Each other?

Malam, rumah Bianca....

“Tumben nggak kumpul sama genk kamu” Sindir Arkana melihat adik perempuannya yang menonton tv dengan wajah cemberut.

“Aku dikeluarin” Ketus Bianca.

“Hahahah” Gelak tawa kakaknya membuat Bianca menoleh. “Makanya Bi, kakak udah bilang kalau yang kayak gitu nggak cocok buat kamu”

“Iih Kak Arkana ngeselin” Bianca melempar bantal sofa kepada kakak yang berdiri tak jauh darinya.

“Masak sana gih, kakak lapar”

“Hm” Bianca bangkit berdiri lalu menuju dapur untuk membuat makan malam untuk dia dan kakaknya.

. . .

Saat ia sedang berkutat dengan beberapa bahan masakan sebuah suara membuat ia penasaran. Siapa teman bicara kakaknya? Dengan gerakan yang lebih cepat ia membuat lauk dan menyiapkannya di meja makan.

Ia menuju kamar yang berada di lantai dua untuk mengambil ponselnya, namun sebuah suara yang begitu ia kenal membuatnya diam terpaku di anak tangga teratas karena membicarakan tentang dirinya.

“Adik lo?” Tanya seorang pria muda dengan kaos cokelat dan jeans hitang yang dibeberapa bagian disayat menggunakan silet.

“Iya, kenapa?” Ucap Arkana.

“Kayaknya gue kenal deh” Pria muda itu berusaha mengingat-ingat perawakan seseorang yang begitu mirip dengan gadis yang tadi menaiki anak tangga.

“Hmm, mentang-mentang lo jadi ketos. Semua orang lo anggap kenal” Sindir Arkana.

“Nggak-nggak-nggak kali ini gue serius” Alvaro mencoba mengingat dengan body gadis yang baru saja lewat tadi.

Arkana menyandarkan punggungnya di sandaran sofa, “Lo mau kenalan sama adik gue Al?” Tawarnya.

"Mm, nggak deh” Tolak laki-laki itu.

‘Al?’ Bianca merasa akrab dengan nama panggilan itu. ia memilih melanjutkan langkahnya untuk mengambil ponsel.

Meja makan....

Tubuh Bianca diam terpaku saat melihat siapa yang duduk bersama kakaknya di meja makan. Mereka saling kenal? Batin Bianca.

Tubuh Bianca diam terpaku saat melihat siapa yang duduk bersama kakaknya di meja makan. Mereka saling kenal? Batin Bianca.

Alvaro? Mengapa dia ada disini?

Ya pria muda yang daritadi mengobrol dengan kakaknya adalah Alvaro. Ketos gila, ketua Swataru, cassanova SMA Xanendra, serta anak pemilik sekolah.

Alvaro yang tadi tengah asik mengobrol dengan Arkana, salah satu teman akrabnya. Kini menatap pada Bianca yang juga menatapnya. Laki-laki itu memperhatikan penampilan Bianca, tank top hitam dan hot pants membuat lekuk tubuhnya benar-benar terlihat jelas.

Alvaro segera memalingkan pandangannya, tak ingin terlalu lama menatap yang akan membuat ia melakukan dosa besar nantinya. Arkana menoleh ke tempat bianca berdiri. “Pakai bajumu Bianca”

Bianca tersadar dari lamunannya ia menatap pada kakak semata wayangnya. “Panas” Ucapnya singkat.

Tatapan tajam kakaknya itu membuat Bianca meneguk ludahnya sendiri, menyeramkan, “Pakai bajumu, sangat tidak sopan berpakaian seperti itu disaat kita memiliki tamu” Arkana menasihati saat adiknya duduk di kursi sampingnya.

Bianca memutar bola matanya malas, “Tamu? Cowok ini?” Bianca menunjuk pada Alvaro yang menatap dengan sorotan iblis.

“Iya Bianca, dia Alvaro.”

Tanpa kakak kasih tahu aku juga mengenalkan, batin Bianca kesal.

“Oh gitu” Bianca merespon dengan datar tangannya sudah meraih sendok nasi untuk mengambil makanan yang mengandung karbohidrat itu.

“Pergi dan kenakan pakaianmu” Ucap Arkana dengan tegas.

“Kak” Bianca melepas sendok nasi itu dan berdecak kesal.

“Atau motormu, kakak sita”

“Ck, aku nggak selera makan” Gadis berbaju minim itu bangkit dari kursinya dan melangkahl menuju kamar. Sebelum ia semakin jauh sebuah kalimat membuat kekesalannya semakin menjadi.

“Bianca” Panggil Alvaro.

“Gue mau ngomongin sesuatu sama lo” Ucap Alvaro yang memandang punggung Bianca, “Nanti” Sambung laki-laki itu.

Bianca melirik ke arah Alvaro lalu melangkah pergi menuju kamarnya.

Teras....

