Antagonis Yang Tertukar

Antagonis Yang Tertukar

Chapter 1 : Konser

Warning!

Mohon maaf bila ada kesamaan Nama, Tempat dan Waktu. Cerita dibuat berdasarkan pemikiran penulis.

Selamat Membaca~

...----------------...

...****************...

......................

Hiruk pikuk yang begitu menyesakkan, begitulah pikir Haylyn saat ini. Tanpa sengaja dia harus ikut terseret dalam kelakuan sahabatnya, padahal ia memiliki urusan yang begitu penting.

“Hei Bell? Kau kenapa, ikutlah menari, come on!” seru seorang gadis seusianya yang asik melambaikan light stick ditangannya sesuai irama.

“Oh ayolah, ini tak akan seru bila kau tak ikut menari bersama kami” timpal seorang pria dibelakang mereka yang ikut menari.

Haylyn menghela nafas pasrah, kedua sahabatnya selalu memiliki gebrakan baru, contohnya adalah saat ini, dua jam yang lalu dia dikagetkan oleh kemunculan mereka di kediamannya sendiri bahkan terang-terangan meminta izin pada orangtuanya untuk menyaksikan sebuah konser.

Hanya karna sebuah ‘Konser’

Mengingatnya kembali Haylyn berteriak dalam hati begitu kesal, saat dia hendak untuk membuntuti kemana pemuda yang dicintainya akan pergi, dia harus merelakan itu semua karna perintah sang Bunda yang harus menemani dua makhluk di sampingnya ini, sedangkan Paris dan Gerry asik dengan dunia konser mereka.

Namun sebuah sudah terlanjur dan itu semua tidak sepenuhnya membuatnya kesal, sebab saat ini dia berada di konser artis idolanya, My Star. Nyanyian yang begitu indah namun juga memabukkan, tenang tapi menghanyutkan, begitulah kira-kira mereka mendeskripsikan lagu dari My Star.

Melihat Paris dan Gerry yang melambai lambaikan tangan mereka dengan pelan menyesuaikan tempo lagu yang di nyanyikan My Star membuat Haylyn tergerak, dia melihat light stick miliknya dan beralih menatap kearah panggung dimana idolanya menyanyikan sebuah lagu 'kenangan', tanpa sadar tangannya terangkat dan ikut melambai-lambai seakan penampilan itu menghipnotisnya.

Gerry maupun Paris menatap satu sama lain dan tersenyum, sepertinya rencana mereka berhasil telah membuat sahabat mereka itu menikmati acara konser yang diselenggarakan itu, mereka pun saling memegang dan melambaikan light stick mereka, sesekali mereka akan ikut bernyanyi bersama sampai konser tersebut selesai.

...****************...

Keesokan paginya...

Di kediaman Jordan, Haylyn menuruni tangga dengan terburu-buru seakan akan dia dikejar oleh sesuatu. Nyonya Dhea yang sedang menata makanan di meja makan histeris kala melihat anak keduanya itu menuruni tangga secepat itu, walaupun ini bukan pertama kalinya Haylyn berbuat seperti itu tetap saja Ibu dengan dua anak itu khawatir akan keselamatan putrinya.

Dengan gerakan secepat kilat Nyonya Dhea menghampiri sang anak, “Ya ampun Haylyn, anak bunda ngapain sih? Jangan buat bunda jantungan pagi-pagi! Kamu nggak apa-apakan sayang, ada yang luka? Atau ada yang lecet?" Tanya Bunda Dhea beruntun membuat Haylyn memutar matanya jengah akan kelakuan overprotektif bundanya itu, "Sebenarnya ada apa sih sayang, kamu keliatan buru-buru gitu, hmm?” lagi lanjutnya bertanya.

Bagi Haylyn bundanya memang seperti itu, padahal dia hanya menuruni tangga seperti biasa tetapi bundanya selalu saja histeris dan menanyakan keadaannya, padahal dia tidak akan terluka hanya karna perkara tangga.

“Bunda, ayolah Haylyn kan sudah bilang kalau Haylyn baik-baik aja, Haylyn sedang buru-buru harus ke sekolah sekarang, jadi bunda~ Haylyn berangkat dulu.” Baru juga akan berpamitan, Dhea sudah menempelkan salah satu punggung telapak tangannya diatas dahi anaknya itu,

“Nggak panas kok?!” Gumamnya yang masih bisa didengar oleh Haylyn.

