Bab 2 : Kutukan yang Tak Terduga

Langit sore mulai meredup saat Xiaolin melangkah menjauh dari istana, gaun pengantinnya yang kotor dan tercabik berkibar tertiup angin. Seluruh tubuhnya terasa lemas, namun bukan hanya karena kelelahan fisik—pengkhianatan dan penghinaan yang baru saja diterimanya jauh lebih menyakitkan daripada luka apa pun.

Namun, di balik gerbang istana yang megah, seorang gadis berlari dengan langkah terburu-buru. Xiaoyu, mengenakan pakaian pernikahannya yang mewah, bergegas mengejar Xiaolin dengan wajah penuh kepanikan. Para pelayan dan beberapa tamu yang masih berada di halaman istana menyaksikan adegan itu dengan cemas.

"Jie-jie!*" Xiaoyu memanggil dengan suara penuh kepedihan, meskipun ada sorot lain dalam matanya—sesuatu yang lebih dalam dari sekadar kekhawatiran.

Xiaolin yang telah berjalan cukup jauh berhenti dan menoleh perlahan. Matanya kosong, seolah-olah nyawanya telah pergi bersama harga dirinya yang hancur. Angin dingin berhembus, membuat helaian rambutnya yang terlepas berterbangan.

Xiaoyu mendekat dengan napas tersengal. "Jie-jie... aku... aku tidak pernah ingin ini terjadi! Aku tidak ingin merebut tempatmu! Tapi aku... aku tidak bisa menolak perintah Ayah dan Ibunda..." Suaranya bergetar, seolah-olah dia benar-benar merasa bersalah. Mata beningnya berkaca-kaca, menambah kesan bahwa dia hanyalah korban dari keadaan.

Xiaolin menatapnya dalam diam. Ia tahu betul betapa liciknya adiknya, tetapi kali ini, ia terlalu lelah untuk membalas atau membuktikan apa pun. Ia hanya ingin pergi.

Namun, tiba-tiba Xiaoyu melangkah lebih dekat dan, sebelum Xiaolin sempat mundur, tangannya terulur, menggenggam pergelangan tangan kakaknya dengan erat.

Saat itu juga, sesuatu yang mengerikan terjadi.

Tubuh Xiaoyu menegang, wajahnya berubah pucat pasi. Matanya membelalak ketakutan ketika hawa dingin mengalir deras dari telapak tangan Xiaolin ke dalam tubuhnya. Seolah-olah ada sesuatu yang merayap ke dalam nadinya, mencengkeram jantungnya dengan kejam.

"jie-jie..." Suara Xiaoyu tercekat. Dalam hitungan detik, tubuhnya melemah dan ia terhuyung ke belakang.

Para pelayan yang menyaksikan kejadian itu berteriak panik. "Nona Muda Xiaoyu!" Mereka bergegas maju, menangkap tubuh lemah Xiaoyu yang nyaris jatuh ke tanah.

Xiaolin terkejut. Tangannya yang baru saja dipegang Xiaoyu kini bergetar hebat. Sekelebat kenangan masa kecil muncul dalam benaknya—kenangan tentang semua orang yang jatuh sakit, terluka, atau mengalami kemalangan setelah bersentuhan dengannya.

Rumor yang selama ini dibisikkan di sudut-sudut istana kembali menggema di kepalanya.

Kutukan itu benar-benar ada.

Seorang tabib yang berada di antara para tamu segera diperintahkan untuk memeriksa Xiaoyu. Tangannya menempel di pergelangan tangan gadis itu, merasakan denyut nadinya. Namun, alih-alih mendapatkan respons normal, wajah tabib itu berubah ngeri.

"Tidak mungkin... Energi dalam tubuh Nona Xiaoyu kacau! Seperti... seperti dihisap sesuatu!"

"Apa?!"

"Apakah ini ulah Xiaolin lagi?!"

Bisikan-bisikan cemas berubah menjadi tuduhan. Tatapan para tamu yang semula hanya dipenuhi rasa ingin tahu kini berubah menjadi ketakutan dan kebencian. Para pelayan yang memegangi Xiaoyu gemetar, tidak berani menatap Xiaolin secara langsung. Bahkan, beberapa dari mereka secara refleks mundur, seolah-olah Xiaolin adalah iblis yang baru saja bangkit dari neraka.

Kaisar yang mendengar keributan itu segera keluar dari istana, wajahnya penuh amarah. "Apa yang terjadi?!"

"Yang Mulia!" Salah satu pelayan berlutut dengan tergesa-gesa. "Putri Xiaoyu... dia hampir kehilangan nyawanya setelah menyentuh Putri Xiaolin!"