“Kalau ada yang mau lo omongin langsung to the point aja”

Alvaro menatap pada gadis dengan rambut sepinggang yang terjuntai rapi, dan tubuh yang kini ditutupi oleh kemeja putih yang nampak kebesaran di badannya. Tapi setidaknya itu lebih baik daripada tank top hitam dengan celana hot pants yang memperlihatkan dengan jelas lekuk tubuhnya.

“Besok, gue mau lo nemanin gue ke sekolah lain”

“Nggak ada waktu. Lagian gue bukan pengurus OSIS. Suruh aja sekretaris atau wakil lo. Ngapain nyuruh gue”

“Gue harap lo memakai pakaian pantas. Ingat baju yang tidak ketat dan rok selutut”

“Gue nggak mau”

“Ikut atau gue ceritain semuanya ke Arkana. Soal sikap lo di sekolah”

“Ck, kasih tahu alasan gue harus ikut sama lo ke sekolah lain. Gue mau alasan yang logis” Bianca melipat tangannya di bawah dada. Ia menatap mlas pada ketua OSIS di hadapannya.

“Gue nggak mau kasih tahu alasannya sekarang”

“Ya udah kalau gitu gue gak mau ikut” Balas Bianca langsung.

“Besok pagi gue jemput” Alvaro tetap kokoh pada pernyataannya.

“Terserah lo aja” Bianca berkata dengan nada datar, “...kalau mau terlambat” sambungnya tanpa nada tak berdosa.

“Kalau gitu gue nginap disini”

Bianca melebarkan matanya, “Nggak-nggak-nggak, kita gak saling kenal. Jadi gue nggak mau rumah gue diisi sama cowok kayak lo”

“Gak saling kenal? Emangnya yang ngehukum lo setiap hari itu siapa? Setan?”

“Lebih dari setan, dia malaikat pencabut nyawa”

Alvaro menatap gadis yang memiliki body menggoda di hadapannya. Ia mencekal lengan gadis itu, “Ikut atau nggak?” Ucapnya penuh penekanan.

“Nggak”

Alvaro semakin keras mencekal lengan di hadapannya, hingga sang empunya meringis kesakitaan. “Ikut atau nggak?” Tanyanya lagi.

“Le-pas” Bianca mencoba melepaskan diri.

“Jawab gue Bianca, ikut atau nggak?”

“NGGAK!” Bianca membuat cekalan itu terlepas saat ia berteriak di telinga kiri Alvaro.

“Kalian kenapa sih?” Dan membuat Arkana yang tadi mengurus data di perusahaan harus keluar karena mendengar teriakan adiknya.

Bianca dan Alvaro menatap pada Arkana.

“Alvaro nih kak” Adu Bianca, “Dia bilang aku kayak cewek murahan, terus katanya kalau aja aku bukan adik dari Kak Arkana ia sudah memperawanin aku”

Alvaro melotot pada Bianca yang memberi keterangan yang sangat-sangat melenceng jauh dari kenyataan, tapi tidak dengan isi pikirannya.

Arkana menatap tak percaya pada Alvaro, teman dekatnya. “Al” Nampak geram.

“Nggak Arkana, mau aja sih lo dibohongin sama adik lo ini”

“Kakak nggak percaya sama aku?” Bianca memasang wajah memelasnya.

Dasar ratu drama, umpat Alvaro yang melihat aktingnya itu. Ingin rasanya ia menjahit mulut gadis nakal itu dan memakaikan karung di kepalanya agar tak ada siapapun yang akan mendengar aktingnya tersebut.

“Masuk ke kamarmu Bianca” Titah Arkana dengan tegas.

Bianca melangkah patuh. Saat ia ada di belakang tubuhnya Arkana. Gadis itu sempat menoleh ke belakang dan tersenyum licik pada Alvaro. Ia kembali melanjutkan langkahnya.

Cewek iblis, umpat Alvaro menatap kepergian Bianca dengan sorot tajam.

“Alvaro”

Alvaro menatap pada Arkana, ia mengakui tatapan horor yang Arkana tunjukkan sungguh membuat nyalinya sedikit mengerut. “Gue nggak ngomong gitu Arkana, lo terlalu percaya sama pentolan sekolah itu” Bela Alvaro yang sudah mengetahui jalan pikir temannya yang sudah bekerja itu.

“Dia adik gue”

Alvaro membuang nafasnya untuk sekedar menetralkan perasaanya, “Dia juga adik kelas gue. Dan lo harus ingat kalau gue ketosnya dan setiap hari adik lo itu sudah buat masalah setiap hari”

Byur.

Terpopuler

Comments

Defi

Defi

Dunia tak selebar daun kelor ya Bi, teman dekat kakakku adalah musuhku..🤣

2023-08-31

0

Mien Mey

Mien Mey

dunia sempit..