“Bunda apa apaan sih? Orang Haylyn nggak sakit juga, Haylyn tuh sehat.” Jawabnya penuh percaya diri

Bunda Dhea memicingkan matanya penuh curiga, “Tumben? Biasanya juga sering kesiangan perginya. Hayo kamu mau apelin anak orang kan?” Pertanyaan Dhea bukan tanpa sebab, karna memang anaknya yang satu ini rada spesial, tak peduli akan keluarganya jika sudah menyangkut pewaris Dhiranaraya dan seiring berjalannya waktu Bunda Dhea dan Papah Jordan sudah tak memusingkan hal itu lagi.

“Ayolah bunda~ ada yang harus Haylyn lakukan, jadi.. ..Haylyn harus berangkat ke sekolah sekarang, Lyn pergi dulu bye bunda.”

“Tap-?” Belum sempat Bundanya mengatakan sesuatu, Haylyn sudah berlalu begitu saja setelah berpamitan, dia bahkan melewatkan sarapannya lagi dan lagi.

Bunda Dhea menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah putrinya itu yang selalu seenaknya sendiri, bahkan jarang sekali untuk meluangkan waktu bersama keluarga mereka, itulah mengapa ia selalu overprotektif.

...****************...

Angkasa Raya High School

Brum... Brum... Brum...

Suara deru mesin mobil sport terdengar begitu nyaring memasuki kawasan sekolah, semua mata memandang kearah suara bising tersebut, beberapa diantara murid bertanya-tanya akan kehebohan apa yang akan terjadi berikutnya.

Dan benar saja belum lama mereka memikirkan hal itu, mereka dibuat terkejut dengan aksi pengemudi. Bagaimana tidak jika pengemudi mobil tersebut melakukan aktraksi putaran 360 derajat dikawasan parkir sekolah, tak tanggung-tanggung semua murid yang melihatnya bersorak histeris, ‘terpukau’ satu kata itu mungkin bisa mendeskripsikan semua murid Angkasa Raya.

Ciiit~

Brak.

Dengan lihainya sang pengemudi memarkirkan mobilnya setelah melakukan aktraksi gila-gilaan, semua murid yang sudah tau siapa pengemudi mobil sport tersebut tetap menunggu kemunculannya dan benar saja, seorang gadis cantik nan perfect dengan style cool-nya dan jangan lupakan sikap tomboy dan bar-barnya keluar dari mobil sport itu, dia adalah Haylyn Bell Jordan anak kedua dari Pengusaha terkenal kedua Perusahaan Bel J. Corporation.

Dengan sikapnya yang angkuh, Haylyn berlalu meninggalkan area parkir sekolah, dia tak memedulikan tatapan orang-orang disekitarnya saat ini, hanya satu tujuannya sekarang yaitu ke kelas, dan yang pasti itu bukanlah kelasnya.

...****************...

Disinilah Haylyn berada didepan pintu masuk sebuah kelas, sejenak dia menatap angka yang tertera diatas pintu tersebut dan tanpa ba-bi-bu dia kemudian menendang pintu tersebut, semua murid yang berada didalamnya tampak terkejut walau sesaat.

Tak butuh waktu lama Haylyn menemukan sosok yang dicarinya, matanya terpaku pada sosok pria yang sedang duduk dipojok kelas membelakangi jendela yang juga sedang menatap kearahnya, mereka saling menatap namun pria itu memutuskan tatapannya dan beralih kembali dengan gadget ditangannya.

Karna waktu yang masih menunjukkan 07:15 pagi, sehingga suasana kelas belum terlalu ramai dan hanya beberapa orang saja terutama pria itu dan teman-temannya.

Haylyn mulai melangkahkan kakinya perlahan, sikapnya berubah 180 derajat, sikap tomboy nya sudah tak kelihatan lagi sangat berbeda jauh pada saat pertama kali dia datang, entah kenapa tapi bagi Haylyn dia ingin selalu menjaga image-nya didepan pria tersebut.

