Kebohongan Wira

Agnes hampir membanting ponselnya sendiri karena telepon dimatikan sepihak oleh Wira. Dia sangat kesal dan marah, disaat seperti ini bisa-bisanya Wira bersikap seenaknya sendiri. Agnes paham, pasangan yang tengah bersiap untuk menikah pasti akan mendapati ujian sebelum pernikahan. Tapi ini ujian yang sangat menguras energinya.

"Loh Agnes, kenapa kamu disini?" Ilham, salah seorang teman Wira yang bekerja di perusahaan ini menyapanya.

Memang Agnes masih berdiri di depan perusahaan tempat Wira bekerja. Setelah sekuriti mengatakan Wira sudah tidak bekerja disini, ia segera menelpon Wira untuk memastikan. Jadi belum sempat pergi ke tempat lain.

"Eh Ilham, aku tadi berniat mencari Wira tapi kata sekuriti dia sudah tidak bekerja disini lagi." jawab Agnes lirih. Jujur saja dia agak malu menjawabnya karena pasti Ilham berpikir antara dia dan Wira sedang ada masalah sehingga tidak tahu bagaimana keadaan Wira sekarang.

Ilham mengangguk, dia melihat sekitar. "Bagaimana kalo kita ngobrol di warung itu sambil makan bakso?" tawar Ilham menunjuk warung bakso pinggir jalan. Letaknya di sebrang gedung ini.

Agnes langsung mengangguk setuju, dia sepertinya butuh informasi tentang Wira yang kenapa tiba-tiba tidak bekerja lagi disini. Padahal posisi pria itu sudah cukup baik.

Wira telah merintis karier sejak 3 tahun yang lalu, dari mereka baru lulus kuliah. Bahkan saat melamar di perusahaan ini, atas informasi darinya. Seluruh berkas yang diperlukan untuk mengirim lamaran kerja juga Agnes yang menyiapkan. Jadi dia perlu tahu apa alasan Wira memutuskan berhenti bekerja padahal mereka sudah berniat melanjut ke jenjang serius.

Ilham memesan dua bakso dan es jeruk untuknya dan Agnes. keduanya duduk di dalam, sembari menunggu pesanan Ilham membuka suara.

"Agnes, maaf nih sebelumnya. Aku ingin bertanya, jika berkenan tolong dijawab tapi jika tidak ya tidak apa."

"Iya silahkan saja mau tanya apa?" ujar Agnes merasa Ilham sedikit berbeda. Biasanya laki-laki ini jika ingin bertanya tidak pernah meminta izin tapi kenapa kali ini terasa berbeda, sedikit canggung di antara mereka.

"Kamu sama Wira putus sejak kapan?" tanya Ilham membuat Agnes terkejut.

"Kata Wira kalian tidak jadi menikah dan memutuskan untuk berpisah. Memang kalian ada masalah apa? Sejak Wira mengatakan itu, dia jadi jarang masuk kerja. Bahkan dalam seminggu hanya masuk 2 kali, sisanya tanpa keterangan. Karena kinerjanya memburuk, akhirnya dia dipecat oleh bos kami. Wira juga meninggalkan hutang di perusahaan sekitar 32 juta. Keterangan meminjam untuk biaya gedung pernikahan kalian. Beberapa anak kantor juga masih ditinggali utang oleh Wira, jumlahnya sekitar 17 juta. Aku kira dia galau setelah putus dari kamu, lalu hilang arah. Mau menghubungi kamu tapi aku belum ada waktu. Hari ini akhirnya kita bertemu. Oleh sebab itu aku ingin tahu duduk permasalahan kalian itu apa? Mengingat aku saksi bagaimana hubungan kalian sejak jaman kuliah dulu."

Ilham menjelaskan cukup panjang, membuat Agnes menghela napas panjang, mencerna apa yang sebenarnya terjadi.

"Ilham, sejujurnya aku sangat terkejut atas penjelasan mu yang turut menyertakan pertanyaan padaku." ujar Agnes membuat Ilham semakin bingung. Tapi laki-laki ini hanya mengangguk, mempersilahkan Agnes melanjutkan.