2021-06-10

0

lihat semua
Episodes
1 Tamparan
2 Black Mask
3 Kick
4 Dunia Itu Sempit
5 Each other?
6 Pertengkaran di Pagi Hari
7 Kekesalan
8 SMA Dirgantara
9 Bajingan
10 Tendangan di pagi hari
11 Pacaran?
12 Orang tua
13 Berita Konyol
14 Dinner
15 Restoran
16 Can't help it.
17 Opini
18 Malam Berbintang
19 Tidur
20 Cincin
21 Fake Smile
22 A Weekend With The Fiance
23 Vehicle
24 Kantin
25 Kebiasaan
26 Meeting
27 Paksaan
28 Pelupa
29 Gedung
30 Roti Jepang
31 Segelas kopi
32 Oma Alvaro
33 Tersinggung
34 Penghinaan
35 Skakmat
36 Mencurigakan
37 Pertandingan Basket
38 Tragedi Lantai Basah
39 Kecoa dan Jangkrik
40 Pemaksaan yang romantis
41 Taruhan
42 Gemas
43 Persediaan rumah tangga
44 Pacar
45 Pesan
46 Satu kamar
47 Sikap yang membaik
48 Nightmare
49 Menggemaskan
50 Mawar
51 Visual part 1
52 Sekotak cokelat
53 Sepenggal Kenyataan
54 Seorang Juan
55 PENGUMUMAN
56 Sakit
57 Merawat
58 Jatuh cinta
59 Visual part 2
60 Sebuah perasaan
61 Makan di kantin
62 Ketahuan
63 Berkunjung
64 Air beriak
65 Mobil
66 Calon istri
67 Manis
68 Tutup mulut
69 Berusaha Memberi Penjelasan
70 Liburan
71 Liburan 2
72 Truth or dare
73 Perdebatan
74 Mendiamkan
75 Bisikan Misterius
76 Ucapan Selamat Malam
77 Pelukan Alvaro
78 Tidak menyukai
79 Ikat Rambut
80 Kebenaran dari masa lalu
81 24H
82 Bad Mood
83 Air Minum
84 Percaya
85 Terhalang ego
86 Tali Sepatu
87 Masih bertahan
88 Tak Tinggal Diam
89 Kafe
90 Mengungkapkan Perasaan
91 Toxic
92 After Her Gone
93 Salah Alvaro Kan?
94 Lelah
95 Kangen
96 Bukan update
97 Hampir
98 Rasa Bersalah
99 Kesayangan Alvaro
100 Melanjutkan Pendidikan
101 Pergi
102 Kembali memeluk
103 END
104 New Story
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Tamparan
2
Black Mask
3
Kick
4
Dunia Itu Sempit
5
Each other?
6
Pertengkaran di Pagi Hari
7
Kekesalan
8
SMA Dirgantara
9
Bajingan
10
Tendangan di pagi hari
11
Pacaran?
12
Orang tua
13
Berita Konyol
14
Dinner
15
Restoran
16
Can't help it.
17
Opini
18
Malam Berbintang
19
Tidur
20
Cincin
21
Fake Smile
22
A Weekend With The Fiance
23
Vehicle
24
Kantin
25
Kebiasaan
26
Meeting
27
Paksaan
28
Pelupa
29
Gedung
30
Roti Jepang
31
Segelas kopi
32
Oma Alvaro
33
Tersinggung
34
Penghinaan
35
Skakmat
36
Mencurigakan
37
Pertandingan Basket
38
Tragedi Lantai Basah
39
Kecoa dan Jangkrik
40
Pemaksaan yang romantis
41
Taruhan
42
Gemas
43
Persediaan rumah tangga
44
Pacar
45
Pesan
46
Satu kamar
47
Sikap yang membaik
48
Nightmare
49
Menggemaskan
50
Mawar
51
Visual part 1
52
Sekotak cokelat
53
Sepenggal Kenyataan
54
Seorang Juan
55
PENGUMUMAN
56
Sakit
57
Merawat
58
Jatuh cinta
59
Visual part 2
60
Sebuah perasaan
61
Makan di kantin
62
Ketahuan
63
Berkunjung
64
Air beriak
65
Mobil
66
Calon istri
67
Manis
68
Tutup mulut
69
Berusaha Memberi Penjelasan
70
Liburan
71
Liburan 2
72
Truth or dare
73
Perdebatan
74
Mendiamkan
75
Bisikan Misterius
76
Ucapan Selamat Malam
77
Pelukan Alvaro
78
Tidak menyukai
79
Ikat Rambut
80
Kebenaran dari masa lalu
81
24H
82
Bad Mood
83
Air Minum
84
Percaya
85
Terhalang ego
86
Tali Sepatu
87
Masih bertahan
88
Tak Tinggal Diam
89
Kafe
90
Mengungkapkan Perasaan
91
Toxic
92
After Her Gone
93
Salah Alvaro Kan?
94
Lelah
95
Kangen
96
Bukan update
97
Hampir
98
Rasa Bersalah
99
Kesayangan Alvaro
100
Melanjutkan Pendidikan
101
Pergi
102
Kembali memeluk
103
END
104
New Story

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!