ABftMB — BAB 04

IBU PENGGANTI SERASA DI CULIK??

Pria itu menatap datar kakeknya, hingga mereka sama-sama meneguk beer nya.

“Bagaimana hubungan mu dengan Quinn?” tanya Roger yang sekedar ingin tahu saja perkembangannya.

Donovan menyeringai kecil. “Hubungan apa? Tidak ada apapun di antara kami selain bekerjasama, jika aku sudah hilang kendali mungkin aku akan langsung membunuhnya.” Ucap Donovan terus terang sehingga Roger yang mendengarnya hanya mengangguk-anggukkan kepalanya dan meletakkan gelas kacanya.

“Hatimu sangat keras seperti ayahmu.” Ujar Roger.

“Lalu bagaimana dia bisa memiliki ku?!” pertanyaan Donovan yang serius namun dia menyeringai kecil seolah dia hanya membuat lelucon soal kehidupannya sendiri.

Sambil merokok, Donovan sedikit mendongak saat asap mengepul di seisi ruangan.

Roger menatap serius ke cucunya. Seakan-akan ada sesuatu yang ditutupi oleh Roger mengenai Donovan yang sebenarnya.

“Aku mendengar, kau akan melakukan program ibu pengganti.” Ucap Roger bersandar santai menatap Donovan yang kembali datar dan menahan emosi tersendiri.

“Ya.” Jawabnya singkat.

“Aku rasa... Itu bukan ide yang buruk Don! Lebih baik hanya ada ikatan darahmu dan ibu penggantinya.” Ujar Roger membaut Donovan berkerut alis.

“Ini adalah ide nya Quinn, dia juga harus bertanggung jawab dan aku tidak tahu wanita seperti apa yang akan melahirkan pewaris Stone-Brooks, Kakek!” tegas Donovan yang tak peduli meski di depannya itu adalah kakeknya sendiri.

“Tepat sekali. Kita bukan orang baik, begitu juga dengan Quinn sendiri bukan. Sebaiknya kau cari wanita yang tepat untuk pewaris Stone-Brooks sebelum aku benar-benar meninggal.” Jelas Roger mulai beranjak dari duduknya dan melangkah pergi.

“Terima kasih minumannya.” Lanjut pria tua itu yang mulai keluar.

Sementara Donovan masih terdiam dengan tatapan tajam dia juga memikirkan ucapan Roger barusan. 

Satu tegukan beer dan hisapan rokok sebelum akhirnya Donovan beranjak dari sofanya menuju meja kerjanya dan menekan tombol panggilan pesan suara untuk asisten setianya.

...***...

Di pagi hari. Laila sudah berdiri di gerobak kecil jualannya, oh tentu saja. Di pagi hari dia akan bekerja sebagai penjual juice lemon dan sandwich yang berbeda di taman-taman. Seperti saat ini, dengan ramah, Laila menjualnya kepada para pelanggan khususnya anak-anak.

Hingga saat dia asik tersenyum ramah sembari membuat sandwich dan juice, tiba-tiba dia orang pria berkaos hitam dengan jaket hitam datang menghampirinya.

“Mari kita bicara.” Ucap salah satu pria yang pastinya membuat Laila menatap tajam.

Tentu saja, dia tahu siapa dia pria tadi.

“Permisi sebentar!” pamit Laila kepada para pelanggannya hingga berjalan sedikit menjauh dari tempat jualannya dan mengikuti kedua pria tadi di dekat mobil mereka.

“Apa? Aku masih mencari uangnya dan katakan kepada bos kalian untuk tidak menyentuh adik dan nenekku.” Ketus Laila dengan berani.

Namun ucapannya membuat kedua pria tadi menyeringai kecil. “Kami tidak akan menyentuhnya, tuan Sean bilang, kau harus membayar setengahnya atau kami akan melukai adik dan nenekmu. Itu saja.” Jelas pria tadi yang mengatakannya dengan serius hingga mereka masuk ke mobil.

Mendengar itu Laila tak terima dan mencoba menggedor pintu mobilnya. 

“AKU AKAN MEMBAYARNYA DAN JANGAN COBA-COBA MELUKAINYA.... KATAKAN KEPADA YOUR FUCKING BOSS!!” sentak Laila hingga mobil tadi melaju pergi.

Sungguh? Wanita cantik dengan celemek putih itu mengusap kepalanya dengan wajah bingung.

Melapor ke polisi? Itu hanya sia-sia karena para polisi sudah terkena sogokan Sean Bandit sialan.

.

.

.

Berjam-jam Laila tidak bisa tenang memikirkan keadaan adik dan neneknya hingga berulang kali dia melakukan kesalahan saat bekerja, sampai selesai memberikan minuman ke meja yang di pesan.

“Laila!” panggil seorang pria transgender yang merupakan manager di club' tersebut.

“Ya?”

“Pergilah. Anak buah tuan Donovan sudah menunggumu!” ucap pria alias wanita itu dengan seringaian kecil yang membuat Laila berkerut alis.

Donovan? Nama yang sering kali dia dengar di club.

Laila tersenyum dan hendak pergi, namun Rum si manager tadi menyentuh bahunya sehingga Laila menoleh. “Kau harus bisa menjaga ucapan dan sikapmu atau kau akan dalam bahaya!” ucap Rum sedikit berbisik.

Sangat mencurigakan bagi Laila, namun wanita itu hanya mengangguk faham.

Tanpa pikir panjang, Laila sendiri sudah berkeringat dingin saat dia harus menemui pria yang di duga bos nya dan yang selama ini banyak di bicarakan soal ketampanan, keangkuhan dan pembunuh? Entahlah.

Dengan ragu Laila menatap ke pria berkaos hitam dengan tatapan tajam dan tegas, panggil saja dia Austin— asisten setia Donovan. “Laila Aplebarry?” 

“I-iya.” Jawab gugup Laila.

Seketika Austin menyuruh satu anak buah lainnya untuk mendekati Laila dan menutup matanya dengan sebuah kain hitam.

“Tu-tunggu! Apa yang kalian lakukan?? Ini membuatku tidak nyaman, lepaskan aku!” kesal Laila ketika kedua tangannya di ikat ke belakang dan kedua mata ditutup oleh kain hitam.

“Bawa dia masuk.” Pinta Austin hingga mereka semua masuk ke mobil.

-‘Oh, astaga... Tenanglah Laila, ini benar-benar gila!’ batin wanita yang kini bernapas memburu dengan ketakutan dan mencoba tidak panik.

Dia tidak tahu pria apa yang sudah dia pilih dan kesalahan apa yang sudah dia lakukan sehingga harus bertemu langsung dengan si Donovan Stone-Brooks dalam keadaan seperti ini.

Selama perjalanan, Laila terus saja berharap semuanya akan baik-baik saja. Dia tidak menghafal jalan apapun apalagi dalam keadaan mata tertutup.

“Tuan! Apa ini sangat rahasia? Maksudku— aku Sudja setuju, kenapa harus menutup mata dan mengikatku?” tanya Laila mencoba mencari tahu.

Namun tidak ada jawaban dari si Austin atau anak buah Donovan yang lainnya hingga beberapa menit berlalu, barulah Laila mobil hitam tadi sampai di sebuah hotel berbintang yang sangat terkenal mewah dan mahal di kota Chicago. Tentu, bukannya lewat depan, namun Austin membawa Laila lewat belakang.

Dengan tergopoh wanita itu berjalan mengikuti arahan pria tadi dengan mata yang masih di tutup dan tangan di ikat.

Cklek!

“Tuan!” panggil Austin saat melenggang masuk bersama Laila.

“Bawa dia di ranjang dan pergilah.” Pinta seorang pria yang bersuara berat sangat seksi di telinga wanita pecinta mafia.

Berbeda dengan Laila yang merasa merinding dan was-was akan bahaya di depannya. Sungguh! Jika benar itu adalah Donovan si bos pemilik Blackstone club, maka seharusnya Laila melihat wajahnya, namun tidak bisa.

“Hey! Ap— ” 

Tak bisa berkata-kata saat dia di bawa ke ranjang lalu kedua tangannya kembali di ikat di kedua sisi tiang ranjang. Dan kini Laila benar-benar duduk di tengah-tengah kasur empuk tersebut.

“Saya permisi Tuan.”

“Hm.” 

Mendengar pintu tertutup kini Laila yakin bahwa dia hanya berdua dengan sosok Donovan.

“Tu-Tuan Donovan, benar?!” tanya Laila tersenyum paksa.

Tak ada jawaban dari si pria tampan yang kini mengenakan kemeja hitam dengan dua kancing terbuka.

“Kau sudah tahu kenapa kau ada di sini?” sekali lagi suara itu mengalun membuat Laila berdegup.

Sementara Donovan menoleh kebelakang sambil meneguk wine berulang kali dan masih berdiri membelakangi Laila dengan wajah tegas dan tatapan tajam.

“Iya! Aku hanya perlu melahirkan seorang anak untukmu dengan imbalan uang! Tapi, bolehkan aku membuka penutup matanya, ini seperti pemaksaan!” ujar Laila terus terang sehingga Donovan berbalik menatapnya lekat dengan kerutan alis memperhatikan sosok wanita cantik dengan rambut tergelung rendah berantakan dan pakaian yang cukup terbuka.

Ya! Dress pelayan yang masih dia kenakan sangat menggoda siapapun yang akan melihatnya.

“Tidak perlu. Diam dan nikmati saja.” Balas Donovan dingin, mulai meletakkan gelas kacanya dan berjalan mendekat ke ranjang sembari membuka kancing kemejanya satu persatu dengan tangan kiri saja.

