita tidak pernah bertengkar, Aku menganggap tidak pernah mendengar apa yang barusaja mas katakan.
Aku akan menunggu sampai mas siap mengatakan semuanya sehingga aku bisa menjelaskan kesalahpahaman yang ada di pikiran mas, Aku menunggumu mas.. Aku mencintai mas.. " ungkap Fika di depan kamar Wildan.
Lalu Fika keluar dari Apartmen Wildan.
Wildan mendengar apa yang di katakan Fika.
Wildan menangis, Hatinya begitu perih.
Dia sangat mencintai Fika. Namun apa yang terjadi padanya sampai dia ingin membatalkan pernikahan impiannya dengan Fika.
Wildan menghancurkan barang barang dikamarnya dia juga menghancurkan foto foto Fika dengan dirinya yang dia gantung di dinding kamarnya.
Tangan Wildan terluka darahnya bercucuran setelah menghancurka cermin besar di hadapannya. Dia menangis, sedih,marah dan kecewa tampak di matanya.
Apa yang terjadi sebenarnya gaes..???
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
puri purihat
hadir
2022-04-11
1
🅿!💤©€$_--🦈 🐬
hadirr....🙏🙏🙏
semngt dlm berkarya...🙏🙏👍👍💪💪💪
2021-04-11
1
᯽ᗩᗬᗴᘂᛙᚤ᯽
makin penasaran aku....
bakal maraton deh kayaknya...
2021-02-20
1