Seperti biasa ketika sudah berada dihadapan pria itu, Haylyn akan mengeluarkan gadget miliknya dan akan mengintrogasi pria tersebut, dan seperti biasa pria itu tak akan menggubrisnya.

“Katakan padamu siapa dia Jean?" pertanyaan itu tidak mendapat jawaban, dia kemudian bertanya lagi. "JEAN aku tanya siapa dia?” serunya dengan kekesalan, dia sangat butuh penjelasan dari pria didepannya itu saat ini

Jeandra Arya Dhiranaraya pria yang sangat di sukai dan dicintai oleh Haylyn, pria dengan sejuta pesonanya dan keahliannya diberbagai bidang, sayangnya Jeandra tak menyukainya entah apa sebabnya hanya pemuda itu yang tau isi hatinya.

Begitu banyak murid perempuan yang menyukai Jeandra bahkan mengaguminya, namun tak ada yang berani untuk sekedar mengungkapkan perasaan mereka sebab jika hal itu sampai terjadi maka mereka akan berhadapan langsung dengan Haylyn.

Sekilas Jeandra menatap foto dalam gadget milik Haylyn dan kembali fokus dengan games yang sedang dimainkannya, hal itu malah membuat Haylyn naik pitam dan dengan kasarnya merebut gadget Jeandra dan membantingnya kelantai.

Prang.

Hancur. Sudah pasti!

Suara bantingan gadget tersebut begitu nyaring terdengar sampai dikelas sebelah, membuat semua murid yang mendengar suara tersebut penasaran apa yang sebenarnya terjadi, begitupun murid dan teman-teman Jeandra dalam ruangan tersebut begitu shock.

“APA YANG KAU LAKUKAN!” geram Jeandra tak peduli bahwa orang didepannya saat ini adalah perempuan, berbeda dengan Haylyn yang tak peduli dengan bentakan tersebut,

“SEHARUSNYA AKU YANG BERTANYA! SIAPA WANITA ITU JEAN? JIKA SAJA KAU MAU MENJAWAB HANDPHONEMU TAK AKAN SEPERTI ITU.” Dada Haylyn naik turun menandakan dia juga bisa marah.

“Bukan urusanmu aku dekat dengan siapapun, kau bukanlah siapaku, PAHAM?!” Jeandra tak lagi meninggikan suaranya namun diakhir kalimatnya ia menekankan kata-katanya

“Tidak! Aku berhak tau tentangmu, aku menyukaimu, aku sangat~ mencintaimu, dan.. ..aku tidak akan membiarkan siapapun wanita yang mendekatimu! Kau itu hanya milikku Jean, milik Haylyn Bell Jordan!" sanggahnya percaya diri.

"Dasar gadis gila!"

Kata hati Jeandra, lalu pemuda itu terpikirkan sesuatu dan tersenyum smirk, mendekatkan wajahnya dan membisikkan sesuatu ke telinga Haylyn yang justru membuat gadis cantik itu membatu seketika, deru nafas Jeandra begitu menggelikan dan membuatnya menahan napas gugup jantungnya berdetak tak karuan, akan tetapi semua tak berlangsung lama sebab apa yang dikatakan oleh Jeandra justru membuatnya kembali meradang, sedangkan si empu berlalu keluar begitu saja dari kelasnya diikuti teman-temannya.

Haylyn yang sempat membatu kembali tersadar karna perkataan Jeandra, dia berteriak dengan kesalnya menginjak-injak lantai bahkan menendang kursi yang diduduki oleh Jeandra sebelumnya. Tak lama setelah meluapkan kekesalannya ia pun menoleh ke belakangnya dimana semua murid masih menatap kearahnya,

“Apa lihat-lihat HAH?!” ucap Haylyn sarkas membuat semua murid yang tadinya menonton pertengkarannya dan Jean segera kembali ke kelas mereka sedangkan murid dalam ruangan tersebut berpura-pura membaca buku dan sibuk dengan urusan mereka, sebelum terkena amukan dari Ratunya Angkasa Raya itu.

...****************...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hay Hay Hay, duh gimana nih pada penasaran nggak sih sama apa yang dibisikin oleh Jean sampai-sampai Haylyn marah gitu, mau tahu? Yaudah tunggu Chapter berikutnya yah, Bye~ Bye~.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!