Scene 4 – Di Balik Kecurigaan

[Lokasi: Lorong sempit di Distrik Bayangan, Kota Kallisto]
Adrian Menatap sekeliling, merasa tertekan oleh tatapan dingin orang-orang terinfeksi
Ardian kallisto
Ardian kallisto
“Vincent, kau yakin orang yang kita cari ada di sini?”
Vincent Mendesah, berbicara lirih
Vincent hale
Vincent hale
“Harusnya begitu. Dia dulunya rekan kerja orang tuamu sebelum… kecelakaan.”
Suara terdengar melalui earpiece Adrian
xylo
xylo
“Mendeteksi peningkatan detak jantung. Kalian berdua tampak gelisah.”
Ardian kallisto
Ardian kallisto
“Tenang saja. Kita dikelilingi orang-orang yang menatap kita seolah kita makanan berikutnya.”
Orang Terinfeksi Menyeringai, sebagian wajahnya tertutup sisik logam
orang terinfeksi
orang terinfeksi
“Hei, apa yang kalian bawa ke sini? Persediaan medis? Senjata?”
Vincent Bicara hati-hati
Vincent hale
Vincent hale
“Kami tidak membawa apa pun yang bisa dibagikan. Kami hanya ingin bertemu seseorang.”
Orang Terinfeksi Memegang lengan satunya yang tampak cacat, tatapannya sinis
orang terinfeksi
orang terinfeksi
“Kau pikir kami percaya begitu saja? Kalian orang luar, bukan bagian dari kami.”
Adrian Menahan kesal
Ardian kallisto
Ardian kallisto
“Kami tidak datang untuk bertarung. Kami cuma butuh informasi.”
orang terinfeksi
orang terinfeksi
“Kalau begitu, bicaralah dengan Silas. Dia ada di gedung tua di ujung lorong.”
[Seiring langkah mereka, bau busuk sampah dan asap kimia semakin kuat. Di kejauhan, tampak sebuah gedung reyot berlampu neon yang hampir padam.]
Vincent Berhenti di depan pintu besi
Vincent hale
Vincent hale
“Inilah tempatnya.”
xylo
xylo
“Mendeteksi beberapa sumber panas di dalam. Minimal lima orang, mungkin lebih.”
Adrian Mengetuk pintu dengan ragu
Ardian kallisto
Ardian kallisto
“Aku harap ini bukan jebakan.”
[Pintu terbuka, menampilkan seorang pria dengan wajah sebagian tertutup masker. Sebuah alat monitor menempel di pelipisnya, menandakan teknologi medis atau mungkin penopang hidup.]
Silas dengan Suaranya berat, dengan nada penuh kelelahan
Silas
Silas
“Vincent… sudah lama.”
Vincent hale
Vincent hale
“Silas, kami butuh bantuanmu. Kami—”
Silas Mengangkat tangannya, menghentikan ucapan Vincent
Silas
Silas
“Aku tahu kenapa kalian di sini. Tapi Distrik Bayangan bukan tempat wisata. Kalian bawa masalah?”
Adrian Menatap Silas dengan serius
Ardian kallisto
Ardian kallisto
“Kalau kau tahu siapa aku, kau pasti paham bahwa masalah selalu mengikutiku.”
[Hening sesaat. Silas menatap Adrian, lalu menghela napas panjang.]
Silas
Silas
“Masuk. Tapi ingat, di sini tak ada jaminan keselamatan. Kalau kau cari jawaban, bersiaplah menukar sesuatu yang berharga.”
[Adrian melangkah masuk, diiringi Vincent. Tatapan orang-orang terinfeksi tetap melekat pada mereka. Misi belum dimulai, tapi ketegangan sudah memenuhi udara.]
[To be continued…]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!