Semakin Sayang
Asifa dan Nasihin kembali ke lokasi LK diselenggarakan. Setelah membeli beberapa makanan dan minuman siap saji mereka meluncur dengan motornya. Diperjalanan mereka tidak banyak yang diobrolkan.
Asifa,Gadis manis
Kurang 5 menit sayang, Abang harus mengisi materi di LK.
Asifa berbicara mendekati kearah telinga Nasihin disamping kanan.
Nasihin
Rasanya hati Abang bergetar ketika adik mengatakan 'sayang' itu. Hehe.
Asifa mencubit pinggang Nasihin dengan gemas.
Nasihin
Aww tuh kan! Sakit dong sayang!
Adik istirahat diruang Kepanitian cewek saja kalo ingin santai - santai disana. Nanti Abang samperin kalo Abang sudah selesai dengan materinya.
Nasihin masuk ke gedung tempat para peserta itu mengikuti LK. Di belakangnya Asifa mengikuti Nasihin di gedung itu. Asifa memilih duduk di sudut pojok seperti siang tadi. Mengamati Nasihin dan beberapa Pengurus memandu jadwal dimalam ini. Malam ini adalah wawancara peserta mengenai pengetahuan agama,keorganisasian dan misi visi peserta. Para peserta satu persatu maju untuk wawancara mengambil bagian bagian itu. Nasihin sudah duduk di meja depan dan sudah ada beberapa peserta untuk mendapat giliran.
Asifa,Gadis manis
Eh, iya kak!
Rosi mengambil kursi dan duduk mendekati Asifa.
Mata Rosi tertuju ke arah Nasihin. Asifa sekilas melirik Rosi yang mengamati gerak gerik Rosi.
Rosi
Sudah lama jalan dengan Abang yah?
Pertanyaan itu sontak mengagetkan Asifa.
Asifa,Gadis manis
Hemmm belum ada 2 tahun Kak,
Rosi
Lumayan lama juga yah.
Rosi
Tahun ini aku juga ambil S2 di Jakarta.
Asifa,Gadis manis
Oh Ya, selamat ya kak!
Rosi
Iya, aku seneng. Akhirnya bisa satu kampus lagi dengan Abang walaupun beda Fakultas yang dipilih. Paling tidak,ini salah satu usaha juga agar lebih dekat dengan Abang.
Asifa terkejut dengan kata Rosi. Asifa hanya bisa tersenyum dengan reaksinya.
Rosi
Abang itu lahir dari keluarga yang mampu dan agamis. Suatu hari pasti Abang bisa berjodoh dengan orang yang lebih pantas,contohnya seperti aku. Kalau aku jadi kamu, aku akan lebih tahu diri saja.
Bahasa yang dilontarkan Rosi,membuat mata Asifa terbelalak. Seperti menampar pipi Asifa. Asifa tersadar lagi dan kembali mulai pesimis dengan kelanjutan hubungan mereka nantinya. Rosi benar, kenyataannya memang status diantara mereka jauh berbeda.
Rosi
Setelah wisuda S1 ini,kamu mau melanjutkan kemana Fa?
Asifa,Gadis manis
Enggak ada Kak! Aku akan mulai kerja dengan guru honor.
Rosi
Huh? Itu artinya kamu sudah kalah berperang denganku. Kamu mengakui ke kalahan mu dalam hal ini. LDR akan banyak menimbulkan masalah - masalah baru. Mungkin saja dengan keluargamu. Kamu akan disuruh cepat menikah atau dijodohkan dengan laki laki lain.
Asifa melotot mendengar ucapan Rosi. Pandangannya nanar,melihat Nasihin yang begitu berkharisma itu. Asifa jadi tahu diri.
Rosi
Tidak perlu dijelaskan lagi bukan? Dari dulu Abang juga sayang denganku
Mungkin karena sudah ada kamu,kami tidak ada status pasti. Yang penting perhatian Abang membuat aku senang dan membuat aku makin sayang.
Asifa,Gadis manis
Iya! Semoga demikian hal nya.
Rosi menatap Asifa,antara ketidakpercayaannya. Ternyata begitu lemah dan rapuh seorang Asifa ini dihadapannya.
Asifa,Gadis manis
Berusahalah untuk mendapatkan apa yang kakak mau. Aku belum sejauh itu dengan Abang. Kakak benar, suatu hari nanti masa depan Abang lebih bagus dibanding aku dan mungkin bukan aku yang mendampingi Abang kelak.
Rosi
Sepertinya kamu sudah lebih banyak tahu tentang rumus hidup ini yah. Yang dekat akan lebih cepat sampai pada finis nya.
Asifa,Gadis manis
Aku berusaha realistis kak.
Mata Asifa kembali nanar dengan gambaran masa depannya yang jauh dengan Bg Nasihin. Jurang itu sangat tajam,sulit dilaluinya.
Andi
Woy! Ngobrol apa kalian?
Bg Andi tiba tiba datang dan mendekati tempat kami sedang duduk.
Rosi
Ah, gangguin saja kau Ndik!
Andi
Ros, lembar pertanyaan tertulis nya diletakkan dimana?
Rosi
Di atas meja ruang kepanitian Ndik.