Terpopuler

Comments

Makaristi

Makaristi

apakah langsung akan bikin donovan yunior hehehehe..
tdk kah tuan donovan melihat wajah cantik laila dl sebelum mengesekusi 🥰😍😘🫢🤭🤣😜

2025-03-23

1

Delvyana Mirza

Delvyana Mirza

Lanjuuuut thor,aku hadir seperti biasa,,kenapa cetita mu selalu buat si pembaca jantungan,gemes dech thor ,

2025-03-23

1

🍏A↪(Jabar)📍

🍏A↪(Jabar)📍

up

2025-03-23

1

lihat semua
Episodes
1 ABftMB — BAB 01
2 ABftMB — BAB 02
3 ABftMB — BAB 03
4 ABftMB — BAB 04
5 ABftMB — BAB 05
6 ABftMB — BAB 06
7 ABftMB — BAB 07
8 ABftMB — BAB 08
9 ABftMB — BAB 09
10 ABftMB — BAB 10
11 ABftMB — BAB 11
12 ABftMB — BAB 12
13 ABftMB — BAB 13
14 ABftMB — BAB 14
15 ABftMB — BAB 15
16 ABftMB — BAB 16
17 ABftMB — BAB 17
18 ABftMB — BAB 18
19 ABftMB — BAB 19
20 ABftMB — BAB 20
21 ABftMB — BAB 21
22 ABftMB — BAB 22
23 ABftMB — BAB 23
24 ABftMB — BAB 24
25 ABftMB — BAB 25
26 ABftMB — BAB 26
27 ABftMB — BAB 27
28 ABftMB — BAB 28
29 ABftMB — BAB 29
30 ABftMB — BAB 30
31 ABftMB — BAB 31
32 ABftMB — BAB 32
33 ABftMB — BAB 33
34 ABftMB — BAB 34
35 ABftMB — BAB 35
36 ABftMB — BAB 36
37 ABftMB — BAB 37
38 ABftMB — BAB 38
39 ABftMB — BAB 39
40 ABftMB — BAB 40
41 ABftMB — BAB 41
42 ABftMB — BAB 42
43 ABftMB — BAB 43
44 ABftMB — BAB 44
45 ABftMB — BAB 45
46 ABftMB — BAB 46
47 ABftMB — BAB 47
48 ABftMB — BAB 48
49 ABftMB — BAB 49
50 ABftMB — BAB 50
51 ABftMB — BAB 51
52 ABftMB — BAB 52
53 ABftMB — BAB 53
54 ABftMB — BAB 54
55 ABftMB — BAB 55
56 ABftMB — BAB 56
57 ABftMB — BAB 57
58 ABftMB — BAB 58
59 ABftMB — BAB 59
60 ABftMB — BAB 60
61 ABftMB — BAB 61
62 ABftMB — BAB 62
Episodes

Updated 62 Episodes

1
ABftMB — BAB 01
2
ABftMB — BAB 02
3
ABftMB — BAB 03
4
ABftMB — BAB 04
5
ABftMB — BAB 05
6
ABftMB — BAB 06
7
ABftMB — BAB 07
8
ABftMB — BAB 08
9
ABftMB — BAB 09
10
ABftMB — BAB 10
11
ABftMB — BAB 11
12
ABftMB — BAB 12
13
ABftMB — BAB 13
14
ABftMB — BAB 14
15
ABftMB — BAB 15
16
ABftMB — BAB 16
17
ABftMB — BAB 17
18
ABftMB — BAB 18
19
ABftMB — BAB 19
20
ABftMB — BAB 20
21
ABftMB — BAB 21
22
ABftMB — BAB 22
23
ABftMB — BAB 23
24
ABftMB — BAB 24
25
ABftMB — BAB 25
26
ABftMB — BAB 26
27
ABftMB — BAB 27
28
ABftMB — BAB 28
29
ABftMB — BAB 29
30
ABftMB — BAB 30
31
ABftMB — BAB 31
32
ABftMB — BAB 32
33
ABftMB — BAB 33
34
ABftMB — BAB 34
35
ABftMB — BAB 35
36
ABftMB — BAB 36
37
ABftMB — BAB 37
38
ABftMB — BAB 38
39
ABftMB — BAB 39
40
ABftMB — BAB 40
41
ABftMB — BAB 41
42
ABftMB — BAB 42
43
ABftMB — BAB 43
44
ABftMB — BAB 44
45
ABftMB — BAB 45
46
ABftMB — BAB 46
47
ABftMB — BAB 47
48
ABftMB — BAB 48
49
ABftMB — BAB 49
50
ABftMB — BAB 50
51
ABftMB — BAB 51
52
ABftMB — BAB 52
53
ABftMB — BAB 53
54
ABftMB — BAB 54
55
ABftMB — BAB 55
56
ABftMB — BAB 56
57
ABftMB — BAB 57
58
ABftMB — BAB 58
59
ABftMB — BAB 59
60
ABftMB — BAB 60
61
ABftMB — BAB 61
62
ABftMB — BAB 62

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!