Tatapan Kaisar langsung beralih ke Xiaolin. Dingin. Tajam. Tak ada sedikit pun rasa iba dalam matanya, hanya kemarahan dan kebencian yang selama ini tertahan.

"Xiaolin..." Suaranya menggema dalam kesunyian yang mencekam. "Kau benar-benar membawa sial bagi keluarga ini."

Jantung Xiaolin mencelos. Ia tahu, sejak kecil ayahnya tak pernah menyayanginya, tapi mendengar tuduhan itu keluar langsung dari mulut sang Kaisar membuatnya terasa seperti ditusuk belati yang tak kasat mata.

Xiaoyu yang masih dalam keadaan lemah terisak pelan, membuat Kaisar semakin murka.

"Tangkap Xiaolin!" perintahnya tegas. "Aku tak ingin makhluk pembawa sial itu menginjakkan kaki lagi di istanaku!"

Para pengawal segera bergerak, mencengkeram tangan Xiaolin dengan kasar. Dia tidak memberontak. Tidak berteriak. Ia hanya diam, menerima kenyataan bahwa dalam satu hari, seluruh hidupnya telah hancur lebur.

Saat ia diseret pergi, Xiaoyu menatap kepergiannya dari balik pelukan para pelayan. Senyum kecil yang nyaris tak terlihat muncul di bibirnya sebelum segera ia sembunyikan kembali.

Sementara itu, langit yang mulai gelap menyaksikan bagaimana Putri Xiaolin diusir dari istana, tak lagi diakui sebagai bagian dari keluarga kerajaan.

Terpopuler

Comments

Wulan

Wulan

ulah dia ini yang buat konspirasi 😤😤

2025-04-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Hari Pernikahan yang Hancur
2 Bab 2 : Kutukan yang Tak Terduga
3 Bab 3 : Pengasingan ke Lembah Hutan
4 Bab 4 : Hutan yang Kejam
5 Bab 5 : Darah di Bawah Bulan
6 Bab 6 : Cahaya di tengah Kegelapan
7 Bab 7 : Penyembuhan yang Menyakitkan
8 Bab 8 : Desa yang Tenang, Hati yang Terluka
9 Bab 9 : Gadis dengan Mata Kosong
10 Bab 10 : Legenda Iblis Pemikat Wanita
11 Bab 11 : Pengantin Umpan
12 Bab 12 : Langkah Xiaolin
13 Bab 13 : Riasan Pengantin yang Sunyi
14 Bab 14 : Serangan Serigala Roh
15 Bab 15 : Kesunyian yang Mengerikan
16 Bab 16 : Laki-laki Berpakaian Hitam
17 Bab 17 : Payung Merah di Tengah Hening
18 Bab 18 : Bangunan yang Tidak Pernah Ada
19 Bab 19 : Rahasia antara tanda dan cincin
20 Bab 20 : Bayang-bayang di Hutan
21 Bab 21 : Kejutan di Bangunan Tua
22 Bab 22 : Pengantin yang Bangkit
23 Bab 23 : Pengantin Tertua
24 Bab 24 : Boneka Kesebelas
25 Bab 25 : Nama yang Ditakuti
26 Bab 26 : Nama yang Terlupakan
27 Bab 27 : Pertemuan dengan Sesepuh Wang
28 Bab 28 : Sesuatu yang khas tentangnya
29 Bab 29 : Harta atau Nyawa
30 Bab 30 : Roh pelindung langka
31 Bab 31 : Rahasia yang terbongkar
32 Bab 32 : Kekuatan yang Terbelenggu
33 Bab 33 : Mengungkap Segel
34 Bab 34 : Menetralkan Kutukan
35 Bab 35 : Langkah Selanjutnya
36 Bab 36 : Kejutan dan Teka-Teki
37 Bab 37 : Langkah Menuju Pemurnian
38 Bab 38 : Interaksi Pagi
39 Bab 39: Keputusan untuk Berangkat ke Tempat Baru
40 Bab 40 : Langkah yang Berat
41 Bab 41: Jejak Kematian di Hutan
42 Bab 42: Kecurigaan di Antara Ksatria
43 Bab 43 : Cincin Permata Merah
44 Bab 44 : Suara di Antara Pepohonan
45 Bab 45 : Desa yang Hilang dalam Sunyi
46 Bab 46 : Sapuan Iblis Penghilang
47 Bab 47 : Pertaruhan di Tengah Gurun
48 Bab 48 : Terhisap ke Dalam Angin Pasir
49 Bab 49 : Memasuki Tempat Misterius
50 Bab 50 : Jerat Bayangan dan Rantai Besi
51 Bab 51 : Kesalahpahaman yang Berbahaya
52 Bab 52 : Jatuh ke Dalam Kegelapan
53 Bab 53 : Bukan Manusia
54 Bab 54 : Keheningan yang Terganggu
55 Bab 55 : Sunyi dalam Kegelapan
56 Bab 56 : Di Ambang Kesadaran
57 Bab 57 : Luka yang Tak Terlihat
58 Bab 58 : Keheningan yang Berubah Hangat
59 Bab 59 : Malam Festival di Desa
60 Bab 60 : Cahaya Festival di Malam yang Hangat
61 Bab 61 – Perpisahan di Desa
62 Bab 62 - Sungai Kaca
63 Bab 63 - Langkah Pertama
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Bab 1 Hari Pernikahan yang Hancur
2
Bab 2 : Kutukan yang Tak Terduga
3
Bab 3 : Pengasingan ke Lembah Hutan
4
Bab 4 : Hutan yang Kejam
5
Bab 5 : Darah di Bawah Bulan
6
Bab 6 : Cahaya di tengah Kegelapan
7
Bab 7 : Penyembuhan yang Menyakitkan
8
Bab 8 : Desa yang Tenang, Hati yang Terluka
9
Bab 9 : Gadis dengan Mata Kosong
10
Bab 10 : Legenda Iblis Pemikat Wanita
11
Bab 11 : Pengantin Umpan
12
Bab 12 : Langkah Xiaolin
13
Bab 13 : Riasan Pengantin yang Sunyi
14
Bab 14 : Serangan Serigala Roh
15
Bab 15 : Kesunyian yang Mengerikan
16
Bab 16 : Laki-laki Berpakaian Hitam
17
Bab 17 : Payung Merah di Tengah Hening
18
Bab 18 : Bangunan yang Tidak Pernah Ada
19
Bab 19 : Rahasia antara tanda dan cincin
20
Bab 20 : Bayang-bayang di Hutan
21
Bab 21 : Kejutan di Bangunan Tua
22
Bab 22 : Pengantin yang Bangkit
23
Bab 23 : Pengantin Tertua
24
Bab 24 : Boneka Kesebelas
25
Bab 25 : Nama yang Ditakuti
26
Bab 26 : Nama yang Terlupakan
27
Bab 27 : Pertemuan dengan Sesepuh Wang
28
Bab 28 : Sesuatu yang khas tentangnya
29
Bab 29 : Harta atau Nyawa
30
Bab 30 : Roh pelindung langka
31
Bab 31 : Rahasia yang terbongkar
32
Bab 32 : Kekuatan yang Terbelenggu
33
Bab 33 : Mengungkap Segel
34
Bab 34 : Menetralkan Kutukan
35
Bab 35 : Langkah Selanjutnya
36
Bab 36 : Kejutan dan Teka-Teki
37
Bab 37 : Langkah Menuju Pemurnian
38
Bab 38 : Interaksi Pagi
39
Bab 39: Keputusan untuk Berangkat ke Tempat Baru
40
Bab 40 : Langkah yang Berat
41
Bab 41: Jejak Kematian di Hutan
42
Bab 42: Kecurigaan di Antara Ksatria
43
Bab 43 : Cincin Permata Merah
44
Bab 44 : Suara di Antara Pepohonan
45
Bab 45 : Desa yang Hilang dalam Sunyi
46
Bab 46 : Sapuan Iblis Penghilang
47
Bab 47 : Pertaruhan di Tengah Gurun
48
Bab 48 : Terhisap ke Dalam Angin Pasir
49
Bab 49 : Memasuki Tempat Misterius
50
Bab 50 : Jerat Bayangan dan Rantai Besi
51
Bab 51 : Kesalahpahaman yang Berbahaya
52
Bab 52 : Jatuh ke Dalam Kegelapan
53
Bab 53 : Bukan Manusia
54
Bab 54 : Keheningan yang Terganggu
55
Bab 55 : Sunyi dalam Kegelapan
56
Bab 56 : Di Ambang Kesadaran
57
Bab 57 : Luka yang Tak Terlihat
58
Bab 58 : Keheningan yang Berubah Hangat
59
Bab 59 : Malam Festival di Desa
60
Bab 60 : Cahaya Festival di Malam yang Hangat
61
Bab 61 – Perpisahan di Desa
62
Bab 62 - Sungai Kaca
63
Bab 63 - Langkah Pertama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!