Andi
Ayo! Jangan kau gangguin Asifa Ros! Kau ini!
Rosi bangkit dari tempat duduknya menuju ruang kepanitian untuk mengambil lembar lembar pertanyaan tertulis untuk peserta LK.
Asifa,masih menatap jauh Nasihin yang sudah mulai selesai mewancarai beberapa peserta LK dibidang Nilai nilai Islam dan kepribadian.
Sesekali mata mereka bertemu, dan Nasihin melemparkan senyum kearah Asifa. Senyum itu tulus, tetapi membuat Asifa resah dan menjadi pupus lagi untuk hubungan mereka nanti. Waktu masih sangat jauh untuk memulai lagi hubungan yang lebih baik dengan Nasihin. Tetapi menurut Ita, semua harus kuperjuangkan. Sekalipun aku harus merantau ke Jakarta.
Nasihin duduk menghampiri Asifa.
Nasihin
Tuh kan, ada apa lagi ini?
Asifa,Gadis manis
Tidak ada!
Tatapan kosong Asifa membuat resah Nasihin.
Nasihin
Hug! Rosi ngomong apa ke adik?
Asifa,Gadis manis
Tidak ada!
Ditariknya tangan Asifa, keluar meninggalkan ruangan gedung itu. Asifa membiarkan Nasihin menariknya keluar ruangan.
Diluar air hujan berjatuhan. Airnya jatuh dipermukaan bumi..Menyirami tanaman dan pohon pohon disekitanya. Ada kesejukan dalam tiap tetesnya. Memberi warna kesuburan tanah di sekitarnya.
Nasihin
Kita duduk disini saja.
Nasihin
Hufff...Bagaimana performa Abang dik?
Asifa,Gadis manis
Keren, seperti yang Abang lihat. Adik gak bisa lepas untuk menatap Abang ketika menyampaikan beberapa materi. Kharisma itu membuat cewek cewek akan luluh dan jatuh dalam hayalannyang lebih jauh. Itu yang membuat kekwatiran ku menjadi kekasih Abang. Tiap sudut ruangan dan seisi nya melotot mengagumi Abang dalam baris baris kalimat yang tersampaikan. Rasanya semua terhipnotis..
Nasihin memegang lembut kepala Asifa dengan kasih.
Nasihin
Tuh kan! Guru sastra nya keluar.
Asifa,Gadis manis
Kharisma itu terlalu banyak didalam diri Abang. Bagi - bagilah sama yang lain atau dijual sedikit saja.
Agar aku tidak akan bersaing lagi dengan penggemar - penggemar Abang yang baru lagi....huff!
Nasihin
Huh? Mulai lagi Nic!
Nasihin
Yang penting, adik satu satu nya yang bisa mengalahkan hati Abang.
yang lainnya lewat!
Asifa,Gadis manis
Iya, untuk saat ini.
Besok - besok?
Siapa yang akan menduga?
Nasihin
Ihhhh, tuh kan mulai lagi!
Nasihin kembali membelai kepala Asifa dengan lembut. Asifa menatap Nasihin dengan kasih. Rasa itu semakin dalam. Rasanya ketakutan jauh dari Nasihin semakin hari semakin dalam. Apalagi dengan ucapan Rosi tadi menambah kekacauan perasaan Asifa. Setidaknya nasihat Ita akan lebih dipertimbangkan untuk meniti karier di Jakarta.
Author
Aku geregetan dengan Asifa. Kenapa lemah sekali sih? Rossi seharusnya kamu lawan.
Kenapa kamu menunjukkan kelemahan kamu?
Asifa,Gadis manis
Aku sadar diri Thor! Aku merasa pesimis dengan hubungan ku dengan bang Nasihin. Dari status kami saja sudah berbeda. Lain dengan Rossi yang memang berstatus sama dengan Bang Nasihin.
Author
Cinta itu harus diperjuangkan, Fa! Kamu ini apa sih? Lama - lama ku gigit telinga kamu biar kamu sadar!
Nasihin
Apa kamu bilang Thor? Main gigit - gigit wanita ku?
Author
Aish! Arjuna nya pasang badan.
Nasihin
Iya lah! Apa mau kamu Thor?
Author
Mau aku, Asifa berani memperjuangkan cinta nya padamu. Tidak pasif dan pasrah saja. Geregetan gue!
Nasihin
Oh! Aku setuju kalau itu. Asifa hanya memikirkan kebahagiaanku Saja. Dia tidak memikirkan perasaan nya.
Author
Bodoh nya Asifa itu!
Nasihin
Apa kamu bilang Thor? Asifa bodoh? Berapa IP kamu? Dibanding Asifa kamu kalah jauh, cantiknya, cerdas nya.
Author
Paling tidak aku tidak selemah Asifa loh. Aku selalu memperjuangkan semua yang aku harapkan. Sampai batas kemampuan aku. Dan aku mengakui kalah ketika aku sudah lelah mengejar.
Nasihin
Itu sama saja sebelas dua belas dengan Asifa,Thor!
Author
Apa iya begitu yah?
Nasihin
Iya! Kamu sama - sama lemah seperti Asifa.
Author
Kenapa aku jadi kena ceramah kamu, Nas?
Nasihin
Pikirkan saja sendiri! Bye!
Comments