"Sepertinya aku perlu menegaskan beberapa hal kepadamu, yang mungkin bisa membuatmu tidak berpikir buruk padaku. Pertama, aku dan Wira tidak putus, bahkan saat ini tengah sibuk mempersiapkan pernikahan kami. Kedatangan ku kesini untuk menemui Wira karena ada beberapa hal yang perlu kami bahas secara langsung. Kedua, aku terkejut mendapati Wira sudah tidak bekerja disini. Terlebih katamu dia di pecat. Aku benar-benar tidak tahu akan hal itu." kata Agnes, dia terpaksa berhenti sejenak karena pesanan mereka sudah datang.

"Mau makan dulu atau bagaimana?" tanya Ilham.

"Makan dulu saja, kebetulan aku belum makan dari pagi." jawab Agnes diangguki Ilham.

Keduanya makan dengan hening, hanya ada hiruk pikuk kendaraan lalu lalang di jalan, mengingat ini sudah waktunya jam pulang kerja. Agnes dan Ilham terjebak dalam pikiran mereka masing-masing, mungkin menimbulkan banyak pertanyaan yang muncul di otak mereka.

Beberapa menit kemudian keduanya telah selesai makan. Agnes menghela napas sejenak sambil mengaduk es jeruknya. Ilham hanya memperhatikan perempuan di depannya dengan penuh tanda tanya.

"Baik kita lanjutkan yang tadi. Ketiga, biaya gedung pernikahan yang dibebankan pada Wira sebesar 40 juta. DP gedung aku yang membayar, minggu lalu aku juga mentransfer uang sebesar 30 juta agar bisa dibayarkan bersama saat dia membayar kewajibannya. Tapi sampai hari ini sepeserpun dia belum membayarkan uang dariku dan uang kewajibannya." sambung Agnes membuat Ilham mulai paham jika yang bermasalah disini adalah Wira.

"Hubungan kami baik-baik saja, Ilham. Hanya saja hampir semingguan ini Wira sibuk, katanya sedang banyak pekerjaan sehingga tidak bisa diganggu. Oleh karena itu aku berinisiatif untuk menemuinya saja meski hanya sebentar. Perihal uang teman-teman kantormu yang dipinjam Wira, aku juga tidak tahu sama sekali. Wira tidak pernah mengatakan dia memiliki hutang kepada siapapun." tambah Agnes terlihat lelah.

"Aku minta maaf padamu, Agnes. Karena sempat mengira Wira berubah karena putus darimu. Di kantor, Wira suka menjual cerita sedih akan hubungan kalian yang semakin renggang. Kami sebagai teman tentu bersimpati, kalian akan menikah tentu pasti ada banyak masalah yang mulai berdatangan. Tidak mengira jika apa yang Wira katakan itu bohong." Ilham merasa tidak enak dengan Agnes.

"Sepertinya memang banyak hal yang disembunyikan Wira dariku. Semakin kesini, dia semakin berubah. Akankah hubungan kami benar berakhir seperti ceritanya?" kata Agnes terdengar putus asa.

Selama ini Agnes kira perubahan Wira karena benar sibuk bekerja, dia harus menyelesaikan banyak hal sebelum hari pernikahan mereka tiba.

Tapi setelah mendengar cerita dari Ilham, dia mulai sadar perubahan Wira bukan hal yang biasa. Laki-laki itu pasti sedang menyembunyikan banyak hal darinya.

"Aku hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk kebahagiaan kalian. Kamu dan Wira adalah temanku, tapi jika salah satu diantara kalian memang salah, tenang saja aku tidak akan pernah membelanya. Selama ini aku cukup sabar menunggu Wira memberi kejelasan untuk membayar hutang perusahaan dan rekan kerja lainnya. Memaklumi kondisi Wira sedang terpuruk. Tapi setelah mendengar penjelasan mu, aku rasa perlu menegaskan hal ini pada Wira." ujar Ilham segera mengambil ponselnya dan menelpon Wira.

Sayangnya ponselnya tidak bisa dihubungi. Sudah beberapa kali mencoba tapi tetap sama.

"Bagaimana jika nanti kamu ikut denganku? Wira mengajakku bertemu jam 7 malam di Cafe Sahara. Mungkin pertemuan kami malam ini akan menjawab semuanya."

Ilham segera mengangguk, dia tidak mungkin melewatkan kesempatan untuk bisa bertemu dengan Wira.

Terpopuler

Comments

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

wira lg main gila dengan tante2 girang Agnes...

2025-03-19

0

Windy Veriyanti

Windy Veriyanti

pria parasit...

