"Silahkan saudara Izz Wafiy Wardhana mengucapkan ikrar talak kepada saudari Adelia Clarisa didepan Majelis Hakim" Ketua Majelis Hakim Pengadilan Agama mempersilahkan Izz berdiri dari tempat duduknya.
Adel yang didampingi pengacaranya pun ikut berdiri tidak jauh dari Izz.
Setelah melalui masa mediasi dan beberapa kali sidang selama tiga bulan terakhir ini, oleh Majelis Hakim, Izz dan Adel dinyatakan sudah tidak dapat untuk melanjutkan biduk rumah tangganya. Telah jatuh talak satu dalam rumah tangga mereka.
Pernikahan yang dibina atas nama cinta dua tahun yang lalu, melewati masa pasang surut berdua, pada akhirnya cerita pasangan yang digadang-gadang sebagai couple goals dikalangan para eksekutif muda harus berakhir dengan satu ketukan palu Hakim di Pengadilan Agama.
Izz dan Adel sudah menjalin kisah kasih sejak SMA, Adel adalah adik kelasnya Izz. Bahkan sampai menyusul Izz kuliah diluar negeri, kampus yang sama juga agar bisa terus berdekatan. Hubungan keduanya pun mendapat restu orang tua dari kedua belah pihak. Oleh karena itu, setelah Izz merampungkan S2 dan Adel menyelesaikan S1, keduanya pulang ke tanah air dan melangsungkan pernikahan. Orang tua Adel yang meminta untuk dipercepat karena sudah jadi bahan pembicaraan dikalangan teman dan sahabat, jika Izz dan Adel sudah hidup bersama saat diluar negeri. Meskipun keduanya sudah membantah rumor tersebut, tapi orang tua tetap memaksa keduanya mengikat tali suci pernikahan.
Akar permasalahan yang tercatat di Pengadilan Agama adalah tidak kunjung dikaruniai keturunan dan tidak punya waktu yang cukup bagi mereka berdua sehingga timbul berbagai kesalahpahaman yang berujung pertengkaran terus menerus yang tidak bisa didamaikan. Memang tampak tidak terlalu berat kasusnya, tapi Adel bersikukuh sudah tidak bisa melanjutkan pernikahan dalam kondisi seperti itu. Padahal Izz selalu menolak permintaan istrinya untuk berpisah. Sebenarnya ada masalah besar yang keduanya sepakati menjadi rahasia besar diantara mereka.
Izz dan Adel sama-sama punya bisnis yang sukses ketika keduanya terikat pernikahan, tetapi sejak awal mereka membuat perjanjian pisah harta sebelum menikah. Harta yang mereka dapatkan setelah menikah pun sudah disepakati akan terpisah. Tujuannya agar tidak terjadi huru hara rebutan harta jika sesuatu terjadi dalam pernikahan mereka. Karena bisnis mereka dibangun dengan modal masing-masing.
Diputusan Pengadilan Agama, permasalahan harta tidak sama sekali dibicarakan, karena sudah disepakati sebelum keduanya memutuskan untuk mendaftarkan perceraian. Harta berupa rumah dan kendaraan yang dibeli bersama menjadi milik Adel, sedangkan Izz hanya membawa satu mobil saja.
Izz punya nama yang cukup besar dikalangan pengusaha muda, dengan deretan perusahaan dibidang konstruksi, properti dan batu bara. Sedangkan Adel memiliki jaringan Salon yang tersebar diberbagai Mall besar di wilayah Jabodetabek. Hidup mapan dan lebih dari cukup ternyata tidak mampu membuat keduanya bertahan untuk saling mendukung.
Dengan meningkatnya bisnis mereka, otomatis makin meningkat pula kesibukan antar keduanya. Ketika sampai di rumah sudah dalam kondisi lelah fisik, sehingga kesalahan sekecil apapun bisa menjadi masalah yang berlarut-larut dalam rumah tangga. Izz banyak kehilangan waktu bersama istrinya, demikian pula sebaliknya.
Izz meninggalkan ruangan sidang tanpa basa basi. Bahkan dia tidak pamit ke kuasa hukumnya.
