Mulai menaruh curiga

Mobil Cassie berhasil lolos dari pengejaran dan sekarang sedang parkir tak jauh dari stasiun.

"Nona, ini tiket anda. Nanti akan ada yang menjemput anda di Jakarta. Berhati hatilah, nona."

Cassie mengambil tiket itu dengan tangan bergetar. Dia tau, pengawalnya harus segera pergi agar mereka ngga terdeteksi oleh pengejar mereka.

Cassie segera melarikan kakinya ke dalam stasiun yang sangat asing baginya. Jantungnya masih saja berdebar debar ngga menentu.

Perasaan takut mencekam kuat hatinya.

Untunglah pegawai stasiun membantunya menemukan keretanya, karena baru kali ini dia menginjak stasiun. Juga negara ini.

Dengan raut khawatir dan cemas tentang keadaan oma, opa serta pengawalnya, Cassie duduk dengan gelisah di kursinya.

Dia membuka tasnya Ada ponsel dan saat dicek, ada kartunya.

Tapi ngga tersimpan nomer siapa pun di sana.

Cassie makin mengeratkan pegangannya pada tasnya ketika ada dua orang yang melewati gerbongnya dan memperhatikan penumpang satu persatu.

Untung dia langsung menggantikan pakaiannya dengan dres yang diberikan pengawalnya saat sudah sampai di gerbongnya.

Dia hanya membawa tas kecil oma dan koper kecil dari pengawalnya, juga paper bag yang isinya sudah diganti dengan pakaiannya yang tadi dan jaket.

Sekarang Cassie tidak mengenakan topi dan kaca mata. Rambutnya sudah dia geraikan.

Cassie bersyukur dia tidak dicurigai ketika kedua orang itu melewatinya.

*

*

*

"Tuan Fazza, kakek dan nenek mendiang nona Liliana ditemukan di dalam mobil yang mengalami kecelakaan."

Fazza menatap Jeff yang turut mendengar di sampingnya dengan tatap terkejut

Mereka baru saja melakukan setengah perjalanan dari area perkuburan elit tadi saat pengawalnya menelpon.

"Apa yang terjadi?"

"Sepertinya mereka di serang tuan. Ada bekas selongsong peluru dan ada beberapa mobil yang jatuh ke jurang dan meledak."

"Sudah kalian amankan keadaannya?"

"Sudah tuan. Ada yang mau saya sampaikan. Hasil rekaman dashcam di mobil, emm.... ada yang perlu tuan lihat." Suara pengawalnya terdengar ragu.

Telpon pun diputus pengawalnya, berganti dengan notif pesan video.

Fazza dan Jeff saling pandang dengan pupil mata membesar saat melihat video itu dari awal sampai tuntas.

"Siapa gadis itu?" Jeff bertanya dengan jantung berdebar keras.

Bukan Liliana, kan? batinnya gundah.

Padahal dia mengira Liliana sudah meninggal.

Jadi siapa yang dikubur waktu itu? tanyanya lagi dalam hati. Pikirannya langsung semraut.

Fazza mengamati dengan teliti.

Gadis yang mereka lihat itu mengenakan masker, topi dan kaca mata. Tidak terlihat jelas wajahnya, tapi perawakannya sama.

Jantungnya berdebar keras

Dia menelpon balik pengawalnya.

"Selidiki gadis ini," perintahnya

"Siap, tuan Fazza."

Setelah itu dia menutup telponnya dengan pikiran sibuk mencerna urutan kejadian yang terlewat olehnya.

Fazza ingat, proses pemakaman Leonel, Eleanor dan putrinya Liliana dilakukan secara tertutup.

Mereka tidak diijinkan masuk untuk melihat.

Setelahnya beberapa hari kemudian, oma dan opa gadis itu berangkat ke Jerman.

Untuk pengobatan.gadis itu, kah?

Fazza masih ingat betapa parahnya kondisi gadis itu.

Dia tidak meninggal?

Tanpa sadar Fazza menggelengkan kepalanya.

Pikirannya menyangkalnya.

"Aku akan menyelidiki apa yang mereka lakukan di Jerman," ucap Fazza ketika tatapnya bertemu Jeff.

Dia harus tau apa yang sebenarnya sudah terjadi.

Jeff menghela nafas panjang.

"Kalo pun Liliana masih hidup, aku rasa opa dan omanya sudah tidak ingin berhubungan dengan kita. Mereka bermaksud tinggal di daerah perkebunan teh. Membuka lembaran baru, tapi sayangnya takdir berkata lain," ulas Jeff dengan suara sedih.

