Bab 5

Pov.Jhonatan Pratama (papa).

"Aku tak pernah menyangkan hari ini akan tiba secepat ini..orang yang sangat aku sayangi setelah kedua almarhum orang tua ku.

Dunia serasa tidak berpihak pada ku..mengapa orang yang bahkan separuh jiwa ku harus di renggut tanpa aba aba atau tanpa tanda tanda..atau memang aku yang tidak

menyadarinya..

Aku hanya bisa terpaku dan terpukul aku tidak siap untuk semua ini..seandainya aku

flash back

"Sayang...kalau liat anak anak seperti ini kok papa pengen punya anak lagi"..aku sedang berselancar ke sosial media melihat foto foto artis di negara ini yang memiliki anak banyak..mereka tampak akur dan damai apa lagi di dukung dengan perekonomian yang memadai..

Aku bersyukur sebenarnya sudah memiliki dua anak laki laki yang sulung sudah bekerja di perusahaan yang aku bangun bersama istri tercinta dan si bungsu pun sebentar lagi akan lulus kuliah..kami tak pernah hidup dalam kekurangan baik itu lahir mau pun batin..

Aku memilki istri yang luar biasa dan istimewah menurut ku..dia yang ikut berjuang membuat perusahaan kami menjadi posisi di saat ini yang berkembang pesat semua atas ide dari istri ku..setiap produck baru yang kami luncurkan ke lapangan tanpa menunggu lama pasti akan langsung bisa berkembang pesat...aku menganggap istri ku membaws hoki dalam segala hal di dalam hidup ku..

"Sayaaang..kita buat dedek bayi yok..papa pengen anak cewek biar ada teman mama nanti di rumah..rayu ku malam itu..

Aina menoleh ke arah ku agak terheran mendengar keinginan ku..

"Tumben papa begini..kenapa baru sekarang pa??..tanya istri ku dengan wajah yang penuh senyumnya selalu membuat aku nyaman..

"Pengen aja maa..itu pun kalau mama nggak keberatan..ujar ku lagi sambil memeluk pinggangnya dari belakang..

"Mama sih mau saja..tapi kita konsultasi dulu ke dokter ya pa..apakah di usia mama di kepala empat ini masih bisa hamil atau tidak..ucap istri ku..aku pun dengan girangnya menganggukkan kepala..

Hari yang di tunggu tunggu akhirnya datang juga..kami ke berangkat ke sebuah rumah sakit besar dan terkenal di kota di mana kami berdomisili..sebelumnya aku sudah mendaftarkan atas nama istri ku agar kami tidak lama untuk mengantri..

Akhirnya kami pun sampai,dan langsung masuk ke dalam rumah sakit dan mendaftar ulang di lantai satu..dan setelah selesai kami di arahkan ke ruangan sebelah untuk melakukan pendaftaran..kebetulan kami mendapat nomor antrian dua..

Kami duduk menunggu dinpanggil..

"Paa..liat tu..kayaknya ibu itu lebih tua dari mama tapi masih bisa hamil..ujar istri ku.

"Oiya ya ma..semoga mama pun bisa ya sayang..ucap ku sambil mengelus perut istri ku sambil menggodanya..

"Iisss..papa..malu ahh..elus elus perut mama begitu..tangan ku di pukul oleh istri ku karena menggodanya..

"Hehehe..istri sendiri juga kok ngga apa apalah sayang..ucap ku sambil mencuri cium pipi gembil istri ku..

"iiihh..papa..malu tau ada orang..istri memukul lengan ku karena ulah ku..

"Ibu Aina pratama..mendadak nama istri ku di panggil..kami pun bangkit dari duduk dan ku gandeng tangan istri ku menuju ruang dokter..

"Selamat siang ibu Aina..dan bapak..silahkan duduk..ucap dokter yang akan menangani istri ku..

"Siang juga dok ucap istri ku..

"Ada yang bisa saya bantu ibu??..tanya dokter itu yang bernama Rika.S.

"Ini dok..saya ingin hamil lagi..apakah masih bisa??..tanya istri ku yang antusias sama dengan diri ku..

"Maaf sebelumnya..usia ibu berapa ya??..yanya dokter Rika..

"Usia saya empat puluh tiga tahun dok..jawab istri ku dengan penuh senyuman..