Izz berjalan menuju parkiran kemudian mengemudikan mobilnya seorang diri.
Adel yang didampingi pengacaranya pun langsung meninggalkan ruang sidang.
Didalam mobil, ada air mata yang sudah ditahan sejak lama. Beragam pertanyaan pun muncul dalam benak Izz, mempertanyakan mengapa perpisahan ini bisa terjadi. Padahal secara legowo dia menerima kondisi istrinya tanpa menoleh kebelakang atas peristiwa yang sempat membuat keduanya terluka.
🌸
Kyra kirana (Kay), baru saja diterima kerja disalah satu Salon di Mall. Tugasnya membersihkan dan merapihkan perlengkapan Salon yang sudah dipakai. Selepas SMA, tidak ada pilihan lain selain mencari kerja. Keinginan untuk kuliah sudah pupus sejak dia masuk SMA. Kenyataan ekonomi keluarga tidak bisa dielakkan. Selain membantu keuangan keluarga, tentunya Kay ingin sekali bisa kuliah, sehingga ada niat mengumpulkan uang untuk mendaftar kuliah ditahun-tahun mendatang. Kenapa dia berkeras untuk bisa kuliah? Karena di negara ini butuh selembar ijazah Sarjana untuk bisa diterima kerja kantoran, jika hanya punya ijazah SMA, biasanya akan bekerja sebatas cleaning service atau sebagai pesuruh kantor.
Mengubah nasib bisa dibilang menjadi prioritas utama Kay dalam hidupnya. Bapaknya lumpuh karena kecelakaan kerja, jatuh dari crane saat membersihkan gedung-gedung tinggi, membuat Kay harus banting tulang bersama Ibu dan Kakaknya. Ibu dan Bang Fathan (Kakaknya Kay) berjualan nasi ala warteg tapi gerobakan, dagangnya di pelataran Taman Kota dekat dengan pusat perkantoran, sekitar sepuluh kilometer dari rumahnya.
Sebenarnya sangat riskan meninggalkan Bapaknya seorang diri di rumah dengan kondisi seperti ini, tapi hidup harus berjalan dan butuh biaya buat makan serta sewa kontrakan. Mau tidak mau, semua keluarga bahu membahu mengumpulkan lembaran rupiah.
Bapaknya dulu pegawai kontrak yang mendapat pengobatan akibat kecelakaan kerja hanya selama sebulan dari perusahaan serta pesangon yang sudah digunakan untuk menyewa kontrakan selama tiga bulan pertama.
Di Jakarta, sewa rumah kecil dalam gang sempit saja sudah mahal. Rumahnya dari triplek, tingkat karena rumah tersebut lebarnya hanya tiga meter, dibagian bawah ada kamar mandi dengan sumur pompa manual, sedikit ruang tanpa sekat untuk dapur dan tempat duduk. Bagian atasnya ada dua kamar dan ruangan menonton televisi. Sejak Bapaknya lumpuh, ruangan dibawah dijadikan sebagai kamarnya Bapak, tempat tidur bersebelahan dengan dapur.
Mungkin orang akan heran dan tertawa mendengar namanya yang keren, Kyra Kirana tapi tinggal di rumah amat sangat sederhana. Konon kata Bapak, majikannya dulu saat beliau menjadi sopir pribadi yang memberikan nama tersebut, artinya wanita yang bersinar. Karena menurut Bapak artinya bagus maka diberilah nama tersebut buat Kay. Sayangnya Bapak hanya bekerja selama dua tahun saja jadi sopir pribadi, sang majikan harus pindah tempat tinggal karena dipindah tugaskan keluar kota dan memilih menetap disana setelahnya. Selepas itu berbagai profesi dilakoni sang Bapak, dari buruh angkut beras di Cipinang, buruh bangunan, jualan gorengan hingga akhirnya bisa diterima disebuah perusahaan outsourcing sebagai cleaner kaca gedung-gedung tinggi.
🌿
"Izz... yey dimandoska (Lo dimana)?" kata Kent tanpa babibu menelepon Izz.