"Siapa pun gadis itu, nyawanya terancam. Kita harus tau klan apa yang sangat dendam dengan Leonel, walau aku sudah bisa menebaknya."

"Siapa?" tanya Jeff mulai menerka nerka dalam hati.

"Keluarga calon suami yang dia tembak itu. Pasti dari kalangan mafia juga, kan......"

Jeff hampir menepuk jidatnya.

"Kamu benar."

Mengapa tidak terpikir olehnya!

"Orang orang itu bisa juga mengancam nyawa Malik kalo dia tau apa yang sebenarnya terjadi," analisa Fazza. Untungnya dia sudah mengamankan rekaman cctv di basemen waktu itu.

"Kalo dia menghabisi orang orang Leonel, bahkan mertuanya, pasti dia menyimpan dendam yang sangat kuat," komentar Jeff.

"Dendam paling kuat adalah saat keluarga kita dibu nuh orang," tanggap Fazza.

"Ya. Kita akan menyelidikinya."

Fazza hanya mengangguk.

"Kamu akan merahasiakannya dari Malik?"

"Belum pasti juga gadis itu Liliana," kilah Fazza. Hatinya masih enggan.

"Oke." Jeff mengerti. Kejadian ini di luar dugaan mereka

*

*

*

"Om yakin?" tanya Malik ketika mendapat laporan dari Jeff.

"Ya. Oma dan opa Liliana meninggal dalam kecelakaan mobil. Om juga baru tau mereka punya vila di Malang." Jeff merasa perlu memberitahukannya pada Malik.

Hanya tentang gadis itu saja yang tidak akan dia beritaukan.

"Sekarang om dan daddy kamu di rumah lama mereka," sambung Jeff lagi

Malik terdiam, teringat mimpinya tadi malam.

"Di dekat mobil Oma Liliana, ada beberapa mobil yang terbakar. Sedang diselidiki polisi."

"Maksud om, itu bukan kecelakaan biasa?"

"Yah. Sepertinya musuh Leonel terlibat. Dia, kan, mafia. Kamu ingat siapa laki laki yang ditembak Liliana dan Sean?"

DEG

"Namanya Enrico, om." Hati Malik jadi geram.lagi mengingat perlakuan laki laki ba ji ngan itu pada mendiang Liliana.

"Akan om selidiki. Om dan daddy kamu takut kamu juga diincar."

Malik terdiam.

Mungkin saja. Laki laki itu pasti punya keluarga .

"Harusnua sudah berakhir. Kenapa oma dan opa Liliana harus dibu nuh juga." Suara Jeff terdengar penuh kemarahan dan kesedihan.

Malik memang sudah mendengar, kalo klan Leonel sedang diburu untuk dihabisi setelah laki laki itu meninggal.

Mengapa orang orang itu mengincar oma dan opa Liliana ?

"Om dan daddy kamu sedang menyelidikinya. Nanti kamu, om kabari lagi."

"Oke, om, terimakasih." Malik mengamati foto mobil oma dan opa Liliana yang mengalami kecelakaan.

Dia juga akan menyelidikinya.

Malik mulai menjalankan mobilnya keluar dari stasiun dengan pelan. Tapi kemudian dia mengeremnya dengan mendadak ketika hampir menabrak seorang gadis yang menyeberang tanpa melihat ke arah kanan dan kiri.

DEG

Malik seperti mengingat kejadian di masa lampau. Dia merasa dejavu.

Awalnya gadis itu menampakkan wajah kaget karena hampir ditabrak.

Dia seperti terburu buru, seolah olah sedang dikejar oleh seseorang

Malik segera keluar dari dalam mobilnya.

"Are you ok?"

Keduanya saling tatap.

Wajahnya berbeda dari Liliana, tapi Malik merasakan perasaan aneh menyusup di dalam hatinya.

Berbeda dengan Cassie yang langsung gemetar tubuhnya. Dia teringat foto yang ditunjukkan omanya

Laki laki yang hampir meno dai dan sudah menembaknya ada di sini?!

Cassie langsung merasa sangat takut.

Belum lagi orang orang yang sedang mengincarnya.

Mengapa banyak sekali orang orang jahat yang dia temui?

"No, no....I I am ok," ucapnya gugup walau berusaha tetap tenang. Tapi Cassie tau, pasti wajahnya sudah pucat pasi.

Malik merasa tambah aneh karena melihat keterkejutan di wajah gadis itu, lebih karena rasa takut.

Padahal dia yakin belum pernah bertemu gadis itu.

Sebelum mulutnya sempat bertanya, gadis itu sudah berjalan pergi.

Malik yakin gadis ini tidak dalam keadaan sehat

Dia cedera?