"Baiklah sebaiknya kita USG dulu ya buk..kita lihat rahim ibu dulu bagaimana keadaannya dan siap di buahi atau bagaimana ya ibu dan bspak..ucap Dokter rika..

istri ku pun melakukan USG dan berbagai pemeriksaan untuk mendukung semua..

Dan tak menunggu lama kami pun mendapatkan hasil dari pemeriksaan yang di lakukan oleh istri ku..

Dan Alhamdulillah istri ku masih bisa hamil lagi dengan tetap menjaga kesehatan dari pola makan,menjaga mentalnya agar tetap stabil dan lain sebagainya..

Empat minggu kemudian istri ku merasakan pusing yang luar biasa pada saat bangun pagi..karena kebiasaan Aina setelah menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslimah..dia pun akan turun ke dapur membantu bik mina membuat sarapan untuk kami sekeluarga..

Tapi pagi ini aina terlihat wajahnya pucat..aku sangat kuwatir..ini tidak pernah terjadi padanya kecuali pada saat hamil muda kedua anak kami..

"Ya Allah sayang..mama bulan ini kayaknya belum mens ya??..tanya ku kepada istri ku..

"Haa..iya kah..kok malah papa yang ingat??..ucap istri ku terkejut..

"Iya sayang..soalnya mama bulan ini nggak ada libur sholat sayang makanya papa tahu..ya udah kita ke dokter ya..papa mandi dulu .ujar ku girang..

"Ayo sayang kita sarapan dulu ya..ajak ku kepada aina .

"Tapi mama perut mama nggak enak pa..nanti aja de..sambil jalan mau ke dokter kita cari sarapan..ujat istri ku..

"Baiklah..kita berangkat sekarang ya..biar nggak kesiangan..ajak ku lagi..

"Awww...aina hampir saja jatuh kalau aku tak sigap memegang pinggangnya..

"Mama masih pusing??..tanya ku kuwatir.

"Hemm..istri ku hanya sanggup mengagguk..wajahnya semakin pucat..

"Papa gendong aja ya..istri ku pasrah karena badannya sangat lemah..

"Lho pak..ibu kenapa??..bik mina tergopoh gopoh menyongsong kami karena melihat aina ku gendong keluar dari kamar..

"Kepala ibu pusing bik..tolong panggilkan refi ya bik..saya mau bawa mamanya ke rumah sakit..

"Baik tuan..bik mina pun akhirnya berlari menuju kamar refi yang ada di lantai atas..

Tok

tok

Tok..

"siapa??...ucap refi dari dalam kamarnya..

"Ini si mbok mas..mas di panggil bapak..ibu mau di bawa ke rumah sakit mas..ucap bik minah..

"Haaa..mama kenapa mbok??..tanya refi yang langsung keluar dari kamarnya..

"Kata bapak ibu sakit sampai di gendong pula mas..ucap bik mina terlihat cemas..

"Ya Allah..mama kenapa??refi pun akhirnya berlari menuruni tangga dengan tergesa gesa..

"Maa..paa..refi berteriak..dia sangat cemas dengan keadaan sang mama..

"Fi..papa di sini..aku dan aina sudah berada di mobil dan siap berangkat ke dokter..

"Mama kenapa pa??..tanya refi terlihat jelas fia sangat menyayangi ibunya .

"Mama nggak kenapa napa sayang..cuma pusing dikit aja kok..jawab aina untuk menenangkan anak sulungnya..

"Tapi wajah mama pucet banget ma..ujar refi lagi..

"Mas..biar papa saja yang antar mama kamu ya..hari ini ada meeting di seksi proses papa minta tolong kamu handle dulu ya..semua berkas sudah ada pada riko..oke..

"Baik lah pa..tapi nanti kalsu ada apa apa papa cepat kabari refi ya pa..ucap refi yang masih terlihat cemas..

"Iya mas..papa pergi dulu..sekalian mama pengen sarapan di luar..ujar ku lagi kepada anak bungsu ku..

"Haaa..tumben..biasanya mama paling nggak suka sarapan di luar..ucap refi heran mendengar keinginan mamanya..

"Ngidam kali..ucap ku asal sambil tersenyum..

"Haa..ngidam gimana sih pa..tanya refi lagi yang masih penasaran dengan omongan sang papa..

"Sudah nanti secepatnya papa kabari oke..byy.. assalamualaikum.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***