"Di jalan" jawab Izz singkat.
"Elvan di Kantor Polisi" ucap Kent panik.
"WHATTTT... Kenapa dia disana?" tanya Izz kaget.
"Dese (dia) dituduh bun*uh sekrenya, Hamidah" jawab Kent heboh.
"Hamidah dibun*uh? Elvan atau Zacky ga kasih tau. Kapan kejadiannya? Lo ga becanda kan?" kata Izz tidak percaya.
"Izz, akika tinta bokis (gw ga boong).. Suerrr tekewer-kewer" ujar Kent meyakinkan.
"Kantor Polisi mana?" tanya Izz.
"Polda" jawab Kent singkat.
"Oke, gw merapat kesana" ujar Izz.
"Akika otewe, tapi machica mohtar (macet) di Bulungan, bete deh..." adu Kent dengan suara yang renyah.
"Machica mohtar itu siapa? ga mungkin dong gebetan baru lo, itu kan nama perempuan" ujar Izz kepo.
"Hei.. Akika itu hompimpa, tinta sukriya pere (gw ho**m**o, ga suka perempuan). Akika kena macetttt" sahut Kent spontan.
"Kent, bisa ga pake bahasa yang mudah dimengerti? Pusing sama bahasanya. Segala tinta, sukriya, machica.. ampun deh gw. Awas Lo di Polda bisa diciduk karena disangka yang biasa nongkrong Taman Lawang" ingat Izz.
"Hei.. Eike nih bukan bences, tapi sukanya sama yang punya perkutut juga, betewe.. gimandose sidang ceremainya (gimana sidang cerainya)? Dah sah jadi duren (duda keren) dong" ujar Kent dengan nada kemayu.
"Udah, kelar deh pernikahan gw sama Adel. Perjuangan gw sia-sia Kent" sesal Izz.
"Izz.. Adel bukan cewe baik. Akika bilang dese player. Yeiy terlalu polos say. Udah setahun kan dia berubah? Sama kaya Syifa tuh. Emang Lo berdua, terlalu bucin jadi lekong. Makanya akika tinta mawar bucin sama pere ... Auto bego" ucap Kent tanpa disaring.
"Kent .. Diantara gw sama Adel itu ga ada masalah orang ketiga atau belum adanya buah hati, beda kasus sama Syifa dan Elvan. Adel masih trauma sama kejadian itu. Please Kent .. tolong jaga rahasia ini, cuma Lo sama Elvan yang tau. Bahkan di Pengadilan Agama pun, kami sepakat ga cerita tentang kejadian itu. Keluarga kami pun ga tau" ungkap Izz.
"Stupid Man Izz.... Adel ga setrauma itu. Bentar lagi yeiy bakalan liat dese hepi sama lekong lain. Bukan akika tinta sayang yeiy, akika mawar liat Adel nyesel senyesel-nyeselnya udah buang yeiy Izz" papar Kent emosi.
"Ga usah bahas dulu ya Kent, kita temenin Elvan di Polda. Dia butuh dukungan kita" pinta Izz.
"Okay, kita jumpalitan (jumpa/ketemu) disana ye" jawab Kent.
"Mau ngapain gw jumpalitan di Kantor Polisi? Ya emang status duda bikin gw stress, tapi ga sampe gw segila itu juga. Bisa-bisa gw masuk Rumah Sakit di Grogol gara-gara jumpalitan di kantor polisi" oceh Izz.
"Udin lah Izz, capcay deh. Jumpalitan tuh jumpaaaa.. See u there deh.." ujar Kent sewot.
"Tinggal bilang ketemu disana aja segala pake kata jumpalitan. Yeiy kira akika pemain sirkus yang bisa jumpalitan" umpat Izz mengikuti gayanya Kent.
🌸
Disamping makam Hamidah, seorang wanita dengan khidmat bersimpuh terdiam. Keluarga dan pelayat sudah meninggalkan tempat pemakaman umum. Tampak sekali kesedihan mendalam yang dia rasakan. Air matanya terus berderai, sesekali ada suara terisak kemudian dia mengusap air matanya memakai tisu yang sejak tadi ada di kantongnya.
