rencana dua sahabat

Di sudut kantin kampus sendiri. dua pemuda tampak duduk berseberangan sambil bercanda dan saling mengejek. Mereka adalah Ardi dan reza, dua sahabat yang selalu bersama.

"Bro, kayaknya kita harus mulai mikirin masa depan," ucap Ardi tiba-tiba, ekspresinya serius.

Reza yang masih asyik memandangi dua gadis yang baru saja keluar dari kantin, nayla dan Dina, tak langsung menanggapi ucapan sahabatnya. Matanya masih terpaku pada sosok dua gadis cantik itu yang semakin menghilang.

Melihat itu, Ardi mendengus kesal. Ia mengerlingkan mata dan menepuk bahu sahabatnya.

"Yaelah za! Gue ajak ngomong malah lo asyik mandangin cewek. Ingat, lo udah punya pacar. Lagian, yang lo lihat juga udah pergi!" kata Ardi yang menyadarkan Reza.

reza tertawa kecil dan mengangkat bahu. "Mumpung ada pemandangan bro. Hidup lo tuh terlalu datar. Lo harus belajar menikmati keindahan." ucap Reza menasehati sahabat nya.

"Lah, apa hubungannya sama gue? Gue ngajak ngobrol soal masa depan, lo malah sibuk merhatiin cewek!" gerutu Ardi.

"Emang lo tadi ngomong apa?" tanya reza polos.

"Tuh kan! Gara-gara cewek, lo jadi budek," sindir Ardi jengah.

Reza tertawa , "Serius bro. Gue beneran nggak denger."

Arsi menghela napas panjang.

"Gue bilang, masa sih kita mau hidup begini terus? Nggak pengen buka usaha? Gue capek dipandang sebelah mata." ucap Ardi dengan serius.

Reza kini langsung memasang ekspresi serius mendengar pertanyaan Ardi..

"Gue juga kepikiran sih ar. Cuma gue bingung mau usaha apa."

"Lo ada ide?" tanya Ardi ke Reza.

"Belum. Tapi menurut gue, yang penting kita kumpulin modal dulu. Abis itu baru kita pikirin usaha yang cocok," usul Reza.

"Iya juga ya," Ardana mengangguk setuju.

"Gini aja, setelah kita lulus, kita cari kerja dulu. Minimal setahun buat ngumpulin tabungan bagai mana.!" kata Ardi mendapatkan ide.

"Setuju, bro! Gue yakin kita bisa sukses!" sahut reza penuh semangat.

"Udah yuk cabut. Gue masih ada urusan," kata Ardi sambil beranjak berdiri.

 

tanpa terasa hari sudah sore.

Sore itu, Nayla baru saja pulang kuliah. Saat sampai di gerbang rumah, ia menyapa satpam yang berjaga, Pak Karjo.

"Sore Pak Karjo."

"Sore juga, Non. Kok langsung pulang? Biasanya mampir ke suatu tempat dulu," tanya Pak Karjo ramah.

"Lagi males keluar," sahut Nayla ringan.

"Papa udah pulang belum?" tanya Nayla.

"Udah Non. Tadi pulang lebih awal." jawab pak Karjo dengan sopan.

"Oh, ya udah. Saya masuk dulu ya."

Setelah memarkir kan mobil nya di garasi, Nayla melangkah masuk ke rumah. Ia berpapasan dengan salah satu pembantu nya.

"Non nayla udah pulang?" sapa pembantu itu.

"Udah Bik. Papa ada?" tanya Nayla.

"Ada, Non, lagi di ruang tamu."

"Kalau gitu, bikinin aku jus jeruk, ya? Nanti antar ke ruang tamu aja." pinta nayla

"Siap Non!"

kemudian Nayla langsung, masuk ke ruang tamu, langkahnya langsung terhenti. Matanya membelalak kaget.

"Kamu ngapain di sini?!" serunya tajam sambil melihat orang yang paling di benci nya.

Di sana, berdiri seorang pria yang sangat dikenalnya Iqbal, mantan pacarnya.

Iqbal berdiri dan tersenyum tipis.

"Aku datang ingin menjelaskan kesalahpahaman kita Ay. Tolong dengerin aku dulu." jawab Iqbal.

Mendengar itu, emosi nayla langsung memuncak.

"Kesalahpahaman? Apa yang aku lihat dengan mata kepala ku sendiri itu bukan kesalahpahaman! Kita udah putus, dan aku nggak mau dengar penjelasan apa pun dari kamu!" kata Nayla dengan tegas.

Pak Andi, ayah Nayla, yang sedari tadi duduk di sofa dalam diam. mencoba menenangkan putrinya.

"Sayang, nggak boleh begitu." kata pak Andi.

"Papa! Kenapa Papa malah nyuruh dia masuk rumah? Kenapa nggak langsung usir aja?" bentak Nayla kesal.

Iqbal menarik napas panjang, lalu menoleh ke Pak Andi.

"Maaf Om, kalau kedatangan saya nggak diinginkan. Saya pamit dulu." kata Reza mencoba mencari muka dengan papa nya Nayla.

Pak Andi hanya mengangguk.

"Hati-hati, salam buat ayah kamu." jawab pak Andi yang tidak menghentikan keinginan Iqbal.

"Iya Om. Saya sampaikan."

Sebelum pergi, Iqbal kembali menatap Nayla.

"Ay aku harap kamu mau ngasih aku kesempatan buat jelasin semuanya." pinta Iqbal untuk terakhir kali nya.

Nayla menatapnya dingin.

"Nggak ada kesempatan kedua. Aku muak lihat kamu. Sekarang pergi!" teriak Nayla.

Iqbal hanya tersenyum tipis sebelum akhirnya melangkah keluar. Namun, dalam hati, ia berkata:

"Tunggu aja Ay. Setelah aku berhasil mendekati papa kamu, gue bakal taklukan kamu. perusahan ku lagi butuh suntikan dana dari perusahaan pap mu. Kalau nggak? aku juga nggak bakal repot-repot ngejar cewek macam kamu.!" batin Iqbal. ternyata Iqbal mendekati Nayla hanya untuk urusan bisnis. supaya bisnis orang tua nya selalu mendapatkan suntikan dana dari perusahan papa nya Nayla.

Setelah kepergian Iqbal, nayla menoleh ke ayahnya dengan kesal.

"Papa, tumben banget pulang awal. Biasanya lupa kalau punya anak di rumah." seru Nayla.

Pak Andi menghela napas.

"Papa kerja juga buat kamu Sayang. Buat masa depan kamu." jawab pak Andi.

"Ya udah, terserah Papa. Aku ke kamar dulu." jawab Nayla yang malas berdebat dengan papa nya.

Saat Nayla hendak naik ke lantai atas, pembantu rumahnya datang membawa segelas jus jeruk.

"Non, ini minumannya gimana?"

"Antar ke kamar aja, Bik," jawabnya cepat sebelum melangkah pergi.

 

Keesokan harinya, di kampus, Nayla berjalan berdampingan dengan Dina.

"Eh, Din, kemarin gue kesel banget pas pulang kampus," keluh Nayla.

Dina menoleh. "Kesel kenapa lagi?"

"Gimana gue nggak kesel? Baru masuk rumah, eh, udah lihat cowok brengsek itu."

"Cowok brengsek? Siapa?" tanya Dina mengeryitkan kening nya.

"Siapa lagi kalau bukan Iqbal!" jawab Nayla dengan wajah kesal.

"Hah? Ngapain dia ke rumah lo?" tanya Dina terkejut

"Ya ngemis-ngemis minta kesempatan buat jelasin."

Dina mendengus. "Terus, lo kasih kesempatan?"

"Ya nggak lah! Gue bego apa? Udah jelas dia selingkuh di depan mata gue!"

Dina tersenyum puas. "Bagus deh kalau lo udah sadar. Gue kira lo masih bucin."

"Najis! Gue muak lihat mukanya!"

Dina tertawa kecil. "Udah, lupakan aja. Yang penting jangan kasih dia kesempatan lagi."

Namun Saat mereka berbelok di tikungan, tiba-tiba brakk! Nayla kembali bertabrakan dengan seseorang.

"Ih, kenapa sih di kampus ini orang-orang jalannya nggak pake mata?" gerutunya sambil memungut buku yang berserakan.

Lalu terdengar suara laki-laki yang familiar. "Maaf, Mbak! Nggak sengaja."

nayla mengangkat wajah dan langsung terbelalak.

"Elo lagi?!" teriak Nayla dengan marah saat menyadari orang yang menabrak Ardi kembali.

Ardi tersenyum kikuk. "Serius, Mbak, gue nggak sengaja." kata Ardi.

"Lo hobi banget sih nabrak gue?" bentak nayla kesal.

Dari samping, Dina hanya bisa terkikik melihat pertengkaran kecil itu. Ia berbisik pelan ke Nayla.

"Duh, si Ardi ini ganteng juga ya."

nayla melirik temannya dengan tajam. "Din, gue colok mata lo sekarang juga ya kalau masih ngomong begitu" marah nayla

Dina hanya tertawa kecil.

"Ya jangan Nay, ini mata masih pengen mandangin tuh cowok ganteng." jawab Dina.

"Idih, jaim dikit kek jadi cewek Din." kata Nayla yang merasa risih mendengar sikap centil Dina.

Dina yang melihat Nayla sewot hanya tertawa kecil. "Udah deh, gak usah sewot-sewot amat."

"Bagaimana gue gak sewot?! Tuh cowok gak punya mata apa?! Hobinya nabrak gue mulu! Bikin mood gue ilang aja!" ucap Nayla kesal.

Dina yang melihat Nayla marah-marah mencoba menasihatinya. "Udah deh, gak usah marah-marah! Nanti cepet tua baru tau rasa."

Nayla yang mendengar nasihat Dina yang menurutnya tidak bermutu langsung melotot. "Temen apaan lo?! Malah doain gue yang jelek-jelek!" ungkap Nayla kesal.

Episodes
1 cowok sial
2 masa lalu nayla
3 rencana dua sahabat
4 tersentuh nya hati gadis sultan dengan kebaikan cowok pas-pasan
5 mulai akrab
6 di pecat gara-gara nayla
7 merasa bersalah
8 semakin dekat
9 di curigai memanfaatkan masalah nayla
10 berkunjung ke rumah nayla
11 perseteruan Ardi dan papa nya nayla
12 kedekatan nona kaya dan si pas-pasan
13 resmi menjadi supir si cantik kaya
14 hari pertama jadi supir nayla
15 mulai jatuh cinta
16 Ardi pamer skill
17 Nayla patah hati
18 Nayla cemburu
19 bertemu Iqbal kembali
20 terbongkarnya kebejatan Iqbal..yang ternyata udah menghamili orang lain
21 bergandeng tangan
22 bab 22 Nayla kecewa
23 Ardi di jebak dina
24 bab 24
25 saling mengetahui perasaan masing-masing
26 Ardi di pecat
27 Dina curiga ke papa nya nayla
28 kecemasan nayla
29 mencari keberadaan ardi
30 pertengkaran Nayla dan papa nya
31 Nayla pergi ke jogja
32 Ardi menarik perhatian cewek yang di kenal nya
33 menolong presdir
34 di curigai lagi
35 menolak tawaran kerjaan
36 kedatangan Nayla di rumah sakit
37 keakraban Nayla dan nazzila
38 Nayla di kerjain nazzila
39 bertemu kembali
40 mengungkapkan perasaan
41 menolak jadi pacar
42 kecupan pertama
43 salah faham
44 jadi sasaran
45 Ardi naik jabatan
46 Ardi kembali bertemu pak andi
47 tatangan dari pak andi
48 Nayla di bawa kembali ke jakarta
Episodes

Updated 48 Episodes

1
cowok sial
2
masa lalu nayla
3
rencana dua sahabat
4
tersentuh nya hati gadis sultan dengan kebaikan cowok pas-pasan
5
mulai akrab
6
di pecat gara-gara nayla
7
merasa bersalah
8
semakin dekat
9
di curigai memanfaatkan masalah nayla
10
berkunjung ke rumah nayla
11
perseteruan Ardi dan papa nya nayla
12
kedekatan nona kaya dan si pas-pasan
13
resmi menjadi supir si cantik kaya
14
hari pertama jadi supir nayla
15
mulai jatuh cinta
16
Ardi pamer skill
17
Nayla patah hati
18
Nayla cemburu
19
bertemu Iqbal kembali
20
terbongkarnya kebejatan Iqbal..yang ternyata udah menghamili orang lain
21
bergandeng tangan
22
bab 22 Nayla kecewa
23
Ardi di jebak dina
24
bab 24
25
saling mengetahui perasaan masing-masing
26
Ardi di pecat
27
Dina curiga ke papa nya nayla
28
kecemasan nayla
29
mencari keberadaan ardi
30
pertengkaran Nayla dan papa nya
31
Nayla pergi ke jogja
32
Ardi menarik perhatian cewek yang di kenal nya
33
menolong presdir
34
di curigai lagi
35
menolak tawaran kerjaan
36
kedatangan Nayla di rumah sakit
37
keakraban Nayla dan nazzila
38
Nayla di kerjain nazzila
39
bertemu kembali
40
mengungkapkan perasaan
41
menolak jadi pacar
42
kecupan pertama
43
salah faham
44
jadi sasaran
45
Ardi naik jabatan
46
Ardi kembali bertemu pak andi
47
tatangan dari pak andi
48
Nayla di bawa kembali ke jakarta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!