2025-04-20

0

lihat semua
Episodes
1 Masalah Menuju Pernikahan
2 Kebohongan Wira
3 Berselingkuh
4 Malam Malam Terakhir
5 Mengakhiri Hubungan
6 Awal Pertemuan
7 Bertemu Wira
8 Permintaan Mama Jelita
9 Liburan ke Pantai
10 Pertemuan Kedua
11 Membongkar Hubungan Gelap
12 Dibawa ke Rumah Sakit
13 Pertemuan Ketiga
14 Ditembak Mendadak
15 Salah Sangka
16 Kenalan Online Berujung Trauma
17 Dilabrak Tunangan Orang
18 Pacar Dadakan
19 Mencoba Memahami
20 Ngobrol Berdua
21 Rencana PDKT
22 Klinik Kecantikan
23 Bucket Bunga di Pagi Hari
24 HTS
25 Ajakan Ngopi
26 Aku Duda, Nes!
27 Gadis Penggoda Duda
28 Pajak Jadian
29 Bertemu Ilham
30 Keterkejutan Agnes Ingin Pulang
31 Bertemu Mama Daru
32 Rencana Pernikahan
33 Bukan Karyawan WCS!
34 Makan Siang Bertemu Seseorang
35 Kabar Kaburnya Wira
36 Seina Kembali
37 Mengunjungi Perusahaan WCS
38 Di Usir Handaru
39 Mendadak Sulit Ditebak
40 Mendatangi Agnes
41 Menyalurkan Kekesalannya
42 Rencana Seina dan Lindi
43 Terjebak Oleh Masa Lalu
44 Kabar Tak Terduga
45 Kekecewaan Agnes
46 Menemui Mama Jelita
47 Masalah Menimpa Keluarga Seina
48 Ditolak Daru Lagi
49 Jaga Jarak
50 Kejutan Untukmu
51 Yang Sebenarnya Terjadi
52 Semua Rencana Daru
53 Menemui Wira
54 Menemui Seina dan Lindi
55 Berbincang Dengan Teman-temannya
56 Hari Pernikahan Daru & Agnes (1)
57 Hari Pernikahan Daru & Agnes (2)
58 Kembali Bekerja
59 Selfia & Danang
60 Bertemu Rama
61 Percakapan Agnes & Selfia
62 Masa Lalu Selfia
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Masalah Menuju Pernikahan
2
Kebohongan Wira
3
Berselingkuh
4
Malam Malam Terakhir
5
Mengakhiri Hubungan
6
Awal Pertemuan
7
Bertemu Wira
8
Permintaan Mama Jelita
9
Liburan ke Pantai
10
Pertemuan Kedua
11
Membongkar Hubungan Gelap
12
Dibawa ke Rumah Sakit
13
Pertemuan Ketiga
14
Ditembak Mendadak
15
Salah Sangka
16
Kenalan Online Berujung Trauma
17
Dilabrak Tunangan Orang
18
Pacar Dadakan
19
Mencoba Memahami
20
Ngobrol Berdua
21
Rencana PDKT
22
Klinik Kecantikan
23
Bucket Bunga di Pagi Hari
24
HTS
25
Ajakan Ngopi
26
Aku Duda, Nes!
27
Gadis Penggoda Duda
28
Pajak Jadian
29
Bertemu Ilham
30
Keterkejutan Agnes Ingin Pulang
31
Bertemu Mama Daru
32
Rencana Pernikahan
33
Bukan Karyawan WCS!
34
Makan Siang Bertemu Seseorang
35
Kabar Kaburnya Wira
36
Seina Kembali
37
Mengunjungi Perusahaan WCS
38
Di Usir Handaru
39
Mendadak Sulit Ditebak
40
Mendatangi Agnes
41
Menyalurkan Kekesalannya
42
Rencana Seina dan Lindi
43
Terjebak Oleh Masa Lalu
44
Kabar Tak Terduga
45
Kekecewaan Agnes
46
Menemui Mama Jelita
47
Masalah Menimpa Keluarga Seina
48
Ditolak Daru Lagi
49
Jaga Jarak
50
Kejutan Untukmu
51
Yang Sebenarnya Terjadi
52
Semua Rencana Daru
53
Menemui Wira
54
Menemui Seina dan Lindi
55
Berbincang Dengan Teman-temannya
56
Hari Pernikahan Daru & Agnes (1)
57
Hari Pernikahan Daru & Agnes (2)
58
Kembali Bekerja
59
Selfia & Danang
60
Bertemu Rama
61
Percakapan Agnes & Selfia
62
Masa Lalu Selfia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!