Zacky mendekat.
Kini Zacky dan Zuhriya (Zia) duduk berhadapan.
Zia menyadari ada lelaki yang memperhatikannya sejak tadi. Dia mengangkat wajahnya. Matanya sudah sembab dan membengkak karena sejak semalam terus menerus menangisi kepergian kakaknya.
Zia dan Zacky saling bertatapan. Ada mata penuh amarah terlihat sangat jelas di wajah kuyunya Zia, sosoknya sangat tidak bersahabat untuk masa sekarang.
.
Setelah memberikan keterangan di Kantor Polisi, Elvan dan pengawalnya menuju rumah orang tua Hamidah. Izz dan Kent turut mendampingi Elvan.
Izz, Elvan dan Kent adalah tiga serangkai sejak kecil. Pertemanan keluarga ketiganya membawa mereka menjadi sahabat. Bersekolah di tempat yang sama dari playgroup sampai SMA. Setelahnya semua keluar aja dulu (istilah meninggalkan Indonesia) menuju negara yang mereka pilih masing-masing. Izz dan Elvan menuju Inggris dan Amerika Serikat untuk mengambil gelar sarjana dan master dibidang bisnis. Sedangkan Kent menuju Perancis, sekolah mode yang menjadi passionnya sejak remaja. Apapun kondisinya Kent, Izz dan Elvan tidak pernah memandang sebelah mata. Justru keduanya menjadi pembela Kent jika ada yang membully nya. Orang tua Kent sudah putus asa dengan kondisi anaknya yang sudah secara terang-terangan menyatakan mempunyai orientasi se*ksu*al yang tidak lazim. Semua anggota keluarga sudah turun tangan memberikan nasehat, hingga pada akhirnya menyerah dan menerima Kent apa adanya. Tapi pihak keluarga memberikan syarat, Kent tidak boleh hadir bersama kekasih prianya saat acara keluarga dan tidak boleh melakukan operasi untuk mengubah bentuk tubuhnya.
.
Warga banyak yang melihat keluar rumah saat Elvan dan Izz berjalan bersisian. Pria tampan nan mapan ini terlihat menarik perhatian siapapun yang melihatnya. Dengan setelan jas semi formal, sepatu mengkilat keluaran rumah mode luar negeri, tak lupa dilengkapi kaca mata hitam yang menambah penampilan keduanya jadi makin paripurna. Memang selama ini, Kent menjadi fashion stylist keduanya. Kent yang membelanjakan pakaian dan aksesoris untuk dipakai Izz dan Elvan, keduanya hanya cukup memberikan kartu kredit ke Kent untuk berbelanja.
Keluarga Hamidah kaget dengan kehadiran Elvan, karena yang mereka tau, statusnya dalam penyidikan polisi atas dugaan pemb**unuhan Hamidah.
Bisa dikatakan Elvan cukup punya nyali hadir disini. Karena bisa saja amukan warga menyerangnya. Itulah kenapa Pak Hadi menginstruksikan ke bodyguardnya untuk mengawal Elvan.
Elvan memperkenalkan dirinya ke keluarga Hamidah. Dia juga menjelaskan bahwa tidak mengetahui tentang kejadian yang menimpa Hamidah. Orang tuanya Hamidah tidak bereaksi karena takut sama omongannya Zacky. Ditambah mereka juga sadar hanya orang rendahan. Tidak sebanding dengan Elvan.
Elvan, Izz dan Kent duduk diatas tikar lusuh. Beberapa kali Kent bersin karena dia alergi debu.
Tiba-tiba Zia, adiknya Hamidah yang baru pulang dari pemakaman, berdiri didepan Elvan.
"Zia.. itu Boss nya Mpok" kata Babe Ali.
Zacky baru masuk kedalam rumah karena sedari tadi membuntuti Zia.
"Dasar pem*bun*uh... Kenapa harus kakak saya? apa salah dia sampai tega dihabisi nyawanya? Sebagai seorang Boss, Anda bisa pecat saja daripada begini" teriak Zia tanpa kendali.
Keluarga menahan tubuh Zia yang bersiap menyerang Elvan. Para bodyguard juga bersiap melindungi Elvan.
Dengan kekuatan yang entah dari mana, Zia berhasil memukul dadanya Elvan, tangannya Zia langsung dipelintir oleh bodyguardnya Elvan.
"Lepasin ga? Lepasin. Beraninya sama cewe" oceh Zia berteriak makin tambah lepas kendali.
"Lepaskan.. dia cuma perempuan kecil, ga berbahaya. Saya bisa menangani dia" perintah Elvan dengan nada santai.
Zia dilepaskan, tapi para bodyguard tetap berada disampingnya Elvan untuk berjaga-jaga.
"Buat apa kesini? mau kasih uang buat damai? Bukannya begitu para orang kaya menyelesaikan masalahnya?" lanjut Zia satir.
"Maaf Anda siapa?" tanya Elvan sopan.
"Zia, adiknya Mpok Midah" lantang Zia menjawab.
"Saya tidak ada urusan dengan Anda. Lagipula saya datang kesini untuk menyampaikan ucapan duka cita serta mengantar uang duka dari saya secara pribadi. Biar bagaimanapun, almarhumah banyak membantu pekerjaan saya" jelas Elvan dengan suara lemah lembut.
"Kami ga butuh uang.. Bawa balik sana uangnya .." tantang Zia makin menjadi.
Elvan bukan tipe orang yang mudah marah, tapi ocehan Zia membuatnya terusik.
Elvan maju selangkah, berdiri dengan jarak yang dekat dihadapan Zia. Jarak keduanya sekitar setengah meter.
Elvan menunduk karena tubuh Zia terlihat mungil ketika berada dekat dengannya, hanya sebahunya Elvan.
"Hei anak kecil, kalo ga tau faktanya, jangan menuduh orang, saya bisa panggil pengacara buat laporin kamu atas perbuatan kurang menyenangkan" tantang Elvan dengan nada yang mengintimidasi.
"Tipe orang kaya ... menyelesaikan apa-apa panggil pengacara, ga berani menyelesaikan sendiri. Kami masih berduka, kalo datang kesini cuma buat cari ribut, masih inget jalan pulang kan?" ujar Zia ngotot.
"Kalo ikutin hati, malas rasanya menginjakkan kaki disini, terlalu kumuh dan pengap. Ini rumah atau kandang hewan?" jawab Elvan sombong sambil melihat kondisi rumah.
Elvan menyerahkan amplop berisi uang ke Babe Ali. Zia buru-buru mengambilnya dan melemparkan amplop tersebut persis kearah mukanya Elvan.
Izz dan Kent kaget melihat ada perempuan muda berani melakukan hal ini ke Elvan.
Elvan mengambil amplop tersebut dan membukanya. Kemudian menyebarkan uang keatas kepalanya Zia.
Elvan tersenyum puas.
Zia diam sesaat karena kaget dengan tindakannya Elvan.
Setelah itu Elvan langsung balik badan dan pergi tanpa pamit.
Zia kesal sendiri.
Zacky dan Izz yang pamit ke keluarganya Hamidah.
Kent berlari kecil mengejar Elvan, hingga jadi bahan tertawaan warga karena terlihat lucu gerakannya.
*Disclaimer
Tidak ada niat sedikit pun untuk menghina pelaku penyimpangan orientasi se**ks**ual* cerita ini hanya khayalan belaka yang banyak berseliweran disekitar kita pada saat ini. Author juga bukan pendukung kaum pelangi, jika tidak berkenan dengan cerita ini, mohon tidak perlu membaca.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Eni Djulaeha
akika tinta sayang yeiy hahahaaaa 🫣
otor.. otor..bisa juga kya bgindang 👍
2025-08-03
1
Eni Djulaeha
tor.. nene baca part ini smpe d eja lhoo.. hahahha
2025-08-03
1
Nani Rahayu
jumpalitan 🤭🤭yg terbayang malah koprol😂😂😂
2025-08-17
1