Tatapan Malik terus menyorot padanya hingga melihat ada seorang laki laki muda berseragam pengawal yang menghampirinya dan mengajaknya masuk ke dalam mobilnya

Terpopuler

Comments

🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻

🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻

Kalau jodoh gk akan kemana pasti ketemu
Lili udh ketemu Malik,
Malik pasti akan menyelidiki Lili
DinDut Itu pacarku ngasih iklan

2025-02-22

3

Rahayu Ayu

Rahayu Ayu

Dah langsung ketemu aja Malik & Cassie, walaupun dengan rupa yg beda,tapi desirannya masih terasa sama .

2025-02-22

1

Sleepyhead

Sleepyhead

Jodoh tak kan kemana, karena sudah tertulis 🥰

2025-02-28

1

lihat semua
Episodes
1 Setelah enam bulan
2 Menyelamatkan diri
3 Mulai menaruh curiga
4 Harus menghindar
5 Dijodohkan?
6 Yang masih tetap sama
7 Move on?
8 Pengkhianatan Om Devin
9 Siapa yang lupa ingatan?
10 Masalah baru lagi
11 Khawatir
12 Bertemu Oma Khanza
13 Curiga
14 Bersama saudara tiri
15 Semakin penasaran
16 Obat Cassie
17 Pengakuan Malik
18 Ketemu calon cucu mantu
19 masih bersama oma oma jelita
20 Ragu
21 Jadi tetangga
22 Otw ke pesta
23 Diterima dengan baik
24 Terasa asing
25 Ancaman pertama
26 Menginap di hotel?
27 Lolos?
28 Pestanya pindah ke kamar
29 Sama
30 Satu ibu
31 Membalas Dante
32 Akhir Dante?
33 Masalah baru
34 Kekesalan Harsa
35 Niat Hera
36 Dibalas dengan indah
37 Sudah mendapat restu
38 Mengingat tanpa sadar
39 Kamu sudah suka sama aku?
40 Masih berdua
41 Ingatan samar
42 Ada gangguan
43 Cemburu?
44 Mumetnya mantan player
45 Modus Malik
46 Otw mengingatmu
47 Perhatian pak bos
48 Malik dan perhatiannya
49 Malik dan keluarga besarnya
50 Sedikit terbuka
51 Belum terlihat jelas
52 Memaksa ingatan Cassie
53 Ingatan yang tertunda
54 Ingatan Cassie
55 Keputusan Cassie
56 Cara Deva melamar Vina
57 Menemui kekasih
58 Pengakuan Cassie
59 Menemui Hera
60 Mendapat balasan
61 Tentang Quin Sheren, ya
62 Masih ngobrol santai
63 Dicintai Malik
64 Kerja di Resto Cassie
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Setelah enam bulan
2
Menyelamatkan diri
3
Mulai menaruh curiga
4
Harus menghindar
5
Dijodohkan?
6
Yang masih tetap sama
7
Move on?
8
Pengkhianatan Om Devin
9
Siapa yang lupa ingatan?
10
Masalah baru lagi
11
Khawatir
12
Bertemu Oma Khanza
13
Curiga
14
Bersama saudara tiri
15
Semakin penasaran
16
Obat Cassie
17
Pengakuan Malik
18
Ketemu calon cucu mantu
19
masih bersama oma oma jelita
20
Ragu
21
Jadi tetangga
22
Otw ke pesta
23
Diterima dengan baik
24
Terasa asing
25
Ancaman pertama
26
Menginap di hotel?
27
Lolos?
28
Pestanya pindah ke kamar
29
Sama
30
Satu ibu
31
Membalas Dante
32
Akhir Dante?
33
Masalah baru
34
Kekesalan Harsa
35
Niat Hera
36
Dibalas dengan indah
37
Sudah mendapat restu
38
Mengingat tanpa sadar
39
Kamu sudah suka sama aku?
40
Masih berdua
41
Ingatan samar
42
Ada gangguan
43
Cemburu?
44
Mumetnya mantan player
45
Modus Malik
46
Otw mengingatmu
47
Perhatian pak bos
48
Malik dan perhatiannya
49
Malik dan keluarga besarnya
50
Sedikit terbuka
51
Belum terlihat jelas
52
Memaksa ingatan Cassie
53
Ingatan yang tertunda
54
Ingatan Cassie
55
Keputusan Cassie
56
Cara Deva melamar Vina
57
Menemui kekasih
58
Pengakuan Cassie
59
Menemui Hera
60
Mendapat balasan
61
Tentang Quin Sheren, ya
62
Masih ngobrol santai
63
Dicintai Malik
64
Kerja di Resto Cassie

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!