Pagi-pagi buta semua anggota tim Katering Emil yang sudah dijadwalkan untuk berangkat ke rumah Raden Mas berkumpul.
Sebelum tancap gas mereka memastikan semua barang-barang dan makanan yang harus dibawa sudah masuk ke dalam mobil. Tidak boleh ada yang tertinggal.
Ayu sebagai ketua tim bertanggung jawab dari mulai berangkat sampai nanti pulang semua urusannya berjalan lancar. Katering Emil di hari ulang tahun Raden Mas yang ke 120.
“Sudah lengkap semua ya?”,
“Semua sudah masuk mobil”,
“Jangan sampai ada yang ketinggalan”,
“Berangkat”,
Setelah memastikan tidak ada yang kurang Ayu dan teman-temannya pun berangkat. Menuju ke kediaman Raden Mas di kaki gunung. Di sana Katering Emil akan bekerja hari ini.
Makanan yang berkuah dan minuman yang manis-manis. Semuanya dipacking dengan aman supaya tidak sampai tumpah. Perjalanan ke rumah Raden Mas banyak tanjakan dan lumayan curam.
Hari ini bukanlah kali pertama Katering Emil bekerja untuk keluarga Raden Mas. Beberapa tahun silam paman Ayu pernah diminta menyediakan katering untuk pernikahan cucu pertama Raden Mas.
Dan jauh sebelumnya lagi paman Ayu juga pernah diminta untuk menyediakan katering untuk acara khitanan cucu Raden Mas. Waktu itu belum memakai nama Katering Emil.
Keluarga Raden Mas benar-benar sudah percaya dengan usaha katering yang dikelola oleh paman Ayu.
Hari ini adalah hari pembuktian bagi Ayu.
Ayu harus memberikan pelayanan yang terbaik untuk keluarga Raden Mas. Dan juga membayar kepercayaan yang telah diberikan oleh sang paman kepadanya.
*
Syukurlah semua berjalan dengan baik.
Acara HUT ke 120 Raden Mas berlangsung meriah dengan dihadiri keluarga besarnya. Dari anak-anak Raden Mas sampai cucu-cucu Raden Mas semuanya hadir.
Kerukunan keluarga besar Raden Mas tercermin dari kumpul-kumpul mereka yang diwarnai dengan penuh gelak tawa.
Tidak diizinkan masalah kehidupan untuk dibahas di acara suka ria di hari itu. Semua orang harus ikut bergembira.
Begitu juga dengan Ayu dan teman-temannya. Katering Emil sukses memuaskan tamu-tamu yang datang.
Sejak mereka tiba di rumah Raden Mas sampai mereka berkemas untuk pulang. Semuanya berjalan lancar untuk Ayu dan teman-temannya tanpa kendala yang berarti.
Katering Emil laris manis. Hidangan mereka habis dimakan tanpa ada yang tersisa sia-sia untuk dibuang.
Mereka mendapatkan pujian langsung dari yang punya acara.
“Seperti biasa masakan kalian enak-enak”, kata Raden Mas.
*
Malam hari di rumah Ayu,
Biar pun sudah sampai di rumah. Ayu masih saja terngiang-ngiang dengan acara hari ini di rumah besar itu.
Ada sebuah momen di rumah Raden Mas yang membuat Ayu tidak bisa tidur sampai larut malam. Ayu begitu kepikiran dengan kejadian itu.
Momen itu terjadi setelah jam makan siang sudah berakhir. Ada sesi untuk Raden Mas bersama cucu-cucunya.
Di sebuah ruangan khusus yang tampaknya adalah ruang kerja Raden Mas. Ada anak-anak kecil di dalam sana begitu juga dengan Raden Mas.
Dan di dalam sana juga ada Ayu yang masuk ke dalam ruangan itu dengan membawa nampan berisi es krim untuk cucu-cucu Raden Mas.
Raden Mas membuka sebuah gulungan yang sudah terlihat usang. Rupanya setelah dibuka ada gambar sebuah peta di dalam gulungan tersebut.
Peta itu serupa dengan peta tanah air namun ada sedikit berbeda. Begitu lah Ayu melihatnya.
Raden Mas pun mulai bercerita kepada cucu-cucunya;
“Ada yang tahu ini apa?”,
“Peta kek”,
“Betul sekali ini peta”,
“Ada yang bisa tebak ini peta apa?”,
“Peta perang kek”,
“Peta dinosaurus kek”,
“Jawaban kalian kurang tepat”,
“Mau kakek kasih tahu?”,
“Ini adalah peta harta karun raja-raja”,
“Peta ini diwariskan secara turun-temurun kepada kakek dari leluhur kakek para raja-raja”,
“Harta karunnya apa kek?”,
“Harta karun itu apa kek?”,
“Siapa yang bisa menemukan harta karun di dalam peta ini”,
“Ia akan menjadi kaya raya layaknya seorang raja”,
“Dahulu kakek sempat membawa peta ini kepada petinggi negara”,
“Tidak hanya satu kali”,
“Berkali-kali”,
“Kakek meminta dibentuk tim ekspedisi untuk mencari harta karun di dalam peta ini”,
“Jika harta karun di dalam peta ini bisa ditemukan maka negara ini tidak perlu berhutang lagi”,
“Secuil saja dari harta karun di dalam peta ini sudah bisa dipakai untuk melunasi hutang-hutang negara yang jumlahnya sekarang sudah semakin tidak terbendung”,
“Tapi sayangnya tidak ada yang benar-benar percaya kepada kakek”,
“Tidak ada yang percaya dengan peta harta karun raja-raja ini”,
“Raja-raja pendahulu bangsa ini sudah tahu jika suatu hari negara ini akan kepayahan”,
“Raja-raja pada masa itu mengumpulkan harta-harta mereka dalam jumlah yang tidak terhingga dan menyimpannya untuk menyelamatkan masa depan”,
“Harta-harta itu dikubur di suatu tempat”,
“Dan peta harta karun ini lah satu-satunya petunjuk untuk menemukan harta karun raja-raja peninggalan nenek moyang kita”,
“Sekarang sudah waktunya”,
“Harus ada yang mencarinya”,
“Demi kesejahteraan bangsa”,
Mendengar perkataan Raden Mas, anak-anak kecil itu tidak terlalu begitu memahami. Mereka justru lebih serius makan es krim.
Hanya Ayu di dalam ruangan itu yang benar-benar mendengarkan Raden Mas.
Pandangan mata Ayu tidak pernah lepas dari peta harta karun itu.
Jiwa Ayu serasa terpanggil untuk menemukan harta karun peninggalan para raja-raja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments