"Hey bocah dimana orang tua mu?." Tanya seorang pria yang dipenuhi luka itu.
"Mereka tewas, pasukan militer membunuh ayah dan ibu. Karena mereka membantu para revolusioner untuk bersembunyi di basement." Jawab anak itu.
Pria paruh baya itu menatap iba sang anak laki-laki itu, perlahan dia mendekatinya dan melihat apa yang sedang dilakukan sang anak. Anak itu menggambar menggunakan darah dari mayat tentara militer itu dengan tangannya, di atas sebuah kertas dia menggambar dirinya bersama kedua orang tua nya, namun itu hanya bisa menjadi angan-angan nya saja.
"Bocah, apa kau ingin pergi denganku?." Tanya pria itu.
Anak itu menatap penasaran dengan kalimat yang dilontarkan oleh pria itu.
"Kemana?." Tanya sang anak kembali dengan penasaran.
Pria itu hanya tersenyum dan mengelus kepala anak itu dengan lembut.
"Sebuah tempat yang bisa kau sebut keluarga." Jelas pria itu dengan tersenyum.
Yuki terbangun dari tidurnya, seluruh badannya terasa pegal. Dia memegang dahi nya dan seperti berusaha untuk mengingat sesuatu, namun dia lupa apa yang terjadi. Mungkin dia pikir itu hanya mimpi, atau mungkin sebuah ingatan.
Yuki bangkit dari tidurnya dan berusaha untuk berdiri, dia melihat semua hal disekitarnya. Tampak familier dengan tempat ini, dia berjalan perlahan keluar dari gang sempit itu, dia terpana dengan pemandangan yang dilihatnya. Bangunan-bangunan yang baginya terlihat kuno justru tampak terlihat sangat indah, menyusuri jalan setapak, Yuki menyadari bahwa tempat ini sangat damai dan tidak seperti yang terjadi padanya sebelumnya.
"Tunggu dulu, apa ini artinya aku berhasil kembali ke masa lalu?." Ucap Yuki dalam hati.
Dengan penuh rasa penasaran, Yuki berlari kecil menghampiri sebuah kedai yang dijaga oleh seorang pria yang nampak tidak ramah yang sedang membaca koran.
"Permisi tuan, jika boleh tahu aku sekarang berada di mana?." Tanya Yuki.
Penjaga kedai itu melirik Yuki dengan tatapan tidak acuh, dan melanjutkan baca koran nya. Namun pria itu menunjukkan ibu jarinya ke arah sebuah papan yang bertuliskan Distrik 6, melihat itu Yuki pun berterimakasih pada sang penjaga kedai kemudian berlari meninggalkannya.
"Anak yang aneh." Celoteh penjaga kedai itu.
Yuki berlarian di jalanan yang tidak terlalu ramai itu dengan mata yang berbinar, dia tidak menyangka bahwa Distrik 6 yang dikenal sebagai tempat transaksi barang ilegal adalah sebuah tempat yang damai dan tentram. Ditengah kesenangan nya itu dia sadar bahwa dia tidak tahu ke tahun berapa alat yang diberikan oleh ayahnya itu membawanya.
"Kurasa aku harus mencari tahu ini tahun berapa, tetapi jika aku langsung bertanya kepada orang-orang mungkin itu akan membuatku dicurigai." Ucap Yuki.
Dengan waspada Yuki memperhatikan sekelilingnya, dia tidak melihat hal yang aneh dan hanya ada para penduduk yang sedang melakukan jual beli di sekitarnya. Dia berjalan melalui sebuah gang gelap tanpa ragu, ditengah dia berjalan, sekelompok orang menghadang nya. Yuki berusaha tenang dan bersiap untuk menyerang. Tetapi sebelum dapat melakukan serangan apapun dia disetrum dari belakang menggunakan sebuah alat dan jatuh pingsan.
"Kita mendapatkan sesuatu yang dapat kita jual di pelelangan, ayo pergi." Teriak salah seorang pria.
Sekelompok orang itu memasukkan Yuki ke dalam sebuah kurungan dan membawanya ke sebuah tempat yang disebut sebagai pelelangan. Dan sepertinya Yuki akan dilelang sebagai budak dan dibeli oleh para orang kaya.
Yuki tersadar dan bangkit dari posisinya, kepalanya menghantam atap kurungan yang memenjarakan dirinya. Dia terlihat kebingungan mengapa dia dipenjara, tak lama kemudian terdengar sebuah suara sorakan banyak orang dari belakang tirai.
"Baiklah semuanya mari kita buka acara lelang di awal tahun baru yang indah ini, acara lelang Montery House tahun 2099 resmi dibuka pada hari ini!." Ucap seorang pembawa acara dengan penuh rasa gembira.
Suara sorak sorai tepuk tangan semakin meriah saat sang pembawa acara membuka acara pelelangan ini. Akhirnya Yuki menyadari semua hal yang terjadi di tahun ini, Sistem lelang dan budak sudah ada dari jaman ini, dan juga dia menyadari bahwa kini dia berada di tahun 2099, dia berada di 26 tahun yang lalu sejak 2125.
"2099 ya." Ucapnya.
Tirai yang menutup para budak yang akan dilelang pun terbuka, gemerlap lampu yang menyilaukan mata membuat Yuki merasa tidak nyaman dan berusaha untuk kabur, namun Yuki sadar bahwa sejak tadi tangannya telah diborgol.
"Sial sepertinya aku harus berperan sebagai seorang budak sekarang." Ucap Yuki dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
MirotaEN
mimin sayangg mc nya umur berapa ya kalau boleh tau?
2025-02-28
1